Anda di halaman 1dari 16

HUKUM KAMMA

|Anna Kristina Halim|


KAMMA DAN PUNARBHAVA
KONSEP HUKUM KARMA
Apa itu Karma?
Karma adalah suatu hukum alam impersonal yang
bekerja sesuai dengan tindakan seseorang.

 Hukum tersendiri dan tidak ada pemberi hukum


 Bekerja dengan sendirinya dan tanpa campur tangan
sosok pengatur eksternal.
Pengertian Hukum Kamma
Bahasa Penuai.
menabur benih yang baik akan memperoleh panen
yang baik. Dan sebaliknya
Bahasa Ilmu Pengetahuan.
Hukum Sebab dan Akibat.

Karma adalah Aksi sebuah kencendrungan yang


memaksa setiap makhluk untuk bergerak(naluri)
Kamma adalah Kehendak kamma bukanlah suatu
wujud melainkan suatu proses aksi,energi dan daya
PROSES KERJA HUKUM KAMMA
Karma merupakan kekuatan yang tak tampak,
kita tak dapat melihatnya bekerja dengan kasat
mata.

 hasil karma tersimpan dalam pikiran bawah sadar


kita ,diumpamakan seperti misalnya daun,bunga,buah
dan batang pohon yang tersimpan di dalam pohon.
Hasilnya disesuaikan dengan faktor-faktor seperti
kelembapan,cahaya matahari, begitu juga halnya
dengan kita, kitalah yang membuat karma kita dan
menetukannya, akan berbuah baik atau tidak.
Pembagian Karma
Kesalahan pahaman mengenai Karma Sebagai energi yang
Karma adil

Faktor Lain pendukung Karma Pengemlompokan Karma

Perubahan Karma Kebahagiaan dan penderitaan


atas Karma
Kesalahpahaman mengenai Karma
 Kepercayaan bahwa segala sesuatu merupakan hasil
dari perbuatan di kehidupan sebelumnya
 Kepercayaan bahwa segala sesuatu merupakan hasil
penciptaan oleh sesuatu pencipta tertinggi
 Kepercayaan bahwa segala sesuatu timbul tanpa
alasan dan sebab
(Anguttara Nikaya)

Untuk memahami karma kita harus menyadari kita sendiri


bertanggung jawab atas kebahagiaan dan kesengsaraan
kita sendiri, karena kita adalah arsitek karma kita.
Faktor Lain yang mendukung Karma
5 hukum alam yang bekerja di dunia fisik dan mental :
1. Utu Niyama
2. Bija Niyama
3. Karma Niyama
4. Citta Niyama
5. Dhamma Niyama

Karma adalah salah satu dari lima hukum alam yang


menerangkan keragaman dunia ini.
Kekuatan penghalang Karma
1. Kelahiran
2. Penampakan(kondisi fisik seseorang)
3. Waktu dan Kondisi
4. Usaha
Karma Sebagai Energi yang Adil
Merupakan hukum universal
Karma tidak memiliki awal
Karma berasal dari sebuah kehendak
Karma merupakan energi yang tidak ditemukan di
manapun di iring-iringan kesadaran atas tubuh ini.
Karma muncul pada kondisi tertentu
Pengelompokan Karma
Karma dikelompokan dalam 4 cara:
1. waktu munculnya
2. Fungsi(reprodutif,suportif,konteraktif,dekstruktif)
3. Prioritas akibat
4. Tempat munculnya akibat
Kebahagian dan Penderitaan atas Karma
Jika ada seseorang yang bertanya :
“mengapa orang yang jahat sejahtera,sedangkan orang baik sengsara?
Bukankan kebaikan dibalas dengan kebaikan dan juga sebaliknya?”

Buddhis menjawab :
“sekalipun orang telah bersikap baik,namun mereka belum cukup
mengumpulkan jasa baik yang cukup dalam kelahiran sebelumnya,
untuk mengatasi karma buruk yang sekarang”

Jadi, berbuat baik bukannya untuk dapat tempat di Surga melainkan


membasmi keegoisan, dan mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian
di saat ini.
Konsep Hukum Punarbhava
Punarbhava merupakan prinsip fundamental Buddhisme
Punarbhava dan Reinkarnasi berbeda menuru Buddhisme

 3 Alasan mengenai kepercayaan terhadap tumimbal lahir :


1. Jika kita mempercayai adanya masa kini dan masa yang akan
datang adalah logis jika kita percaya masa yang lampau
2. Adanya keanekaragaman bayi yang luar biasa di dunia ini
3. Adanya keanehan bayi lahir dengan memilihi cacat fisik atau
cacat mental sejak lahir
Apakah penyebab tumimbal lahir?
Buddha mengajarkan bahwa ketidaktahuan akan sifat
sejati kehidupan menghasilkan nafsu, nafsu yang tak
terpuaskan adalah sebab tumimbal lahir.
Memadamkan Avijja,
Mengehentikan
nafsu ,perlu
dapat dihilangkan
memadamkan
dengan 4 kebenaran
ketidak
tahuan(Avijja)
mulya.

Me
ma
da
mk
an
Avi
jja
har
us
me
lak
san
aka
n,si
la,s
am
ad
hi
da
n
pa
nn
a.
Proses Tumimbal Lahir
Tumimbal lahir adalah suatu proses dimana seseorang akan trlahir
kembali di alam yang berikutnya.

Seseorang dapat terlahir kembali bahkan sebagai hewan tergantung


karma yang telah dilakukannya di kehidupan sebelumnya.

Tumimbal lahir didahului oleh kematian , lalu terdapat 3 jenis kesadaran


yang berfungsi pada saat kematian :
1. Kesadaran terkait tumimbal lahir(patisandi-citta)
2. Kesadaran pasif(arus kesinambungan hidup)(bhavanga)
3. Kesadaran yang memutuskan hidup saat ini(Cuti-Citta)
The End
Sabbe Satta Bhavantu Sukitatta

Anda mungkin juga menyukai