Anda di halaman 1dari 110

2009

Membangun Portal
Sendiri dengan
DotNetNuke

Ahmad Masykur, MVP


Ismail Hamzah, MCPD
KATA PENGANTAR

P
erkembangan jaringan Internet menjadikan dunia
semakin sempit. Setiap orang bisa mendapatkan
informasi dunia melalui Internet dari manapun dia
berada. Dengan menggunakan teknologi Internet, semua
informasi dapat disajikan dan dilihat oleh semua orang di
seluruh dunia tanpa batasan jarak dan waktu.
Kelebihan Internet dibandingkan media lain tersebut membuka
peluang untuk menjajakan barang dagangan maupun profile
perusahaan dalam sebuah halaman web. Transaksi bisnis
maupun marketing dapat dilakukan melalui teknologi Internet.
Perkembangan dunia Internet tidak lepas dari kemajuan dunia
pemrograman web. Pembuatan portal di Internet kini tidak lagi
harus mengetahui teknik HTML dan perprograman. Tiap orang
bisa membuat halaman web dengan template ataupun CMS
(Content Management System). Dengan CMS, pengguna awam
bisa menambahkan dan memodifikasi isi portal dengan mudah,
semudah pembuatan dokumen Microsoft Word.
Buku ini membahas secara singkat tentang teknologi CMS yang
berbasis teknologi Microsoft ASP.NET. Pembahasan dimulai
dengan pengenalan dan instalasi, dilanjutkan dengan seting
sebuah situs. Pada pertengahan bab disajikan teknik pengaturan
tampilan situs sehingga sesuai dengan profil perusahaan. Di
akhir pembahasan disinggung bagaimana membuat custom code
(kode sendiri) yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan.
Buku ini ditujukan untuk para developer dan desainer baik yang
sudah jago maupun pemula dalam pemrograman ASP.NET
maupun platform lain. Bahkan desainer dapat memanfaatkan
buku ini tanpa harus mengetahui teknik pemrograman
ASP.NET dalam pembuatan desain tampilan. Pembaca selain
programmer juga bisa memanfaatkan buku ini sebatas instalasi
dan konfigurasi. Diharapkan pembaca dapat memahami
bagaimana memanfaatkan DotNetNuke dalam kebutuhan
sehari-hari baik dalam bisnis maupun pemrograman.
ii Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah SWT. yang telah


memberikan kesehatan dan waktu serta kesempatan sehingga
buku ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini saya
persembahkan kepada komunitas Indonesia .NET Developer
Community (INDC) pada khususnya dan masyarakat Indonesia
pada umumnya. Saya persembahkan juga buku ini untuk putri
pertamaku Aufi yang akan menginjak umur 3 tahun. Saya
ucapkan terima kasih kepada istri tercintaku Siti Abidah yang
telah mendukung terselesaikannya penulisan buku ini. Tidak
lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas bantuan Mas Ismail
Hamzah meluangkan waktunya khusus untuk membantu
penyelesaian penulisan buku ini dengan baik.

Jakarta, Agustus 2009


Ahmad Masykur
DAFTAR ISI

Kata Pengantar _________________________________ i


Daftar Isi _____________________________________ iii
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke ______________ 1
Untuk Siapa Buku Ini _________________________________ 1
Kebutuhan Sistem___________________________________ 2
Instalasi DotNetNuke ________________________________ 2
Persiapan Database___________________________________ 3
Instalasi dengan Web Platform Installer 2 _________________ 7
Instalasi Manual _____________________________________ 12
Setting DotNetNuke Saat Pertama Kali Dijalankan ________ 17
Administrasi Portal ____________________________ 23
Organisasi Elemen-Elemen Portal ______________________ 23
Portal Anak/Induk ___________________________________ 24
Halaman (Page) _____________________________________ 24
Pane ______________________________________________ 24
Container __________________________________________ 24
Module ____________________________________________ 24
Administrasi Portal oleh Administrator _________________ 26
Control Panel _______________________________________ 26
Menu Admin ________________________________________ 28
Pages _____________________________________________ 33
Security Roles _______________________________________ 34
User Accounts ______________________________________ 35
Skins ______________________________________________ 38

Administrasi Host _____________________________ 39


Host Settings _____________________________________ 40
Portal Setting _____________________________________ 41
Module Definitions _________________________________ 41
File Manager ______________________________________ 42
iv Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Vendors _________________________________________ 42
SQL _____________________________________________ 43
Schedule _________________________________________ 44
Languages _______________________________________ 44
Search Admin_____________________________________ 45
List _____________________________________________ 45
Host Accounts ____________________________________ 46
Skins ____________________________________________ 46
Whats New dan Dashboards_________________________ 47
Rangkuman ______________________________________ 47
Module ______________________________________ 49
Penambahan Module Pada Halaman __________________ 49
Pengaturan Setting Module __________________________ 50
Pemasangan Module Bawaan DotNetNuke _____________ 51
Pemasangan Module Pihak Ke-Tiga ____________________ 51
Rangkuman ______________________________________ 52
Membership dan Hak Akses Pengguna ____________ 53
Penambahan Pengguna _____________________________ 53
Penambahan Role _________________________________ 55
Penambahan Role Pada Pengguna ____________________ 57
Rangkuman ______________________________________ 58
Merubah Tampilan dalam Sekejap dengan Skin ______ 59
Instalasi Skin______________________________________ 60
Pemakaian Skin ___________________________________ 62
Pemakaian Skin pada Halaman Tertentu ________________ 62
Rangkuman ______________________________________ 64
Pembuatan Skin ______________________________ 65
Daftar Isi v

Peracikan Skin_____________________________________ 65
Lokasi Skin dan Isinya _______________________________ 66
Pembuatan Skin Sederhana __________________________ 67
Rangkuman _______________________________________ 70
Pembuatan Module ____________________________ 71
Arsitektur DoNetNuke ______________________________ 71
Mulai Pembuatan Module ____________________________ 73
Pembuatan Tabel dan Custom Business Object___________ 74
Pembuatan DAL ___________________________________ 77
Pembuatan BLL ___________________________________ 78
Pembuatan UI _____________________________________ 79
Pendaftaran Module secara Manual ___________________ 82
Pemaketan Module untuk Didistribusikan _______________ 84
Rangkuman _______________________________________ 87
Pembuatan Situs Small Business _________________ 88
Penambahan Halaman ______________________________ 89
Pemasangan Module yang Dibutuhkan _________________ 90
Module Text/HTML Untuk ISI Konten __________________ 92
Module Announcement Untuk Pembuatan Galeri Produk ___ 94
Module Feedback untuk Dapatkan Umpan Balik dari Pengunjung
________________________________________________ 96
Penggantian Skin Default ____________________________ 96
Rangkuman _______________________________________ 97
Teknik Pembuatan Multiple Website_______________ 99
Portal Default _____________________________________ 99
Penambahan Portal ________________________________ 99
Rangkuman ______________________________________ 102
BAB 1
PENGENALAN DAN
INSTALASI DOTNETNUKE

D
otNetNuke (DNN) adalah framework aplikasi web
opensource yang dibuat dengan VB.NET. DotNetNuke
merupakan salah satu content management system
(CMS) terpopuler saat ini. Sebagai CMS, DNN memiliki
kemampuan untuk menambahkan fungsionalitas dan mengubah
tampilan dengan mudah.
DotNetNuke pada awalnya berasal dari proyek lain yaitu
IBuySpy Workshop. IBuySpy Workshop merupakan aplikasi
yang dibuat oleh Shaun Walker sebagai pengembangan dari
IBuySpy portal starterkit yang dibuat oleh Microsoft sebagai
contoh aplikasi untuk .NET Framework. Dari proyek ini, Shaun
Walker terus mengembangkannya dan kemudian mengubah
nama menjadi DotNetNuke. Nama DotNetNuke ini diambil
dari .NET dan nuke yang mana nuke merupakan bagian dari
nama CMS yang sudah populer sebelumnya seperti PHPNuke
dan PostNuke.
DotNetNuke memiliki inti aplikasi yang dapat ditambah
funsionalitasnya dengan menggunakan sistem module dan
provider. Sedangkan tampilan dapat diubah dalam sekejap
dengan skin. Dalam paket DotNetNuke standar telah disertakan
beberapa module dan skin yang dapat dimanfaatkan untuk
membuat web sederhana. Beberapa module tambahan seperti
sistem e-commerce, galeri foto, blog, forum, dan lain-lain dapat
diunduh dari situs web DotNetNuke. Module dan skin dapat
dibuat sendiri maupun beli dari vendor/programmer lain.

UNTUK SIAPA BUKU INI


Buku ini ditulis untuk para programmer baik .NET maupun di
luar .NET (seperti PHP dan Java) yang ingin membangun situs
web secara cepat. Buku ini juga cocok bagi desainer web tanpa
2 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

harus mengerti pemrograman ASP.NET. Buku ini juga dapat


dimanfaatkan selain programmer sebagai referensi pembuatan
situs web tanpa pemrograman yang rumit.

KEBUTUHAN SISTEM
Untuk membangun portal DotNetNuke diperlukan peranti
lunak sebagai berikut.
 Sistem Operasi Windows 2000/2003/2008 atau Windows
XP/Vista/7. Windows XP/Vista/7 hanya digunakan
untuk membangun aplikasi module dan skin.
 Web Server IIS 6 atau IIS 7.
 Microsoft .NET Framework 2.0
 Microsoft SQL Server 2000/2005/2008. Bisa juga
menggunakan versi SQL Server 2005/2008 Express.
 Microsoft ASP.NET Ajax 1.0 atau Microsoft ASP.NET
Ajax 3.5
 Microsoft Visual Studio 2008 SP1 untuk tujuan
pembuatan module dan skin. Bisa juga menggunakan
Visual Web Developer 2008 SP1 Express Edition.
Dalam buku ini penulis menggunakan Windows 7 dengan IIS 7,
SQL Server 2008 Express dan Visual Web Developer 2008 SP1
Express Edition.

INSTALASI DOTNETNUKE
DotNetNuke dapat diunduh dari situs resminya di
www.dotnetnuke.com maupun dari repository codeplex di
http://dotnetnuke.codeplex.com. Instalasi DotNetNuke dapat
dilakukan dengan Web Platform Installer versi 2.0 yang secara
otomatis melakukan konfigurasi terhadap sistem. Cara lain
adalah dengan instalasi manual.
Web Platform Installer memerlukan akses ke console komputer
yang akan diinstall. Sistem instalasi ini memudahkan pengguna
yang memiliki akses langsung ke console server. Dengan Web
Platform Installer semua kebutuhan komponen seperti .NET
Framework, database komponen, dan komponen lain dapat
dideteksi sebelum melakukan instalasi. Jika ada kebutuhan
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 3

komponen yang belum terinstal, dapat dilakukan instalasi


komponen bersamaan dengan instalasi DotNetNuke.
Instalasi manual digunakan jika tidak memiliki akses ke console.
Instalasi dilakukan dengan mengkonfigurasi dan unggah ke web
server secara manual. Cara instalasi ini cocok digunakan pada
portal yang akan dipasang di web hosting (shared hosting) yang
mana tidak memiliki akses ke console.

PERSIAPAN DATABASE
Pertama kali yang harus disiapkan untuk penginstalan
DotNetNuke adalah pembuatan database dan login-nya.
Pembuatan database dapat dilakukan dengan SQL Server
Management Studio sebagai berikut.

Gambar 1.1: Pembuatan database baru dengan SQL Management Studio


2008

 Buka SQL Management Studio dan login sebagai


administrator untuk membuat database dan login.
 Bentangkan pohon (tree) pada bagian samping kanan,
klik kanan pada simpul Databases dan klik menu New
Database... Lihat Gambar 1.1.
4 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

 Pada jendela New Database, isikan nama database


dengan nama yang Anda inginkan. Secara default pada
konfigurasi connection string menggunakan nama
database DotNetNuke. Klik tombol OK untuk membuat
database.

Gambar 1.2: Jendela pembuatan database baru

Setelah database dibuat, selanjutnya buat login untuk database


tersebut.
 Bentangkan pohon pada bagian Security, klik kanan
pada simpul Logins dan klik menu New Login... Lihat
Gambar 1.3.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 5

Gambar 1.3: Pembuatan login database baru dengan SQL Management


Studio 2008

Gambar 1.4: Jendela pembuatan login database baru


6 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

 Pada jendela New Login, masukkan informasi sebagai


berikut:
 Login name diisi dengan dnnuser atau apapun
sesuai dengan keinginan.
 Pilih SQL Server authentication dan masukkan kata
sandi.
 Pastikan pilihan Enforce password expiration tidak
dicentang.
 Ganti default database menjadi DotNetNuke.
 Klik menu User Mapping pada bagian kiri jendela.
 Centang DotNetNuke pada bagian User mapped to
this login.
 Tambahkan centang pada db_owner pada bagian
Database role membership for DotNetNuke (nama
database).

Gambar 1.5: Seting user mapping pada waktu pembuatan login


Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 7

Setelah database dan login berhasil dibuat. Anda dapat memilih


apakah akan melakukan instalasi dengan Web Platform
Installer, atau secara manual menyalin ke folder tujuan dan
konfigurasi virtual directory sendiri.

INSTALASI DENGAN WEB PLATFORM


INSTALLER 2
Web Platform Installer (WPI) memberikan kemudahan untuk
melakukan instalasi sesuai dengan sistem operasi dan
konfigurasi yang terpasang. Kita akan diberikan installer sesuai
dengan OS dan mesin yang digunakan. Dalam beberapa kasus
yang machine specific (32-bit atau 64-bit), WPI akan memilihkan
software yang cocok untuk mesin kita untuk diunduh. WPI
diunduh dari
http://www.microsoft.com/web/downloads/platform.aspx.

Gambar 1.6: Web Platform Installer 2.0

Instalasi dengan metode ini memerlukan akses Internet untuk


mengunduh paket instalasi dari Internet. Pada proses instalasi,
Web Platform Installer akan mengunduh paket
DotNetNuke_Community_X.Y.Z_Deploy.zip dan beberapa
8 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

komponen pendukung. Di mana Z.Y.Z adalah nomor versi dari


DotNetNuke.
Setelah Web Platform Installer 2.0 terpasang di komputer,
jalankan peranti lunak tersebut, akan tampil jendela seperti
terlihat pada Gambar 1.6. Masuk ke tab “Web Applications”,
“Content Management”, centang “DotNetNuke® Community
Edition” kemudian klik tombol “Install”. Jendela baru akan
tampil dengan informasi paket yang dibutuhkan untuk instalasi
DotNetNuke.

Gambar 1.7: Instalasi beserta komponen pendukung

Proses instalasi (pemasangan) diawali dengan pengunduhan


paket DotNetNuke. Jika terdapat komponen pendukung yang
belum terpasang, secara otomatis akan mengunduh juga
komponen tersebut seperti terlihat pada Gambar 1.7. Jika
semua komponen pendukung sudah terpasang, hanya paket
DotNetNuke yang akan diunduh seperti terlihat pada Gambar
1.8Error! Reference source not found.. Tekan tombol “I
Accept” untuk melanjutkan instalasi.
Proses unduh paket instalasi memakan waktu beberapa menit
tergantung kecepatan Internet dan komputer yang digunakan.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 9

Gambar 1.8: Instalasi DotNetNuke jika semua komponen pendukung telah


terinstal

Gambar 1.9: Proses instalasi dengan Web Platform Installer 2.0

Setelah proses unduh selesai, selanjutnya adalah proses


konfigurasi instalasi. Proses konfigurasi instalasi terdiri dari dua
tahap. Tahap pertama adalah konfigurasi web server seperti
terlihat pada Gambar 1.10.
10 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Jendela konfigurasi web server digunakan untuk menentukan di


mana DotNetNuke akan diinstal.

Gamabr 1.10: Isian formulir informasi website

Pilih “Default Web Site”, pada dropdown Web Site. DotNetNuke


akan dipasang web site default. Jika diinstall sebagai “New Web
Site”, DotNetNuke akan dipasang dalam web site baru.
Masukkan path aplikasi dengan nama dotnetnuke dan klik
tombol Continue.
Tahap berikutnya adalah konfigurasi database seperti terlihat
pada Gambar 1.11. Masukkan beberapa informasi sebagai
berikut.
 Pilih SQL Server sebagai database
 Pilih use existing database pada pilihan Create new or
use existing database
 Masukkan user database beserta sandinya. Dalam
contoh kali ini digunakan dnnuser sebagai user untuk
database dotnetnuke dan DNN-p@ss sebagai sandi.
 Database server diisi dengan .\SQLExpress
 Database name diisi dengan DotNetNuke.
Klik tombol Continue untuk melanjutkan proses instalasi.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 11

Gambar 1.11: Konfigurasi database

Gambar 1.12: Proses pemasangan selesai

Setelah proses instalasi menggunakan Web Platform Installer


selesai, selanjutnya buka portal DotNetNuke dengan menekan
klik pada Launch your web application now.
12 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

INSTALASI MANUAL
Instalasi manual DotNetNuke dilakukan seperti instalasi
aplikasi ASP.NET pada umumnya. Namun ada beberapa
konfigurasi yang harus dilakukan untuk membuat DotNetNuke
berjalan dengan baik. Berikut langkah-langkah instalasi
DotNetNuke pada IIS7.

Salin Paket DotNetNuke dan Hak Akses


Folder.
Berikut adalah langkah-langkah menyalin paket DotNetNuke
dan bagaimana mengatur hak akses terhadap masing-masing sub
folder dalam DotNetNuke.
 Buat folder sebagai tempat file-file DotNetNuke,
misalnya dibuat folder di C:\DotNetNuke
 Uraikan (unzip) semua file dari paket instalasi
DotNetNuke_Community_X.Y.Z_Install ke dalam
folder yang terlah dibuat tersebut. Di mana X.Y.Z
adalah nomor versi DotNetNuke.
 Seting permission untuk ASP.NET worker process pada
folder DotNetNuke diinstal. Pada Windows 2000/XP
(IIS5), user yang digunakan adalah "{Server}\ASPNET.
Pada Windows 2003/2008/Vista/Win7 user yang
digunakan adalah “NT AUTHORITY\NETWORK
SERVICE”.
Untuk mengatur hak akses, buka Windows Explorer,
klik kanan pada folder lalu klik menu Properties.

Gambar 1.13: Membuka window propertoes folder

Untuk menambahkan hak akses, pada jendela


properties, buka tab Security dan klik tombol Edit. Klik
tombol Add dan ketikkan “network service” (tanpa
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 13

tanda kutip) pada text area. Untuk memastikan nama


yang diketik sudah benar, tekan tombol Check names

Gambar 1.14: Menambahkan hak akses user ke sebuah folder

Jika nama yang diketik benar, nama akan berubah


menjadi bergaris bawah. Tekan tombol OK untuk
memasukkan ke dalam daftar Group or names (jendela
Permission).
Beberapa folder dan sub folder dalam DotNetNuke
membutuhkan seting hak akses yang berbeda. Berikan
hak akses terhadap folder-folder berikut.
 Root (dan semua folder anaknya): hak Read.
 Root: hak Write (dan Modify jika ingin membuat
anak portal [child portal]).
 DesktopModules: Write, Modify (jika ingin
menginstall Private Assembly pihak ketiga).
 Portals (dan semua folder anaknya): Write, Modify
(untuk mengijinkan akses File Manager dan
Skin/Container).
Jika Anda akan menginstall Language Pack, Anda juga
perlu memberikan hak akses Write dan Modify pada
semua folder anak di bawah Root.
14 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 1.15: Menambahkan akses Read folder ke user Network Service

Buat Virtual Directory dan Aplikasi pada IIS.


Ikuti langkah-langkah berikut untuk membuat virtual directory
dan aplikasi pada IIS.
Buka Internet Information Services Manager sebagai
administrator. Tekan ikon Windows Start, ketikkan iis, klik
kanan pada menu Internet Information Services (IIS) Manager
dan klik menu Run as administrator.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 15

Gambar 1.16: Menjalankan IIS Manager sebagai Administrator

Pada IIS Manager, bentangkan pohon di sebelah kiri ke Default


Web Site. Klik kanan dan klik menu Add Application...

Gambar 1.17: Pembuatan application baru pada IIS Manager

Isikan alias dengan nama alias aplikasi yang nantinya akan


menjadi path dalam Url. Dalam hal ini diisi dengan dotnetnuke,
sehingga Url menjadi http://domainname/dotnetnuke/. Isikan
Physical path dengan folder tempat DotNetNuke diinstal.
Pilih Application pool dengan application pool yang
menggunakan .NET Framework versi 2.0 dan Pipeline mode
16 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Classic. Lihat keterangan yang dilingkari garis merah pada


Gambar 1.18.

Gambar 1.18: Pembuatan application dan pemilihan Application Pool

Setelah semua konfigurasi diisi dengan benar, tekan tombol OK


untuk menyelesaikan pembuatan application pada IIS7.

Konfigurasi File web.config


Aplikasi ASP.NET membutuhkan file web.config untuk
menyimpan konfigurasi aplikasi. DotNetNuke menggunakan file
ini untuk menyimpan informasi connection string database dan
berbagai konfigurasi lainnya.
Buka folder root dari aplikasi DotNetNuke dan cari file
web.config. Jika tidak terdapat file web.config, ganti nama
(rename) file release.config menjadi web.config. Semua
konfigurasi termasuk connection string akan diseting melalui
halaman Installation Wizard yang akan dijelaskan pada sub bab
berikut. Perubahan pada file web.config hanya diperlukan jika
ingin merubah database provider atau konfigurasi lainnya yang
tidak bisa dilakukan melalui halaman Installation Wizard.
Setelah konfigurasi di IIS dan file web.config selesai, Anda bisa
lanjutkan setting DotNetNuke database dan user admin pada
halaman Installation Wizard.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 17

SETTING DOTNETNUKE SAAT


PERTAMA KALI DIJALANKAN
Setelah DotNetNuke dipasang di IIS, tidak serta merta langsung
dapat digunakan. Ada beberapa seting administratif yang harus
dimasukkan. Ketika portal DotNetNuke petama kali diakses,
akan disajikan tampilan Installation Wizard seperti terlihat pada
Gambar 1.19.
Jika mendapati masalah atau kesalahan pada waktu membuka halaman
Installation Wizard, cara termudah untuk memperbaikinya adalah dengan
menghapus database dan membuatnya kembali. Lakukan langkah instalasi dari
awal sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan.

Terdapat tiga pilihan untuk instalasi dengan wizard. Pilih Typical


untuk instalasi yang mudah dan memasang module-module yang
biasa digunakan. Jika memilih Custom, Anda akan ditanyakan
module apa saja yang akan diinstal. Tekan tombol Next untuk
melanjutkan pemasangan.

Gambar 1.19: Tampilan Installation Wizard

Halaman berikutnya adalah pengecekan hak akses terhadap


folder. Tekan tombol Test Permission untuk memeriksa apakah
18 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

konfigurasi hak akses atas folder sudah benar. Jika pada tahap
sebelumnya sudah mengkonfigurasi folder dengan benar, akan
muncul pesan “Your site passed the permission check.”. Tekan
tombol Next untuk melanjutkan.

Gambar 1.20: Pemeriksaan konfigurasi hak akses atas folder instalasi


DotNetNuke

Selanjutnya adalah konfigurasi database. Pada halama ini isikan


server dengan .\SQLExpress karena kita akan gunakan SQL
Server Express pada mesin yang sama dengan web server. Jika
menggunakan SQL Server di mesin yang lain, sebutkan nama
mesin dan instance-nya pada kotak isian server.
Nama database diisi sesuai dengan nama database yang telah
dibuat sebelumnya. Jangan lupa untuk tidak mencentang
Integrated Security karena pada pembuatan database
sebelumnya menggunakan SQL Server login untuk masuk ke
server database. Isikan nama user dan kata sandinya dan centang
pada run as database owner.
Setelah semua terisi dengan benar, untuk memastikannya tekan
tombol Test Database Connection. Tekan tombol Next setelah
konfigurasi dilakukan dengan benar.
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 19

Gamabr 1.21: Konfigurasi database pada halaman Installation Wizard

Gambar 1.22: Instalasi objek database pada Installation Wizard


20 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Tunggu beberapa saat untuk melakukan instalasi objek-objek


database seperti table, view, function dan stored procedure. Selah
instalasi objek database selesai tanpa ada kesalahan, lanjutkan
dengan menekan tombol Next.

Gambar 1.23: Konfigurasi user host

Halaman berikutnya adalah konfigurasi user untuk super user.


Super user ini memiliki hak penuh terhadap portal utama
DotNetNuke dan seluruh portal anaknya.
Default nama user untuk super user adalah host. Perlu
diperhatikan untuk kata sandi hindari menggunakan dnnhost,
karena kata sandi tersebut merupakan sandi default untuk versi
DotNetNuke 3.x.
Masukkan alamat email yang benar supaya suatu saat ketika
kata sandi lupa, bisa melalukan reset untuk mendapatkan kata
sandi baru. Tekan tombol Next untuk melanjutkan ke halaman
instalasi portal.
Pada halaman instalasi portal, isikan nama user dan kata sandi
untuk portal tersebut. User ini hanya memiliki hak administratif
terhadap portal tersebut. Perlu diingat juga bahwa hindari
penggunaan kata sandi dnnadmin untuk user admin portal,
Pengenalan dan Instalasi DotNetNuke 21

karena kata sandi tersebut merupakan sandi default untuk


DotNetNuke versi 3.x.
Masukkan juga title portal dan pilih template portal yang
diinginkan. Pada instalasi ini hanya terdapat satu pilihan portal
template. Kita bisa memasang template tambahan setelah
instalasi selesai.
Tekan tombol Next untuk melanjutkan.

Gambar 1.24: Konfigurasi portal pertama


22 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 1.25: Instalasi Wizard telah selesai

Setelah selesai semua konfigurasi user, tekan tombol Finish


(Goto site) dan DotNetNuke siap digunakan.

Gambar 1.26: DotNetNuke telah selesai diinstal dan siap digunakan


BAB 2
ADMINISTRASI PORTAL

D
otNetNuke bukan sekedar Content Management System
(CMS) tapi lebih sebagai aplikasi portal. Satu instance
DotNetNuke dapat dipasang lebih dari satu portal.
Oleh karena DotNetNuke dapat memiliki lebih dari satu portal
yang masing-masing portal dikelola oleh seorang adminsitrator.
Terdapat dua jenis administrator dalam DotNetNuke. Satu
super user admin (host) yang memiliki hak penuh terhadap
semua portal. Yang kedua adalah administrator portal yang
memiliki hak admin terhadap portal miliknya sendiri.
Super user memiliki hak pemeliharaan atas semua portal yang
meliputi pembuatan dan penghapusan portal, seting host pada
semua portal. Selain itu juga memiliki hak penuh terhadap
instalasi module, bahasa (untuk localization), Lists, SQL Query
dan Schedule.
Administrator memiliki hak atas portal setting, security role, user
account, newsletter, skin, vendor, site files, dan site log.
Administrator hanya memiliki hak atas portal yang
bersangkutan dan tidak memiliki akses terhadap portal lain.
Semua portal dalam satu instalasi DotNetNuke menggunakan
satu instance dan database yang digunakan bersama-sama.
Setiap portal dapat dibuat menjadi portal induk dengan nama
domain sendiri (misal www.domainku.com), atau menjadi portal
anak dengan URL yang merupakan bagian dari domain portal
host (misal www.domainku.com/namaportalku/).

ORGANISASI ELEMEN-ELEMEN
PORTAL
Sebelum memulai untuk melakukan administrasi portal, ada
beberapa hal mendasar yang harus diketahui mengenai elemen-
elemen yang ada dalam portal. Terdapat empat organisasi
24 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

utama dalam portal yaitu: portal induk/anak, halaman (page),


pane, dan container.

PORTAL ANAK/INDUK
Portal anak adalah portal yang berada di bawah portal yang lain.
Dalam DotNetNuke portal anak menggunakan subpath di
bawah portal induknya. Portal induk merupakan portal utama
yang dapat berisi lebih dari satu portal anak. Jika instalasi
DotNetNuke berada di root sebuah situs web, alamat Url portal
induk akan memiliki format http:://www.domainanda.com/.
Sedangkan alamat Url untuk portal-portal anaknya akan
memiliki format http://www.domainanda.com/PortalAnak.

HALAMAN (PAGE)
DotNetNuke menggunakan konsep halaman sebagai wadah
untuk menempatkan semua module. Halaman ini dapat disusun
secara hirarki dari induk sampai anak-anaknya. Halaman induk
secara default akan ditampilkan dalam menu sedangkan anaknya
dapat diakses melakui sub-menu-nya.

PANE
Pane merupakan area tempat pada halaman untuk menaruh
modules untuk setiap halaman. Dengan menggunakan pane,
Anda dapat dengan mudah mengatur tata letak suatu module.
Biasanya terdapat beberapa pane dalam satu halaman seperti
pane atas, pane bawah, pane kiri, pane kanan dan pane isi.

CONTAINER
Container memungkinkan anda untuk mempercantik tampilan
tanpa merubah desain skin. Container digunakan sebagai
tempat menaruh module. Satu Container hanya bisa diisi dengan
satu module.

MODULE
Module adalah komponen DotNetNuke yang dapat dipasang
dan dibuang dari sistem. Module dengan mudah dapat
dipindahkan dan diperbarui isinya. Dalam instalasi DotNetNuke
Administrasi Portal 25

sudah menyertakan beberapa module standar. Module standar


DotNetNuke antara lain
1. Account Login. Digunakan untuk menampilkan dialog
login. Pada sebuah/semua halaman dapat ditempatkan
module ini sehingga user yang akan melakukan login
tidak perlu membuka halaman login.
2. Announcements. Digunakan untuk menampilkan daftar
pengumuman. Module ini berguna bagi portal
administrator untuk memberikan informasi atau
pengumuman kepada pengunjung portal.
3. Banners. Digunakan untuk menampilkan iklan dari
vendor.
4. Contacts. Digunakan untuk menampilkan informasi
kontak.
5. Discussions. Digunakan untuk membuat forum diskusi
dengan satu topik tertentu.
6. Documents. Berfungsi untuk membuat daftar dokumen
yang dapat diedit dan diunduh oleh user yang otentik.
7. Events. Menampilkan daftar kegiatan yang akan
berlangsung termasuk (tautan) link, waktu dan tempat
kegiatan berlangsung.
8. FAQ. Memungkinkan user yang otentik untuk membuat
dokumen FAQ.
9. Feedback. Memungkinka pengunjung untuk
memberikan umpan balik kepada pengelola portal.
10. IFrame. Memungkinkan untuk menampilkan halaman
situs lain di dalam bingkai (frame) pada situs Anda.
11. Image. Me-render HTML tag IMG untuk menampilkan
objek gambar.
12. Links. Menampilkan daftar tautan (link).
13. News Feeds (RSS). Digunakan untuk menarik berita
dalam format Rich Site Summary (RSS).
14. Search Input. Memungkinkan untuk melakukan submit
pencarian.
26 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

15. Search Results. Digunakan untuk menampilkan hasil


pencarian.
16. Text/HTML. Me-render HTML atau teks dan juga
memungkinkan untuk melakukan edit terhadap isinya.
17. User Account. Memungkinkan user untuk mendaftar
dan mengelola akunnya.
18. User Defined Table. Memungkinkan Anda untuk
membuat data table sendiri untuk menyimpan data
dalam secara tabular.
19. XML/XSL. Me-render hasil dari transformasi
XML/XSL.
Selain module standar, di pasar Internet terdapat banyak
module yang dijual maupun dapat diunduh gratis. Anda juga
dapat membuat sendiri module dengan menggunakan Visual
Studio atau Visual Web Developer Express.

ADMINISTRASI PORTAL OLEH


ADMINISTRATOR
Administrator memiliki hak terhadap satu portal. Pada waktu
login sebagai Admin, terdapat tiga fasilitas tambahan yang dapat
diakses oleh administrator yaitu Control Panel, menu Admin
dan pengaturan tata letak module yang bisa dilakukan dengan
drag-n-drop.

CONTROL PANEL
Control Panel adalah sebuah jalan pintas untuk mengerjakan
berbagai tugas administratif yang biasa dilakukan. Control Panel
berada di bagian atas halaman berupa kotak kecil yang terdiri
dari tiga radio-button dan satu ikon untuk menampilkan seluruh
fungsinya. Tiga radio button digunakan untuk melihat tampilan
dalam tiga modus: view, edit dan design.

Gambar 2.1: Control Panel dalam modus kecil

Modus view digunakan untuk melihat tampilan sebagaimana


user biasa. Pada modus view ini, tidak dapat dilakukan
pengaturan tata letak module maupun pengeditan isi. Pada
Administrasi Portal 27

modus edit dapat dilakukan pengeditan isi dan pengaturan tata


letak module. Sedangkan pada modus design hanya bisa
melakukan pengaturan tata letak module. Tampilan ketiga
modus tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.3 untuk modus
view, Gambar 2.4 untuk modus edit dan Gambar 2.5 untuk
modus design.

Gambar 2.2: Control Panel dan modus penuh

Pada waktu Control Panel dalam modus penuh, terbagi dalam


tiga fungsionalitas utama yaitu pengaturan halaman (page),
module dan tugas-tugas umum.
Pada pengaturan halaman kita dapat menambahkan/hapus
halaman (page), melakukan seting terhadap halaman, salin
(copy) dan export/import halaman. Pada pengaturan module
digunakan untuk menambahkan module ke dalam halaman.
Sedangkan pada pengaturan tugas-tugas umum digunakan
untuk mengatur situs, user dan role, file-file, dan solution.

Gambar 2.3: Tampilan modus view


28 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 2.4: Tampilan modus edit

Gambar 2.5: Tampilan modus design

MENU ADMIN
Dalam menu Admin terdapat 15 sub menu yang digunakan
untuk melakukan administrasi terhadap portal.
Administrasi Portal 29

Gambar 2.2: Menu Admin

Site Settings
Site Settings dapat diakses melaui menu Admin  Site Settings
atau di Control Panel bagian tugas-tugas umum. Site Settings
berisi konfigurasi yang dikelompokkan berdasarkan kategori
yang dapat dibentangkan dan diciutkan.
Kelompok pertama adalah Basic Setting, yang dikelompokkan
lagi menjadi tiga kelompok yaitu: Site Detail, Site Marketing
dan Appearance. Site Detail berisi informasi mengenai nama,
kata kunci yang digunakan untuk mesin pencari dan informasi
hak cipta. Site Marketing digunakan untuk mengoptimalkan
situs dengan mesin pencari. Appearance digunakan untuk
merubah logo dan tampilan dengan skin.
30 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 2.3: Site Settings – Basic Settings

Kelompok kedua adalah Advance Settings yang dibagi ke dalam


beberapa kelompok lagi yaitu: Security Settings, Page
Management, Payment Settings, Usability Settings, Other
Settings.
Security settings berisi pengaturan user registration. Dalam
portal dapat memiliki kemampuan untuk melakukan
pendaftaran oleh pengunjung. Pada pengaturan user registration
terdapat empat pilihan untuk pendaftaran yaitu: None, Private,
Public dan Verified.
 None. Pilihan ini tidak memungkinkan untuk
melakukan pendaftaran oleh pengunjung.
Administrasi Portal 31

 Private. Dengan menggunakan seting ini, setiap


pendaftaran membutuhkan persetujuan dari
administrator.
 Public. Setting ini memungkinkan semua orang
melakukan pendaftaran.
 Verified. Setiap pengunjung yang melakukan
pendaftaran akan dikirim email berisi kode verifikasi.
Pengunjung harus membuka email dan memasukkan
kode verifikasi untuk mengaktifkan akunnya.

Gambar 2.4: Security Settings – User Registration

Page management berisi seting untuk splash screen, home page,


login page, user page, dan home directory. Splash screen adalah
halaman awal ketika pengguna pertama kali masuk ke dalam
portal. Home page adalah halaman utama dari situs. Login page
adalah halaman yang berisi formulir untuk login. User page berisi
informasi registrasi pengguna yang meliputi nama, penggantian
kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan
pengguna. Home directory berisi informasi portal tersebut
disimpan dalam database.

Gambar 2.5: Page Management

Payment Settings digunakan untuk mendukung versi


DotNetNuke sebelumnya. Payment setting hanya mendukung
PayPal sebagai payment gateway. Fasilitas ini sebaiknya tidak
digunakan karena akan dihilangkan pada versi berikutnya.
Sebagai gantinya Anda dapat menggunakan komponen pihak
ketiga atau yang gratis.
32 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 2.6: Payment Settings

Usability Settings memiliki beberapa seting untuk mengatur


kemudahan dalam mengakses situs. Inline Editor digunakan
untuk mengaktifkan fasilitas editing isi secara langsung di dalam
module tersebut. Control Panel Mode untuk memilih default
mode yang digunakan untuk menampilkan halaman. Control
Panel Visibility digunakan untuk mengeset default tampilan
Control Panel. Control Panel Security digunakan untuk
mengeset siapa yang boleh menampilkan Control Panel.

Gambar 2.7: Usability Settings

Other Settings berisi tiga pilihan. Administrator untuk memilih


group administrator untuk portal. Default Language digunakan
untuk memilih bahasa yang digunakan. DotNetNuke
mendukung localization untuk menampilkan portal dalam
multibahasa. Portal TimeZone digunakan untuk mengeset
timezone default bagi pengunjung yang tidak terdaftar untuk
menggunakan timezone portal.

Gambar 2.8: Other Settings


Administrasi Portal 33

Seting terakhir adalah Stylesheet Editor. Dengan seting ini anda


bisa menimpa CSS yang didefinisikan dalam skin dengan CSS
Anda sendiri.

Gambar 2.9: Stylesheet Editor

Setelah melakukan perubahan pada seting, jangan lupa untuk


menekan tombol Update pada bagian paling bawah halaman
Setting.

PAGES
Menu Pages atau halaman digunakan untuk menambah,
menghapus, mengedit dan mengubah urutan halaman dalam
menu. Selain menggunakan menu Admin, pengaturan halaman
dapat diakses dari Control Panel.
Pada halaman pengaturan page terdapat tiga bagian utama yaitu
pengaturan urutan halaman (Move Page), Action (edit, view dan
delete) dan Add New Page. Untuk membuat halaman baru dapat
melalui tombol Add New Page pada bagian kanan bawah
halaman atau menu (segi tiga kecil ke bawah) di bagian kanan
atas.
34 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 2.10: Administrasi pages

SECURITY ROLES
DotNetNuke menggunakan role untuk mengelompokkan user
berdasarkan haknya. Anda bisa menambahkan role sendiri dan
menghapus role yang didefinisikan sendiri. Anda juga bisa
membuat role group yang berisi role lainnya.

Gambar 2.11: Security Roles

Untuk menambahkan role baru, tekan tombol Add New Role.


Dalam formulir penambahan role terdapat dua kategori
informasi yaitu Basic Settings dan Advance Settings.
Pada Basic Setting terdapat informasi yang diisi. Role Name
dan Description untuk nama role dan deskripsi role. Role group
untuk kelompok role. Public role digunakan untuk menampilkan
role yang bisa dipilih oleh user. User dapat memilih untuk
menjadi member role ini atau tidak. Auto Assignment jika
dipilih, maka semua user yang sudah terdaftar dan yang
melakukan pendaftaran baru akan diberikan role ini.
Administrasi Portal 35

Gambar 2:12: Basic Settings pada penambahan role

Kelompok role berikutnya adalah Advance Settings. Dalam


Advance settings terdapat Service Fee, Billing Period, Trial Fee,
Trial Period, RSVP Code, RSVP Link dan Icon yang digunakan
untuk role yang harus berbayar. Role ini biasanya digunakan
untuk layanan khusus pada portal yang membutuhkan biaya
tambahan seperti contohnya layanan berita, stock ticker, dll.

Gambar 2.13: Advance Settings pada penambahan role

USER ACCOUNTS
User account digunakan untuk menambahkan, mengubah profile
dan menghapus user.
36 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 2.14: Administrasi user account

Untuk menambahkan user baru, tekan tombol Add New User.


Halaman penambahan user seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 2.15: Penambahan user baru

Setelah user terbentuk, Anda bisa mengatur role untuk user yang
baru saja dibuat. Tampilkan semua user dengan menekan
tombol All atau cari berdasarkan abjad. Tekan edit pada user
yang akan diberikan role.
Administrasi Portal 37

Gambar 2.16: Menampilkan seluruh user

Setelah menekan tombol edit, formulir editing user akan segera


muncul. Tekan tombol Manage Roles for this Users untuk
mengelola role user yang diedit.

Gambar 2.17: Menambahkan role untuk user yang diedit

Anda bisa menambahkan atau menghapus role untuk user yang


dipilih. Untuk menambahkan role, pilih role pada drop-down list
dan klik tombol Add Role to User. Untuk menghapus role
tinggal klik tombol silang merah pada daftar role di bawahnya.

Gambar 2.18: Pengelolaan role untuk user


38 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

SKINS
Pengaturan skin dapat diakses melalui menu Admin.
DotNetNuke memungkinkan untuk mengubah tampilan hanya
dengan mengganti skin. Dalam pengaturan skin terdapat dua
macam pilihan untuk mengubah tampilan yaitu skin dan
container. Skin digunakan untuk tampilan seluruh halaman
sedangkan container hanya berlaku untuk wadah module saja.
Container hanya bertanggung jawab atas tampilan judul dan isi
module.

Gambar 2.19: Pengaturan skin


BAB 3
ADMINISTRASI HOST

P
ada bab ini akan diterangkan bagaimana mengelola
portal-portal DotNetNuke dan fitur-fitur lainnya. Host
dikelola oleh user dalam kelompok host account. Sebagai
administrator host, selain memiliki hak atas administrasi portal,
juga memiliki hak khusus yang hanya dimiliki oleh administrator
host. Host bertanggung jawab untuk mengkonfigurasi setingan
global dari sebuah instalasi DotNetNuke. Setingan global
tersebut meliputi basic seting, proxy seting, SMTP Server setting,
Performance setting dan lain-lain. Semua setingan tersebut akan
berpengaruh pada semua portal yang ada. Host memiliki
kewenangan untuk menambahkan portal baru dan juga
kewenangan untuk menambahkan ekstension baru seperti skins,
module dan language. Semua ekstension yang telah
ditambahkan oleh Host akan dapat diakses oleh Admin portal
masing-masing.

Gambar 3.1: Menu administrasi host


40 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

HOST SETTINGS
Host settings berisi berbagai informasi dan konfigurasi berkaitan
dengan host. Host setting adalah bagian yang sangat penting
sekali karena pada bagian inilah akses pada setingan-setingan
mendasar dan penting diberikan. Setingan-setingan yang telah
dilakukan pada “Host Settings” akan berpengaruh pada semua
portal yang ada. Setingan pada “Host Settings” terdiri dari dua
bagian utama yaitu “Basic Settings” dan “Advanced Settings”.
“Basic Settings” terdiri dari informasi-informasi konfigurasi dan
beberapa setingan mendasar. Informasi konfigurasi yang
tercantum adalah seperti informasi produk DotNetNuke,
informasi versi DotNetNuke, path fisik, waktu server dan lain-
lain. Sedangkan setingan mendasar yang ada meliputi setingan
host detail, appearance (tampilan) dan payment settings jika
portal hendak dijadikan sebuah portal ecommerce yang
dimungkinkan dilakukan sebuah transaksi pembayaran.
Bagian kedua dari “Host Settings” ini adalah “Advanced
Settings”. Sesuai dengan namanya, “Advanced Settings”
memerlukan wawasan yang lebih tinggi untuk dapat melakukan
setingan dengan baik dan benar. Advanced Settings ini meliputi
Authentication Settings, Friendly Url Settings, Request Filter
Settings, Proxy Settings, SMTP Server Settings, Performance
Settings, Compression Settings dan lainnya.

Gambar 3.2: Host Setting


Administrasi Host 41

PORTAL SETTING
Seperti telah disebutkan di atas, Host memiliki kemampuan
untuk menambahkan portal baru. Penambahan portal baru
tersebut dapat dilakukan melalui “Portal Settings”. Tidak hanya
penambahan yang dapat dilakukan, namun juga perbaikan
portal dan penghapusan portal dapat dilakukan dari “Portal
Settings” ini. Sehingga inti fungsionalitas dari “Portal Settings”
adalah berupa manajemen portal.

Gambar 3.3: Portal Setting

MODULE DEFINITIONS
Melalui module, kemampuan DotNetNuke bisa ditambah dan
ditingkatkan. Kewenangan untuk menambahkan module hanya
dimiliki oleh Host melalui “Module Definitions”. Module-
module yang ditambahkan dan dipasang bisa berupa module-
module bawaan DotNetNuke dan bisa juga berupa module-
module pihak ke tiga. Semua module yang telah dipasangkan
pada pemasangan DNN kemudian dapat diakses oleh seluruh
Admin portal melalui “Control Panel” untuk ditambahkan pada
halaman-halaman portal masing-masing.

Gambar 3.4: Module Definitions


42 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

FILE MANAGER
Setiap portal DNN akan memiliki “File Manager” masing-
masing yang dapat digunakan oleh Admin untuk mengatur
folder dan file-file yang akan digunakan di portal seperti file
dokumen dan file gambar. Selain portal “File Manager”, ada
juga apa yang disebut sebagai host “File Manager” yang hanya
ada satu untuk sebuah installasi DotNetNuke. Host “File
Manager” digunakan oleh Host untuk mengatur file-file Host
seperti skins dan banners. Host “File Manager” akan mengarah
pada folder _default sedangkan portal “File Manager” akan
mengarah pada folder portal root yang diindikasikan oleh angka.

Gambar 3.5: File Manager

VENDORS
Vendors digunakan untuk mengatur vendor dan banner yang
bersesuaian dengannya. Selain itu juga, vendors dapat digunakan
untuk mengatur afiliasi. Semua fitur tersebut disediakan untuk
mengkomersialkan (monetize) portal sehingga portal dapat
menghasilkan pendapatan.
Administrasi Host 43

Gambar 3.6: Setting Vendor

SQL
SQL disediakan untuk akses langsung ke database melalui
sintaks TSQL. Dengan tersedianya fitur SQL ini, kita dapat
memelihara database secara langsung tanpa menggunakan SQL
Management Studio. Fitur ini bermanfaat bagi portal
DotNetNuke yang ditaruh di web hosting yang mana mengalami
kesulitan untuk terhubung langsung dengan database melalui
SQL Management Studio. Untuk menggunakan fitur ini, cukup
login sebagai Host dan masuk ke halaman SQL ini.

Gambar 3.7 SQL Console


44 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

SCHEDULE
Sesuai dengan namanya, Schedule digunakan untuk
penjadwalan penjalanan sebuah task. Task tersebut akan
dijalankan pada rentang waktu tertentu.

Gambar 3.8: Setting Schedule

LANGUAGES
Languages akan memungkinkan Host untuk mengatur bahasa-
bahasa yang didukung oleh portal-portal. Pengaturan berupa
pemasangan bahasa-bahasa yang akan didukung, ataupun untuk
kebutuhan pelepasannya (uninstall). Selain itu juga,
dimungkinkan untuk membuat apa yang disebut sebagai
“Language Pack”. Language Pack akan mengatur lokalisasi
bahasa yang digunakan pada portal. Contoh language pack
bahasa Indonesia dapat ditemukan disitus codeplex:
http://www.codeplex.com/BahasaLanguagePack.

Gambar 3.9: Setting Languages


Administrasi Host 45

SEARCH ADMIN
Search Admin digunakan untuk mengkonfigurasi mesin pencari
DotNetNuke. Setingan yang dilakukan dapat berupa setingan
panjang maksimal sebuah kata ataupun panjang minimal sebuah
kata. Search Admin juga dapat digunakan untuk me-reindex
secara manual sehingga konten-konten yang baru ditambahkan
dapat tertata (indexed) dan langsung dikenali oleh mesin pencari
DotNetNuke.

Gambar 3.10: Search Admin

LIST
Lists digunakan untuk mengatur item-item “text” dan “value”
yang kemudian bisa digunakan untuk mengisi item-item
dropdownlist. Item-item dapat ditambahkan secara dinamis
melalui List ini. Secara internal item-item tersebut kemudian
dapat dikenali oleh ListController dan dapat diambil data-
datanya dengan menggunakan method
GetListEntryInfoCollection().

Gambar 3.11: Setting List


46 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

HOST ACCOUNTS
Masing-masing portal DNN memiliki “User Accounts” masing-
masing. Namun demikian, untuk satu buah installasi DNN
hanya terdapat satu “Host Accounts”. Host Accounts digunakan
untuk mengatur user-user dengan role Host. Pengaturan tersebut
berupa penambahan, penghapusan dan perbaikan.

Gambar 3.12: Host Accounts

SKINS
Masing-masing portal Admin dapat mengubah tampilan
portalnya melalui skin. Namun secara default, admin portal
tidak dapat memasang skin baru. Yang dapat memasang skin
baru hanyalah user Host. Namun demikian, Host dapat
memberikan kemampuan pemasangan skin pada admin portal
melalui Host Settings.

Gambar 3.13: Setting Skins


Administrasi Host 47

WHATS NEW DAN DASHBOARDS


Whats new berisi semua informasi perbaikan pada setiap rilis.
Dengan mengetahui perbaikan dan penambahan yang dilakukan
untuk setiap rlis, maka Host dapat melakukan konfigurasi yang
paling optimal.
Dashboards akan memberikan rangkuman informasi
Administrasi Host yang telah dilakukan. Rangkuman informasi
tersebut meliputi web server, database server, Host settings,
Portal-portal yang ada, module-module yang terpasang dan
semua skin yang ada beserta informasi skin yang sedang aktif
digunakan.

RANGKUMAN
Administrasi Host digunakan untuk melakukan setingan global
terhadap instalasi DotNetNuke. Setingan global tersebut akan
mempengaruhi portal-portal yang ada. Selain melakukan
setingan global, administrasi Host juga memungkinkan untuk
melakukan penambahan ekstension misalnya berupa skins,
module dan language pack.
BAB 4
MODULE

D
alam DotNetNuke, module adalah sebuah istilah yang
sering diungkapkan dan dibahas. Module dan
pemanfaatannya akan dibahas pada bab ini.
Dari sisi pengguna, module adalah sebuah aplikasi kecil yang
berjalan di atas halaman-halaman DotNetNuke. Melalui
module, para pengguna DotNetNuke memperkaya konten
website atau portal mereka. Ada module yang digunakan untuk
menampilkan gambar, artikel berita dan ada juga module yang
digunakan untuk menampilkan informasi saham secara dinamis.
Kalau dilihat dari sisi pengembang, module adalah sebuah
mekanisme untuk meningkatkan fungsionalitas DotNetNuke.
Dengan module maka pengembang memiliki keleluasaan untuk
menambah fungsi-fungsi baru pada DotNetNuke.

PENAMBAHAN MODULE PADA


HALAMAN
Seperti telah disebutkan di atas, module dapat ditambahkan
pada halaman DotNetNuke. Halaman DotNetNuke terdiri dari
banyak “pane”. Pane adalah suatu area yang akan membentuk
tata letak (layout) dari halaman. Pada sebuah pane dapat
ditambahkan banyak module. Gambar 4.1 memperlihatkan
bagaimana pane membentuk tata letak dari sebuah halaman
DotNetNuke.

Gambar 4.1: Pane pada halaman


50 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Module ditambahkan pada pane dengan menggunakan “Control


Panel” yang terletak pada bagian paling atas dari sebuah
halaman DotNetNuke. “Control Panel” akan tampak jika kita
login sebagai Administrator atau sebagai Host. Gambar 4.2
memperlihatkan control panel yang dapat digunakan untuk
menambahkan module pada sebuah pane.

Gambar 4.2: Control Panel untuk penambahan module

Seperti yang terlihat pada gambar 4.2, module yang hendak


ditambahkan dapat dipilih dari dropdownlist. Module dapat
ditambahkan pada pane tertentu dalam halaman.

PENGATURAN SETTING MODULE


Module-module yang telah ditambahkan pada sebuah halaman
dapat di konfigurasi ulang setingannya. Konfigurasi ulang
module-module disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
Halaman seting dari sebuah module dapat diakses dari menu
dropdown. Gambar 4.3 memperlihatkan bagaimana cara
mengakses halaman seting dari module Text/HTML.

Gambar 4.3: Akses menu Setting sebuah module


Module 51

PEMASANGAN MODULE BAWAAN


DOTNETNUKE
DotNetNuke memiliki lusinan module bawaan yang dapat
dimanfaatkan. Namun tidak semua module-module bawaan
tersebut terpasang pada saat instalasi DotNetNuke. Berikut
adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan
pemasangan module-module bawaan.
Login sebagai Host dan masuk ke halaman “Module
Definitions” via menu Host. Pada bagian “Available Modules”
pilih module yang hendak dipasang dengan cara mencentang
kotak checkbox yang tersedia. Setelah melakukan pemilihan
maka klik “Install Selected Modules” untuk melakukan
pemasangan module terpilih.

Gambar 4.4: Available Modules

Setelah module-module terpasang maka module-module tersebut


dapat diakses dari “Control Panel” yang kemudian dapat
ditambahkan pada halaman DotNetNuke.

PEMASANGAN MODULE PIHAK KE-


TIGA
Selain dilengkapi lusinan module-module bawaan, koleksi
module DotNetNuke juga diperkaya oleh module-module pihak
ketiga (third-party) yang banyak tersedia di Internet baik gratis
maupun berbayar. Berikut adalah langkah-langkah pemasangan
module pihak ketiga.
52 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Login sebagai Host dan masuk ke halaman “Module


Definitions” via menu Host. Dari menu dropdown “Module
Definitions”, pilih Install New Module.

Gambar 4.5: Pemasangan module baru

Dengan menggunakan tombol Browse, pilih module pihak ketiga


yang hendak dipasang lalu kemudian klik Install New Module
untuk memasang module pihak ketiga tersebut.

Gambar 4.6: Browse module baru dari sistem file

RANGKUMAN
Dari sisi pengguna, module adalah sebuah aplikasi yang berjalan
di atas halaman DotNetNuke. Module-module tersebut akan
memperkaya isi dari website ataupun portal DotNetNuke.
Sedangkan dari sisi developer, module adalah sebuah
mekanisme untuk meningkatkan fungsionalitas DotNetNuke.
Untuk memperkaya website atau portal, DotNetNuke datang
dengan lusinan module-module bawaan yang siap langsung
digunakan secara “out of the box” tanpa tambahan
pemrograman sedikit pun. Selain memperkaya isi dengan
menggunakan module-module bawaan, kita juga dapat
memperkaya isinya dengan menggunakan module-module pihak
ketiga.
BAB 5
MEMBERSHIP DAN HAK
AKSES PENGGUNA

M
embership berguna untuk mengatur siapa saja yang
menjadi anggota dari portal. Masing-masing anggota
memiliki hak akses yang berbeda tergantung role yang
diberikan.
DotNetNuke memiliki built-in membership yang dapat
digunakan untuk memvalidasi dan menyimpan kredensial
seorang pengguna. Membership akan sangat membantu dalam
hal manajemen autentikasi pada website dan portal. Saat ini
DotNetNuke mendukung tiga sistem autentikasi yaitu
autentikasi DotNetNuke, LiveID dan OpenID. Membership
biasa dipadukan dengan role. Role adalah sebuah mekanisme
autorisasi atau hak akses yang diterapkan pada pengguna.
Dengan menggunakan role maka hak akses pada sumber daya
website ataupun portal dapat dibagi-bagi dan dikelompokkan.
Bab ini akan mencoba membahas role dan membership
DotNetNuke dan bagaimana mengambil manfaat dari
keduanya.

PENAMBAHAN PENGGUNA
Proses penambahan pengguna pada website dan portal
DotNetNuke adalah hal yang mudah dan intuitive. Para
pengguna yang telah ditambahkan dapat memiliki nama
pengguna (user name) dan sandi untuk login ke dalam website
ataupun portal. Pengguna yang ditambahkan pada website
ataupun portal dapat dikirimkan notifikasi email untuk
pemberitahuan mengenai membership mereka. Berikut adalah
langkah-langkah penambahan pengguna.
Login sebagai admin atau host, lalu kemudian masuk ke “User
Accounts” dari menu admin.
54 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 5.1: Menu pengaturan pengguna

Dari halaman User Accounts klik Add New User untuk


menambahkan pengguna baru.

Gambar 5.2: Penambahan pengguna baru

Isikan informasi kredensial pengguna dan kemudian klik Add


New User untuk menambahkan pengguna.

Gambar 5.3: Formulir penambahan pengguna baru


Membership dan Hak Akses Pengguna 55

Pengguna yang baru ditambahkan akan ditampilkan pada User


Accounts List.

Gambar 5.4: Halaman daftar pengguna

PENAMBAHAN ROLE
Role akan membatasi hak akses pengguna pada sumber daya
website ataupun portal. Sumber daya ini bisa meliputi halaman
ataupun module. Berikut adalah langkah-langkah
menambahkan role pada website ataupun portal DotNetNuke.
Login sebagai admin ataupun host, lalu kemudian masuk ke
“Security Roles” melalui menu Admin.

Gambar 5.5: Menu pengaturan Security Role

Dari halaman Security Roles klik Add New Role untuk


menambahkan role baru.
56 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 5.6: Penambahan role baru

Isi informasi nama role dan penjelasan role pada halaman Edit
Security Roles lalu kemudian klik Update untuk membuat role
tersebut.

Gambar 5.7: Formulir penambahan role baru

Role yang baru dibuat kemudian akan muncul pada halaman


Security Roles.

Gambar 5.8: Halaman daftar role


Membership dan Hak Akses Pengguna 57

PENAMBAHAN ROLE PADA


PENGGUNA
Role dan membership menyuguhkan manajemen autentikasi dan
autorisasi pada website dan portal. Role ditambahkan pada
pengguna untuk mengatur hak akses pengguna pada sumber
daya. Berikut adalah langkah-langkah penambahan role pada
pengguna.
Login sebagai admin atau host, lalu kemudian masuk ke
halaman “User Accounts” melalui menu Admin. Dari halaman
User Accounts kemudian klik ikon Manage Roles untuk dapat
menambahkan role pada pengguna.

Gambar 5.9: Tombol Pengaturan Role terhadap Pengguna

Pilih role yang hendak ditambahkan kemudian klik Update User


Role. Role yang ditambahkan kemudian akan muncul pada
daftar role.

Gambar 5.10: Formulir Pengaturan Role terhadap Pengguna


58 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

RANGKUMAN
Membership dan role akan memberikan kemudahan manajemen
autentikasi dan autorisasi. Manajemen autentikasi akan
memeriksa validitas kredensial seorang pengguna. Sedangkan
manajemen autorisasi akan memeriksa hak akses yang dimiliki
oleh seorang pengguna. Kombinasi keduanya akan menjadikan
website dan portal yang dikelola menjadi lebih rapi dan teratur
dalam hal manajemen pengguna dan manajemen sumber daya.
Merubah Tampilan dalam Sekejap dengan Skin 59

BAB 6
MERUBAH TAMPILAN
DALAM SEKEJAP
DENGAN SKIN

T
ampilan merupakan salah satu faktor yang paling penting
untuk sebuah website atau portal. Hal tersebut
dikarenakan tampilan akan memberikan kesan paling
pertama terhadap website atau portal. Tata letak, pemilihan
huruf (font), grafik dan warna merupakan komponen-komponen
utama yang menghiasi tampilan. Pada bab ini akan dibahas
bagaimana mengubah tampilan website atau portal dengan
menggunakan DotNetNuke skin.

Gambar 6.1: Berbagai macam skin DotNetNuke

Selain skin, ada satu jenis paket lagi yang dapat merubah
tampilan DotNetNuke, yaitu apa yang disebut sebagai
Container. Berbeda dengan skin, container hanya akan
mempengaruhi tampilan pada level modul saja.
60 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

INSTALASI SKIN
Skin dapat diperoleh dari pihak ketiga. Ada yang berbayar dan
ada pula yang gratis. Salah satu situs yang menyediakan skin
gratis adalah situs yang dikelola oleh Nina Meiers
www.dnnskins.com. Berikut adalah langkah-langkah untuk
memasang skins.
Login sebagai host. Kemudian masuk ke Skins melalui menu
Admin

Gambar 6.2: Menu Admin Skins

Dari halaman skins, masuk ke Upload Skin melalui menu


dropdown.

Gambar 6.3: Menu Upload Skins


Merubah Tampilan dalam Sekejap dengan Skin 61

Di halaman Upload Skin, gunakan tombol Browse untuk


memilih file skin (dalam format .zip) dan kemudian klik Install
Skin Package untuk memasang skin.

Gambar 6.4: Upload dan pasang paket skin

Skin yang telah terpasang akan muncul di dropdownlist.


Jika dalam file .zip tersebut terdapat file container, maka container juga akan ikut
langsung terpasang.

Gambar 6.5: Skin dan container yang telah terpasang


62 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

PEMAKAIAN SKIN
Skin dan container yang telah dipasang dapat dipakai pada
website atau portal sehingga seluruh halaman secara otomatis
menggunakan skin dan container tersebut. Berikut adalah
langkah-langkah pemakaian skin dan container.
Login sebagai Admin dan kemudian masuk ke halaman Skins
melalui menu Admin. Pada halaman Skins, pilih skin dan
container dari dropdownlist. Akan muncul berbagai macam tata
letak dalam paket skin yang terpilih. Klik Apply pada salah satu
pilihan model skin dan container dalam paket.

Gambar 6.6: Pemakaian skin dan container

PEMAKAIAN SKIN PADA HALAMAN


TERTENTU
Skin dapat dipakai hanya pada halaman tertentu saja sehingga
halaman tersebut memiliki tampilan yang unik dan berbeda dari
Merubah Tampilan dalam Sekejap dengan Skin 63

halaman-halaman lainnya. Berikut adalah langkah-langkah


pemakaian skin pada halaman tertentu.
Login sebagai Admin dan kemudian tuju halaman yang hendak
dimodifikasi setingan skin-nya. Melalui Control Panel klik
Settings dari bagian Page Functions.

Gambar 6.7: Control Panel untuk pemakaian skin pada halaman tertentu

Dari bagian Appearance di Advanced Settings, pilih skin dan


container yang diinginkan. Klik tombol Update dari bagian
terbawah halaman untuk memakai setingan.

Gambar 6.8: Formulir Setting halaman


64 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

RANGKUMAN
Skin dan container akan memberikan tampilan tata letak, grafik,
jenis huruf dan warna pada website atau portal. Selain dapat
dipasang pada keseluruhan website atau portal, skin dan
container dapat dipasang hanya pada halaman tertentu saja.
Pembuatan Skin 65

BAB 7
PEMBUATAN SKIN

D
otNetNuke memiliki arsitektur skin yang akan
memisahkan antara desain dan konten. Dengan
arsitektur skin maka para web desainer dimungkinkan
untuk dapat mengembangkan sebuah skin tanpa harus memiliki
wawasan yang mendalam mengenai ASP.NET. Pada bab ini
akan dicoba untuk mengulas bagaimana mengembangkan
sebuah skin DotNetNuke tanpa menyentuh teknologi ASP.NET.

PERACIKAN SKIN
Skin diracik dari HTML, CSS, objek skin dan Pane. HTML dan
CSS akan memberikan bentuk tata letak, jenis huruf, warna dan
gambar pada website DotNetNuke. Objek skin adalah control
dengan kegunaan tertentu. Yang termasuk objek skin di
antaranya adalah logo, menu, kotak pencarian (search box),
current date, breadcrumb, tautan username, tautan login/logout,
tautan Term of user, tautan Privacy statement, copyright. Pane
adalah sebuah area yang merupakan tempat penampung
module. Module-module ditambahkan pada pane yang
membentuk tata letak tertentu.

Gambar 7.1: Tata letak skin terdiri dari beberapa pane


66 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

LOKASI SKIN DAN ISINYA


Secara umum, semua skin akan terletak pada path berikut ini:
~\Portals\_default\Skins\ pada folder instalasi DotNetNuke.
Berikut adalah tampilannya pada Windows Explorer.

Gambar 7.2: Lokasi skins dalam sistem file

File-file skin terdiri dari:


 HTML: file inilah yang paling sering kita gunakan dalam
pembuatan skin. File HTML akan di-parsing untuk
membuat file ASCX.
Pembuatan Skin 67

 ASCX: file inilah yang akan digunakan oleh


DotNetNuke untuk diimplementasikan pada halaman-
halaman. File ini bisa dibuat sendiri ataupun otomatis
dibuatkan oleh DotNetNuke dari file HTML.
 CSS: merupakan file yang digunakan untuk
mendefinisikan tampilan dan gaya (look and feel).
 XML: file ini digunakan untuk menyimpan pasangan
attribute-value yang kemudian akan diisikan pada control
ASP.NET ketika proses parsing HTML untuk membuat
file ASCX.
 JPG/GIF/PNG: file-file grafik yang akan menyusun
desain skin. Nama file gambar yang diawali dengan
thumbnail digunakan untuk ikon pratayang (preview).

PEMBUATAN SKIN SEDERHANA


Setelah mengetahui penyusun skin, maka tiba saatnya untuk
mulai membuat skin. Berikut adalah langkah-langkah untuk
membuat sebuah skin yang sangat sederhana.
Buat sebuah folder baru di folder Skins, misalkan namanya
SKINBAGUS.

Gambar 7.3: Pembuatan Folder Baru untuk Skin


68 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Tambahkan sebuah file HTML pada folder SKINBAGUS,


misalkan namanya SKINUTAMA.htm dan kemudian buka file
tersebut.

Gambar 7.4: Penambahan File HTML dalam Folder Skin

File SKINUTAMA.htm berisi tag-tag <html>, <head> dan


<body> namun skin DotNetNuke tidak akan menggunakan
tag-tag tersebut. Hapus isi dari file SKINUTAMA.htm sampai
kosong dan kemudian tambahkan kode berikut. [LOGIN] dan
[MENU] adalah biasa disebut sebagai tokens. Pada saat parsing,
token-token tersebut akan diganti oleh UserControl (control
ASP.NET) yang bersesuaian yang merupakan bawaan
DotNetNuke. Daftar token-token yang tersedia dapat dilihat
dari dokumentasi DotNetNuke yang dapat diunduh dari situs
www.dotnetnuke.com.

Gambar 7.5: Isi File HTML

Masuk ke halaman Skins melalui menu Admin dan kemudian


pilih skin yang baru saja dibuat.
Pembuatan Skin 69

Gambar 7.5: Pemilihan Skin dalam Halaman Konfigurasi Skin

Langkah berikutnya adalah membuat file ASCX. File ASCX


dibuat oleh DotNetNuke dengan menggunakan file HTML. File
ASCX dibuat dengan cara mengklik tombol Parse Skin
Package. Skin dibuat secara otomatis dari file HTML oleh
DotNetNuke dan siap digunakan.

Gambar 7.6: Pembuatan File ASCX dari File HTML

Setelah skin di-parse dan file ASCX telah terbuat, klik tombol
Apply untuk mengimplementasikan skin pada website.
70 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 7.7: Skin Sudah Siap Digunakan

Pada saat parsing, DotNetNuke menggunakan file HTML untuk


membuat file ASCX. Token-token akan diganti oleh
UserControl yang bersesuaian. UserControl yang dimaksud
adalah UserControl bawaan DotNetNuke.
Pada saat tombol Apply diklik, DotNetNuke menempelkan skin
pada sebuah PlaceHolder yang terdapat pada file Default.aspx.
File Default.aspx adalah file yang digunakan untuk me-render
semua halaman DotNetNuke ketika halaman-halaman tersebut
diminta melalui menu. PlaceHolder tersebut bernama
SkinPlaceHolder. Pada file Default.aspx juga dapat dilihat
terdapat tag <html>, <head> dan <body>. Karena file
Default.aspx sudah memiliki tag-tag tersebut maka pada saat
pembuatan skin, tag-tag <html>, <head> dan <body>
dihapus.

RANGKUMAN
Skin digunakan untuk memisahkan antara desain dan isi.
Dengan skin maka para desainer web diharapkan dapat
membuat skin DotNetNuke tanpa harus memiliki wawasan yang
mendalam mengenai ASP.NET. HTML digunakan oleh
DotNetNuke untuk membuat file ASCX. Token-token yang
didefinisikan pada file HTML pada saat parsing akan digantikan
oleh UserControl bawaan DotNetNuke dan kemudian
ditempelkan pada file ASCX. Ketika skin di terapkan, maka file
ASCX di tempelkan pada file Default.aspx.
Pembuatan Module 71

BAB 8
PEMBUATAN MODULE

P
emaparan total dan menyeluruh dari pembuatan module
DotNetNuke adalah luas dan mungkin membutuhkan
satu buku tersendiri. Namun demikian, pada bab ini akan
diperlihatkan langkah-langkah minimal dalam pembuatan
module. Setelah membaca bab ini, diharapkan para pembaca
akan memiliki landasan dalam hal pembuatan module. Dengan
bermodalkan wawasan tersebut maka para pembaca yang
budiman akan lebih siap untuk mempelajari pembuatan module
DotNetNuke secara lebih mendalam.

ARSITEKTUR DONETNUKE
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita membahas
konsep dasar arsitektur DotNetNuke terlebih dahulu. Wawasan
mengenai konsep dasar arsitektur DotNetNuke akan sangat
membantu Anda sebagai seorang pembuat module.
Pada Gambar 8.1 yang diambil dari dokumentasi DotNetNuke,
memperlihatkan bagaimana bentuk arsitektur DotNetNuke.
Seperti dapat dilihat dari gambar, DotNetNuke menggunakan
pendekatan arsitektur three-tier (tiga lapis).
Lapisan pertama dari arsitektur adalah lapisan User Interface
(UI). Lapisan ini diejawantahkan dalam bentuk UserControl
(file .ascx) yang kemudian akan berinteraksi dengan lapisan
kedua yaitu Bussiness Logic Layer (BLL). Interaksi yang terjadi
adalah berupa komunikasi data yaitu BLL menyediakan data
untuk UI. Nama kelas-kelas yang membentuk BLL biasanya –
walaupun tidak wajib – diakhiri dengan kata controller.
72 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 8.1: Arsitektur DotNetNuke

Di bawah BLL terdapat lapisan ketiga yaitu lapisan Data Access


Layer (DAL). Pada lapisan inilah akses pada database
dilakukan. Data yang diperoleh dari database kemudian akan
diteruskan ke BLL. DAL terdiri dari tiga komponen yaitu
Abstract Data Provider, Concrete Data Provider dan Data Access
Application Blocks (menggunakan komponen dari Pattern and
Practice Microsoft yaitu Microsoft.ApplicationBlocks.Data).
Abstract Data Provider merupakan class abstrak yang berisi
kode-kode yang tidak spesifik pada database tertentu. Kode-
kodenya berisi metode-metode abstrak yang mana
implementasinya terdapat pada Concrete Data Provider. Nama
kelas yang merupakan Abstract Data Provider biasanya
menggunakan nama DataProvider.
Pembuatan Module 73

Concrete Data Provider tersusun oleh kode-kode yang spesifik


terhadap database tertentu. Jika menggunakan database
Microsoft SQL, maka class dari Concrete Data Provider biasanya
menggunakan SqlDataProvider sebagai nama class-nya dan
menggunakan Microsoft.ApplicationBlocks.Data untuk data
aksesnya.

MULAI PEMBUATAN MODULE


Setelah memahami arsitektur DotNetNuke, maka kita telah
lebih siap untuk membuat module DotNetNuke yang sederhana.
Pada kesempatan ini, kita akan membuat module entri data,
yaitu module yang digunakan untuk memasukkan data. Data
yang dimasukkan adalah data nama dan data keahlian (skill).
Berikut adalah gambar module entri data yang akan dibuat.

Gambar 8.2: Module entri data

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dikerjakan dalam


pembuatan module data entri:
 Pembuatan tabel di database dan Custom Business
Object yang bersesuaian di folder App_Code
 Pembuatan Data Access Layer (DAL)
 Pembuatan Business Logic Layer (BLL)
 Pembuatan User Interface (UI) menggunakan
UserControl.
Gambar 8.3 merupakan gambaran bagaimana peletakan UI,
DAL dan BLL di struktur folder DotNetNuke.
74 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 8.3: Struktur penempatan module dalam folder aplikasi


DotNetNuke

PEMBUATAN TABEL DAN CUSTOM


BUSINESS OBJECT
Tabel yang diperlukan oleh module entri data diperlihatkan oleh
Gambar 8.4. Kolom-kolom yang didefinisikan adalah kolom ID,
NAMA dan SKILL. Kolom ID bertipe data integer dengan
property “Is Identity” diset ke “YES”. Kolom NAMA dan
SKILL bertipe data varchar(100) yang akan menampung data
string.
Pembuatan Module 75

Gambar 8.4: Struktur tabel module data entri

Setelah tabel dibuat di database, maka langkah selanjutnya


adalah membuat Custom Business Object yang bersesuaian
dengan tabel tersebut. Custom Business Object bisa dikatakan
sebagai bentuk implementasi OOP dari tabel yang bersifat
relasional. Tujuannya adalah agar data relasional dapat diolah
dan dimanipulasi dengan menggunakan pendekatan OOP
melalui bahasa pemrograman. Nama kelas Custom Business
Object biasanya – walaupun tidak wajib – menggunakan akhiran
Info.
Seperti terlihat pada Gambar 8.3, class Custom Business Object
diletakkan di sub-folder dari folder App_Code. Bukan hanya
Custom Business Object saja, tetapi BLL dan DAL juga
diletakkan di sub-folder tersebut. Sub-folder yang ditambahkan
pada folder App_Code tersebut adalah
Geeks.Modules.DataEntry. Berikut adalah kode sumber dari
class Custom Business Object yang diberi nama DataEntryInfo.cs
Listing 8.1: Custom Business Object
DataEntryInfo
using System;
namespace Geeks.Modules.DataEntry
{
public class DataEntryInfo
{
private int _ID;
public int ID
{
get
{
return _ID;
}
set
76 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

{
_ID = value;
}
}
private string _NAMA;
public string NAMA
{
get
{
return _NAMA;
}
set
{
_NAMA = value;
}
}
private string _SKILL;
public string SKILL
{
get
{
return _SKILL;
}
set
{
_SKILL = value;
}
}
}
}

Catatan:
Kelas-kelas Custom Business Object, BLL dan DAL dibuat
dengan menggunakan bahasa C#, sedangkan DotNetNuke
menggunakan VB.NET. Agar tidak menghasilkan galat (error)
ketika di-compile, maka perlu dilakukan penambahan
konfigurasi pada file web.config. Penambahan konfigurasi ini
digunakan untuk memungkinkan lebih dari satu bahasa
pemrograman berjalan bersama-sama dalam satu aplikasi web.
Penambahan konfigurasi yang dilakukan adalah berupa
registrasi sub-folder yang digunakan untuk menampung class-
Pembuatan Module 77

class yang ditulis dengan bahasa selain bahasa induknya (dalam


hal ini VB.NET).
Listing 8.2: Penambahan konfigurasi pada file
web.config
<!-- register your app_code subfolders to
generate granular assemblies during compilation
-->
<codeSubDirectories>
<add directoryName="HTML" />
<add directoryName="Geeks.Modules.DataEntry"
/>
</codeSubDirectories>

PEMBUATAN DAL
Untuk lebih menyederhanakan permasalahan, maka komponen
DAL yang dibuat hanyalah komponen Concrete Data Provider
yang menggunakan Microsoft.ApplicationBlocks.Data.
Komponen Abstract Data Provider tidak dibuat mengingat
module yang dikembangkan memang hanya akan menggunakan
Microsoft SQL sebagai database-nya. Berikut adalah kode
sumber dari class SqlDataProvider.cs yang merupakan
komponen Concrete Data Provider dari DAL.
Listing 8.3: Data Access Layer
using System;
using System.Data;
using System.Data.SqlClient;
using System.Configuration;
using Microsoft.ApplicationBlocks.Data;
namespace Geeks.Modules.DataEntry
{
public class SqlDataProvider
{
private string _SqlConnection;
public SqlDataProvider()
{
_SqlConnection =
ConfigurationManager.ConnectionStrings["SiteSqlS
erver"].ConnectionString;
}
public void ADD(DataEntryInfo objInfo)
78 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

{
SqlHelper.ExecuteNonQuery(_SqlConnection,
CommandType.Text, "INSERT INTO _GEEKS_DATAENTRY
(NAMA, SKILL) VALUES (@NAMA, @SKILL)",
new SqlParameter("@NAMA", objInfo.NAMA),
new SqlParameter("@SKILL", objInfo.SKILL));
}
public IDataReader GETALL()
{
return
(IDataReader)SqlHelper.ExecuteReader(_SqlConnect
ion, CommandType.Text, "SELECT * FROM
_GEEKS_DATAENTRY");
}
}
}
Class SqlDataProvider.cs terdiri dari dua method yang
memanfaatkan SqlHelper Microsoft.ApplicationBlocks.Data.
Method ADD memiliki fungsi untuk memasukkan data ke tabel
sedangkan method GETALL memiliki fungsi untuk mengambil
semua data dari tabel.

PEMBUATAN BLL
Method-method di BLL berisi kode-kode yang mengkonsumsi
DAL. UI kemudian yang akan mengkonsumsi method-method
BLL tersebut. Berikut adalah kode sumber dari class
DataEntryController.cs yang merupakan BLL.
Listing 8.4: Business Logic Layer
using System;
using System.Data;
using System.Collections;
using System.Collections.Generic;
namespace Geeks.Modules.DataEntry
{
public class DataEntryController
{
public void ADD(DataEntryInfo objInfo)
{
SqlDataProvider sqlprovider = new
SqlDataProvider();
sqlprovider.ADD(objInfo);
}
Pembuatan Module 79

public List<DataEntryInfo> GETALL()


{
List<DataEntryInfo> objs = new
List<DataEntryInfo>();
using (IDataReader dr = new
SqlDataProvider().GETALL())
{
while (dr.Read())
{
DataEntryInfo obj = new
DataEntryInfo();
obj.ID = Convert.ToInt32(dr["ID"]);
obj.NAMA =
Convert.ToString(dr["NAMA"]);
obj.SKILL =
Convert.ToString(dr["SKILL"]);
objs.Add(obj);
}
}
return objs;
}
}
}

PEMBUATAN UI
Langkah terakhir dari pembuatan module entri data ini adalah
pembuatan UserControl. Seperti terlihat pada Gambar 8.3,
UserControl dibuat di sub-folder dari folder DesktopModules.
Semua control-control UI dari suatu module harus diletakan di
sub-folder dari folder DesktopModules. Sub-folder yang dibuat
untuk menampung UserControl module entri data ini diberi
nama Geeks.Modules.DataEntry. Berikut adalah kode sumber
dari file ViewDataEntry.ascx dan ViewDataEntry.ascx.cs yang
diturunkan dari class PortalModuleBase.
Listing 8.5: UserControl bagian deklaratif
(ViewDataEntry.ascx)
<%@ Control Language="C#" AutoEventWireup="true"
CodeFile="ViewDataEntry.ascx.cs"
Inherits="Geeks.Modules.DataEntry.ViewDataEntry"
%>
<table>
80 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

<tr>
<td colspan="3">
Test Data Entry Module
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Nama
</td>
<td>
:
</td>
<td>
<asp:TextBox ID="txtNama"
runat="server"></asp:TextBox>
</td>
</tr>
<tr>
<td>
Skill
</td>
<td>
:
</td>
<td>
<asp:TextBox ID="txtSkill"
runat="server"></asp:TextBox>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3">
<asp:Button ID="btnAdd"
runat="server" Text="ADD" OnClick="btnAdd_Click"
/>
</td>
</tr>
<tr>
<td colspan="3">
<asp:GridView ID="gv"
runat="server"></asp:GridView>
</td>
</tr>
</table>
Pembuatan Module 81

Listing 8.6: UserControl bagian code-behind


(ViewDataEntry.ascx.cs)
using System;
using System.Data;
using System.Configuration;
using System.Collections;
using System.Web;
using System.Web.Security;
using System.Web.UI;
using System.Web.UI.WebControls;
using System.Web.UI.WebControls.WebParts;
using System.Web.UI.HtmlControls;
using DotNetNuke;
using DotNetNuke.Entities.Modules;

namespace Geeks.Modules.DataEntry
{
public partial class ViewDataEntry :
PortalModuleBase
{
protected void Page_Load(object sender,
EventArgs e)
{
DataBind();
}
protected void btnAdd_Click(object sender,
EventArgs e)
{
DataEntryInfo objInfo = new
DataEntryInfo();
objInfo.NAMA = txtNama.Text;
objInfo.SKILL = txtSkill.Text;
DataEntryController objController = new
DataEntryController();
objController.ADD(objInfo);
}
private void DataBind()
{
gv.DataSource = new
DataEntryController().GETALL();
gv.DataBind();
}
}
}
82 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

PENDAFTARAN MODULE SECARA


MANUAL
Module entri data sudah selesai dibuat, namun sebelum dapat
digunakan maka module tersebut harus didaftarkan ke
DotNetNuke agar dikenali sebagai sebuah module. Pendaftaran
module meliputi pembuatan definisi module dan pendaftaran
UserControl. Karena kita adalah pembuat module, maka proses
pendaftaran dilakukan secara manual. Namun ketika module
hendak didistribusikan dan digunakan oleh pihak lain, maka
proses pendaftaran module harus dapat dilakukan secara
otomatis. Proses pendaftaran module secara otomatis
dimungkinkan jika module yang dibuat sudah di paketkan
menjadi sebuah Package Assembly (PA) yang akan dibahas pada
akhir bab ini.
Berikut adalah langkah-langkah pendaftaran module secara
manual:
Login sebagai Host dan masuk ke panel Module Definitions dari
menu Host
Masuk ke halaman Create Module Definition dengan mengklik
taut Create Module Definition yang berada di halaman paling
bawah.

Gambar 8.5: Tombol pembuatan Module Definition

Dari halaman Create Module Definition masukkan data-data


yang bersesuaian kemudian tekan Create untuk membuatnya.
Pembuatan Module 83

Gambar 8.6: Formulir Module Definition

Tambahkan definisi baru kemudian tekan Add Definition untuk


menambahkannya.

Gambar 8.7: Penambahan Module Definition

Setelah definisi baru ditambahkan, maka tambahkan


UserControl dengan cara menekan tombol Add Control.

Gambar 8.8: Penambahan Control


84 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Isi kotak title dan kemudian pilih UserControl dari dropdownlist


yang tersedia. Pilihlah UserControl yang telah dibuat yaitu
ViewDataEntry.ascx. Setelah UserControl dipilih, maka klik
tombol Update untuk mengakhiri proses pendaftaran.

Gambar 8.9: Formulir Penambahan Control

UserControl yang telah didaftarkan kemudian akan ditampilkan


dalam daftar control.

Gambar 8.10: Tampilan UserControl dalam daftar control

Setelah UserControl ditampilkan, maka proses pendaftaran


module telah selesai dan module telah siap untuk digunakan.

PEMAKETAN MODULE UNTUK


DIDISTRIBUSIKAN
Agar module yang telah dibuat dapat digunakan oleh pihak lain,
maka module harus dibungkus menjadi sebuah paket. Hal
tersebut harus dilakukan agar pengguna module dapat
memasang module dengan mudah. Tidak hanya proses
pemasangan, namun proses pelepasannya (uninstall) juga harus
mudah dan serba otomatis. Berikut adalah langkah-langkah
pembuatan paket module
Pembuatan Module 85

Tambahkan script SQL untuk pembuatan tabel dan


penghapusan tabel di desktop module. Script pembuatan tabel
diletakan pada sebuah file dengan nama
“XX.YY.ZZ.SqlDataProvider”, di mana XX.YY.ZZ adalah
versi module. Karena pada saat pendaftaran module kita
memasukan 01.00.00 sebagai versi-nya maka nama file menjadi
01.00.00.SqlDataProvider. Script penghapusan tabel diletakan
pada file dengan nama Uninstall.SqlDataProvider. Script SQL
ditambahkan melalui file teks dengan menggunakan Add New
Item dari Visual Studio.

Gambar 8.11: SQL Script untuk pemasangan dan pencabutan objek


database

Setelah script SQL ditambahkan, login sebagai host dan masuk


ke halaman Edit Module Definition. Dari halaman tersebut edit
module dengan cara mengklik ikon pensil di sebelah kiri nama
module.

Gambar 8.12: Tombol Pengeditan Module Definition

Dari halaman Edit Module Definition, klik tombol Create


Module Package melalui dropdown menu.
86 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 8.13: Tombol pembuatan paket module

Dari halaman Create Module Package, centang checkbox Create


Manifest File dan kemudian tekan tombol Create untuk
membuat paket module.

Gambar 8.14: Pembuatan Paket Module

Paket module yang telah dibuat dapat diambil dari folder


/Install/Module dalam bentuk file zip.

Gambar 8.15: Paket Module yang siap didistribusikan


Pembuatan Module 87

RANGKUMAN
Module dibuat dengan mengikuti arsitektur DotNetNuke yang
menggunakan pendekatan “three-tier”. UserControl digunakan
sebagai lapisan UI yang dibuat di folder DesktopModule.
Custom Business Object, BLL dan DAL dibuat di folder
App_Code. Agar kompilasi tidak menghasilkan galat, maka sub-
folder yang digunakan untuk menampung class-class berbahasa
C# harus didaftarkan di file web.config. Module dapat
didistribusikan dengan menggunakan paket module. Paket
module akan memberikan kemudahan pemasangan dan
pencabutan oleh pengguna.
88 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

BAB 9
PEMBUATAN SITUS
SMALL BUSINESS

D
otNetNuke datang dengan banyak module bawaan.
Dengan module-module bawaan tersebut, kita dapat
membuat sebuah situs sederhana sampai sebuah situs
yang kompleks seperti situs e-commerce. Namun demikian, pada
bab ini akan dibahas hanya beberapa buah module bawaan saja.
Dengan bermodalkan beberapa buah module bawaan tersebut
akan dibuat sebuah situs sangat sederhana yang
memperlihatkan gallery produk-produk. Tampilan situs yang
akan kita buat adalah seperti Gambar 9.1 berikut ini.

Gambar 9.1: Tampilan situs small business


Pembuatan Situs Small Business 89

PENAMBAHAN HALAMAN
Kita akan buat sebuah situs yang sangat sederhana yang terdiri
dari tiga buah halaman yaitu halaman Home, About Us dan
Feedback. Berikut adalah langkah-langkah penambahan
halaman baru pada situs.
Login sebagai Admin atau Host. Dengan menggunakan Control
Panel tambahkan halaman dengan cara mengklik tombol Add
pada Page Functions.

Gambar 9.2: Penambahan halaman melalui Control Panel

Gambar 9.3: Formulir penambahan halaman


90 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Pada halaman Page Management, isikan semua informasi yang


diperlukan pada bagian Page Details. Isikan None Specified
pada Parent Page sehingga halaman yang dibuat akan
ditempatkan dalam menu utama, bukan dalam menu anak.
Centang pilihan Include In Menu? agar halaman ditampilkan
pada menu. Pada pilihan Permissions, centang All Users
sehingga halaman dapat diakses oleh semua pengunjung,
termasuk pengunjung yang belum menjadi anggota. Klik Update
untuk menambahkan halaman.
Lakukan hal yang sama untuk halaman Feedback sehingga
terdapat tiga halaman utama.

Gambar 9.4: Tiga halaman telah terbuat

PEMASANGAN MODULE YANG


DIBUTUHKAN
Proses pemasangan DotNetNuke tidak disertai dengan
pemasangan semua module bawaan yang ada. Pengguna
DotNetNuke diberikan kebebasan untuk memilih module yang
akan digunakan dalam rangka memperkaya isi website atau
portalnya. Untuk situs small bisnis ini, kita hanya akan
menggunakan tiga buah module bawaan yaitu module
Text/HTML, module Announcement dan module Feedback.
Module Text/HTML sudah dipasang otomatis ketika melakukan
pemasangan DotNetNuke dikarenakan module Text/HTML
adalah module yang pasti digunakan ketika mengisi halaman
website. Berikut adalah langkah-langkah pemasangan module.
Login sebagai Host, kemudian masuk ke halaman Module
Definitions melalui menu Host.
Pembuatan Situs Small Business 91

Gambar 9.5: Menu Setting Module Definition

Di bagian paling bawah dari halaman Module Definitions, pilih


module-module yang hendak dipasang pada bagian Available
Modules. Setelah di centang/pilih maka klik tombol Install
Selected Modules untuk memasangnya.

Gambar 9.6: Halaman pemasangan module

Module yang telah dipasang kemudian akan ditampilkan pada


bagian Installed Modules.
92 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 9.7: Halaman administrasi module yang terpasang

MODULE TEXT/HTML UNTUK ISI


KONTEN
Module Text/HTML digunakan untuk mengisi konten. Konten
yang diisi bisa berupa teks biasa, gambar ataupun Flash. Module
Text/HTML menggunakan kontrol FCKEditor sebagai
komponen utamanya. Gambar atau Flash yang hendak
ditampilkan di module Text/HTML diakses menggunakan URL
sehingga kita bisa menampilkan file-file yang disimpan di server
lain. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengisi konten
halaman About Us dengan menggunakan module Text/HTML.
Login sebagai Admin atau Host dan kemudian tuju halaman
About Us. Dengan menggunakan Control Panel tambahkan
module Text/HTML pada halaman About Us. Klik Edit Text
untuk dapat memasukan konten.
Untuk menambahkan gambar, klik icon Insert/Edit Image dari
toolbar. Dari popup window yang muncul, Klik Browse Server
untuk mencari gambar yang diinginkan.
Karena gambar yang diinginkan belum diunggah (upload) ke
server, maka kita harus mengunggah terlebih dahulu gambar
yang diinginkan. Gunakan tombol Upload New File untuk
mengunggah file baru.
Pembuatan Situs Small Business 93

Gambar 9.8: Unggah file

Pilih file gambar yang baru saja diunggah.

Gambar 9.9: File baru telah diunggah

Gambar yang dipilih kemudian akan masuk ke dalam module


Text/HTML. Klik Update untuk menyimpan perubahan dan
keluar dari editor Edit Text.
94 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Gambar 9.10: Memasukkan gambar dalam Text Editor

MODULE ANNOUNCEMENT UNTUK


PEMBUATAN GALERI PRODUK
Module Announcement adalah sebuah module yang biasa
digunakan untuk membuat konten artikel berita ataupun latest
news. Namun kali ini kita akan menggunakan module
Announcement untuk membuat galeri produk. Berikut adalah
langkah-langkahnya.
Tambahkan module Announcement dengan menggunakan
Control Panel pada halaman Home.
Klik tombol Add New Announcement untuk menambah item
baru.

Gambar 9.11: Penambahan Announcement

Isikan nama produk pada bagian Title. Gunakan Upload New


File untuk mengunggah file gambar baru. Kemudian tuliskan
Pembuatan Situs Small Business 95

deskripsi produk pada editor teks. Klik tombol Update untuk


menambahkan produk baru tersebut.

Gambar 9.12: Formulir penambahan Announcement

Ulangi lagi langkah-langkah di atas untuk menambahkan item-


item baru.

Gambar 9.13: Daftar produk dengan module Announcement


96 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

MODULE FEEDBACK UNTUK


DAPATKAN UMPAN BALIK DARI
PENGUNJUNG
Sesuai namanya, module Feedback digunakan untuk membuat
fungsionalitas umpan balik. Dengan fungsionalitas ini maka
pengunjung situs dapat memberikan umpan balik pada
pengelola situs. Dengan menggunakan Control Panel
tambahkan module Feedback pada halaman Feedback.

Gambar 9.14: Halaman Feedback

PENGGANTIAN SKIN DEFAULT


Untuk lebih mempercantik tampilan, maka skin default diganti
dengan menggunakan skin “XDNewDesign” yang dapat
diunduh gratis dari www.dnnskins.com.
Pembuatan Situs Small Business 97

Gambar 9.15: Tampilan situs Small Business dengan skin yang baru

RANGKUMAN
DotNetNuke datang dengan banyak module bawaan. Namun
demikian, dengan hanya menggunakan beberapa module saja
maka kita sudah dapat membuat sebuah situs small bisnis.
Module Text/HTML dapat digunakan untuk mengisi konten
berupa tulisan, gambar dan file Flash. Module Announcement
dapat digunakan untuk membuat konten berita ataupun galeri
produk. Module Feedbcak dapat digunakan untuk menampilkan
umpan balik dari pengunjung.
BAB 10
TEKNIK PEMBUATAN
MULTIPLE WEBSITE

D
otNetNuke memungkinkan untuk memiliki banyak
website atau portal dalam sebuah instalasi DotNetNuke.
Masing-masing website atau portal tersebut adalah unik
satu sama lain. Setiap website atau portal tersebut dapat
memiliki konten masing-masing, file masing-masing dan anggota
masing-masing. Masing-masing website tersebut diatur oleh
Administratornya masing-masing yang hanya berkuasa pada
website yang bersangkutan saja. Pada bab ini akan dicoba
dikupas mengenai pembuatan multiple website pada
DotNetNuke.

PORTAL DEFAULT
Pada saat pemasangan DotNetNuke, secara default hanya akan
terpasang sebuah portal saja. Sehingga pada akhir pemasangan
hanya akan terdapat dua user saja yaitu user Admin dan user
Host. User Admin hanya mengatur portal yang didedikasikan
padanya. User host mengatur default portal dan portal-portal
lain yang kemudian dibuat.

Gambar 10.1: Daftar portal

PENAMBAHAN PORTAL
Portal hanya dapat ditambahkan oleh user Host melalui
halaman “Portals” melalui menu “Host”. Berikut adalah
langkah-langkah penambahan portal.
100 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

Login sebagai Host dan kemudian masuk ke halaman “Portals”


melalui menu “Host”.

Gambar 10.2: Menu Setting Portal

Pada halaman Portals akan terlihat portal default yang sudah


dibuat pada saat awal pemasangan DotNetNuke. Untuk
menambahkan portal baru, klik Add New Portal yang terdapat
di bagian paling bawah halaman.

Gambar 10.3: Penambahan portal baru

Pada halaman Add New Portal isikan semua informasi yang


dibutuhkan. Portal Type akan menentukan tipe portal baru yang
akan dibuat. Apakah akan menjadi sebuah portal induk ataukah
menjadi sebuah portal anak. Portal induk adalah sebuah portal
yang dapat memiliki portal anak. Portal anak adalah sebuah
portal yang menjadi sub-portal dari portal induk.
Teknik Pembuatan Multiple Website 101

Gambar 10.4: Formulir penambahan portal baru

Portal baru yang telah dibuat dapat dilihat dari daftar di


halaman Portals. Portal tersebut hanya baru memiliki sebuah
user saja yaitu user Admin.

Gambar 10.5: Portal Baru yang Telah Dibuat Terlihat dalam Daftar Portal
102 Sedap Sekejap Membuat Website dengan DotNetNuke

RANGKUMAN
DotNetNuke memiliki kemampuan untuk membuat multi-
portal dalam sebuah instalasinya. Multi-portal berguna untuk
membuat banyak portal dalam sekali pemasangan saja. Konsep
multi portal sangat cocok digunakan untuk mengembangkan
portal-portal berkategori seperti misalnya portal berita yang
mungkin memiliki kategori politik, olahraga, gaya hidup dan
lain lain.

Anda mungkin juga menyukai