Pemeaaa
Pemeaaa
Tabel 1
Perkembangan kontribusi investasi terhadap PDB
(harga konstan tahun 2000)
konsumsi Investasi Ekspor Impor
100%
441 422 429 545 612 667
80%
0%
2001 2002 2003 2004 2005 2006
Sumber: Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia BI
1
Analis Riset Bisnis dan Ekonomi pada Bank BUMN di Jakarta
1,200
800
400
-
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Grafik 2. Perkembangan nilai persetujuan dan realisasi PMDN dan PMA
Rp miliar US$ juta
200,000 Pe rs e tujuan PM DN 50,000
Re alis as i PM DN
Pe rs e tujuan PM A
160,000 Re alis as i PM A 40,000
120,000 30,000
80,000 20,000
40,000 10,000
- -
1990
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Inpres No 6. tahun 2007 dikeluarkan untuk meningkatkan kondisi sektor riil yang
dianggap belum bertumbuh dengan baik sehingga dapat menjadi penggerak terhadap
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Inpres ini terbagi atas 4 permasalahan besar yang
memiliki dampak signifikan terhadap sektor riil yaitu perbaikan iklim investasi, reformasi
sektor keuangan, percepatan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM.
Ketiga permasalahan tersebut memiliki keterkaitan yang cukup erat dan diharapkan
menciptakan sinergi dalam percepatan kondisi sektor riil. Inpres ini berbentuk program
yang memiliki jangka waktu penyelesaian dan pejabat yang menjadi PIC (Person In Charge)
yang mencakup berbagai level dari Menteri Keuangan hingga bupati/walikota di daerah
tingkat II.
Sebagai salah satu kendala utama dalam percepatan perkembangan sektor riil,
sektor infrastruktur dan UMKM juga dibenahi melalui program yang komprehensif.
Pembenahan infrastruktur diharapkan dapat direalisasikan secara komprehensif dan
berkesinambungan mengingat dukungannya terhadap terciptanya sarana pendukung
produksi dan distribusi sangat penting. Jaminan pemerintah terhadap beberapa
pembangunan infrastruktur dinilai sebagai langkah maju untuk menarik minat investor
disamping telah dilaksanakannya infrastructure summit yang menjembatani proyek yang
bernilai ekonomis tinggi dan investor yang berminat untuk melakukan pembangunannya.
Tabel 2
Dengan adanya paket kebijakan yang meningkatkan iklim investasi dan percepatan
pertumbuhan sektor riil tersebut, para pelaku ekonomi diharapkan dapat merespon
dengan positif sesuai kepentingannya masing-masing. Setelah mengeluarkan paket
kebijakan, pemerintah diharapkan sesegera mungkin mengeluarkan peraturan pelaksanaan
yang mengatur teknis operasional dan melakukan sosialisasi kepada dunia usaha sehingga
dunia usaha dapat merencanakan langkah strategi bisnisnya. Peraturan pelaksanaan teknis
tersebut diharapkan telah sejalan dengan kebijakan daerah untuk menghindari adanya
penerapan aturan yang bertentangan yang akan menimbulkan ekonomi biaya tinggi.
Sektor perbankan sebagai salah satu penggerak sektor riil dalam hal
pembiayaannya diharapkan dapat meningkatkan fungsi intemediasinya dengan
memanfaatkan peluang terhadap sektor yang selama ini belum optimal dibiayai. Inovasi
perbankan terhadap produk dan pemasaran agar terus ditingkatkan mengingat banyak
sektor yang potensial membutuhkan persyaratan berbeda dari sektor yang selama ini
dibiayai perbankan disamping perlunya peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) bankir terhadap sektor-sektor potensial tersebut. Inovasi tersebut juga ditujukan
terhadap UMKM terutama mengenai persyaratan pinjaman yang selama ini dinilai masih
cukup ketat.
Lampiran