Anda di halaman 1dari 13

Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

STRATEGI PEMBELAJARAN MENULIS


DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

Oleh:
Suparti*

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian observasi, bertujuan untuk men-
deskripsikan secara kualitatif strategi pembelajaran menulis di kelas IV SDN
Jombatan III Jombang, dengan subjek penelitian guru bahasa Indonesia (BI)
dan siswa kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi
pembelajaran menulis dilaksanakan berdasarkan pengalaman belajar bahasa
siswa dan tahapan proses menulis, mencakup prapenulisan, penulisan draf,
perbaikan, dan penyempurnaan; (2) penerapan strategi pembelajaran menulis
mampu: memotivasi siswa untuk belajar menulis secara nyata; menyenangkan
siswa karena mereka merasa bangga dapat berperan serta dalam aktivitas
menulis bersama; dan membangkitkan minat menulis siswa karena guru dan
teman-temannya memberikan penguatan dan pujian.
Kata kunci: pembelajaran menulis, proses menulis, kelas IV, sekolah dasar

Abstract
This research is an observational research, it was aimed to qualitatively
describe the writing learning strategy in SDN. Jombatan Jombang grade IV.
The subjects are Indonesian language teacher and students. This research
shawn that: (1) the writing learning strategy applied based on students’
language learning process, and the writing processess is consist of prewriting,
drafting, revising, and finishing. (2) applying the writing learning strategy be
able: to motivate students for a really writing learning; to enjoy students
because they feels a pride could participated in the writing activities with
others; and to awake students’ writing enthusiasm because their teacher and
peers given an enforcement and reward.
Key words: writing learning, writing processess, grade IV, elementary school.

Pendahuluan bahasa adalah “berkomunikasi baik melalui


pengembangan kemampuan berbahasa re-
Pembelajaran bahasa bertujuan
septif maupun ekspresif “.
membina para siswa agar terampil ber-
komunikasi secara lisan dan tulis melalui Kemampuan berbahasa reseptif
pemahaman dan penggunaan bahasa dalam dan ekspresif meliputi kemampuan me-
kehidupan sehari-hari. Kerangka berpikir nyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
yang dikembangkan dalam pembelajaran Keempat kemampuan tersebut dilandasi

*
Dosen FKIP Universitas Terbuka di UPBJJ Surabaya, Doktor Kependidikan dalam bidang
Pendidikan Bahasa Indonesia.

259
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

oleh kemampuan berpikir (Ellis, dkk., (Depdikbud, 1995b:21). Untuk mencapai


1989:7-8; Farris, 1993:16). Kemampuan- tujuan tersebut, seorang guru diharapkan
kemampuan tersebut saling menunjang dan dapat mengelola pembelajaran menulis
tidak terpisahkan. Dalam pembelajaran di untuk membantu siswa melakukan kegiatan
kelas, kemampuan berbahasa tersebut menulisnya dengan menyenangkan.
diintegrasikan dalam satu kesatuan. Namun
Keberhasilan pembelajaran me-
untuk kepentingan pembinaan kemampuan
nulis ditentukan oleh cara guru menyajikan
berbahasa siswa, masing-masing kemampu
pelajaran menulis. Pelaksanaan merupakan
an berbahasa dapat dipilah sebagai fokus-
kegiatan pengimplementasian pembelajar-
fokus pembelajaran. Misalnya, untuk
an di dalam kelas sesuai dengan rencana
mengembangkan kemampuan menulis para
tertulis atau tidak tertulis untuk mencapai
siswa, pembelajaran dapat dikonsentrasi-
tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Atau
kan pada pengembangan keterampilan
dengan kalimat lain dikatakan bahwa
menulis.
pelaksanaan pembelajaran menulis adalah
Penelitian ini merupakan pene- strategi guru dalam menyampaikan materi
litian observasi, bertujuan untuk mendes- pembelajaran menulis di kelas untuk
kripsikan secara kualitatif strategi pembela- mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
jaran menulis di kelas IV SDN Jombatan Pelaksanaan disesuaikan dengan tujuan
III Jombang, dengan subjek penelitian guru umum dan tujuan khusus pembelajaran
bahasa Indonesia (BI) dan siswa kelas IV. menulis yang hendak dicapai. Tujuan
pembelajaran menulis kelas IV SD adalah
“Siswa mampu membuat karangan/cerita
Tinjauan Pustaka berdasarkan pengalaman atau informasi
dari bacaan” (Depdikbud, 1995b:23).
Menulis merupakan salah satu
aspek kemampuan berbahasa yang di- Untuk menghasilkan tulisan yang
programkan dalam tujuan khusus peng- baik terutama bagi penulis pemula (penulis
gunaan bahasa (Depdikbud, 1995b: 20). pada tingkat sekolah dasar) diperlukan
Pembelajaran menulis bertujukan agar bimbingan dari guru dalam tahapan proses
siswa mampu: (1) menerapkan langkah- menulis, meliputi tahap: (1) prapenulisan,
langkah dalam proses menulis, (2) meng- (2) penulisan draf, (3) perbaikan, dan (4)
adaptasikan gaya menulis untuk tujuan penyempurnaan (Calderonello & Edward,
yang bervariasi, (3) mengembangkan kete- 1986, Temple, dkk., 1988, Ellis, dkk.,
rampilan menulis untuk mengekspresikan- 1989, Tompkins, 1994, Cox, 1999)
nya secara jelas, (4) mengenali bahwa
Tahap prapenulisan merupakan
ketelitian dalam tulisan tangan, pungtuasi,
kegiatan seorang penulis dalam mencari
kapitalisasi, ejaan, dan elemen lain merupa
dan menemukan sesuatu yang ingin di-
kan bagian efektif tidaknya suatu tulisan.
kemukakan (Tompkins, 1994:9). Kegiatan
Tujuan pembelajaran menulis di dalam tahap ini mencakup pemilihan topik,
SD secara eksplisit adalah agar siswa memikirkan tujuan, bentuk, dan pembaca,
mampu: (1) mengungkapkan gagasan, pen- serta memampatkan & mengorganisasikan
dapat, pengalaman, dan pesan secara ter- gagasan. Kegiatan ini dilakukan melalui
tulis, (2) mengungkapkan perasaan secara membaca, berbicara, berpikir, curah pen-
tertulis dengan jelas, (3) menyampaikan dapat, mengamati gambar, membuka catat-
informasi secara tertulis sesuai dengan an, dan menjawab pertanyaan yang disusun
konteks dan keadaan, (4) memanfaatkan berdasarkan hal pokok yang menjadi
unsur-unsur kebahasaan karya sastra dalam perhatian penulis. Temple, dkk. (1988:213)
menulis; dan (5) siswa gemar menulis menyebut tahap prapenulisan sebagai tahap
latihan (rehearsing), yakni tahap untuk

260
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

menemukan apa yang ingin penulis dengan ejaan dan tanda baca. Perbaikan
kemukakan. Pengalaman berbahasa secara dapat dilakukan melalui pembacaan
lisan yang dimiliki siswa pada tahap kembali tulisan oleh penulis sendiri atau
prapenulisan akan memudahkan mereka melalui curah pendapat dan pertemuan
untuk melakukan tahap penulisan draf. individual dengan orang lain, teman atau
guru (peer conference). Pada saat itulah,
Tahap penulisan draf merupakan
penulis berkesempatan untuk memikirkan
kegiatan seorang penulis dalam menelusuri
kembali ide, gagasan, perasaan, pikiran,
dan mengembangkan gagasan-gagasan
dan pengalamannya. Segala sesuatu yang
yang telah dibuat pada langkah pertama
telah ditulisnya dapat ditambah, dikurangi,
baik melalui bercerita, bertanya jawab,
disempurnakan, atau disusun kembali
pengelompokan, dan menulis cepat. Jika
sesuai dengan yang dimaksudkannya.
penulis menggunakan persiapan dengan
Dengan demikian, kegiatan pada tahap ini
menulis cepat, maka kegiatan selanjutnya
adalah membaca ulang draf, menyempurna
adalah menulis dan terus menulis. Pada
kan draf dalam kelompok konferens, dan
tahap ini, penulis diharapkan mengabaikan
menandai bagian yang perlu mendapat
dahulu masalah teknis penulisan, misalnya:
balikan. Tahap ini sangat penting meskipun
penggunaan diksi, ejaan, dan tanda baca.
sering diabaikan (DePorter & Hernacki,
Penulisan draf dilakukan segera setelah
1992:194).
siswa lancar mengemukakan pengalaman-
nya secara lisan. Situasi yang hendaknya Tahap penyempurnaan adalah ke-
dibangun adalah situasi bebas tanpa giatan menghaluskan draf tulisan. Tahap
tekanan, yakni situasi yang membolehkan penyempurnaan merupakan tahapan akhir
siswa berbuat kesalahan. Dalam hal ini, kegiatan penulisan. Pada tahap ini di-
kesalahan tidak dianggap sebagai hal yang lakukan penyusunan dan penulisan kembali
tabu tetapi sebagai bagian dari proses draf tulisan. Penyempurnaan didasarkan
belajar. Kesalahan bukanlah pemberian pada hasil pembacaan kembali (refleksi)
hukuman tetapi sebagai bentuk toleransi penulis dan dari hasil curah pendapat
yang akan dilihat pada tahap selanjutnya. dengan orang lain pada tahap perbaikan.
Tahap penulisan draf disebut Temple, dkk. Penyempurnaan dilakukan pada aspek
(1988: 213) sebagai kegiatan yang tentatif, teknis tulisan, misalnya cara menggunakan
artinya penulisan draf pertama akan huruf kapital, tanda koma, tanda titik,
bersambung dan berubah dengan penulisan kalimat langsung dan tak langsung, pe-
draf kedua dan seterusnya. milihan kata, cara menyusun kalimat, dan
penyempurnaan isi karangan. Tulisan pada
Tahap perbaikan adalah kegiatan
tahap penyempurnaan ini merupakan hasil
untuk memikirkan kembali dan mengubah
akhir penulis yang siap dikomunikasikan
atau memperbaiki draf (Calderonello &
kepada pembaca.
Edward, 1986:11). Inti dari kegiatan pada
tahap perbaikan adalah memperbaiki dan Kegiatan pada tahapan-tahapan
menyempurnakan tulisan atau menemukan proses menulis di atas dapat diterapkan
kesalahan-kesalahan pada draf tulisan. sebagai urutan kegiatan, namun bersifat
Kegiatan itu dimaksudkan untuk men- rekursif. Tahap prapenulisan, penulisan
dapatkan tulisan yang sesuai dengan makna draf, perbaikan, dan penyempurnaan me-
yang dimaksudkan oleh penulisnya. rupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
Perhatian utama pada tahap perbaikan siswa dalam belajar menulis. Tujuannya
adalah tentang isi tulisan. Namun, tidak adalah untuk menghasilkan suatu tulisan
menutup kemungkinan bahwa pada tahap yang relatif sempurna. Kegiatan-kegiatan
perbaikan ini seorang penulis atau mitra itu perlu dilatihkan kepada siswa.
penulis melakukan perbaikan berkaitan Dikemukakan oleh Ellis, dkk. (1989:175)

261
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

bahwa sebaiknya belajar menulis melalui Dua pernyataan tersebut menunjukkan


tulisan. Saran Dryden & Vos (2001:26) bahwa untuk memiliki kemampuan
menguatkan pernyataan tersebut bahwa menulis yang baik harus diawali dengan
untuk mempelajari sesuatu praktikkanlah. berlatih menulis.

Tabel 1
Kegiatan Proses Menulis (dimodifikasi dari Cox, 1999:308)

TAHAPAN KEGIATAN SISWA


Prapenulisan • Mengingat kembali pengalaman
• Membaca atau menyimak cerita
• Mengumpulkan gagasan
• Mengorganisasikan pikiran
• Membahas ide dengan orang lain
• Memilih bentuk tulisan
• Mempertimbangkan pembaca
• Curah pendapat dengan membuat daftar, pengelompokkan, menulis
cepat
• Latihan kembali untuk menggambar, bercerita, peta, plot, diagram.
Penulisan Draf • Menuangkan gagasan di atas kertas
• Fokus pada makna dan isi
• Merasa bebas bereksperimen
• Memahami bahwa menulis berubah-ubah
• Mencoba kemungkinan yang berbeda-beda
• Membincarakan draf dengan orang lain
• Latihan kembali berulang-ulang
Perbaikan • Membaca kembali selama dan sesudah menulis draf
• Memikirkan kembali yang ditulis
• Berbagi dengan orang lain
• Membahasnya dengan guru dalam konferens
• Mengubah, menambah, mengurangi, memodifikasi draf
• Menglarifikasi makna
• Mengembangkan gagasan
Penyempurnaan • Mengoreksi bagian revisi
• Membincarakan dengan guru dalam konferens
• Meminta bantuan teman untuk menyempurnakan
• Menyusun kembali dalam frase dan kalimat
• Mengecek lafal, ejaan, tanda baca, bentuk, penggunaan
• Mengidentifikasi dan mengoreksi setiap bagian

nulis kelas IV SD yang terjadi pada latar


Metode Penelitian
kelas yang alamiah, (2) penelitian di-
Pendekatan yang digunakan dalam lakukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. penelitian dengan cara mengkaji data
Beberapa asas metodologis berkaitan deskriptif dan reflektif yang diperoleh
dengan sumber data, pengumpulan data, secara empirik pada lokasi penelitian, (3)
dan analisis data penelitian ini sejalan peran peneliti dalam pengumpulan data,
dengan konsep dan karakteristik penelitian analisis data, dan pemaknaannya adalah
kualitatif. sebagai instrumen kunci dalam memerikan
pembelajaran menulis yang terjadi, (4)
Karakteristik penelitian ini adalah proses pembelajaran menulis lebih diutama
(1) mengkaji fenomena pembelajaran me- kan daripada hasil pembelajarannya, dan

262
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

(5) analisis dilakukan secara induktif- semi mata pelajaran pada kelas IV, V, dan
interaktif berdasarkan data yang diperoleh VI. Dalam sistem penugasan guru semi
dari perilaku guru dan siswa (secara verbal mata pelajaran, seorang guru membina dua
dan nonverbal) yang terjadi pada latar kelas mata pelajaran. Kelebihan penerapan
pembelajaran menulis. sistem guru semi mata pelajaran adalah
seorang guru dapat mendalami bidang isi
Penelitian ini merupakan peneliti
mata pelajaran secara lebih intensif
an observasi (observation research) yang
sehingga dapat menyampaikan isi pelajaran
bertujuan untuk mengidentifikasi karakteris
kepada siswa secara lebih baik. Penguasaan
tik pembelajaran yang terjadi di dalam
dan pemahaman seorang guru terhadap satu
kelas (Baradja, 2000:1). Observasi di-
atau dua mata pelajaran akan lebih baik
lakukan secara partisipatif (participant
daripada seorang guru yang harus
observation), artinya peneliti berpartisipasi
menyampaikan enam sampai tujuh mata
secara terus menerus di dalam latar
pelajaran sekaligus dalam bidang isi yang
penelitian namun hanya terbatas sebagai
berbeda-beda.
pengamat (Spradley, 1980:59; Bogdan &
Taylor, 1993:60). Observasi kelas SDN Jombatan III kabupaten
dilakukan di kelas IV SDN Jombatan III Jombang memiliki karakteristik sebagai
Jombang, dibantu dengan pencatatan, berikut (1) berada di pusat kota kabupaten,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi (2) berada di lingkungan sekolah (SD,
pelaksanaan pembelajaran menulis. Hal ini SLTP, SMU) favorit, (3) memiliki prestasi
dilakukan agar peneliti dapat memerikan akademik baik dan tergolong sekolah
secara alamiah fenomena pembelajaran favorit, (4) memiliki masukan yang
menulis di kelas. heterogen baik dari segi ekonomi maupun
kewilayahan, (5) memiliki buku-buku per-
Subjek penelitian adalah guru mata
pustakaan (buku paket dan bacaan) untuk
pelajaran bahasa Indonesia kelas IV di
menunjang kegiatan belajar-mengajar
SDN Jombatan III, Jombang. Subjek
khususnya dalam bidang pembelajaran
dipilih berdasarkan teknik purposive
menulis, (6) melaksanakan peraturan dan
sampling, yaitu berdasarkan kemungkinan
tata tertib sekolah secara khusus jadwal
dapat diperolehnya informasi secara
pelajaran secara disiplin sehingga alokasi
lengkap sesuai dengan tujuan penelitian
waktu setiap mata pelajaran yang
(Moleong, 1998:165).
dijadwalkan dapat terpenuhi, (7) meng-
Pemilihan kabupaten Jombang gunakan BI sebagai bahasa pengantar
sebagai lokasi penelitian berdasarkan dalam proses belajar-mengajar dan kegiat-
alasan: pertama, berdasarkan data statistik an sekolah, (8) memberlakukan sistem
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur penugasan guru semi mata pelajaran pada
kabupaten Jombang termasuk daerah yang kelas-kelas tinggi sehingga para guru kelas
memiliki prestasi dan kondisi sedang tinggi dapat lebih intensif mendalami
sehingga diharapkan dapat menggambar- bidang pembelajarannya.
kan SD pada umumnya. Kedua, ber-
Siswa kelas IV SDN Jombatan III
dasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten
memiliki karakteristik sebagai berikut: (1)
Jombang, daerah Jombatan termasuk dae-
terdiri atas 40 orang siswa, (2) berusia
rah yang belum pernah mendapatkan
sekitar 10 – 11 tahun, (3) taat terhadap
perhatian dari peneliti/pengembang pendi-
peraturan sekolah, dan (4) memiliki ke-
dikan SD khususnya dalam bidang
mampuan cepat, sedang, dan lambat. Asal
pembelajaran menulis. Ketiga, berdasarkan
keluarga kelas IV SDN Jombatan III
informasi yang diperoleh pada saat
sebagian besar memiliki kondisi ekonomi
penjajakan, SD di daerah ini sebagian besar
menengah/cukup, karyawan dan pegawai
memberlakukan sistem penugasan guru

263
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

negeri sipil, berpendidikan minimal SLTP dan data tindakan yang bersifat deskriptif
dan sebagaian besar SLTA, dan memiliki dan reflektif. Analisis data dilakukan
kepedulian dan perhatian terhadap selama dan setelah pengumpulan data
pendidikan putra-putrinya. dengan model induktif-interaktif (Miles &
Huberman, 1984) dengan alur pokok:
Sumber data utama penelitian
reduksi data, paparan data, dan verifikasi
adalah kegiatan guru-siswa dalam proses
data, seperti pada bagan 2 berikut.
belajar-mengajar menulis di kelas. Data
berupa data verbal tulis, data verbal lisan,

Bagan 2
Alur kegiatan analisis data (modifikasi dari Miles dan Huberman 1984:22)

PENGUMPULAN DATA
Studi Dokumen, Pengamatan, Perekaman Wawancara

REDUKSI DATA
(1) Mentranskripsi dan memilih data
(2) Memberi kode, antara lain:
REN : Perencanaan Pembelajaran Menulis
TEK : Pelaksanaan Pembelajaran Menulis
PEN : Penilaian Pembelajaran Menulis
(3) Menyusun data

PAPARAN DATA
(1) Perencanaan Pembelajaran Menulis
(2) Pelaksanaan Pembelajaran Menulis
(3) Penilaian Pembelajaran Menulis

VERIFIKASI
(Penarikan Simpulan Sementara)
Perencanaan, pelaksanaan, penilaian
Pembelajaran menulis

Cukup Belum cukup

PENARIKAN SIMPULAN AKHIR


Perencanaan, pelaksanaan, penilaian
Pembelajaran menulis

Hasil dan Bahasan an (Pn). Strategi pembelajaran menulis


yang diterapkan oleh guru BI kelas IV
Hasil penelitian ini menunjukkan
mengutamakan pengalaman bahasa siswa
bahwa guru BI kelas IV SDN Jombatan III
sebagai berikut.
Jombang mengelola pembelajaran menulis
berdasarkan tahapan proses menulis yang Tahap Prapenulisan
terdiri atas: (1) tahap prapenulisan (PP), (2)
Tahap prapenulisan dilakukan
tahap penulisan draf (PD), (3) tahap
untuk membuka kembali skemata peng-
perbaikan (Pb), dan (4) tahap penyempurna
alaman bahasa siswa yang tersimpan di

264
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

dalam memori jangka panjangnya. Strategi Strategi organisasi gagasan (or-


yang diterapkan adalah: (1) curah pen- ganizing ideas). Strategi organisasi gagasan
dapat, (2) bercerita, (3) amati gambar, (4) dilakukan melalui pancingan gambar atau
organisasi gagasan, dan (5) jawab per- bercerita. Strategi organisasi gagasan
tanyaan. Strategi tersebut tidak selalu dilaksanakan dengan metode bermain.
digunakan secara bersamaan pada setiap Belajar sambil bermain merupakan
tatap muka. pembelajaran yang bersifat nyata di
kalangan anak usia SD. Melalui metode
Strategi curah pendapat (brain-
bermain, pembelajaran akan lebih me-
stroming) dilakukan untuk memberikan
nyenangkan bagi mereka sehingga
kesempatan kepada siswa untuk mengingat
pembelajaran yang sulit dan abstrak dapat
kembali pengalaman bahasanya yang
disederhanakan ke dalam bentuk sederhana
berkaitan dengan tema yang ditentukan.
yang mudah diterima siswa. Metode
Strategi curah pendapat dilakukan melalui
bermain diterapkan dengan maksud agar
tanya jawab dalam dialog guru-siswa.
pelajaran menulis tidak menjadi hal yang
Kegiatan itu diarahkan untuk memilih topik
menakutkan bagi siswa, menarik minat
yang akan dijadikan bahan tulisan sehingga
siswa, dan semua siswa memiliki
topik yang akan ditulis berdasarkan minat
kesempatan untuk mengemukakan gagasan
dan pengetahuan siswa.
dalam bentuk kalimat.
Strategi bercerita (telling) di-
Strategi jawab pertanyaan (answer
terapkan untuk mengembangkan gagasan
ing the question) diterapkan untuk meng-
yang akan ditulis siswa. Strategi bercerita
arahkan siswa mengungkapkan gagasannya
digunakan sebagai alat untuk memancing
berdasarkan panduan pertanyaan. Strategi
siswa agar mampu menceritakan kegiatan
jawab pertanyaan digunakan dengan
yang dilakukannya sehari-hari secara lisan.
menggunakan bacaan, gambar, dan peng-
Tema yang dipilih dalam penerapan
alaman keseharian siswa. Tujuannya adalah
strategi bercerita adalah tema yang
untuk memotivasi siswa agar mampu
berkaitan dengan kehidupan keseharian
mengungkapkan, mengembangkan, dan
siswa, misalnya kegemaran, kegiatan, dan
mengorganisasikan gagasan sesuai dengan
disiplin. Strategi bercerita diterapkan
tema yang ditentukan.
dengan menggunakan metode penjelasan,
tanya jawab, percakapan dengan teman Strategi bercerita, curah pendapat,
sebangku (in-pairs). amati gambar, tanya jawab, dan organisasi
gagasan pada tahap prapenulisan dapat
Strategi amati gambar (looking
diterapkan secara terpisah atau gabungan.
picture) digunakan sebagai pemancing
Penerapan secara terpisah lebih efisien
siswa untuk mengemukakan gagasan dalam
waktu, tetapi hasilnya lebih efektif jika
bentuk kalimat. Gambar digunakan untuk:
merupakan gabungan dari beberapa strategi
(1) menetapkan topik yang sesuai dengan
yang ada. Strategi bercerita lebih efektif
tema yang ditentukan, (2) mengembangkan
untuk topik yang akrab dengan siswa,
kalimat gagasan yang mendukung paragraf,
misalnya kegiatan sehari-hari. Namun
(3) menetapkan judul, dan (4) mengorgani-
untuk topik yang kurang akrab dengan
sasikan kalimat gagasan. Gambar yang
siswa, akan mencapai hasil yang optimal
dimanfaatkan berasal dari buku paket
jika diterapkan strategi gabungan. Pene-
Lancar Bahasa Indonesia (LBI) 2 berupa
rapan strategi-strategi tersebut memberikan
gambar sketsa lepas dan gambar seri.
peluang kepada siswa untuk membangkit-
Kalimat-kalimat yang diungkapkan siswa
kan skematanya. Dengan kalimat-kalimat
dikelompokkan berdasarkan tema dan topik
lisan yang dimunculkannya, siswa akan
yang sedang dibahas.
terbantu untuk membuatnya secara tertulis.

265
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

Kegiatan menulis akan menjadi mudah jika nya dalam bentuk kalimat dengan
siswa telah siap dengan kalimat-kalimat menggunakan pancingan gambar, panduan
lisan. Pancingan pertanyaan, gambar, cerita pertanyaan, atau bagan kegiatan. Penerapan
pengalaman akan memperkaya kalimat- strategi tulis pasangan ini menjaga rasa
kalimat siswa dan memudahkan siswa aman siswa. Dengan cara itu siswa akan
mengaturnya menjadi paragraf. terbuka untuk mengemukakan kalimat
pertanyaan dan jawaban.
Strategi Tulis Individual (TI)
Penulisan Draf
merupakan cara menuliskan draf secara
Tahap penulisan draf merupakan individual. Strategi ini diterapkan hampir
kegiatan menuangkan atau menuliskan ide setiap kali ada pelajaran menulis. Dalam
atau gagasan dengan menggunakan strategi tulis individual, setiap siswa
lambang bunyi bahasa tulis. Guru BI kelas memperoleh kesempatan untuk menuliskan
IV menerapkan tiga strategi dalam kegiatan secara bebas segala sesuatu yang
penulisan draf, yakni: (1) strategi tulis diingatnya berkaitan dengan topik yang
bersama, (2) tulis pasangan, dan (3) tulis disepakati. Untuk mengefektifkan penerap-
individual. an strategi tulis individual, guru BI kelas
IV menggunakan pancingan gambar dan
Strategi tulis bersama (TB) merupa bagan kegiatan. Strategi tulis individual
kan kegiatan penulisan draf yang dilakukan dengan pancingan gambar diterapkan pada
bersama-sama secara klasikal. Dalam materi/tema yang bersifat umum. Strategi
strategi tulis bersama, siswa memiliki tulis individual dengan bantuan bagan
kesempatan untuk memberikan sumbangan kegiatan diterapkan pada materi/tema yang
pemikirannya berupa kalimat. Tema atau berkaitan langsung dengan kehidupan
topik dipilih berdasarkan hasil curah keseharian siswa.
pendapat pada tahap prapenulisan atau
ditentukan guru berdasarkan kurikulum. Strategi tulis bersama dan tulis
Strategi tulis bersama dilakukan dengan pasangan yang diterapkan oleh guru BI
menggunakan pancingan gambar lepas dan kelas IV berguna untuk membantu siswa
gambar seri. Tema tulisan yang dipilih secara individual terutama bagi siswa yang
dalam strategi tulis bersama adalah tema kurang berani memulai menulis. Mereka
yang bersifat umum. Guru BI kelas IV akan termotivasi untuk menulis dengan
mengarahkan pemilihan topik berdasarkan adanya contoh yang dilakukan bersama
sumber belajar yang tersedia (buku paket teman. Strategi tulis bersama dan tulis
LBI 2). Siswa mengemukakan kalimat pasangan menambah rasa percaya diri
yang dimilikinya secara bergiliran atas siswa untuk menulis secara individual.
tunjukan guru. Situasi yang dibangun oleh guru adalah
dengan menulis tanpa koreksi dan tanpa
Strategi tulis pasangan (TP) henti.
disebut juga strategi pasangan minimal
adalah kegiatan penulisan draf yang
dilakukan oleh dua orang siswa dengan
Tahap Perbaikan
teman sebangkunya. Dalam strategi TP,
siswa memiliki kesempatan untuk saling Tahap perbaikan (Pb) merupakan
bercakap-cakap, bertanya jawab, dan upaya untuk memperbaiki kalimat-kalimat
berdiskusi dengan pasangan yang telah siswa yang kurang tepat yang telah ditulis
akrab dengannya. Dalam strategi tulis dalam draf sehingga dihasilkan tulisan
pasangan, siswa dimotivasi untuk yang runtut, dalam kalimat yang baik dan
mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman- benar, dan mudah dipahami. Fokus

266
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

perhatian pada tahap perbaikan adalah: (1) Tahap Penyempurnaan


keutuhan pengembangan tulisan, (2)
Tahap penyempurnaan (Pn)
kepaduan kalimat dalam paragraf, dan (3)
merupakan tahapan untuk menyusun dan
keruntutan kalimat dalam paragraf. Tiga
menulis kembali karangan. Strategi yang
strategi dalam tahap perbaikan yang
diterapkan guru BI kelas IV adalah
diterapkan oleh guru BI kelas IV adalah:
pertemuan individual (PI) dan bahas
(1) baca individual, (2) baca kelas, dan (3)
bersama (BB).
pertemuan individual.
Strategi pertemuan individual (PI)
Strategi Baca Individual (BI)
dimaksudkan untuk mengkonsultasikan
diterapkan untuk menemukan kekurangan
hasil tulisan siswa kepada guru secara
dan kesalahan sendiri. Penerapan strategi
individual. Strategi pertemuan individual
baca individual memberikan kesempatan
dilakukan untuk memberikan kesempatan
kepada setiap siswa untuk membaca
kepada siswa untuk mendapatkan masukan
kembali draf tulisannya. Membaca kembali
guna menyempurnakan kalimat dan
draf tulisan sendiri adalah cara untuk
paragraf yang belum dapat diperbaiki siswa
membebaskan diri dari rasa malu kepada
secara individual. Melalui strategi
teman atau guru karena kesalahan-
pertemuan individual, siswa dapat bertanya
kesalahan yang dibuatnya.
kepada guru secara aman tanpa merasa
Strategi baca kelas (BK) me- malu kepada teman-temannya. Selain
rupakan cara untuk memperbaiki tulisan masalah kalimat dan urutannya dalam
secara klasikal. Strategi baca kelas paragraf, strategi pertemuan individual juga
dilakukan oleh siswa baik terhadap tulisan diterapkan untuk mengecek sistem
yang dibuat oleh siswa secara individual, mekanikal tulisan, misalnya ejaan, tanda
pasangan minimal, kelompok, atau tulisan baca, struktur kalimat, dan pilihan kata.
bersama. Strategi baca kelas diterapkan
Strategi bahas bersama (BB)
oleh guru BI kelas IV dengan maksud agar
merupakan cara menyempurnakan tulisan
kekurangan dan kesalahan yang tidak dapat
melalui pembahasan secara bersama-sama
ditemukan oleh siswa dalam draf tulisan
secara klasikal. Strategi bahas bersama
nya dapat ditemukan secara bersama-sama
dalam tahap penyempurnaan diterapkan
pada saat dilakukan pembacaan di depan
oleh guru BI kelas IV untuk me-
kelas.
nyempurnakan pemilihan dan penempatan
Strategi pertemuan individual (PI) kata dalam kalimat dan paragraf.
merupakan cara untuk menemukan
Dua kegiatan tersebut saling
kesalahan dan kekurangan tulisan siswa
melengkapi. Fokus perhatian pada tahap
dengan cara berkonsultasi kepada guru
perbaikan terletak pada kesatuan dan
secara individual. Strategi itu dilakukan
pengembangan isi karangan, sedangkan
untuk memberikan kesempatan kepada
tahap penyempurnaan difokuskan pada
siswa terutama bagi yang kurang berani
sistem mekanik tulisan, penulisan ejaan
mengambil resiko dalam menulis atau takut
dan tanda baca, struktur kata dan kalimat
berbuat kesalahan. Melalui strategi per-
serta pemilihan dan penggunaan kosakata.
temuan individual, kekurangan dan
kesalahan siswa dalam draf tulisannya Pada keseluruhan tahapan yang
dapat didiskusikan langsung kepada guru diterapkan guru, berkaitan dengan
secara aman tanpa merasa malu kepada pengalaman belajar siswa diperoleh hasil
teman-temannya. Ketiga strategi dalam sebagai berikut: (1) menulis akan mudah
tahap perbaikan diterapkan secara bersama- bagi siswa jika dilakukan melalui
an dan saling melengkapi. bimbingan dan rangsangan yang diberikan

267
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

oleh guru, (2) menulis sangat menyenang belajar menulis. Kedua, pembelajaran
kan bagi siswa karena merasa bangga dapat menulis berkaitan dengan pembelajaran
berperan serta untuk menyumbangkan membaca, menyi-mak, berbicara, dan
kalimatnya dalam menulis bersama, dan sastra. Oleh karena itu untuk memulai
(3) siswa selalu ingin menulis karena akan menulis dapat dimulai dulu dengan
mendapatkan penguatan dan pujian dari kegiatan bercerita, bercakap-cakap, tanya
guru dan teman-temannya. Hal itu tampak jawab, atau curah pendapat. Ketiga,
dari transkripsi hasil wawancara dengan kesalahan merupakan bagian dari proses
siswa. belajar. Melalui bimbingan guru dalam
posisinya sebagai teman/mitra belajar
Pelaksanaan pembelajaran
siswa kesalahan itu akan disempurnakan
menulis dilakukan oleh guru BI kelas IV
oleh siswa. Keempat, kegiatan menulis
dalam tahapan prapenulisan, penulisan
secara nyata akan menyadarkan dan
draf, perbaikan, dan penyempurnaan
menimbulkan motivasi siswa menulis.
dengan menggunakan beberapa strategi
Motivasi yang datang dari siswa (motivasi
belajar berdasarkan alasan berikut.
intrinsik) merupakan bekal yang baik untuk
Pertama, kegiatan menulis akan lebih
belajar dan turut mempengaruhi ke-
mudah bagi siswa jika diawali dengan
berhasilan belajar.
kegiatan bahasa lisan. Melalui kegiatan
berbahasa lisan, siswa memiliki Rangkuman hasil penelitian pe-
kesempatan untuk mengungkapkan laksanaan pembelajaran menulis dipapar-
kembali pengalaman bahasa yang dimiliki. kan pada tabel 2 berikut.
Hal itu merupakan bekal yang baik untuk

Tabel 2
Rangkuman Hasil Penelitian Pembelajaran Menulis Kelas IV SD

Tahap Proses
Strategi Aktivitas
Menulis
2 3 4
• Mengingat kembali pengalaman
Curah
• Memilih topik
Pendapat
• Menggunakan metode tanya jawab
• Mengembangkan gagasan
• Menggunakan metode penjelasan
Bercerita
• Menggunakan metode tanya jawab
• Menggunakan metode percakapan
Prapenulisan • Menetapkan topik
Amati
• Mengembangkan kalimat
Gambar
• Menetapkan judul tulisan
Organisasi • Mengatur kalimat gagasan
Gagasan • Metode bermain
• Mengarahkan kalimat gagasan
Jawab
• Menggunakan bacaan
Pertanyaan
• Menggunakan gambar
• Menyusun paragraf bersama-sama di
Tulis papan tulis
Penulisan Draf
Bersama • Menggunakan gambar lepas
• Menggunakan gambar seri
• Menyusun paragraf dengan teman
Tulis
sebangku
Pasangan
• Melalui percakapan

268
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

Tahap Proses
Strategi Aktivitas
Menulis
2 3 4
• Menyusun paragraf secara individual
Tulis
• Menggunakan gambar
Individual
• Menggunakan bagan kegiatan
Baca • Perbaikan dengan membaca tulisan
Individual sendiri
Perbaikan Baca Kelas • Perbaikan bersama melalui pembacaan
Pertemuan • Bertanya kepada guru
Individual • Kelanjutan tulisan
Bahas • Pembahasan oleh kelas
Bersama • Penggunaan kosakata, urutan kalimat
Penyempurnaan • Bertanya kepada guru
Pertemuan
• Penyempurnaan kalimat dan paragraf
Individual
• Penggunaan ejaan dan tanda baca

Simpulan dan Saran memerlukan rasa aman selama proses


belajar menulis agar dapat mengikuti
Berdasarkan hasil penelitian dan
kegiatan menulis dengan perasaan senang.
pembahasan di atas, disimpulkan:
Ketiga, pada tahap prapenulisan
Pertama, pembelajaran menulis di
digunakan startegi curah pendapat, ber-
kelas IV SDN. Jombatan III Jombang
cerita, amati gambar, organisasi gagasan,
dilaksanakan dengan pendekatan proses
dan tanya jawab. Pada tahap penulisan draf
menulis meliputi tahap prapenulisan,
digunakan strategi tulis bersama, tulis
penulisan draf, perbaikan, dan penyem-
pasangan, dan tulis individual. Pada tahap
purnaan dengan bimbingan dan motivasi
perbaikan digunakan strategi baca indi-
guru.
vidual, baca kelas, dan pertemuan indi-
Kedua, penggunaan pendekatan vidual. Pada tahap penyempurnaan di-
proses menulis digunakan berdasarkan gunakan strategi pertemuan individual dan
alasan: (1) kegiatan menulis lebih ber- bahas bersama. Pada setiap tahapan
makna dan mudah bagi siswa jika pembelajaran menulis tersebut digunakan
dipadukan dengan kegiatan berbicara, strategi pembelajaran yang dapat mem-
membaca, dan menyimak, (2) untuk bantu siswa melaksanakan kegiatan belajar
mengembangkan kegiatan menulis di- menulis secara nyata, alamiah, dan me-
perlukan latihan dan bimbingan dari guru nyenangkan.
sejak pengungkapan gagasan sampai
Keempat, pelaksanaan pembelajar
tulisan itu jadi, (3) kegiatan menulis lebih
an menulis ditentukan oleh pengalaman
efektif dengan mengajak siswa untuk mulai
dan kemampuan guru untuk menerapkan
dengan mengungkapkan kalimat secara
berbagai strategi pembelajaran dalam ke-
lisan, (4) siswa memerlukan pancingan dan
giatan berbahasa yang diorientasikan
arahan selama menulis dengan berbagai
kepada siswa, sehingga belajar menjadi
cara, (5) siswa memerlukan bimbingan
lebih bermakna dan mudah bagi siswa.
secara individual pada saat menulis
terutama bagi siswa yang tergolong lambat, Berdasarkan hasil penelitian, di-
(6) siswa memerlukan bimbingan dan sarankan:
contoh dalam kegiatan menulis secara
Pertama, guru bahasa Indonesia
nyata sehingga mereka dapat menulis
kelas IV SD agar: (1) dalam menyajikan
sesuai dengan keperluannya, (7) siswa
pembelajaran menulis mampu memadukan

269
Didaktika, Vol.2 No.1 Maret 2007: 259—271

kegiatan menulis dengan kegiatan ber- penulisan tanda baca dan ejaan; (7) ke-
bicara, menyimak, dan membaca dalam giatan penyempurnaan hendaknya dilaku-
tahapan proses menulis; (2) pada awal kan melalui pembahasan bersama dan
kegiatan menulis (tahap prapenulisan), pertemuan individual; (8) menjadi model
hendaknya diawali dengan kegiatan menulis yang baik bagi siswa dan mampu
berbicara, pengamatan, dan permainan. memberikan pengalaman menulis yang
Misalnya, dengan melakukan kegiatan menyenangkan bagi siswa, misalnya
curah pendapat, bercerita, bertanya jawab, memberi contoh menulis, tidak melakukan
mengamati gambar, dan mengelompokan koreksi dengan tinta merah, tidak
gagasan. Sebagai variasi kegiatan, hen- memberikan skor rendah terhadap tulisan
daknya menerapkan model pengelompokan siswa, atau tidak mencela tulisan siswa;
gagasan atau membuat peta pikiran di dan (9) melindungi rasa aman siswa selama
papan tulis bersama-sama siswa; (3) ke- proses belajar-mengajar menulis, yakni
giatan pada tahap penulisan draf hendaknya mulai pengungkapan kalimat secara lisan
dilakukan setelah siswa mampu menge- sampai dengan penyempurnaan tulisan dan
mukakan kalimat-kalimat secara lisan atau pengumpulan tulisan.
setelah siswa mampu mengemukakan
Kedua, penyusun kebijakan agar
pengalaman bahasanya. Dalam kegiatan ini
memprogramkan pembelajaran menulis
hendaknya menggunakan strategi yang
yang lebih diarahkan pada pengembangan
nyata/alamiah sehingga siswa dapat
keterampilan menulis siswa sebagai suatu
melakukannya dengan mudah. Cara yang
keterampilan motorik dan berpikir, yang
dapat dilakukan adalah mengajak mereka
amat diperlukan bagi kehidupannya men-
untuk menuliskan kalimat-kalimatnya
datang.
secara bersama di papan tulis, berpasangan
dengan teman sebangku, atau secara Ketiga, peneliti lanjutan/pengem-
individual; (4) pada saat menulis draf bang hendaknya: (1) melengkapi dan me-
tersebut, hendaknya tidak mematahkan nguatkan hasil-hasil penelitian tentang
semangat siswa, tidak melakukan koreksi pembelajaran menulis ini pada lokasi dan
apa pun agar gagasan/kalimat siswa dapat subjek penelitian yang lebih luas; (2) untuk
tercurahkan dengan lancar. Penulisan kepentingan praktis para guru, hendaknya
hendaknya dilakukan tanpa henti dan tanpa juga dilakukan penelitian pengembangan
koreksi; (5) pada saat menulis, hendaknya dengan desain pengembangan berupa
menempatkan diri sebagai teman/mitra model pembelajaran menulis kelas IV SD.
siswa belajar menulis baik dalam Model hendaknya berisi prosedur penye-
pertemuan secara kelompok atau indiv- lenggaraan pembelajaran menulis yang
idual. Guru berperan sebagai mitra belajar, praktis dan mampu dilaksanakan oleh guru
pengarah, pembimbing bukan sebagai berdasarkan kondisi objektif guru. Kondisi
hakim yang selalu ingin menjatuhkan objektif guru yang dimaksudkan antara
hukuman karena kesalahan yang dibuat lain: keterbatasan pengetahuan dan ke-
siswa; (6) perbaikan hendaknya dilakukan mampuan guru untuk menerapkan pembela
setelah siswa menuliskan keseluruhan jaran menulis secara lebih optimal dalam
idenya secara individual. Perbaikan sajian tahap proses menulis yang ideal; dan
dilanjutkan dalam pertemuan individual (3) penerapan beberapa strategi belajar
kemudian secara bersama-sama dalam berbahasa lisan (berbicara dan menyimak)
pembacaan kelas. Pada saat itu guru dan bahasa tulis (membaca dan menulis)
hendaknya siap melayani pertemuan secara pada setiap tahapan dalam proses menulis
kelompok dan individual. Kegiatan perlu diperkaya dan diintensifkan.
perbaikan diteruskan untuk menyempurna- Surabaya, 07-02-07
kan tulisan secara mekanis, misalnya

270
Strategi Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar Kelas IV (Suparti)

Daftar Rujukan Keadaan “Fun” bagian I: Keajaiban


Baradja, M.F. 2000. Sekilas Mengenai Pikiran. Penerjemah Word++Translation
Penelitian Kelas. Makalah Disajikan Service, penyunting Ahmad Baiquni.
dalam Kuliah Perdana Mahasiswa PPS Bandung: Kaifa.
UM 6 September 2000. Dworetzky, J.P. 1990. Introduction to Child
Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1992. Qualitative Development. New York: West
Research for Education: An Introduction Publishing Company.
to Theory and Methods. Boston: Allyn Ellis, A., Pennau, J., Standal, T., & Rummel,
and Bacon. M.K. 1989. Elementary Language
Bogdan, R.T., & Taylor, S.J. 1993. Kualitatif: Arts Instruction. Englewood Cliffs:
Dasar-dasar Penelitian. disadur oleh A. Prentice Hall.
Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Farris, P.J. 1993. Language Arts: A Process
Nasional. Approach. Madison: Brown & Bencmark
Calderonello, A.H. & Edward, B.L. 1986. Publishers.
Roughdrafts The Process of Writing. O’Hare, F. 1973. Sentence Combining:
Boston: Houngton Mifflin Company. Improving Students Writing Without
Combs, M. 1996. Develoing Competent Formal Grammar Instruction.
Reader and Writers in the Primary Washington D.C.: National Council of
Grades. Englewood Cliff: Prentice Hall, Teachers of English.
Inc. Miles, M.B. & Huberman, A.M. 1984.
Cox, C. 1999. Teaching Language Arts: A Qualitative Data Analysis: A Sourcebook
Student and Responce Centered of New Methods. London: Sage
Classroom. London: Allyn & Bacon. Publications, Inc.
Depdikbud. 1995a. Kurikulum Pendidikan Moleong, L.J. 1998. Metodologi Penelitian
Dasar: Landasan, Program, dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Pengembangan. Jakarta: Depdikbud. Karya.
Depdikbud. 1995b. Kurikulum Pendidikan Spreadly, J.P. 1980. Participant Observation.
Dasar: Garis-garis Besar Program New York: Holt Rinehart and Winston.
Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Temple, C., Natham, R., & Burris, N. Temple,
DePorter, B. & Hernacki, M. 1992. F. 1988. The Beginning of Writing.
QuantumLearning: Unleashing the London: Allyn and Bacon, Inc.
Genius inYou. Diterjemahkan oleh Tompkins, G.E. 1994. Teaching Writing:
Alwiyah Abbdurrahman. Bandung: Kaifa Balancing Process and Product. New
Dryden, G., & Jeannette, V. 2001. Revolusi York: Macmillan College Publishing
Cara Belajar (The Learning Revolution: Company.
Belajar akan Efektif kalau Anda dalam

271

Anda mungkin juga menyukai