Anda di halaman 1dari 1

4.1.

Geser
Ringkasan Teori
Tegangan geser dan lentur akan timbul sepanjang komponen struktur di mana bekerja gaya geser dan momen
lentur dan penampang akan mengalami tegangan tersebut pada tempat selain garis netral dan serat tepi
penampang. Komposisi tegangan ini akan menyesuaikan diri sehingga terbentuk keseimbangan tegangan geser
dan tegangan normal maksimum dalam satu bidang dan membentuk sudut kemiringan terhadap sumbu balok.
Gaya dalam C danb T membentuk momen dalam Mr yang mengimbangi momen luar Mf. Dengan adanya gaya
horisontal C dan T momen lengkung Mr dan Mf maka telah terpenuhi kesetimbangan gaya kearah sumbu
horisontal dan keseimbangan momen.
Beban luar mengakibatkan gaya lintang Vf. Agar terpenuhi kesetimbangan gaya kearah sumbu vertikal, maka
pada penampang m-m harus bekerja reaksi vertikal Vc yang berlawanan arah dengan Vf sehingga terpenuhi :
Vf - Vc = 0
Dimana Vc merupakan resultan gaya geser dalam penampang seluas A sehingga Vc ditulis sebagai

Pada penampang yang telah retak, tegangan geser Vc tidak sama dan bervariasi sepanjang penampang. Namun
demikian pada keadaan hancur dapat dianggap bahwa tegangan geser sepanjang penampang adalah konstan
yaitu sebesar vc.
Gaya geser yang dapat dipikul menjadi :

dan

di mana d merupakan tinggi balok dan b adalah lebar balok


Gaya lintang umumnya akan terjadi bersama momen lengkung. Kehancuran penampang akibat geseran dapat
dianalisa juga dengan lingkaran Mohr
Gaya geser membentuk dua buah kopel yang saling mengimbangi sehingga terjadi pula gaya geser Vc yang
bekerja pada sisi b. Tegangan normal s1 dan s2 dihitung :

Sudut a yang terbentuk antara tegangan t1 dan garis mendatar adalah


Kehancuran penampang akibat gaya lintang terjadi pada penampang dengan lebar badan b yang relatif kecil,
pada balok yang “ dalam” atau penampang bentuk “I” yang sering digunakan pada balok pratekan. Pada balok
menerus, kehancuran akibat geser terjadi pada titik peralihan tanda momen, di mana harga gaya lintang pada
titik tersebut mencapai harga tertinggi.
Gaya geser juga mengakibatkan kehancuran penampang karena efek kombinasi gaya lintang dan gaya lengkung.
Karena tegangan tarik beton rendah, momen lengkung akan mengakibatkan terjadinya retak rambut di daerah
tertarik yang diawali pada penampang yang memikul momen lengkung terbesar.
Retak akibat geseran akan berubah arah dari vertikal menjadi menyudut yang mengakibatkan kehancuran
gelagar.
Gaya geser yang dapat dipikul penampang Vc dapat dihitung berdasarkan rumus empiris yang diperoleh dari
percobaan :

dimana
= faktor beton l = 1 untuk beton biasa dan l = 0,75 untuk beton ringan
f’c = tegangan karakteristik beton ( Mpa)
bo = tebal badan penampang
d = tinggi manfaat penampang

TULANGAN GESER
Tulangan utama yang direncanakan untuk memikul tegangan tarik yang diakibatkan oleh momen lengkung tidak
dapat berfungsi untuk menahan geser, dengan demikian harus dipasang tulangan tambahan untuk memikul
geseran yang terjadi.
Tulangan geser biasa disebut sengkang yang digunakan apabila gaya geser yang terjadi Vf melebihi kemampuan
geser Vc yang dapat dipikul penampang beton tak bertulang.
Untuk merencanakan tulangan sengkang harus ditentukan diameter serta jarak s yang tergantung dari besarnya
gaya geser Vs yang harus dipikul
atau Vs > Vf - Vc.
Sengkang akan hancur bila tegangan yang terjadi melebihi tegangan leleh baja fy.
Gaya terbesar yang dipikul sengkang menjadi

Anda mungkin juga menyukai