NO BP : 08101152620014
KELAS : 3 SK 1
Sebagai teknologi disiplin, visi komputer berusaha untuk menerapkan teori dan model untuk
pembangunan sistem visi komputer. Aplikasi pada visi komputer mencakup berbagai macam
sistem, yaitu :
Robot industri merupakan robot yang digunakan untuk membantu di dalam proses produksi,
misalnya untuk menangani material, mengelas, mengecat, memasang komponen dan lain
sebagainya. Contoh robot yang digunakan pada industri:
a. Motionmate: merupakan robot industri yang paling sederhana untuk melakukan proses
mengambil dan meletakkan komponen-komponen di dalam proses produksi. Robot ini
dapat mengangkat komponen sebesar 5 pound (sekitar 2,268 Kg).
b. The Rhino Charger: robot ini dibuat oleh pabrik Rhino Robots, Inc. dan dengan
menggunakan komputer Apple serta disk drive dapat untuk mengontrol gerak dalam 6
arah sumbu. Dengan daya angkatnya sampai dengan 50 pound (sekitar 22,68 Kg) dan
tingkat gerak maksimumnya adalah 200 inches per detik.
c. Prab Model 4200: robot ini dibuat oleh Prab Robots, Inc. dengan daya angkatnya
sebesar 75 pound (sekitar 34,02 Kg). Lengan robot ini dapat berputar secara horisontal
sebesar 250 derajat.
d. Cincinnati/Milacron T3: Robot ini oleh Cincinnati/Milacron Corporation dengan daya
angkatnya sebesar 100 pound (sekitar 45,36 Kg). Robot ini sangat fleksibel dalam arah
geraknya. Dapat bergerak dalam 6 arah sumbu.
e. Pra FC: Robot ini mempunyai daya angkat sebesar 1 ton. Kemampuan ini dapat
digunakan untuk memindahkan sebuah mesin mobil atau benda berat lainnya selama
proses produksi.
f. Cybotech P15: Robot ini diproduksi oleh Cybotech Corporation dan dapat mengangkat
seberat 15 Kg. Robot ini banyak digunakan utuk pekerjaan mengecat.
g. Puma Model 500: Robot ini merupakan produksi dari Unimation, Inc. yang kemudian
perusahaan tersebut dibeli oleh Westinghouse. Puma Model 500 merupakan robot
elektronik teknologi tinggi yang dapat bergerak dalam 5 sumbu, yaitu putaran pinggang
(waist rotation), putaran bahu (shoulder rotation), putaran siku (elbow rotation),
anggukan pergelangan tangan (wrist bend) dan putaran pinggiran roda (flange rotation).
h. IBM Assembly Robots: IBM memproduksi dua macam robot dan menggunakannya
untuk proses produksi komputer IBM dan produk-produk lainnya. Robot ini digunakan
untuk memasukkan komponen ke dalam suatu lubang atau memasang komponen satu
yang dilekatkan dengan komponen lainnya. Robot yang kedua berupa robot yang lebih
kecil yang dapat diprogram dengan komputer IBM PC yang digunakan untuk
memprogram dapat dilepas dan digunakan untuk keperluan lainnya.
i. GMF Robots: Robot ini dibuat oleh General Motors Corporation dan Fanuc Machine
Works dari Jepang. Kedua perusahaan tersebut bekerja sama memproduksi GMF robots
untuk dijual dan digunakan sendiri untuk kedua perusahaan tersebut.
Visi Komputer
Aplikasi
Pengolahan Citra
Pada citra cephalometri, dapat dideteksi kurva bentuk dahi manusia dari
landmark Nasion (lekuk dahi ke hidung) sampai ke Bergman (titik ubun-
ubun)
Dari lengkung bentuk dahi dapat dihitung koefisien transformasi Fourier
dan transformasi Wavelet
Dari sampel laki2 dan perempuan dapat ditentukan aturan keputusan
berdasarkan analisis diskriminan, sehingga jenis kelamin dapat
ditentukan berdasarkan bentuk dahi tengkorak manusia
Eksperimen menunjukkan penggunaan transformasi Wavelet
menghasilkan tingkat pengenalan yang lebih baik dari transformasi
Fourier
SUMBER : http://hudha.wordpress.com/category/grafika-komputer/
Apa yang Anda pikirkan setelah menonton Iron Man 2? Sebuah teknologi canggih
tersaji di film fiksi itu, bukan? Teknologi komputasi dengan penyatuan antara dunia
maya, digital dan nyata. Komputer dapat dijalankan dimana saja dan kapan saja.
Tinggal menggerakkan jari tangan, sebuah layar computer bisa dinikmati secara riil,
Nah, kini, teknologi di film Iron Man 2 itu bukanlah kreasi fiksi belaka, karena kita
akan menjumpainya dalam waktu dekat dengan sebuah perangkat canggih bernama
Indera Ke Enam (Sixth Sense).
Hal itu bukanlah khayalan tingkat tinggi semata. Kita sudah paham bahwa teknologi
sangatlah cepat berkembang, kemajuan teknologi industri perangkap keras
(hardware) khususnya transistor meningkat dua kali dalam kurun dua tahun.
Peningkatan teknologi yang dimaksud adalah kapasitas transistor per area
meningkat dua kali dengan harga produksi yang sama setiap dua tahun (atau 1.5
tahun). Artinya, bila diawal tahun 2008 kapasitas usb flash disk rata-rata 2 GB, maka
diakhir 2009 kita akan memperoleh usb flash disk 4 GB (2009) dengan harga yang
sama dengan 2 GB pada tahun 2008 Ukuran transistor yang semakin kecil
berdampak pada ukuran dan kecepatan hardware. Pada tahun 1995, sebuah chip
mikroprosesor hanya memiliki 9.3 juta transistor. Enam tahun kemudian (1999), chip
mikroprosesor sudah memiliki lebih dari 40 juta transistor. Dan berdasarkan hukum
Moore, maka pada tahun 2015 jumlah transistor mampu menempus 10 juta per chip
mikroprosesor. Kecepatan frekuensi kerja transistor mungkin dapat mencapai 200-
400 GHz. (antaranews).
Apabila komputer ENIAC, komputer pertama yang hanya bisa operasi aritmatika
dengan ukuran sebesar ruangan, maka dengan smartphone seukuran 1/2 telapak
tangan, kita dapat mengerjakan operasi yang jauh lebih cepat dan kompleks.
Perkembangan teknologi yang pesat diikuti juga dengan apliaksi yang lebih dahsyat
lagi. salah satunya adalah teknologi Sixth Sense ini.
Sepertinya mendengar kata sixth sense kita merasa dihanyutkan dalam sebuah hal
mistis. Mengapa tidak, sebab Dengan teknologi ini, kita bisa tahu apa saja, informasi
apapun (kecuali rahasia negara dan private) di dunia ini tanpa dibatasi ruang dan
waktu. Dengan alat ini kita tidak perlu membawa uang tunai, tidak perlu membawa
peralatan komunikasi ukuran besar. kita tidak perlu bertanya kepada oarng lain
karena kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui jaringan global.
Cukup dengan gerakan tangan tertentu, kita sudah dapat memotret apapun semau
kita, kita tidak perlu membawa kamera kemana-mana.
SixthSense prototipe yang terdiri dari sebuah proyektor saku, cermin dan kamera.
Komponen perangkat keras yang digabungkan dalam gantungan seperti halnya
sebuah kalung, dan karena ini perangkat dapat dipakai secara mobile. Baik
proyektor dan kamera akan terhubung ke perangkat komputasi mobile di saku
pengguna. Proyektor memeberikan informasi visual melalui permukaan, seperti
dinding dan benda-benda fisik di sekitar kita untuk digunakan sebagai antarmuka,
kamera mengikuti gerakan tangan pengguna yang sudah diberi warna pada ujung-
ujung jari sebagai jalur komunikasi dengan perangkat.
Sampai saat ini, perangkat teknologi sixth sense baru dapat digunakan untuk
aplikasi peta ‘sixth-sense’, pengambaran, dan interaksi pada objek tertentu (seperti
buku, koran, dinding tertentu). Dibidang peta, kita dapat menge-zoom-in dan zoom-
out hanya dengan gerakan tangan pada peta digital tersebut. Dari gerakan 4 jari
tangan yang bermarker tersebut, maka kamera akan mengirimin informasi dan
memerintahkan komputer mengeluarkan output melalui proyektor mini. Begitu juga
halnya dalam aplikasi gambar digital. Aplikasi lain adalah kemampuan memberi
informasi lebih pada suatu objek yang sedang kita amati. Contohnya seperti pada
gambar “isi koran” yang dapat memunculkan video yang berkaitan dengan isi koran
tersebut. Dan terakhir adalah ketika tangan membuat lingkarnan pada pergelangan
tangan, maka perangkat ini akan menampilan jam analog ‘ilusi’ pada pergelangan
tangan.
Dengan beriringnya waktu, teknologi sixth sense akan terus berkembang. Sampai
suatu saat, visi microsoft 2019 benar-benar bisa terwujud dalam 10-15 tahun ke
depan. Sekadar informasi, harga perangkat sixth-sense ini diperkirakan sekitar USD
350 atau sekitar Rp 3.5 juta.
Sumber: http://teknologi.kompasiana.com/group/gadget/2010/06/21/peranti-
sixth-sense-teknologi-indera-ke-enam/
Setelah melakukan input citra maka diproses dengan pengkonversian menjadi biner, dilatasi
serta cropping. Output hasil yang di hasilkan adalah gambar pembengkakan paru-paru dengan
melakukan cropping secara manual yang dilakukan oleh user, karena belum bisa secara
otomatis. Citra yang telah diubah kedalam bentuk matrik akan diolah dengan melakukan
konversi kedalam citra gray, kemudian di konversi lagi kedalam bentuk citra biner, kemudian
dilakukan proses pemotongan citra atau cropping pada citra X-Ray paru-paru tersebut
sehingga dapat diolah seberapa panjang pembengkakan pada paru-paru tersebut dan bisa
menentukan jenis pembengkakan paru-paru tersebut.
SUMBER : http://hannan06.blog.com/tugas-kuliah/computer-vision/
7.Eye Tracking
Pepatah itu barangkali sangat cocok untuk menggambarkan betapa berharganya mata
manusia. Selain sebagai salah satu anggota panca indera, gerakan mata juga menyimpan
berbagai macam informasi yang sangat bermanfaat. Penelitian yang berfokus pada deteksi
gerakan mata dan ekstraksi informasi dari gerakan mata dikenal dengan Eye Tracking atau
Gaze Tracking. Saat ini, penelitian di bidang eye tracking memasuki era ke-4. Rayner [1]
mengklasifikasikan karakteristik penelitian eye tracking di tiga era pertama:
Tahun 1879-1920: ditandai dengan berbagai macam fakta tentang mata dan gerakannya,
seperti saccadic movements, saccade latency, dan kelainan pada mata manusia di mana
seseorang tidak bisa memperkirakan jauh dekatnya jarak sebuah objek di hadapannya.
Taun 1930-1958: ditandai dengan munculnya penelitian-penelitian aplikatif yang
memanfaatkan gerakan mata manusia, terutama untuk penelitian di bidang psikologi.
Tahun 1970-1998: perkembangan penelitian aplikatif ditandai dengan munculnya berbagai
macam metode deteksi gerakan mata dan perekaman gerakan mata yang semakin akurat.
Perkembangan teknologi perekaman gerakan mata dan metode deteksi mata yang semakin
akurat, penelitian di bidang eye tracking mulai merambah bidang keilmuan yang lain, seperti
medis, otomotif, rekayasa (engineering), bahkan ilmu relasi sosial. Dengan mengetahui posisi
dan gerakan mata manusia, kita bisa memperkirakan apakah seseorang menderita kelainan di
sistem keseimbangan (yang berada di telinga bagian dalam). Penelitian eye tracking untuk
mendeteksi kelainan pada sistem keseimbangan manusia ini dikenal dengan istilah
diagnostic eye tracking atau medical eye tracking (lihat Gb. 1) [2 - 5]. Bidang penelitian ini
sudah berlangsung sejak tahun 1870-an, dimana gerakan mata dideteksi dengan
menempelkan sensor-sensor elektroda di sekitar mata [2]. Gerakan mata dideteksi dari
perbedaan tegangan antara dua elektroda. Penelitian berlanjut dengan penggunaan koil
(Scleral Search Coil) pada tahun 1963 [3]. Lensa kontak berisi dua koil induksi dimasukkan
ke dalam mata. Pasien didudukkan di sebuah ruangan dengan medan elektromagnetik
seragam yang berguna untuk membangkitkan tegangan induksi pada koil tersebut. Kabel tipis
menghubungkan koil dengan dengan sebuah mesin khusus yang berfungsi mentranslasikan
tegangan induksi pada koil menjadi sudut gerakan mata. Penelitian medical eye tracking
dengan memanfaatkan signal atau image processing dimulai pada tahun 1980 sampai dengan
hari ini [4]. Berbagai macam metode digunakan untuk mendeteksi posisi 2D atau 3D mata
manusia. Posisi 3D mata manusia meliputi posisi horisontal, vertikal, dan torsional. Tren
deteksi mata dengan image processing saat ini mulai digunakan juga pada objek hewan,
untuk mengetahui tingkah laku dan fokus perhatian hewan saat beraktivitas [5].
Selain itu, gerakan mata manusia juga mengandung berbagai macam informasi, seperti
interest of view seseorang saat ia memeriksa sebuah objek 2D atau 3D yang berada di
hadapannya. Penelitian bertema usability sering memanfaatkan variabel-variabel yang erat
kaitannya dengan interest of view seseorang terhadap sebuah objek. Dengan mengetahui
interest of view seseorang, kita akan memahami apakah sebuah objek 2D atau 3D mudah
digunakan, dan apa yang menjadi fokus perhatian pemakai objek tersebut. Penelitian lain
yang melibatkan interest of view adalah natural task behaviour. Dengan menyelidiki fokus
perhatian seseorang saat mengerjakan tugas sehari-hari (seperti membasuh tangan, mencuci
piring, menulis, membaca, dan lain-lain), kita bisa men-sintesis kamera pada robot untuk
bergerak ke objek yang menjadi fokus perhatian saat robot tersebut melakukan tugas manusia
sehari-hari (lihat Gb. 3) [6-7].
Gerakan mata manusia juga bermanfaat untuk mengetahui fokus seseorang saat
mengemudikan mobil. Dengan mengetahui arah gerakan mata, sebuah mobil bisa dilengkapi
denganearly warning fatigue detection atau driver monitoring untuk mengurangi resiko
kecelakaan. Selain gerakan mata, lama atau tidaknya seseorang menutup mata saat
mengemudi bisa menjadi indikasi adanya rasa kantuk saat mengemudi [7].
Demikianlah artikel singkat mengenai penelitian di bidang eye tracking. Berbagai macam
aplikasi dan informasi bisa kita dapatkan dengan memperhatikan secara seksama perilaku
gerakan mata manusia. Penelitian di bidang eye tracking bahkan memberikan pengaruh yang
cukup signifikan di bidang ilmu yang lain, dengan memberikan kontribusi informasi perilaku
visual manusia dan hewan.
Aplikasi:
Untuk melihat aplikasi eye tracking dalam dunia medis, Anda bisa mengunjungi link
penelitian saya.
Referensi:
[2] J. Dewar, “The Physiological Action of Light,” Nature, vol. 15, pp. 433-435, 1877.
[3] D. A. Robinson, “A Method of Measuring Eye Movement using A Scleral Search Coil
Technique in A Magnetic Field,” IEEE Transactions on Biomedical Engineering, vol. 10,
pp. 137-145, 1963.
Inovasi teknologi media yang cukup menarik, bukan? Kompas adalah media pertama dan satu-
satunya di Asia - setidaknya hingga posting ini dipublish - yang menerapkan AR. Tapi tunggu dulu.
Teknologi augmented reality rupanya tidak hanya berhenti pada fungsi melakukan pairing antara
media cetak dengan versi online-nya. Sangat banyak aplikasi-aplikasi lain berbasis augmented reality
yang tidak kalah mengagumkan, bahkan lebih ekstensif dari apa yang diaplikasikan oleh harian
Kompas. Namun sebelumnya kita perlu mengenal teknologi AR lebih dekat.
Augmented reality (AR), sesuai namanya, adalah teknologi yang mampu menyuguhkan informasi dan
gambaran tambahan secara virtual (virtual computer-generated imagery) mengenai suatu obyek fisik
di dunia nyata ketika obyek tersebut dapat dikenali melalui metode computer vision dan object
recognition, dan dianalisis oleh komputer menggunakan perangkat lunak aplikasi AR. Komponen
perangkat keras (hardware) utama untuk melayani penerapan augmented reality meliputi display,
tracking, peralatan masukan data (input devices), dan CPU.
Komponen-komponen hardware untuk mendukung teknologi AR tersebut saat ini bukan lagi
monopoli komputer desktop atau laptop. Kini, sebuah smartphone modern yang berkualitas sepeti
iPhone atau smartphone dengan sistem operasi Android umumnya telah dilengkapi prosesor yang
powerful, kamera beresolusi beberapa megapixel, accelerometer, GPS, dan solid state compass
sebagai fitur standar. Kemampuan smartphone saat ini nyaris tidak berbeda dengan komputer
desktop, hanya dimensinya yang lebih kecil. Karena itu smartphone justru dipandang sebagai
platform yang lebih prospektif untuk pengembangan AR daripada komputer biasa.