P
rovinsi Aceh adalah salah satu daerah yang terkena
dampak tsunami yang terjadi pada tanggal 26
Desember 2004. Tantangan bagi pemerintah
dan masyarakat internasional adalah memanfaatkan
dengan hati-hati dan efisien sumberdaya yang ada guna
merehabilitasi kehidupan masyarakat yang terimbas oleh
tsunami secara berkesinambungan dan merata. Mata
pencaharian sebagian besar masyarakat pesisir pantai
adalah di sektor perikanan, budidaya dan pemanfaatan
sumberdaya laut. Pemanfaatan secara berkesinambungan
sumber daya alam laut dan perikanan merupakan
aspek fundamental dari semua aktifitas rehabilitasi dan
pengembangan, baik dalam jangka pendek, menengah
maupun jangka panjang.
P
uji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena
atas rahmat dan hidayahNya, kegiatan mengenai
“Pengolahan Dan Pemasaran Ikan Bandeng”
dapat diselesaikan.
I
kan bandeng (Chanos-chanos Grafik 1. Produksi Bandeng di Provinsi
Forskal) banyak dibudidayakan Aceh Tahun 2007
di negara Philipina, Taiwan dan
Indonesia . Metode budidaya yang
digunakan dapat menggunakan
cara dimulai dari metode
tradisional, semi-intensif hingga
intensif. Budidaya bandeng
digunakan juga dalam metode
polyculture dimana bandeng
dibudidayakan bersama dengan
udang atau kepiting dalam sebuah
tambak.
stabil dan budaya masyarakat aceh musim sehingga harga ikan laut
yang gemar makan ikan bandeng. masih berfluktuasi
Pemasaran hasil ikan bandeng
saat ini hanya dilakukan dalam Oleh sebab itu FAO bersama
keadaan bentuk segar utuh masih Dinas Kelautan Perikanan Provinsi
sangat kurang untuk produk Aceh dan Pemda Kabupaten
diversifikasi atau produk nilai Bireuen membuat sebuah Proyek
tambah (value added product), Percontohan (Pilot Project) yang
apabila dibandingkan dengan didanai oleh Palang Merah Amerika
daerah lain seperti di Pulau (American Red Cross) mengenai
Jawa, dimana mereka mampu pengembangan produk nilai
memasarkan tidak hanya dalam tambah khususnya ikan bandeng di
bentuk segar dan utuh tetapi daerah Kabupaten Bireuen dimana
sudah berkembang dalam bentuk output dari kegiatan ini berupa
olahan siap saji seperti bandeng sebuah buku panduan tentang“
presto, otak-otak bandeng, sate Pengolahan dan Pemasaran Ikan
bandeng dan bandeng tanpa duri. Bandeng”, diharapkan dengan
Hal ini dikarenakan kurangnya adanya panduan ini dapat menjadi
pengetahuan masyarakat mengenai acuan bagi masyarakat, investor
pengembangan produk nilai dan pihak-pihak instansi terkait
tambah dalam bidang perikanan. dalam mengembangkan olahan
Di lain pihak ketersediaan hasil perikanan khususnya ikan bandeng.
tangkapan laut saat ini tergantung .
Tujuan
• Memberikan informasi mengenai tahapan- tahapan pengolahan dan
pemasaran bandeng beserta informasi pendukung lainnya sehingga
dapat menjadi acuan bagi masyarakat, pelaku usaha (investor) dan
pemerintah terkait khususnya Dinas Kelautan & Perikanan, dalam
mengembangkan produk olahan bandeng
• Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai teknologi
pengolahan yang baik dan benar dengan memperhatikan aspek
sanitasi dan hygiene dalam berproduksi.
Metode
Pilot project (Proyek Percontohan) ini dibuat setelah melihat tingkat
konsumsi ikan bandeng di Provinsi Aceh sangat tinggi dan Kabupaten
Bireuen merupakan salah satu daerah sentra produksi bandeng terbesar
di Provinsi Aceh. Hal ini didukung oleh hasil kegiatan peninjauan
sebelumnya oleh FAO bersama DKP Provinsi Aceh dan Pemda Kabupaten
Bireuen pada bulan Agustus Tahun 2008 yang mengenai Tinjauan
Perikanan Pasca Panen (TP3) di Kabupaten Bireuen yang menunjukkan
perlunya pengembangan pengolahan dan pemasaran bandeng di
Kabupaten Bireuen. Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
K
abupaten Bireuen merupakan salah satu sentra produksi bandeng ter-
besar di Provinsi Aceh. Diperkirakan produksi bandeng segar di Bireuen
akan terus meningkat, seiring dengan banyaknya alih fungsi tambak
udang menjadi tambak bandeng, akibat budidaya udang yang selalu gagal.
Pola budidaya bandeng di Bireuen ada tiga yakni: budidaya tradisional, semi-
intensif dan intensif. Bandeng juga dibudidayakan dengan pola polikultur,
dimana di dalam satu petak tambak tidak hanya membudidayakan bandeng
saja, tapi juga ikan lain dan kepiting.
Tabel 1. Luas Tambak Dan Produksi Ikan Grafik 3. Produksi Ikan Bandeng & Udang
Bandeng di Bireuen, Tahun 2007 Windu di Bireuen, Tahun 2007 (Ton)
4000
3500
3000
2500
2000 2007
1500 2008
1000
500
0
udang bandeng
windu Sumber: DKP, 2008
I
kan bandeng digolongkan sebagai Pengolahan Bandeng presto di
ikan bertulang keras, daging Provinsi Aceh berbeda dengan
berwarna putih susu, dan struk- bandeng presto yang dihasilkan dari
turnya padat dengan duri-duri halus. Pulau Jawa dimana sisik dan insang
Bandeng masih sangat tidak praktis pada ikan dibuang sedangkan di
untuk dikonsumsi, terutama oleh Daerah Jawa tidak dibuang dan
anak-anak dan golo-ngan lanjut insang kadangkala tidak dibuang. Hal
usia, karena duri-durinya Salah satu ini disesuaikan dengan budaya Aceh
upaya untuk mengatasi hambatan yang bernuansa islami. Pada kegiatan
dalam pemanfaatan bandeng adalah Pilot Project (Proyek Percontohan)
dengan mengolahnya dengan ini pengolahan bandeng presto
membuat bandeng presto (bandeng dilakukan oleh kelompok ibu-ibu
duri lunak ) nelayan/petambak di daerah pesisir
yaitu Kelompok Tani “Bungong
Prospek pengolahan bandeng presto Jeumpa” Desa Angkieng Barat,
cukup menjanjikan. Cita rasa yang Kecamatan Samalanga, Kabupaten
dimilikinya pun jauh lebih enak Bireuen. Hasil uji kandungan gizi
dibandingkan dengan ikan yang pada bandeng presto yang berasal
diolah secara diasin ataupun dengan dari Kabupaten Bireuen cukup
cara lainnya. Bandeng presto dibuat tinggi yaitu persaji 100 gram daging
dengan cara memasak ikan pada bandeng presto yaitu Protein 26
suhu dan tekanan tinggi, umumnya %,Lemak 6,63%, Kadar air 73,8 %
dilakukan dengan autodave atau (Hasil Uji test di UNSYIAH, 2009)
press-cooker selama 60-90 menit
pada tekanan sekitar satu atmosfer. Gambar berikut ini merupakan
Dengan cara demikian akan dihasil- tahapan pengolahan bandeng duri
kan ikan dengan tekstur yang sangat lunak (presto) sebagai berikut :
lunak, tidak hanya pada bagian
daging, tapi juga tulangnya. Itulah
sebabnya presto sering juga disebut
sebagai ikan berduri lunak.
Alur Proses
2. Pencucian
• Sebelum bahan baku diolah, ter-
lebih dahulu dicuci satu persatu
untuk menghilangkan kotoran
yang menempel pada tubuh ikan
sewaktu pemanenan di tambak
dan penjualan di pasar ikan.
• Gunakan air yang bersih dan
dingin dengan menggunakan es
supaya kualitas ikan tidak menu-
run akibat kenaikan suhu.
Gambar 2
4. Penyortiran
• Penyortiran dilakukan berdasarkan ukuran ikan
sehingga seragam.
• Dengan menggunakan timbangan untuk memasti-
kan berat ikan apakah telah sesuai atau tidak
• Penyortiran dibagi menjadi 3 kelompok yaitu : 300
gr/ekor, 250-300 gr/ekor, 200-250 gr/ekor.
• Gunakan keranjang yang telah diberi es sebagai
wadah ikan yang telah disortir
5. Pencucian
• Ikan dicuci satu persatu dengan
menggunakan air mengalir atau
menyiram ikan dengan air (jan-
gan lakukan perendaman dalam
wadah karena kotoran air dapat
menempel kembali pada ikan )
• Gunakan air yang bersih dan
dingin dengan menggunakan es
supaya kualitas ikan tidak menu-
run akibat kenaikan suhu.
• Bandeng yang telah dicuci harus
dalam wadah yang bersih.
7. Pembuatan Bumbu II
10
Pengemasan
Bandeng Duri Lunak (Presto)
• Pengemasan bandeng presto • Komponen bumbu inilah yang
dapat dilakukan dengan dua menjadi ciri khas bandeng
cara, yaitu biasa dan vakum. presto dari setiap daerah atau
Pada pengemasan biasa, produsen. Namun, secara
produk diletakkan di atas ker- umum, bumbu yang digu-
tas roti dan karton, kemudian nakan adalah garam, bawang
dimasukkan ke dalam kantong putih, bawang merah, jahe,
plastik jenis Low Density Poly- kunyit, lengkuas, ketumbar,
ethylene (LDPE). kemiri, daun jeruk purut,
• Daya awet bandeng presto daun salam dan cabai. Fungsi
dengan kemasan vakuum bumbu selain sebagai pemberi
dapat mencapai selama 3 bu- cita rasa juga bersifat bakterio-
lan pada penyimpanan suhu statik dan germisidal, sehingga
beku (freezer) -180C atau lebih dapat menghambat pertum-
buhan bakteri dan khamir,
• Daya awet bandeng presto
sehingga memperpanjang
juga ditunjang oleh bumbu
daya awet
yang digunakan dalam proses
pengolahannya. Jenis dan jum-
lah bumbu yang digunakan
sangat beragam antara satu
produsen dengan lainnya.
1. Vaccum Sealer
2. Keranjang
4. Autoclave
I
kan Bandeng (Latin: Chanos tubuhnya sehingga berisiko tinggi
chanos atau Inggris: Milkfish) bila dikonsumsi oleh anak-anak.
merupakan salah satu jenis ikan Hal ini dapat mengurangi minat
yang memiliki rasa yang spesifik, anak-anak untuk mengkonsumsi
dan telah dikenal di Indonesia Bandeng. Jumlah duri yang
bahkan di luar negeri. Menurut terdapat pada bandeng adalah
penelitian Balai Pengembangan sebagai berikut:
dan Penelitian Mutu Perikanan
(1996), kandungan omega-3 • Pada bagian punggung ada
bandeng sebesar 14.2% melebihi 42 pasang duri bercabang
kandungan omega-3 pada ikan yang menempel di dalam
salmon (2.6%), ikan tuna (0.2%) daging dekat permukaan
dan ikan sardines/ mackerel kulit luar
(3.9%). Dengan kandungan
protein yang tinggi (20.38%), • Bagian tengah ada 12
bandeng merupakan salah satu pasang duri pendek
sumber pangan yang sangat • Pada rongga perut ada 15
bergizi. pasang duri pendek
• Bagian perut dekat ekor ada
Diversifikasi olahan produk 12 pasang duri.
bandeng merupakan salah satu
upaya untuk memenuhi selera Berikut ini tahapan pengolahan
masyarakat dalam mengkonsumsi bandeng tanpa duri/hanaduro
ikan sebagai sumber protein, sebagai berikut :
juga untuk merangsang
perkembangan budidaya
bandeng. Akan tetapi, kelemahan
dari bandeng yaitu banyaknya
tulang dan duri di dalam
Alur Proses
2. Pencucian
• Sebelum bahan baku diolah ter-
lebih dahulu dicuci satu persatu
untuk menghilangkan kotoran
yang menempel pada tubuh ikan
sewaktu pemanenan ditambak
dan penjualan di pasar ikan.
• Gunakan air yang bersih dan
dingin dengan menggunakan es
supaya kualitas ikan tidak menu-
run akibat kenaikan suhu.
3. Pembuangan Sisik
6. Pencucian
• Setelah bandeng dibuang tulang
tengahnya kemudian dilanjutkan
dengan pencucian untuk member-
sihkan kotoran yang masih men-
empel pada ikan selama tahapan
sebelumnya. Ikan dicuci satu
persatu dengan cara menggunakan
air mengalir yaitu dengan menyiram
ikan dengan air. Diusahakan tidak
mencuci ikan dengan cara merendam dalam air di baskom hal ini dapat
menghindari kotoran dalam air tidak menempel kembali pada ikan
• Gunakanlah air yang bersih dan dingin dengan menggunakan es supaya
kualitas ikan tidak menurun akibat kenaikan suhu.
• Bandeng yang telah dicuci diletakkan dalam baskom yang berisi es.
7. Pencabutan Duri
• Bandeng yang telah dicuci diti- buat ruas tempat duri terletak.
riskan terlebih dahulu selama 3 Perhatikan posisi duri dengan
menit didalam keranjang agar air melihat gambar susunan duri/
tidak lengket di tubuh ikan tulan bandeng yang telah dilam-
• Pada tahap pencabutan, gunak- pirkan.
an pinset yang bersih dan sarung • Lakukan pengecekan duri pada
tangan bandeng dengan cara mengges-
• Pencabutan duri dimulai dari er pinset dari kepala hingga ekor
bagian tengah. Hal ini untuk pada ruas duri. Apabila masih
memastikan duri yang tidak terdapat duri maka akan terasa
lepas pada saat mebuang tulang berbentur dengan ujung pinset.
tengah. • Bandeng yang telah dicabut
• Pencabutan dilanjutkan pada sisi durinya secepat mungkin diletak-
punggung ikan dengan mem- kan pada wadah yang berisi es.
8. Pencucian
• Ikan dicuci satu persatu dengan
menggunakan air mengalir yaitu
dengan cara menyiramnya den-
gan air dalam wadah yang dapat
menyebabkan kotoran air tidak
menempel kembali pada ikan
• Gunakanlah air yang bersih dan
dingin dengan menggunakan es
supaya kualitas ikan tidak menu-
run akibat kenaikan suhu.
• Bandeng yang telah dicuci tetap
dalam keadaan dijaga.
• Bandeng yang telah dicuci di
letakkan dalam wadah yang
berisi es.
• Setelah bandeng dicabut durinya
kemudian dicuci untuk member-
sihkan kotoran yang masih men-
empel pada ikan selama tahapan
sebelumnya
9. Pengemasan
• Bandeng yang telah dicuci ditiriskan terlebih dahulu selama 5 menit di
keranjang lalu dikemas satu persatu.
• Sealer ikan yang telah dikemas dalam plastik dengan menggunakan me-
sin hand sealer
9. Pengemasan
• Masukkan ikan yang telah dike-
mas kedalam freezer satu persatu
• Freezer di atur pada suhu -18o C
atau lebih rendah
• Bandeng yang telah beku siap
untuk dipasarkan.
ESTIMASI PROFIT
BANDENG TANPA DURI/HANADURO
D
alam Kegiatan proyek ini dilakukan juga test/uji pasar pada 4 Kabu-
paten yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, Takengon dan Bireuen.
Promosi dilakukan di supermarket dan warung-warung makan
yang terdapt di 4 kabupaten tersebut Dari hasil test pasar kami dapat
menyimpulkan yaitu :
Produk ini telah tersedia di berbagai tempat yaitu: Banda Aceh: Supermarket
Pante Pirak, Supermarket Blangrakal; Lhokseumawe: Suzuya supermarket,
AsiaMart, Kopkar PT. Arun; Takengon: Leguna Restaurant, Ari Ayam Penyet
cabang Takengon dan Minimarket serba ada.
PRODUK BANDENG TANPA DURI dari hasil test uji pasar dimana warung-warung
makan, restaurant merupakan tempat yang sangat cocok pemasarannya
dikarenakan dapat diolah menjadi masakan yang khas berupa bandeng
pangggang, bandeng penyet (goreng), bandeng saus pedas dan lain-lain.
Kegiatan Promosi di
Kabupaten. Bireuen,
Penang Market 30 July – 1
Agustus 2009
Kegiatan Promosi di
Banda Aceh, Pante Pirak
Supermarket
14 – 16 Agustus 2009
Kegiatan Promosi di
Banda Aceh, Pante Pirak
Supermarket
14 – 16 Agustus 2009
Kegiatan Promosi di
Takengon, Pasar Ikan
Takengon 10 - 12
Oktober 2009
Kegiatan Promosi di
LhokseumaweSuzuya
Supermarket
2 – 4 Oktober 2009
P
roduk pangan yang Adapun persyaratan untuk
dikonsumsi bagi masyarakat mendapatkan P-IRT sebagi berikut
haruslah aman dari bahan- :
bahan berbahaya, baik bahaya • Surat KIR dokter untuk
kimia, biologis, maupun fisik. penjamah makanan/
Guna memberikan keamanan
minuman dan karyawan
pangan bagi konsumen, maka
diperlukan sistem pembinaan • Surat pernyataan
dan registrasi produk. Khususnya lingkungan tempat usaha
bagi produsen harus, untuk • Fotocopy KTP
mendapatkan Sertifikat Produk • Pasfoto 3 x 4 sebanyak 2
Pangan Industri Rumah Tangga lembar
(SPP – IRT) dan P-IRT (Pangan • Peta/sketsa lokasi usaha
Industri Rumah Tangga)
• Surat rekomendasi dari
Kedua sertifikat tersebut Kecamatan
menyatakan bahwa produk
yang kita pasarkan telah
terjamin kesehatannya. Untuk
mendapatkan sertifikat P-IRT
harus melalui proses penyuluhan
dari Dinas Kesehatan setempat
yang ditujukan bagi kalangan
Pengusaha Pangan Industri
Rumah Tangga (PIRT) guna
mendapatkan arahan kesehatan
pangan yang diproduksi.
4. Sumber Informasi
Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi :