Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

EKONOMI PEMBANGUNAN

OLEH :ROSPANDI
NIM :0810041811

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
RIAU
2011
EKONOMI PEMBANGUNAN

Ekonomi Pembangunan adalah cabang dari Ilmu Ekonomi yang bertujuan untuk
menganalisis masalah-masalah yang khususnya dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang
dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah itu, supaya negara-negara tersebut
dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi. Tujuan dari analisis ekonomi
pembangunan adalah untuk: menelaah faktor-faktor yang menimbulkan keterlambatan
pembangunan khususnya di negara-negara sedang berkembang, mengemukakan cara pendekatan
yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, sehingga dapat
mempercepat jalannya pembangunan ekonomi khususnya di negara-negara tersebut. Ekonomi
pembangunan belum memiliki pola analisis tertentu yang dapat diterima oleh kebanyakan ahli-
ahli ekonomi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: sangat kompleksnya masalah
pembangunan, banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan dan banyaknya
faktor yang terpengaruh oleh pembangunan, ketiadaan teori-teori pembangunan yang dapat
menciptakan suatu kerangka dasar dalam memberikan gambaran mengenai proses pembangunan
ekonomi.

Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan


pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai
dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam keadaan sistem
politik, struktur sosial, nilai-nilai masyarakat dan struktur kegiatan ekonominya. Tujuan
pembangunan ekonomi pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: menaikkan
produktivitas dan menaikkan pendapatan perkapita. Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakat maupun perekonomian antara lain adalah: output atau kekayaan suatu masyarakat
atau perekonomian akan bertambah, kebahagiaan penduduk bertambah, menambah kesempatan
untuk mengadakan pilihan yang lebih luas, memberikan manusia kesempatan yang lebih besar
untuk memanfaatkan alam sekitar, memberikan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih
luas, mengurangi jurang perbedaan antara negara-negara yang sedang berkembang dengan
negara-negara yang sudah maju. Kerugian-kerugian dari pembangunan ekonomi adalah:
mendorong seseorang untuk berpikir maupun bertindak lebih mementingkan diri sendiri,
mendorong seseorang lebih bersifat materialistis, sifat hidup gotong royong yang pada umumnya
terdapat di negara-negara sedang berkembang semakin berkurang, sifat kekeluargaan dan
hubungan keluarga semakin berkurang.

DASAR PEMBANGUNAN EKONOMI DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG

Ada tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara sedang berkembang. Tiga
permasalahan tersebut adalah sebagai berikut: berkembangnya ketidakmerataan pendapatan,
kemiskinan, gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara
sedang berkembang.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakmerataan distribusi pendapatan di


negara sedang berkembang, menurut Irma Adelman & Cynthia Taft Morris adalah sebagai
berikut: menurunnya pendapatan per kapita, inflasi, ketidakmerataan pembangunan antar daerah,
investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive),
sehingga persentase pendapatan modal dari harta tambahan lebih besar dibandingkan dengan
persentase pendapatan yang berasal dari kerja. Hal ini mengakibatkan pengangguran bertambah,
rendahnya mobilitas sosial, pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang
mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha
golongan kapitalis, memburuknya nilai tukar (term of trade) negara sedang berkembang dalam
perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan negara-
negara maju terhadap barang-barang ekspor negara sedang berkembang, hancurnya industri-
industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah tangga dan lain-lain. Kemiskinan
ditimbulkan oleh dua hal, yaitu: kemiskinan yang bersifat alamiah atau kultural, dan kemiskinan
yang disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakan pembangunan yang ada, yang biasa
disebut dengan kemiskinan struktural.

Di samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain yang merupakan
penghambat bagi pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang antara lain adalah:
dualisme ekonomi, iklim tropis, kebudayaan yang tidak ekonomis, produktivitas rendah, jumlah
kapital yang sedikit, perdagangan luar negeri dan ketidaksempurnaan pasar.
SIFAT-SIFAT UMUM NEGARA SEDANG BERKEMBANG

Istilah negara yang sedang berkembang merupakan sebutan bagi negara-negara yang
belum maju atau negara yang masih terbelakang. Dikatakan negara yang sedang berkembang
(developing countries) karena negara ini sedang berusaha keras untuk mengembangkan diri
dengan melakukan pembangunan ekonomi guna meningkatkan kemakmurannya. Negara-negara
yang sedang berkembang ini sebagian besar berada di benua Asia dan Afrika.

Dilihat dari penampilan fisik, suatu negara termasuk kategori negara sedang berkembang
apabila keadaannya miskin, tingkat hidup penduduk masih rendah, rumah-rumah penduduk
masih sederhana, di kota-kota masih banyak pengemis, belum banyak pabrik atau industri, jalan-
jalan dan komunikasi maupun transportasi masih kurang, sebagian besar penduduk
pendidikannya masih rendah, dan usaha pertambangan dan industri besar dilakukan oleh
perusahaan asing.

Menurut M. Meier dan RE. Baldwin, yang dikutip oleh Irawan dan Suparmoko (1974:
29-32), dikemukakan bahwa ciri-ciri umum negara yang miskin atau negara yang sedang
berkembang ada enam macam, yakni:sebagai produsen barang-barang primer; sumber-sumber
alam belum diolah; menghadapi tekanan penduduk; penduduknya masih terbelakang;
kekurangan kapital atau modal; dan orientasi perdagangan ke luar negeri.

Menurut Todaro, 2000, ciri-ciri umum dari setiap negara sedang berkembang dapat
diklasifikasikan menjadi tujuh kategori utama sebagai berikut: standar hidup yang rendah,
produktivitas yang rendah, tingkat pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan yang
terlampau tinggi, tingkat pengangguran penuh dan terselubung yang terlalu tinggi dan terus
melonjak, ketergantungan terhadap produksi pertanian dan ekspor barang-barang primer, pasar
yang tidak sempurna dan informasi yang tidak memadai, dominasi, ketergantungan, dan
Kerapuhan dalam Hubungan Internasional.

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DALAM PROSES PEMBANGUNAN

Terjadinya pembangunan ekonomi, struktur ekonomi akan mengalami perubahan dari


sektor pertanian ke sektor industri atau dari sektor primer ke sekunder maupun ke tersier.
Terjadinya perubahan struktur ekonomi akan berakibat pula perubahan peranannya terhadap
pendapatan nasional maupun kesempatan kerja. Oleh sebab itu, sumbangan yang diberikan oleh
masing-masing sektor akan mengalami perubahan dengan adanya pembangunan ekonomi.

Untuk mengetahui bagaimana mekanisme perubahan struktural dapat dipelajari dalam


teori perubahan struktural. Ada dua teori utama yang membahas tentang perubahan struktural
yaitu teori yang dikemukakan oleh Arthur Lewis dengan teori migrasinya dan teori yang
dikemukakan oleh Hollis Chenery dengan teori transformasi struktural. Teori pembangunan yang
dikemukakan oleh Arthur Lewis pada dasarnya membahas tentang proses pembangunan yang
terjadi antara daerah desa dan kota, yang mengikut sertakan proses urbanisasi yang terjadi dari
desa ke kota. Teori ini mengatakan bahwa urbanisasi terjadi karena adanya perbedaan dalam
pembangunan antara desa dan kota. Kesenjangan antara desa dengan kota inilah yang
menyebabkan banyak masyarakat desa yang berbondong-bondong pindah ke kota. Sedangkan
teori pembangunan ekonomi Hollis Chenery dengan teorinya Pattern of Development
memfokuskan terhadap perubahan struktur dalam tahapan pembangunan ekonomi, industri dan
struktur institusi dari perekonomian yang sedang berkembang, yang mengalami transformasi dari
pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagi mesin pertama pertumbuhannya.

Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan sumbangan dari berbagai sektor terhadap
produksi nasional, harus diketahui seberapa besar sumbangan masing-masing sektor terhadap
produksi nasional sebelum ada pembangunan ekonomi, dan selanjutnya dibandingkan setelah
ada pembangunan ekonomi.

TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI

Dalam sejarah pemikiran ekonomi, ahli-ahli ekonomi yang membahas tentang proses
pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan menjadi empat aliran yaitu aliran klasik, neo-klasik,
Schumpeter, dan post Keynesian. Ahli ekonomi yang lahir antara abad delapan belas dan
permulaan abad kedua puluh ini, lazim digolongkan sebagai aliran/kaum Klasik. Aliran/kaum
klasik ini dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu: aliran Klasik dan aliran Neo-Klasik. Dari
kedua golongan ahli-ahli ekonomi Klasik dan Neo-Klasik, sebagian besar menumpahkan
perhatiannya pada analisis sifat-sifat kegiatan masyarakat dalam jangka pendek, hanya sedikit
sekali yang menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi. Kurangnya perhatian kedua
golongan tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi disebabkan terutama oleh pandangan mereka
yang diwarisi dari pendapat Adam Smith, yang berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan
menciptakan suatu perekonomian berfungsi secara efisien.

Menurut Schumpeter, perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis


ataupun gradual, melainkan merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus. Selanjutnya
menurut Schumpeter, perkembangan selanjutnya itu tidak bersifat gradual, tetapi mengandung
ketidaktentuan dan risiko yang besar, sehingga tidak dapat diperhitungkan terlebih dahulu dan ini
menyebabkan timbulnya keragu-raguan dalam mengembangkan usaha lebih lanjut. Menurut
Schumpeter, faktor terpenting untuk perkembangan ekonomi adalah wiraswasta (entrepreneur).
Karena mereka adalah orang-orang yang mengambil inisiatif untuk berkembangnya produksi
nasional.

Ahli-ahli Post-Keynesian mencoba mengembangkan teori pertumbuhan Keynes. Pada


hakikatnya teori tersebut dikembangkan oleh dua ahli ekonomi secara sendiri-sendiri, namun
karena inti dari teori tersebut adalah sama, maka sekarang dikenal sebagai teori Harrod-Domar.
Teori Harrod-Domar pada hakikatnya menganalisis mengenai persoalan-persoalan tentang:
syarat-syarat apakah atau keadaan yang bagaimanakah yang harus tercipta dalam perekonomian
untuk menjamin agar dari masa ke masa kesanggupan memproduksi yang selalu bertambah,
sebagai akibat dari penanaman modal akan selalu sepenuhnya digunakan.

TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN EKONOMI

Ada beberapa ahli yang memaparkan teori tentang tahap-tahap pembangunan ekonomi
yaitu Fredrich List, Bruno Hilderbrand, Karl Bucher dan W.W Rostow. Fredrich List adalah
seorang penganut paham Laissez faire. Ia berpendapat bahwa paham Laissez faire dapat
menjamin alokasi sumber-sumber secara optimal, meskipun ia menghendaki adanya proteksi
bagi industri-industri yang masih lemah. Menurut List, perkembangan ekonomi hanya akan
terjadi apabila dalam masyarakat terdapat kebebasan dalam organisasi politik dan kebebasan
perseorangan. Ia menyusun tahap-tahap perkembangan ekonomi di mulai dari: fase primitif
biadab, fase pertanian, fase pertanian dan pabrik, pabrik dan perdagangan.
Bruno Hilderbrand mengemukakan bahwa tahap-tahap pembangunan ekonomi itu
menjadi 3 tahap yaitu: perekonomian barter atau perekonomian natural, perekonomian uang, dan
perekonomian kredit.

Menurut Karl Bucher, perkembangan ekonomi melalui tiga tingkat atau tahap yaitu:
produksi untuk kebutuhan sendiri, perekonomian kota dan perekonomian nasional, di mana
peranan pedagang-pedagang tampak makin penting. Menurut tahap ketiga ini, bahwa barang-
barang itu diproduksi untuk pasar bukan untuk kepentingan sendiri.

Tahap-tahap pembangunan ekonomi menurut Rostow dikelompok-kan menjadi: masyarakat


tradisional, prasyarat lepas landas, lepas landas, menuju kematangan dan konsumsi berlebih.

PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Dalam analisis masalah ketenagakerjaan, penduduk dibedakan menjadi 2 golongan yaitu


tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi,
penduduk memiliki dua peranan penting yaitu dilihat dari sisi permintaan dan dilihat dari sisi
penawaran. Dilihat dari sisi permintaan, penduduk bertindak sebagai konsumen, sedangkan
dilihat dari sisi penawaran penduduk bertindak sebagai produsen.

Oleh karena itu, perkembangan penduduk yang cepat tidaklah selalu merupakan
penghambat bagi jalannya pembangunan ekonomi jika penduduk ini mempunyai kapasitas yang
tinggi untuk menghasilkan dan menyerap hasil produksi. Ini berarti bahwa pertambahan
penduduk yang tinggi harus disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula. Pertambahan
penduduk dengan tingkat penghasilan yang rendah tidak ada artinya bagi pembangunan
ekonomi.

Bagi negara-negara maju, pertambahan penduduk yang pesat justru menyumbang


terhadap kenaikan penghasilan riil per kapita. Hal ini disebabkan karena di negara-negara yang
maju pada umumnya mempunyai tabungan yang siap untuk melayani kebutuhan investasi,
sehingga tambahan penduduk justru akan menambah potensi masyarakat sebagai sumber
permintaan yang baru. Sebagai suatu contoh dengan bertambahnya penduduk juga akan
menambah permintaan akan kebutuhan perumahan, kendaraan, kesehatan, pendidikan,
pengangkutan dan lain sebagainya.

Bagi negara-negara sedang berkembang keadaannya sama sekali terbalik. Perkembangan


penduduk yang cepat justru akan menghambat perkembangan ekonomi. Menurut aliran Klasik
seperti Adam Smith, David Ricardo dan Thomas Robert Malthus, berpendapat bahwa selalu akan
ada perlombaan antara tingkat perkembangan output dengan tigkat perkembangan penduduk,
yang akhirnya akan menang perkembangan penduduk.

MASALAH DAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN DALAM PEMBANGUNAN


EKONOMI

Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negara-negara sedang berkembang,


yaitu: adanya tingkat kelahiran yang relatif tinggi, adanya struktur umur yang tidak favorabel,
tidak meratanya distribusi penduduk dan tidak cukupnya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

Selain 4 permasalahan tentang kependudukan di atas masih ada permasalahan lain yang
berkaitan dengan masalah kependudukan yaitu terjadinya ledakan penduduk di negara sedang
berkembang. Ada tiga faktor yang menentukan perkembangan penduduk. Ketiga faktor tersebut
adalah tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan mobilitas.

Untuk memecahkan masalah kependudukan ada beberapa cara. Cara utama yang
dilakukan untuk menekan tingkat pertumbuhan penduduk adalah dengan pengendalian kelahiran
(birth control), yaitu dengan program Keluarga Berencana. Selain dengan program keluarga
berencana cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan Sumber Daya manusia.
Tenaga kerja yang menganggur merupakan persediaan faktor produksi yang dapat
dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain untuk meningkatkan output di negara-negara
sedang berkembang. Oleh karena itu, tenaga tersebut perlu dimanfaatkan. Dalam memanfaatkan
tenaga yang menganggur ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu: dari segi permintaan dan
penawaran. Di samping cara di atas masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah kependudukan khususnya untuk mengatasi masalah pengangguran. Untuk
mengatasi pengangguran di Indonesia yang kian bertambah, ada beberapa kebijakan yang bisa
ditempuh. Beberapa kebijakan tersebut adalah: 1) Membuka lapangan kerja baru, 2) Pemerintah
perlu menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang mandiri dengan menggunakan sumber
dana pembangunan dalam negeri. 3) Pemerintah harus melarang para investor Indonesia
melakukan investasi ke luar negeri. Kebijakan ini sebagai upaya menangkal pelarian modal
(capital flight) dari Indonesia. 4) Sektor pertanian menjadi sektor primadona pembangunan
ekonomi. 5) Pemerintah perlu membersihkan berbagai inefisiensi ekonomi yang menyebabkan
ekonomi biaya tinggi (high cost economy) dan inefisiensi ekonomi.

PERANAN MODAL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Secara umum istilah pembangunan diartikan sebagai usaha untuk memajukan kehidupan
warga masyarakat. Kemajuan di sini lebih diartikan sebagai kemajuan di bidang material. Oleh
karena itu, kata pembangunan sering dipahami sebagai kemajuan yang dicapai sebuah
masyarakat di bidang ekonomi. Untuk mencapai kemajuan di bidang ekonomi faktor
modal/kapital merupakan salah satu faktor yang penting.

Kapital merupakan semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan baik langsung maupun
tidak langsung dalam produksi untuk menambah output. Dilihat dari fungsinya dalam
pembangunan ekonomi, kapital mempunyai dua fungsi pokok yaitu: sebagai alat pendorong
perkembangan ekonomi, dan sebagai sumber-sumber untuk menaikkan tenaga produksi. Kapital
di negara-negara sedang berkembang pada umumnya relatif jarang. Hal ini disebabkan karena
beberapa faktor. Namun salah satu faktor yang dominan yang menyebabkan langkanya jumlah
kapital di negara sedang berkembang adalah karena adanya lingkaran perangkap kemiskinan
(Vicious Circles).

Dalam arti uang, sumber-sumber kapital untuk pembangunan baik yang berasal dari
dalam negeri maupun luar negeri dapat dikelompokkan menjadi 3 sumber yaitu: tabungan
sukarela (Voluntary Saving), pajak (Forced Saving), dan pinjaman luar negeri (Foreign Loans).
Selain ketiga sumber di atas, kapital untuk pembangunan dapat diperoleh dari: menggeser
kelebihan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lain, menekan konsumsi, meningkatkan
ekspor, dan memindahkan faktor-faktor produksi dari penggunaan yang kurang produktif ke
penggunaan yang lebih produktif.
Dalam penggunaan kapital untuk investasi dalam pembangunan ada beberapa macam
kriteria yang dapat digunakan. Beberapa kriteria tersebut di antaranya adalah kriteria neraca
pembayaran, kriteria produktivitas sosial marginal, kriteria intensitas faktor-faktor produksi,
kriteria bagian investasi kembali, dan kriteria operasional.

Dalam hubungannya dengan penggunaan kapital untuk keperluan investasi ada dua teori
yaitu: teori usaha perlahan-lahan dan teori dorongan besar. Teori usaha perlahan-lahan
berpendapat bahwa suatu usaha sebaiknya tidak dilaksanakan secara besar-besaran. Sedangkan
teori dorongan besar berpendapat bahwa suatu usaha harus dilaksanakan secara besar-besaran,
karena kalau suatu usaha untuk menaikkan pendapatan hanya dilakukan secara kecil-kecilan atau
dengan menggunakan kapital yang sedikit keuntungan yang diperoleh relatif kecil, hal ini justru
hanya akan mendorong pertumbuhan penduduk. Kedua teori ini mengilhami dua model
pembangunan yaitu pembangunan seimbang dan pembangunan tidak seimbang.

KERJA SAMA INTERNASIONAL

Perdagangan internasional adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan transaksi jual
beli barang dan jasa antara satu negara dengan negara yang lainnya dengan tujuan mendapatkan
keuntungan. Penyebab timbulnya perdagangan internasional adalah perbedaan barang yang
diproduksi, perbedaan kepemilikan faktor produksi, kelebihan dan kekurangan hasil produksi,
perbedaan harga hasil produksi, dan perbedaan selera. Perdagangan internasional berbeda dengan
perdagangan dalam negeri karena:

1. Perdagangan internasional membutuhkan jenis mata uang yang berbeda-beda.

2. Tata cara transaksi jual beli dalam perdagangan internasional memakan waktu lama.

3. Cara pembayaran dalam perdagangan internasional relatif rumit dan berisiko tinggi.

4. Perbedaan kebijakan yang diterapkan dalam pelaksanaan perdagangan internasional.

Sumber perolehan devisa negara adalah: ekspor barang, ekspor jasa, pariwisata, investasi
ke luar negeri, pinjaman luar negeri, hadiah, hibah atau grant. Tujuan penggunaan devisa adalah
untuk: mengimpor barang dari luar negeri, baik barang modal ataupun barang konsumsi,
mengimpor jasa dari luar negeri, membayar keuntungan atau dividen terhadap penanaman modal
asing, membayar cicilan utang dan bunga pinjaman luar negeri, membiayai kegiatan warga
negaranya di luar negeri, misalnya kegiatan kedutaan, konsulat, dan atase di luar negeri, biaya
studi pelajar atau mahasiswa di luar negeri, kunjungan pejabat ke luar negeri dan lain
sebagainya. Bentuk kerja sama ekonomi antarnegara:

1. Kerja sama Bilateral.

2. Kerja sama Multilateral.

a. Kerja sama Regional;

b. Kerja sama Internasional.

3. Kerja sama ekonomi internasional.

Tujuan kerja sama ekonomi antarnegara: memajukan perdagangan dunia, mempercepat


pembangunan ekonomi dunia, meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunia.

SUMBER DAYA ALAM DAN PERANANNYA TERHADAP PEMBANGUNAN


EKONOMI

Sumber daya alam merupakan segala macam sumber daya yang sifatnya heterogen dan
kompleks. Dilihat dari sifatnya, sumber daya alam merupakan sesuatu yang berguna dan
mempunyai nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya, dan merupakan suatu konsep yang
dinamis, sehingga ada kemungkinan bahwa terjadinya perubahan dalam informasi, teknologi dan
relatif kelangkaannya dapat berakibat sesuatu yang semula dianggap tidak berguna menjadi
berguna. Sumber daya alam mempunyai nilai dan sifat jamak. Oleh karena itu, sumber daya alam
mempunyai dimensi jumlah, kualitas, waktu dan tempat. Dilihat dari jenisnya, sumber daya alam
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).

Dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa


masyarakat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang
dimiliki. Sampai sekarang masih ada orang-orang yang mengatakan bahwa salah satu faktor
yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukup sumber-sumber
alam yang dimilikinya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan sumber daya alam, antara lain
adalah faktor sosial dan budaya, teknologi dan keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi dapat
meningkatkan dan menghambat penggunaan sumber-sumber alam. Keadaan ekonomi dapat
meningkatkan penggunaan sumber-sumber alam apabila didukung oleh faktor-faktor lain.
Namun keadaan ekonomi dapat menghambat penggunaan sumber-sumber alam apabila tidak
didukung tersedianya faktor-faktor lain, seperti adanya organisasi yang kurang baik, distribusi
yang kurang baik, bentuk pasar kurang tepat dan ketergantungan pada ekspor.

PERMASALAHAN DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA


ALAM

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengelolaan sumber daya alam
(SDA) antara lain adalah: sumber daya alam persediaannya terbatas, lokasi dari sumber daya
alam letaknya jauh dari yang memerlukan, pergeseran para pengguna dari yang semula memakai
sumber daya alam yang renewable menjadi semakin tergantung pada sumber daya alam yang
non renewable, pemanfaatan sumber daya alam tidak lagi bijaksana dan berpandangan jangka
pendek, dan belum adanya pertimbangan lingkungan.

Beberapa faktor yang dapat menunda kelangkaan sumber daya alam antara lain adalah:
perubahan teknologi, kemajuan transportasi dan perdagangan internasional, daur ulang, substitusi
penggunaan sumber daya alam, adanya rencana pengolahan sumber daya alam yang baik, dan
menunjang usaha-usaha penelitian dan pengembangan suatu masyarakat.

Dalam melihat berlangsungnya faktor-faktor yang menunda kelangkaan sumber daya


alam, ada dua pendapat yang berlawanan. Ada pendapat yang optimis dan ada pendapat yang
pesimis. Alfred Marshall menyatakan dalam jangka panjang inovasi teknologi nampaknya akan
mengalami diminishing returns. Alfred Marshall tergolong berpendapat pesimis. Kaum optimis
percaya bahwa teknologi akan terus menaikkan produktivitas sumber daya alam. Di mana
sumber daya alam akan mampu mengimbangi laju keluaran sehingga pertumbuhan ekonomi
tidak terhalang oleh masalah terbatasnya sumber daya alam.

Sumber daya manusia, sumber daya modal dan sumber daya teknologi merupakan unsur-
unsur dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah
dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk
melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang
dapat menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber
daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan eksploitasi,
peningkatan efisiensi proses produksi, peningkatan fungs i serta dengan bantuan teknologi untuk
dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut di atas, dalam pengelolaan
sumber daya alam diperlukan suatu kebijakan yang bertanggung jawab.

PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pendapatan nasional merupakan jumlah keseluruhan nilai dari barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia adalah satu
tahun kalender. Sedang pendapatan per kapita merupakan keseluruhan pendapatan nasional
dibagi dengan jumlah penduduk. Ada tiga metode perhitungan pendapatan nasional. Ketiga
metode tersebut adalah metode produksi, pendapatan dan pengeluaran. Idealnya dengan
menggunakan ketiga metode tersebut mendapatkan hasil yang sama. Dengan metode produksi,
pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai dari barang dan jasa
yang dihasilkan untuk seluruh lapisan masyarakat selama periode waktu tertentu. Agar tidak
terjadi pencatatan ganda dalam penggunaan metode ini hendaknya yang dijumlahkan adalah nilai
tambahnya. Dengan metode pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan seluruh pendapatan yang dihasilkan karena penggunaan faktor-faktor produksi.
Sedang dengan metode pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan
seluruh pengeluaran yang di lakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pengertian pendapatan perlu dibedakan antara pendapatan nasional menurut harga yang
berlaku dan pendapatan nasional riil. Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku
merupakan pendapatan nasional yang dihitung menurut harga-harga yang berlaku pada tahun
yang bersangkutan. Sedangkan pendapatan nasional riil merupakan pendapatan nasional yang
dihitung berdasarkan harga tetap. Dari data pendapatan nasional riil dari tahun ke tahun, dapatlah
dihitung laju pertumbuhan ekonomi.

Beberapa manfaat perhitungan dan analisis dari pendapatan nasional dan pendapatan per
kapita adalah: untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara, untuk mengetahui struktur
perekonomian suatu negara membandingkan tingkat kemakmuran antar negara, sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan, dan dasar penentu kemanfaatan
hubungan luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai