I. Pendahuluan A. Latar Belakang
I. Pendahuluan A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu ilmu-ilmu dasar yang lain. Dalam hal ini salah satu diantaranya adalah ilmu
(Effendi, 2003).
sifat-sifat yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi dalam lautan sendiri
dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfir dan daratan. Hal ini termasuk
gelombang, iklim dan sistem arus-arus yang terdapat di lautan dunia. Lautan
tidak tersebar merata dipermukaan bumi. Lautan menutupi lebih dari 80 persen
belahan bumi selatan tetapi hanya menutupi 61 persen belahan bumi utara
dimana terdapat sebagian besar daratan dunia (Hutabarat dan Evans, 2000).
oleh beberapa faktor, seperti angin yang berhembus di atas permukaan laut,
pengadukan yang terjadi karena perbedaan suhu air dari dua lapiasan
permukaan laut, pasang surut, dan lain-lain. Gerakan air laut ini sangat penting
bagi berbagai proses alam laut, baik itu biologis atau non-biologis (Hutabarat dan
Evans, 2000).
lepas dari penelolaan wilayah pesisir. Permasalahan yang timbul oleh cepatnya
pantai yang telahterjadi akibat kepentingan manusia dan proses alam itu sendiri
(Nontji, 1987).
1
Pulau Samalona merupakan tempat yang cocok untuk dijadikan lokasi
berikut :
sampling
membandingkan teori yang ada dengan yang terjadi di lapangan, dan menjadi
C. Ruang Lingkup
oseanografi yang ada di laut seperti pasang surut, suhu, salinitas, gelombang,
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Arus
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal
sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang
terjadi di seluruh lautan dunia. Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal
antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya
Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng ,
Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju
kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan
hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja pada permukaan, kolom,
dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah vector yang mempunyai
besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu eksternal
dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu
(Nybakken, 1992) :
Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga
sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas-batas
ini menghasilkan sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat
massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang
3
perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan
menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah
1988) :
oleh angin. Arus termohaline : Arus yang dipengaruhi oleh densitas dan
gravitasi. Arus pasut : Arus yang dipengaruhi oleh pasut. Arus geostropik :
Arus yang dipengaruhi oleh gradien tekanan mendatar dan gaya coriolis.
Wind driven current : Arus yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan
meter dari permukaan, bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh
pola sebaran angin. Arus dalam : Terjadi jauh di dasar kolom perairan, arah
B. Pasang Surut
Pasang surut yang disingkat dengan Pasut adalah gerakan naik turunnya
muka air laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan
matahari. Matahari mempunyai massa 27 kali lebih besar dari massa bulan,
tetapi jaraknya pun sangat jauh dari bumi (rata-rata 149,6 juta km). Dalam
mekanika alam semesta, jarak menentukan daripada massa. Oleh karena itulah
bulan mempunyai peranan yang lebih besar dari matahari dalam menentukan
4
Dalam oseanografi pasang surut diberbagai daerah dapat dibedakan dalam
a. Pasang surut harian ganda (semidiurnal tide), pada tipe ini dalam satu hari
terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi yang hampir sama
dengan pasang surut yang terjadi berurutan secara teratur. Periode pasang
b. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide), dalam satu hari terjadi satu kali
pasang dan satu kali surut. Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit.
dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut tetapi tinggi
periodenya berbeda.
pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut,
tetapi kadang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan
evaporasinya rendah. Di daerah pantai dan laut yang tertutup sebagian, salinitas
mengalirkan air tawar, sedangkan di Laut Merah dan Teluk Persia salinitasnya
C. Gelombang
5
ombak adalah suatu gangguan yang bergerak melalui air tetapi tidak
tinggi dan periode. Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara dua
puncak yang berurutan, tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak
dan lembah, sedangkan periode adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak
bertiup.
gelombang yang terbentuk poada kolom air yang relatif kecil seperti danau di
D. Salinitas
Salinitas air laut didefinisikan sebagai jumlah total material padat yang
dinyatakan dalam gram yang terdapat dalam satu kilogram air laut, jika semua
karbonat telah teroksidir, bromine dan iodine dirubah menjadi kholorine dan
6
Menurut Nybakken (1992), salinitas adalah banyaknya zat yang terlarut di
sejumlah zat padat yang larut dalam satu satuan volume air yang dinyatakan
dalam per mil. Konsentrasi garam ini jumlahnya relative sama dalam setiap
contoh air laut sekalipun sample air laut diambil ditempat yang berbeda.
prespotaso. Salinitas lautan di daerah yang beriklim tropic jauh lebih tinggi
karena evavorasi lebih tinggi, sedangkan pada lautan yang beriklim sedang
dan mungkin mendekati nol dimana sungai mensuplai air tawar (Nybakken,
1992).
E. Suhu
Suhu dilaut adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
organisme. Pada kondisi ini suhu yang berubah-ubah nafsu makan organisme
(Fardiaz, 1992).
Suhu dilautan adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan
perkembangan dari organisme. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak
7
F. Kedalaman
cahaya matahri oleh badan air, dimana cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh
perairan sebagai daerah asuhan bentos, tetapi pada tingkat kedalaman 15–40
Evans, 2000).
G. Kecerahan
tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam air.
air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air, selain itu dapat pula
mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan-bahan ke dalam
suatu perairan terutama yang berupa suspensi dapat mengurangi kecerahan air
(Effendi, 2000).
menggunakan secchi disk yang dikembangkan oleh Profesor Secchi pada abad
ke-19. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai ini sangat
8
kekeruhan serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Tingkat
kecerahan air dinyatakan dalam suatu nilai yang dikenal dengan kecerahan
9
III. METODE PRAKTIK
Adapun alat yang dihunakan dalam praktikum ini antara lain : GPS
data. Thermometer berfungsi untuk mengukur suhu. Secchi disk berfungsi untuk
skala berfungsi untuk mengukur tinggi pasang surut dan gelombang. Stopwatch
mengukur sudut layang-layang arus terhadap arus. Sabak berfungsi alat menulis
dalam air laut agar tidak mudah terhapus di dalam air laut. Alat tulis menulis
Prosedur Praktek
Adapun prosedur kerja yang akan dilakukan dalam praktek ini yaitu
sebagai berikut :
1. Pasang Surut
tetap tergenang air surut, jika lokasi tersebut kering pada saat surut maka
perlu memasang rambu pasut yang lain pada daerah yang tergenang air
(perlu diingat untuk mengukur beda tinggi antara rambu pasut pertama dan
10
3. Mencatat tinggi muka air dengan interval 1 jam selama 39 jam,
Metodologi :
2. Arus
arus, yakni dengan menetapkan jarak tempuh layang – layang arus (5 meter)
dilakukan setiap interval 1 jam selama 24 jam, yang dimulai pada pukul
3. Ombak/Gelombang
ombak yang bergerak searah angin. Bila memasuki daerah tak berangin maka
ombak akan lebih teratur. Karena adanya ombak, maka terjadi pula arus laut.
11
Besar kecilnya kecepatan ombak tergantung pada kecepatan angin yang
Metodologi :
ditentukan.
bidik.
a) Pengukuran lapangan :
datang, lama pengukuran, dan arah puncak ombak. Selain itu, posisi
waktu surut.
12
2. Menyiapkan data arah dan kecepatan angin
metode Wilson.
4. Kedalaman
oseanografi dan morfologi pantai, Seperti kondisi arus, ombak, dan transpor
sedimen.
Metodologi :
5. Kecerahan
tinggi suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus kedalam air.
Metodologi :
13
2. Kedalaman pada saat secchi disk tidak terlihat ditambah dengan
kedalamanpada saat secchi disk mulai nampak pada saat ditarik kemudian
menentukan densitas air laut. Densitas ini selanjutnya dapat digunakan untuk
keseimbangan.
Salinitas adalah berat zat padat terlarut dalam per kilogram air laut.
Sebaran salinitas dilaut dipengaruhi oleh berbagai fektor seperti pola sirkulasi air,
Metodologi :
ke laut dalam. Secara vertikal, dilakukan pada stasiun yang berada di laut
maksimal.
14
C. Analisis Data
1. Pasang surut
MSL =
∑HixCi
∑Ci
Keterangan: MSL = Tinggi muka air rata-rata (Cm)
Ci = Konstanta Doodson
2. Arus
S
V =
t
Keterangan :
3. Ombak/Gelombang
a. Tinggi ombak :
T = t/n
T 1/3 = 1,1 . T
L = 1,56 T2
15
f. Prediksi ombak (metode Wilson) :
gH 1 / 3 gF 1/2 -2
= 0,3 [1-{1+0,004( ) } ]
U2 U2
gT gF
= 1,37 [1-{1+0,008( 2 )1/3 }-5]
2πU U
0,563
Hb = H1/3 [ H 1 / 3 0, 2 ]
[ ]
L
Hb = 0,78 Hb
Keterangan :
t = Waktu pengamatan
N = Banyaknya ombak
4. Kedalaman
Ds = DT + (MSL-hT)
16
5. Kecerahan
17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, H. 2003. Telaah Kualita Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisus. Yogyakarta
18