Anda di halaman 1dari 52

1

DEPARTEMEN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI

NOMOR : 050-187/Kep/Bangda/2007

TENTANG

PEDOMAN
PENILAIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)

MENTERI DALAM NEGERI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan dan fasilitasi


Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan
penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (MUSRENBANG), dalam
penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Daerah Rencana Kerja
Pemerintahan Daerah (RKPD), yang
merupakan penjabaran dari visi, misi dan
program Kepala Daerah terpilih dan sebagai

1
strategi pembangunan daerah, serta kebijakan
umum yang akan menjadi satu kesatuan sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;

b. bahwa hasil pelaksanaan penyelenggaraan


MUSRENBANG tersebut, dipandang perlu
untuk dinilai dan dievaluasi, agar dalam
penyelengaraan MUSRENBANG tersebut
dapat mencerminkan perencanaan yang
partisipatif, demokratis, transparansi, akuntabel,
dan komprehensif;

c. bahwa untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan


penilaian dan evaluasi penyelengaraan
MUSRENBANG sebagaimana pada butir a
dan b, maka perlu disusun Pedoman Penilaian
dan Evaluasi Penyelenggaraan MUSREN-
BANG, yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Dalam Negeri.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

2
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004


tentang Rencana Kerja Pemerintah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004


tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2006


tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan
Standart Pelayanan Minimal;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4


Tahun 2003 tentang Prosedur Penyusunan
Produk-produk hukum di lingkungan
Departemen Dalam Negeri;

9. Surat Edaran Bersama Menteri Negara


Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Menteri Dalam Negeri nomor
0008/M.PPN/01/2007 tentang Petunjuk
050/264 A/SJ
Te k n i s P e n y e l e n g g a r a a n M u s r e n b a n g
Tahun 2007.

3
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI


TENTANG PEDOMAN PENILAIAN DAN
EVALUASI PENYELENGARAAN MUSYA-
WARAH PERENCANAAN PEMBANGUN-
AN (MUSRENBANG).

PERTAMA : Dalam rangka melaksanakan tugas Penilaian dan


Evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Penyusunan dokumen Rencana
Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD), agar Pejabat
dan Staf dilingkungan Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah Departemen Dalam Negeri
mengacu pada Pedoman Penilaian dan Evaluasi
Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang), sebagaimana dalam
lampiran Keputusan ini;

KEDUA : Menilai dan mengevaluasi penyelenggaraan


Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja
Pemerintahan Daerah (RKPD) Provinsi dan
Kabupaten/Kota;

KETIGA : Tata cara penilaian diuraikan lebih lanjut pada


lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Keputusan Menteri Dalam Negeri ini;

KEEMPAT : Hasil Pelaksanaan Penilaian dan Evaluasi


penyelenggaran Musrenbang Penyusunan RKPD,
baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, disampaikan
kepada Menteri Dalam Negeri Cq. Direktur
Jenderal Bina Pembangunan Daerah;

4
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila ada kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

5
Lampiran : Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor : 050-187/Kep/Bangda/2007
Tanggal : 27 Juni 2007

Pedoman Penilaian dan Evaluasi Pelaksanaan


Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) Provinsi dan Kabupaten/Kota

I. Pendahuluan.

Pedoman ini disusun dengan maksud untuk menilai dan mengevaluasi


secara cepat, praktis dan sistematis pelaksanaan penyelenggaraan
Musrenbang Provinsi dan Kabupaten/ Kota sebagai bagian dari proses
penyusunan Rencana Kerja Pemerintahan Daerah (RKPD) dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Sebagai salah satu instrumen penilaian dan evaluasi, pedoman


ditujukan untuk memberikan suatu penilaian dalam proses
penyelenggaraan musrenbang, serta mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan berbagai aspek seperti kualitas musrenbang, mulai dari
proses persiapan sampai dengan berakhirnya penyelenggaraan
Musrenbang yang memungkinkan pemerintah daerah dapat
menyempurnakan secara bertahap kualitas musrenbang sesuai
dengan situasi, kondisi, dan kemampuan daerah.

Dengan Pedoman ini diharapkan Pejabat dan Staf dilingkungan


Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah dalam melaksanakan
pemantauan dapat menilai dan mengevaluasi aspek-aspek yang
esensial dalam penyelenggaraan musrenbang, dengan waktu
penilaian yang relative singkat dan cepat.

6
II. Landasan Hukum.

Adapun landasan hukum dari Pedoman ini adalah:


1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian/Lembaga
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan
Pembangunan.
10. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 0008/M.PPN/01/2007 tentang Petunjuk
050/264A/SJ
Teknis Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2007.

II. Peristilahan dan Singkatan.

Dalam panduan ini, yang dimaksud dengan:


1. Musrenbang atau Musyawarah Perencanaan Pembangunan adalah
forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan
nasional dan rencana pembangunan daerah.
2. Musrenbang Desa/Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan
stakeholder desa/kelurahan (pihak yang berkepentingan untuk
mengatasi permasalahan desa/kelurahannya dan pihak yang akan

7
terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana
kegiatan tahun anggaran berikutnya.
3. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholder
kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari desa/
kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas desa/kelurahan di
kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota pada tahun
berikutnya.
4. Forum SKPD (forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi,
kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku
pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan
hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD
sebagai upaya mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata cara
penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait.
5. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, yang selanjutnya
disingkat dengan RPJPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah
Daerah untuk periode dua puluh (20) tahun yang memuat visi, misi,
dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional;
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya
disingkat dengan RPJMD adalah dokumen perencanaan Pemerintah
Daerah untuk periode lima (5) tahun yang memuat penjabaran dari
visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional,
memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat
Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program
kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif;
7. Rencana Pembangunan Tahunan Nasional, yang selanjutnya disebut
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) adalah dokumen perencanaan
Nasional untuk periode satu (1) tahun;
8. Rencana Kerja Pemerintah Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan RKPD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah
untuk periode satu (1) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM
Daerah dan mengacu pada RKP Nasional, memuat rancangan
kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana
kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh

8
pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat;
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan
SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran;
10. Organisasi adalah unsur pemerintahan daerah yang terdiri dari DPRD,
kepala daerah/wakil kepala daerah, dan SKPD;
11. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat dengan RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan
SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat
Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif;
12. Rencana Pembangunan Tahunan Kementerian/Lembaga, yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-
KL), adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga untuk
periode 1 (satu) tahun.
13. Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya
disingkat dengan RENJA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD
untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan
kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat;
14. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, yang selanjutnya disingkat
dengan RKA SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran
yang berisi program dan kegiatan SKPD yang merupakan penjabaran
dari RKPD dan Renstra SKPD yang bersangkutan dalam satu tahun
anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya;
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat
dengan APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah
yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan
DPRD, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
16. Kebijakan Umum APBD, yang selanjutnya disingkat dengan KUA
adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja,
dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode
satu (1) tahun.

9
17. Pagu indikatif merupakan ancar-ancar pagu anggaran yang diberikan
kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam
penyusunan rencana kerja SKPD.
18. Pagu sementara merupakan pagu anggaran yang didasarkan atas
kebijakan umum dan prioritas anggaran hasil pembahasan Pemerintah
Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sebagai
acuan dalam penyusunan RKA-SKPD.
19. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, yang selanjutnya disingkat
dengan PPAS adalah rancangan program prioritas dan patokan batas
maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap
program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum
disepakati dengan DPRD.
20. Prioritas dan Plafon Anggaran, yang selanjutnya disingkat dengan
PPA adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran
yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan
dalam penyusunan RKA-SKPD setelah disepakati dengan DPRD.
21. Alokasi Dana Desa, yang selanjutnya disingkat dengan ADD adalah
dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota untuk desa,
yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh kabupaten/kota.
22. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan.
23. Misi adalah Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
24. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-
tujuan besar (strategic goals) yang dapat mempedomani dan
memberikan fokus pada penilaian dan perumusan strategi, kebijakan
dan program.
25. Strategi pembangunan adalah langkah-langkah berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
26. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh
Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan.
27. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu
yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
nasional.
28. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi
hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan

10
untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi
kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani,
memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat.
29. Program pembangunan adalah instrumen kebijakan yang berisi satu
atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/
lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh
alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh instansi pemerintah.
30. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian
sasaran terukur pada suatu program dan terdiri sekumpulan tindakan
pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya
manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana,
atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya
tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa.
31. Kerangka regulasi adalah rencana kegiatan melalui pengaturan yang
mendorong partisipasi masyarakat maupun lembaga terkait lainnya
untuk mencapai tujuan pembangunan kabupaten/kota.
32. Kerangka Anggaran adalah rencana kegiatan pengadaan barang
maupun jasa yang perlu dibiayai oleh APBD untuk mencapai tujuan
pembangunan kabupaten/kota.
33. Kinerja adalah adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan
atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggran dengan
kuantitas dan kualitas yang terukur.
34. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau
kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau
dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program
atau kegiatan.
35. Sasaran (target) adalah hasil yang diharapkan dari suatu program
atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan.
36. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran
dan tujuan program dan kebijakan.
37. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

11
38. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang
langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak
dari pelaksanaan pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok,
organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam
proses pengambilan keputusan/ pelaksanaan pembangunan.
39. Musrenbang Kabupaten/Kota adalah musyawarah stakeholder
Kabupaten/kota untuk mematangkan rancangan RKPD Kabupaten/
Kota berdasarkan Renja-SKPD hasil Forum SKPD dengan cara
meninjau keserasian antara rancangan Renja-SKPD yang hasilnya
digunakan untuk pemutakhiran Rancangan RKPD.
40. Tim Penyelenggara Musrenbang adalah Tim yang dibentuk untuk
melakukan persiapan, memfasilitasi pelaksanaan, dan menindaklajuti
hasil Musrenbang.
41. Peserta adalah pihak yang memiliki hak pengambilan keputusan
dalam Musrenbang melalui pembahasan yang disepakati bersama.
42. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam
memfasilitasi dan memandu diskusi kelompok ataupun konsultasi
publik. Seorang fasilitator harus memenuhi kualifikasi kompetensi
teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan
berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas dan
partisipatifnya kegiatan.
43. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui
peserta Musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil
Musrenbang.
44. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta Musrenbang
untuk menghadiri Musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi.
45. NGO adalah singkatan dari Non-Governmental Organization atau
Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM.
46. CBO adalah singkatan dari Community based Organization atau
Kelompok Masyarakat
47. CSO adalah singkatan dari Civil Society Organization atau Organisasi
Masyarakat.
48. Penilaian atau assessment adalah proses untuk menilai sejauhmana
Musrenbang telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan
memenuhi prinsip-prinsip konsultasi publik.

12
49. Evaluasi adalah proses yang dilaksanakan secara Focus Group
Discussion untuk menyimpulkan hasil penilaian dan merumuskan
rekomendasi bagi perbaikan pelaksanaan Musrenbang.
50. Tim Penilai adalah tim yang dibentuk Direktorat Jenderal Bina
Pembangunan Daerah sesuai tugas dan fungsinya untuk
melaksanakan penilaian dan evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan
Musrenbang Tahunan Daerah.

IV. Tujuan Penyusunan Pedoman.

Tujuan penyusunan panduan ini adalah sebagai berikut:


• Membantu memberikan penilaian dan evaluasi kinerja
penyelenggaraan Musrenbang RKPD;
• Menfasilitasi pemerintah daerah untuk mengidentifikasi sendiri
kekuatan dan kelemahan berbagai aspek pelaksanaan musrenbang
RKPD;
• Mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas
penyelenggaraan musrenbang RKPD sebagai bagian penting
mewujudkan partisipasi masyarakat yang efektif dalam pengambilan
keputusan perencanaan dan penganggaran daerah

V. Sasaran Penyusunan Panduan.

Pedoman ini disusun dengan sasaran sebagai berikut:


• Menyediakan panduan yang dapat secara cepat menilai (rapid
assessment) dan mendeteksi (scan) kememadaian pelaksanaan
Musrenbang RKPD
• Menyediakan panduan yang dapat digunakan oleh penilai dengan
latar belakang pendidikan non perencanaan, namun memiliki
keterlibatan dalam proses perencanaan
• Menfasilitasi perumusan rekomendasi dan langkah-langkah bagi
pemerintah daerah untuk penyempurnaan pelaksanaan Musrenbang
RKPD

13
VI. Hasil yang Diharapkan.

Hasil penilaian dan evaluasi pelaksanaan Musrenbang RKPD ini


diharapkan akan:
• Membantu memetakan dan mengidentifikasi isu dan permasalahan
kemampuan dan kapasitas pemerintah daerah dalam mengelola
pelaksanaan musrenbang
• Membantu dalam merancang program advokasi, pembinaan dan
pemantauan musrenbangda
• Membantu dalam pengembangan program peningkatan kapasitas
dan kemampuan pemerintah daerah dalam perencanaan partisipatif

VII. Peran Musrenbang RKPD dalam Proses Perencanaan


Partisipatif

a. Peranan dan Kedudukan Musrenbang

Musrenbang RKPD merupakan wahana publik (‘public event’) yang


penting untuk membawa para pemangku kepentingan (stakeholders)
memahami isu-isu dan permasalahan pembangunan daerah;
mencapai kesepakatan atas prioritas pembangunan, dan konsensus
untuk pemecahan berbagai masalah pembangunan daerah.

Musrenbang lazimnya dilaksanakan setelah selesainya ‘tahap


persiapan’ penyusunan rencana (analisis situasi dan rancangan
rencana) dari keseluruhan proses perencanaan partisipatif.

Musrenbang RKPD bertujuan menstrukturkan permasalahan,


mencapai kesepakatan prioritas issu dan permasalahan daerah, serta
mekanisme penanganannya.

Musrenbang RKPD merupakan wahana untuk mensinkronisasikan


dan merekonsiliasikan pendekatan “top-down” dengan “bottom-up”,
pendekatan penilaian kebutuhan masyarakat (community need
assessment) dengan penilaian yang bersifat teknis (technical

14
assessment); resolusi konflik atas berbagai kepentingan pemerintah
daerah dan non government stakeholders untuk pembangunan
daerah, antara kebutuhan program pembangunan dengan
kemampuan dan kendala pendanaan, dan wahana untuk
mensinergikan berbagai sumber pendanaan pembangunan.

Musrenbang RKPD disebut juga Musrenbangda, untuk tingkat


kabupaten/kota disebut juga Musrenbang Kabupaten/Kota dan untuk
tingkat provinsi disebut Musrenbang Provinsi. Musrenbang kabupaten/
kota merupakan puncak kegiatan musyawarah pembangunan yang
diawali dari kegiatan Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kecamatan, dan Forum SKPD, sedangkan Musrenbang Provinsi
dilaksanakan setelah pelaksanaan Musrenbang Kabupaten/Kota di
wilayahnya, Forum SKPD Provinsi dan Rakornas RKP.

Bagan 1 Bagan Alir Penyusunan RKPD dan Renja SKPD -


memperlihatkan kedudukan musrenbang dalam keseluruhan proses
dan tahapan penyusunan RKPD, dan Renja SKPD

b. Tujuan Musrenbang

Secara umum tujuan penyelenggaraan musrenbang:


• Mendorong pelibatan para pemangku kepentingan dalam proses
pengambilan keputusan perencanaan (RKPD)
• Mengidentifikasi dan membahas isu-isu dan permasalahan
pembangunan dan pencapaian kesepakatan prioritas pembangunan
daerah yang akan dilaksanakan pada tahun rencana
• Optimalisasi pemanfaatan dana yang tersedia terhadap kebutuhan
pembangunan
• Menfasilitasi pertukaran (sharing) informasi, pengembangan
konsensus dan kesepakatan atas penanganan masalah
pembangunan daerah
• Menyepakati mekanisme untuk mengembangkan kerangka
kelembagaan, menguatkan proses, menggalang sumber daya yang
diperlukan untuk mengatasi issu dan permasalahan prioritas
pembangunan daerah

15
• Menggalang dukungan dan komitmen politik dan sosial untuk
penanganan issu dan permasalahan prioritas pembangunan daerah

c. Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Musrenbang

Sebagai bagian penting dari proses perencanaan partisipatif, maka


musrenbang perlu memiliki karakter sebagai berikut:
• Merupakan ‘demand driven process’ artinya aspirasi dan kebutuhan
peserta musrenbang berperanan besar dalam menentukan keluaran
hasil musrenbang
• Bersifat inkusif artinya musrenbang melibatkan dan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua stakeholders untuk
menyampaikan masalahnya, mengidentifikasi posisinya, menge-
mukakan pandangannya, menentukan peranan dan kontribusinya
dalam pencapaian hasil musrenbang
• Merupakan proses berkelanjutan artinya merupakan bagian integral
dari proses penyusunan rencana daerah (RKPD)
• Bersifat ‘strategic thinking process’ artinya proses pembahasan dalam
musrenbang distrukturkan, dipandu, dan difasilitasi mengikuti alur
pemikiran strategis untuk menghasilkan keluaran nyata; menstimulasi
diskusi yang bebas dan fokus, dimana solusi terhadap permasalahan
dihasilkan dari proses diskusi dan negosiasi
• Bersifat partisipatif dimana hasil merupakan kesepakatan kolektif
peserta musrenbang
• Mengutamakan kerjasama dan menguatkan pemahaman atas issu
dan permasalahan pembangunan daerah dan mengembangkan
konsensus
• Bersifat resolusi konflik artinya mendorong pemahaman lebih baik
dari peserta tentang perspektif dan toleransi atas kepentingan yang
berbeda; menfasilitasi landasan bersama dan mengembangkan
kemauan untuk menemukan solusi permasalahan yang
menguntungkan semua pihak (mutually acceptable solutions).

d. Syarat Keberhasilan Musrenbang

Sebagai bagian penting dari proses perencanaan partisipatif,


keberhasilan musrenbang sangat ditentukan oleh pelaku, materi, dan
proses yang terkait musrenbang itu sendiri.

16
Secara lebih terinci faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

No Faktor Penjelasan

A. Kesiapan dan Keterlibatan Pelaku


1 Komitmen Politik Adanya komitmen politik yang tinggi dari Pimpinan
Pemerintah Daerah dan alokasi anggaran APBD yang memadai
Daerah untuk penyelenggaraan musrenbang merupakan
faktor yang terpenting untuk keberhasilan
musrenbang.

2 Kompetensi Penyelenggara musrenbang harus lembaga


Penyelenggara pemerintah daerah yang kredibel dan mempunyai
Musrenbang kewenangan dan otoritas untuk mengambil
keputusan.

3 Kompetensi Fasilitator yang ditugaskan untuk menfasilitasi


fasilitator musrenbang ini harus memiliki keterampilan
organisasi, analisis, dan berwawasan luas serta
supel. Kriteria umum fasilitator mesti mempunyai
pemahaman dan pengetahuan tentang kerangka
berfikir strategis, pengalaman menfasilitasi
perencanaan strategis; menge-tahui metoda dan
teknik partisipatif; memahami karakter daerah;
memiliki kesabaran, sikap berorientasi pada hasil,
kejujuran dan punya integritas; terbuka, percaya diri
dan mampu menangani penolakan; berani
mengambil resiko; akomodatif, bertanggung jawab,
luwes dan responsif serta terpenting mempunyai
kepercayaan bahwa perencanaan partisipatif
(keterlibatan aktif stakeholders dalam pengambilan
keputusan perencanaan) dapat membawa
perubahan yang mendasar pada kesejahteraan
masyarakat.

4 Stakeholders yang Stakeholders yang dilibatkan dalam konsultasi perlu


dilibatkan inklusif, yaitu stakeholders yang terpenga-ruh
langsung oleh isu dan permasalahan pembangunan
daerah; lembaga-lembaga yang mempunyai
kewenangan atau otoritas atas isu yang dibahas dan

17
No Faktor Penjelasan

perwakilan masyarakat umum. Stakeholders


mencerminkan kepedulian (interests) pada fungsi-
fungsi pemerintahan daerah; stakeholders perlu
diidentifikasi dan dianalisis tingkat kepentingannya
terhadap isu pembangunan daerah yang dibahas
(dari segi kontribusi informasi, sumber daya ataupun
keahlian menurut fungsi-fungsi pemerintahan
daerah). Peserta Musrenbang RKPD ini juga harus
dihadiri oleh delegasi/peserta yang ditugaskan
mengikuti Musrenbang RKPD berdasarkah hasil
kesepakatan Musrenbang Kecamatan dan
kesepakatan Forum SKPD.

5 Keterlibatan Keterlibatan DPRD dalam musrenbang adalah


DPRD sangat penting, karena banyak pengambilan
keputusan perencanaan dan penganggaran yang
dilakukan oleh DPRD, sehingga tanpa keterlibatan
DPRD sukar dipastikan apakah hasil musrenbang
ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari DPRD.
Adalah diharapkan bahwa DPRD dapat menyam-
paikan pokok-pokok pikirannya dalam penyusunan
RKPD (sebagai hasil reses dan penjaringan aspirasi
masyarakat yang dilakukannya di daerah
pemilihannya).

6 Media informasi Adalah informasi yang perlu disediakan untuk


yang digunakan mendukung penyelenggaraan musrenbang.
Informasi ini harus disampaikan jauh sebelum waktu
pelaksanaan musrenbang, sehingga memungkin-
kan stakeholders mempelajari dan menguasai
permasalahan yang perlu dibahas. Penyajian
informasi harus ringkas dan mudah dipahami serta
sesuai dengan tingkat pengetahuan stakeholders,
sedapat mungkin dilengkapi bentuk visual dan tabel
sederhana.

18
No Faktor Penjelasan

B. Kesiapan Informasi dan Instrumen

7 Informasi yang Adalah informasi yang perlu disediakan untuk


disediakan untuk mendukung penyelenggaraan musrenbang.
peserta Informasi ini harus disampaikan jauh sebelum
waktu pelaksanaan musrenbang agar stakeholder
dapat mempelajari dan merencanakan pertanyaan
yang perlu diajukan; informasi mesti sedemikian
rupa sehingga mudah dipahami dan sesuai dengan
tingkat pengetahuan stakeholders. Informasi juga
sejauh mungkin berbentuk visual sehingga mudah
dipahami.

8 Tools atau Ini berkaitan dengan alat, instrumen, atau format


instrumen yang yang digunakan untuk menyerap dan menganalisis
digunakan aspirasi, pendapat stakeholders.

9 Penjelasan tujuan Tujuan musrenbang perlu dipahami secara jelas


penyelenggaraan oleh peserta musrenbang. Perlu dijelaskan
musrenbang kesepakatan yang akan dituju dan bagaimana
proses mencapainya. Perlu juga diberitahukan
batasan-batasan yang ada atau harus diikuti oleh
Pemerintah Daerah untuk menampung aspirasi;
sehingga tidak semua aspirasi dan kebutuhan
peserta dapat ditampung dalam RKPD. Penjelasan
ini perlu disajikan dalam panduan pelaksanaan
Musrenbang

10 Alur dan kerangka Adalah alur pembahasan mengikuti proses


strategis pemikiran strategis (seperti identifikasi isu,
pembahasan perumusan tujuan, strategi, kebijakan, perumusan
program dsb). Alur tersebut harus terlihat dalam
penyajian materi yang akan dibahas

19
No Faktor Penjelasan

C. Pengorganisasian Alur Proses Musrenbang

11 Proses-proses Kegiatan musyawarah perencanaan pem-


musyawarah bangunan pada tahapan sebelumnya, yaitu
sebelumnya Musrenbang Desa/kelurahan, Musrenbang
Kecamatan dan Forum SKPD Kabupaten/kota
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
musrenbang RKPD, mengingat proses yang
dibangun dengan pendekatan “bottom-up” dan
“top down” yang menjamin seluruh kepentingan
dapat dipertemukan untuk mencapai kesepa-
katan.

12 Waktu pelaksanaan Lama waktu musrenbang sangat erat kaitannya


musrenbang dengan ruang lingkup dan skala issue,
permasalahan yang akan dibahas; sebaiknya
ada waktu (kesempatan) yang cukup untuk
mempelajari, merumuskan pendapat dan
mencapai suatu kesepakatan. Penyelengga-raan
musrenbang yang memadai memerlukan waktu
sekitar 2-5 hari.

13 Metode Musrenbang perlu memenuhi persyaratan


penyelenggaraan penyelenggaraan Konsultasi Publik, focus group
discussions (FGD), lokakarya.

14 Strategi pelaksanaan Ini berkaitan dengan bagaimana proses


musrenbang pembahasan akan dilakukan untuk mencapai
tujuan (kesepakatan); pembagian kelompok
kerja yang sesuai dengan latar belakang dan
kepedulian peserta sehingga mencerminkan
’demand driven’ proses dan alur perencanaan
strategis.

15 Agenda Adalah pengaturan organisasi dan jadwal


pembahasan yang kegiatan konsultasi menurut hari, jam, kegiatan
efisien dan efektif dan penanggung jawab kegiatan serta keluaran
tiap-tiap kegiatan.

20
No Faktor Penjelasan

D. Dokumentasi dan Tindak Lanjut Hasil Musrenbang

16 Rekaman proses Rekaman proses pelaksanaan konsultasi


dinamika merupakan analisis dari aspek-aspek penting
pembahasan pembahasan musrenbang seperti bagaimana
musrenbang dinamika pembahasan, keaktifan kelompok kerja,
proses mencapai kesepakatan, notulen hasil
konsultasi. Rekaman harus dibuat selengkap
mungkin. Untuk ini perlu ditugaskan personil
khusus yang menangani perekaman proses
pelaksanaan musrenbang.

17 Naskah Adalah naskah kesepakatan (atau rekomendasi)


kesepakatan yang dibuat pada akhir musrenbang berisikan
musrenbang yang secara garis besar butir-butir kesepakatan yang
sistematis dicapai, siapa yang akan melaksanakan
kesepakatan, komitmen, sumber daya dan dana
serta waktu diperlukan untuk melaksanakan
kesepakatan; penanggung jawab implementasi
kesepakatan; mekanisme pemantauan dan
evaluasi; penandatanganan naskah kesepakatan
oleh stakeholders yang hadir.

18 Pelaporan hasil Laporan hasil musrenbang harus dibuat dan


musrenbang disampaikan kepada semua peserta
musrenbang; mencantumkan secara jelas
perubahan yang telah dilakukan (apabila ada)
sebagai hasil kesepakatan musrenbang.

19 Pemantauan dan Ini berkaitan dengan kegiatan pasca musrenbang


evaluasi tindak yaitu pengembangan mekanisme pemantauan
lanjut musrenbang dan evaluasi yang perlu dilakukan hingga tahap
penyusunan APBD.

21
e. Ruang Lingkup Penilaian dan Evaluasi

Sesuai dengan maksud, tujuan dan prinsip-prinsip penyelenggaraan


musrenbang, maka penilaian dan evaluasi mencakup lima (5)
komponen penyelenggaraan di bawah ini yaitu :

1. Data Musrenbang
Bagian ini ditujukan untuk mendokumentasikan informasi berkaitan
pelaksanaan musrenbang, meliputi informasi sebagai berikut:
• Tempat
• Waktu pelaksanaan musrenbang
• Jumlah dan latar belakang kualifikasi peserta
• Jumlah peserta menurut gender
• Jumlah fasilitator

Pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini tidak untuk diberi skor


penilaian, sifatnya hanya untuk dokumentasi informasi saja.

2. Persiapan Musrenbang
Persiapan yang dilakukan akan sangat menentukan tingkat
keberhasilan pelaksanaan musrenbang dan hasil-hasilnya. Adapun
aspek-aspek yang perlu dipantau dan dievaluasi pada tahap persiapan
musrenbang diantaranya :
• Keberadaan, kompetensi, dan kualifikasi TIM Penyelenggara
Musrenbang
• Proses musyawarah perencanaan pembangunan sebelumnya
• Ketersediaan informasi bagi peserta
• Media untuk menyampaikan undangan dan informasi adanya
Musrenbang
• Ketersediaan jadwal dan agenda musrenbang
• Ketersediaan daftar peserta

3. Pelaksanaan Musrenbang
Di dalam pelaksanaan musrenbang, aspek-aspek yang perlu dipantau
dan dievaluasi mencakup:
• Tempat dan fasilitas pertemuan
• Informasi yang disediakan bagi peserta
• Agenda pembahasan
22
• Ketersediaan alat/tool, instrument, atau format untuk
menyampaikan, merumuskan masalah, kebutuhan, dan aspirasi
• Keterwakilan stakeholders
• Kehadiran dan keterlibatan DPRD
• Ketersediaan, kualifikasi, dan kompetensi fasilitator
• Alur dan dinamika pembahasan

4.Kualitas Hasil Musrenbang


• Format naskah kesepakatan
• Rumusan hasil kesepakatan musrenbang
• Kesesuaian dan sinkronisasi hasil musrenbang dengan
perencanaan ‘bottom-up’
• Kesesuaian dan sinkronisasi hasil musrenbang dengan
perencanaan ‘top-down’
• Kejelasan peranan dan tanggung jawab untuk tindak lanjut hasil
Musrenbang

5. Pasca Musrenbang
• Ketersediaan rekaman proses dinamika pembahasan musrenbang
• Adanya pelaporan hasil musrenbang
• Pemantauan dan evaluasi tindak lanjut musrenbang

f. Cara Penilaian dan Perumusan Hasil Penilaian


Penilaian didasarkan atas ketersediaan atau ketidaktersediaan
berbagai aspek pelaksanaan musrenbang. Penilaian YA diberikan
skor 1 sementara penilaian TIDAK diberikan skor 0.
Perolehan skor selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan kumulatif
skor dan dibandingkan dengan skor ideal untuk mengetahui
prosentase pencapaiannya.

23
LEMBAR PENILAIAN DAN EVALUASI MUSRENBANG RKPD

A. PROVINSI

Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian dan Evaluasi

Bagian A:
Berilah informasi sesuai pertanyaan. Jika informasi yang ditanyakan tidak
tersedia, berikan keterangan bahwa data tidak tersedia

Bagian B, C, D, dan E
1) Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk masing-masing
pernyataan di bawah ini
2) Berilah skor 1 untuk jawaban Ya, dan skor 0 untuk jawaban Tidak

Bagian A Data Musrenbang

Bagian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi


provinsi penyelenggara, status perkembangan perencanaan daerah,
pengorganisasian dan profil peserta musrenbang, terutama keikutsertaan
kaum perempuan dan non government stakeholders.

No Pertanyaan Jawaban
1 Nama provinsi ...................................................
2 Jumlah penduduk ...................................................
Dokumen Perencanaan yang Dimiliki Daerah (beri tanda √ pada kotak yang sesuai)
3 RPJPD … Ada … Tidak Ada
4 RPJMD … Ada … Tidak Ada
5 RENSTRA SKPD … Ada … Tidak Ada
6 RTRWD … Ada … Tidak Ada
7 Tempat pelaksanaan
8 Waktu pelaksanaan (hari dan jam mulai dan berakhir) ...................................................
9 Jumlah peserta ...................................................
10 Jumlah peserta menurut gender (laki dan perempuan) ...................................................
11 Jumlah peserta menurut pemerintah dan non ...................................................
pemerintah
12 Jumlah fasilitator ...................................................
13 Jumlah dana penyelenggaraan Musrenbang Rp...................................................
14 Susunan organisasi dan keanggotaan TIM Lampirkan
Penyelenggara Musrenbang

24
Bagian B Persiapan Musrenbang

Persiapan yang baik akan meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil


musrenbang. Sasaran yang harus dicapai dalam persiapan musrenbang
adalah: (1) peserta telah diberitahu lebih awal akan adanya musrenbang;
(2) peserta telah menerima bahan yang akan dibahas sehingga memung-
kinkan peserta mempunyai cukup waktu untuk memahami tentang
maksud dan tujuan musrenbang, kemudian mengkaji, menyiapkan
komentar, saran dan usulan yang terarah; (3) informasi yang disajikan
sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh peserta yang terdiri
dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman dan status sosial.

No Pertanyaan Ya Tidak

B1 Pengorganisasian Penyelenggaraan

1 Ada undangan Jadwal dan agenda Musrenbang Provinsi diumumkan/disampaikan


minimal 7 hari sebelum pelaksanaan

2 Media yang digunakan untuk mengumumkan undangan, jadwal dan agenda


Musrenbang dinilai efektif

Jumlah Skor B.1

B2 Proses Musyawarah yang Mengawali Musrenbang Provinsi

3 Seluruh SKPD telah melaksanakan pembahasan Forum SKPD Provinsi

4 Seluruh SKPD telah membuat Nota Kesepakatan hasil pembahasan forum SKPD

5 Seluruh kabupaten/kota di wilayah provinsi telah melaksanakan musrenbangda

6 Nota kesepakatan hasil musrenbang kabupaten/kota telah diterima provinsi

Jumlah Skor B.2

B3 Ketersediaan Informasi bagi Peserta

7 Ada Ringkasan Pokok-pokok Substansi RPJMD

8 Ada Rancangan RKPD Kabupaten/Kota hasil musrenbang Kabupaten/Kota

9 Ada Rancangan Renja SKPD Kabupaten/Kota

10 Kebijakan prioritas daerah sesuai program prioritas pembangunan nasional (Hasil


RAKORPUS RKP)

25
No Pertanyaan Ya Tidak

11 Ada Prioritas dan Plafon Anggaran untuk setiap SKPD Provinsi

12 Ada Ringkasan Rancangan RKPD Provinsi tahun rencana yang disusun Bappeda

Ringkasan Rancangan RKPD Provinsi memuat:


13 Program menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan

14 Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan

15 Tolok ukur kinerja program dan kegiatan

16 Target kinerja capaian program dan kegiatan

17 Pagu indikatif program dan kegiatan

18 Ringkasan Rancangan Renja-SKPD hasil Forum SKPD Provinsi dipilah menurut sumber
pendanaan dari APBD Provinsi dan APBN

19 Ringkasan Rancangan Renja SKPD Provinsi memuat Program dan Kegiatan Internal
SKPD

20 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Lintas SKPD

21 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Lintas Kewilayahan

22 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Multi Tahun

23 Ada Ringkasan Rancangan Awal RKP

24 Ringkasan Rancangan Awal RKP memuat prioritas pembangunan nasional

25 Ringkasan Rancangan Awal RKP memuat kerangka ekonomi makro

26 Ringkasan Rancangan Awal RKP memuat arah kebijakan fiskal

27 Ada Ringkasan Rancangan Renja Kementrian/Lembaga (KL)

28 Rancangan Renja KL memuat kebijakan dan program prioritas KL

29 Rancangan Renja KL memuat rencana program dan kegiatan melalui pendanaan


dekonsentrasi dan tugas pembantuan

30 Ada informasi tentang indikasi kebijakan dana perimbangan

Jumlah Skor B.3


Jumlah Skor Komponen B

26
Catatan Penilai atas Komponen Persiapan Musrenbang

- Pengorganisasian
penyelenggaraan………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

- Proses musyawarah yang mengawali


musrenbang………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

- Ketersediaan informasi bagi


peserta………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

Bagian C Pelaksanaan Musrenbang

Sasaran yang perlu dicapai dalam pelaksanaan musrenbang adalah; (1)


kelengkapan dan kualitas informasi yang disampaikan kepada peserta,
terutama tentang kejelasan isu dan permasalahan strategis yang dihadapi,
prioritas program, kegiatan dan ketersediaan pendanaan; (2) adanya
instrumen (format, checklist dsb) yang memudahkan peserta untuk terlibat
dalam proses pengambilan keputusan; (3) kesesuaian pembahagian
diskusi kelompok dengan pembahagian fungsi pemerintahan daerah,
tematik isu strategis yang dihadapi; (4) ketersediaan fasilitator yang
independen dan kompeten untuk memandu jalannya diskusi untuk
mencapai kesepakatan; (5) kualitas demokratisasi dan partisipasi
masyarakat dalam pengambilan keputusan; (6) keterwakilan stakeholders;
(7) keterlibatan aktif DPRD; (8) nara sumber menguasai materi yang
disampaikan.

27
No Pertanyaan Ya Tidak

C.1 Jadwal dan Tempat Pelaksanaan

1 Musrenbang Provinsi dilaksanakan sesuai jadwal yang dianjurkan Pemerintah


(sepanjang Bulan April)

2 Jumlah hari yang dialokasikan untuk Musrenbang Provinsi dinilai memadai

3 Waktu disediakan untuk Musrenbang dinilai memadai

4 Tempat pelaksanaan Musrenbang dinilai memadai

5 Fasilitas pertemuan (overhead projector, flip chart, bahan peraga penunjang


pertemuan) dinilai memadai

Jumlah Skor C.1

C.2 Informasi yang Disampaikan dalam Pemaparan Nara Sumber

6 Ada pemaparan Pusat tentang RKP Nasional mengenai isu strategis dan prioritas
pembangunan skala nasional serta isu/program terkait kabupaten/kota

7 Ada pemaparan hasil pembahasan kesesuaian rancangan awal RKP dan Rancangan
Renja KL (RAKORPUS RKP) dengan RKPD Provinsi

8 Ada pemaparan hasil pembahasan dengan KL tentang program dengan dana


dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan

9 Ada pemaparan Bappeda provinsi tentang pokok-pokok substansi RPJMD

10 Ada pemaparan Bappeda Provinsi tentang Rancangan RKPD Provinsi

Dalam pemaparannya tentang Rancangan RKPD Provinsi, Bappeda


menyampaikan:
11 Isu strategis RKPD Provinsi

12 Prioritas program dan kegiatan

13 Tolok ukur kinerja program dan kegiatan

14 Target kinerja capaian program

15 Target kinerja capaian kegiatan

16 Pagu indikatif kegiatan berdasarkan sumber dana APBD Provinsi, APBN, dan sumber
dana lainnya

17 Bappeda menyampaikan informasi tentang dana hibah dan/atau bantuan keuangan


Provinsi kepada kabupaten/kota

28
No Pertanyaan Ya Tidak

18 Bappeda menyampaikan informasi tentang dana hibah dan/atau bantuan keuangan


Provinsi kepada kecamatan dan/atau Desa/Kelurahan

19 Bappeda menyampaikan informasi besaran dana bagi hasil pajak dari Provinsi
kepada kabupaten/kota

20 Ada pemaparan Rancangan Renja SKPD oleh Kepala SKPD

Dalam pemaparannya tentang Rancangan Renja SKPD, Kepala SKPD


menyampaikan:
21 Isu strategis SKPD

22 Prioritas program dan kegiatan SKPD

23 Lokasi kegiatan dalam Rancangan Renja SKPD

24 Tolok ukur kinerja program dan kegiatan

25 Target kinerja capaian program

26 Target kinerja capaian kegiatan

27 Pagu indikatif kegiatan berdasarkan sumber dana APBD Provinsi, APBN, dan sumber
dana lainnya

Jumlah Skor C.2

C.3 Ketersediaan Kriteria, Score, dan Format untuk Prioritisasi

28 Ada pembahasan dan penyepakatan kriteria dan score untuk prioritisasi usulan
kegiatan pembangunan tahun rencana

29 Ada prioritisasi kegiatan pembangunan yang diusulkan untuk tahun rencana

30 Terdapat format, instrumen, atau formulir yang memudahkan peserta melakukan


prioritisasi

31 Ada formulir tentang Target Kinerja Dari Setiap Urusan Pemerintahan Daerah (Sasaran
program dan kegiatan, target kinerja capaian program, organisasi SKPD pelaksana
dan pagu indikatif)- Lampiran A.X. Permendagri 13/2006

32 Ada formulir tentang Program dan Kegiatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah –
Lampiran A.VII Permendagri 13/2006

Jumlah Skor C.3

29
No Pertanyaan Ya Tidak

C.4 Agenda Pembahasan

33 Ada penjelasan maksud, tujuan, agenda serta keluaran yang diharapkan dari
Musrenbang oleh Ketua Tim Penyelenggara

34 Ada pembahagian kelompok pembahasan menurut fungsi-fungsi pemerintahan daerah


atau kelompok fungsi terkait atau tema tertentu

35 Ada panduan untuk diskusi kelompok mengikuti alur pemikiran strategis

36 Ada fasilitator memandu diskusi kelompok

37 Dinamika pembahasan dalam kelompok berjalan baik dan kondusif

38 Waktu yang disediakan untuk diskusi kelompok dinilai memadai

39 Ada presentasi kelompok di pleno untuk mengemukakan hasil dan kesepakatan


diskusi kelompok

40 Waktu untuk presentasi kelompok dinilai memadai

41 Waktu yang disediakan untuk pleno pemaparan hasil prioritisasi kegiatan


pembangunan dinilai memadai

Jumlah Skor C.4

C.5 Keterwakilan Stakeholders dan Nara Sumber


Tahap I Pemutakhiran Rancangan RKPD Provinsi

42 Ada delegasi dari Forum SKPD

43 Ada perwakilan pemerintah kabupaten/kota

44 Ada perwakilan pimpinan DPRD

45 Ada perwakilan LSM yang bekerja dalam skala Provinsi

46 Ada perwakilan perguruan tinggi setempat

47 Ada perwakilan organisasi atau asosiasi dunia usaha

48 Ada perwakilan organisasi usaha kecil dan menengah

49 Ada perwakilan kelompok perempuan

50 Ada perwakilan organisasi profesi

51 Ada wakil dari Panitia/Tim Anggaran Eksekutif

30
No Pertanyaan Ya Tidak

Tahap 2 Penyelarasan Rancangan RKPD Provinsi dan Rancangan RKPD


Kabupaten/Kota dengan Rancangan RKP dan Renja KL

52 Ada delegasi dari Forum SKPD

53 Ada perwakilan pemerintah kabupaten/kota (Bappeda atau wakil lainnya)

54 Ada Bupati/Walikota dari seluruh daerah di Provinsi bersangkutan

55 Ada perwakilan pimpinan DPRD

56 Ada perwakilan LSM yang bekerja dalam skala Provinsi

57 Ada perwakilan perguruan tinggi setempat

58 Ada perwakilan organisasi atau asosiasi dunia usaha

59 Ada perwakilan organisasi usaha kecil dan menengah

60 Ada perwakilan kelompok perempuan

61 Ada perwakilan organisasi profesi

62 Ada perwakilan instansi pemerintah pusat (Bappenas, Depdagri)

63 Ada wakil dari Panitia/Tim Anggaran Eksekutif dan DPRD

64 Kapasitas peserta yang hadir untuk mengikuti secara aktif diskusi dinilai memadai

65 Jumlah nara sumber yang hadir dinilai memadai

66 Kapasitas nara sumber yang hadir dinilai memadai

Jumlah Skor C.5

C.6 Ketersediaan dan Kompetensi Fasilitator

67 Ada fasilitator berasal dari unsur Non Pemerintah

68 Ada fasilitator berasal dari unsur Pemerintah

69 Jumlah fasilitator dinilai memadai

70 Kompetensi dan kualifikasi fasilitator dinilai memadai

71 Kapasitas fasilitator untuk memandu dan menstimulasi diskusi dinilai memadai

31
No Pertanyaan Ya Tidak

72 Kapasitas fasilitator untuk merumuskan naskah kesepakatan dinilai memadai

Jumlah Skor C.6

C.7 Fasilitas dan Peralatan Pendukung

73 Kapasitas tempat pertemuan untuk menampung jumlah peserta memadai

74 Fasilitas tempat pertemuan dinilai memadai

75 Peralatan untuk presentasi nara sumber memadai

76 Ada flip chart untuk mengorganisasikan masukan

77 Kelengkapan tulis menulis disediakan secara memadai

Jumlah Skor C.7


Jumlah Skor Komponen C

Catatan Penilai atas Komponen Pelaksanaan Musrenbang

- Jadwal dan tempat pelaksanaan ..............................................................

- Informasi yang disampaikan dalam pemaparan nara sumber.............

- Ketersediaan kriteria, score, dan format untuk prioritisasi ...................

- Agenda pembahasan ..................................................................................

- Keterwakilan stakeholder dan nara sumber ...........................................

- Ketersediaan dan kompetensi fasilitator .................................................

- Fasilitator dan peralatan pendukung .......................................................

32
Bagian D Kualitas Hasil Musrenbang

Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam rangkaian pelaksanaan


musrenbang, karena bagian ini adalah tujuan utama penyelenggaraan
musrenbang yaitu mendapatkan kesepakatan antara pemerintah daerah
dengan stakeholders atas rancangan RKPD dan Renja SKPD untuk
diproses menjadi Rancangan Akhir RKPD dan selanjutnya menjadi
dokumen final RKPD dan Renja SKPD. Perlu dinilai sejauh mana peringkat
kesesuaian antara hasil bottom up process dan forum SKPD dengan
rancangan RKPD dan Renja SKPD yang disepakati; dan peringkat
kepuasan para peserta terhadap hasil kesepakatan yang dicapai, yaitu
sejauh mana aspirasi dan kebutuhan masyarakat terakomodasi dalam
rancangan RKPD dan Renja SKPD

Penilaian juga bisa dilakukan terhadap kesesuaian isu dan permasalahan


daerah dan SKPD dengan prioritas program dan kegiatan yang disepakati.

No Pertanyaan Ya Tidak

D.1 Rumusan Kesepakatan untuk Rancangan Akhir RKPD

1 Disepakatinya arah kebijakan pembangunan tahun rencana

2 Disepakatinya Pemutakhiran Rancangan RKPD yang mencakup


• Program menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan
• Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan
• Tolok Ukur Kinerja Program dan Kegiatan
• Target Kinerja Program dan Kegiatan
• Pagu indikatif program dan kegiatan dan sumber pembiayaan APBD Provinsi, APBN,
pinjaman dalam negeri dan pinjaman atau hibah luar negeri

3 Disepakatinya Pemutakhiran Rancangan Renja SKPD yang mencakup:


• Program menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan
• Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib dan urusan pilihan
• Lokasi kegiatan
• Tolok ukur kinerja kegiatan
• Target kinerja capaian program
• Target kinerja capaian kegiatan
• Pagu indikatif kegiatan dan sumber pembiayaan APBD Provinsi, APBN, pinjaman
dalam negeri dan pinjaman atau hibah luar negeri

4 Disepakati usulan untuk pemutakhiran RKP dan Rancangan Renja KL:


• Usulan kegiatan Provinsi untuk pembiayaan APBN, dana dekonsentrasi dan dana
perimbangan

33
No Pertanyaan Ya Tidak

• Usulan kegiatan kabupaten/kota memerlukan pendanaan APBD Provinsi dan APBN


melalui dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
• Usulan kegiatan untuk pendanaan DAK
• Usulan kegiatan untuk pembiayaan pinjaman dalam/luar negeri dan hibah luar negeri

5 Disepakatinya daftar usulan kebijakan/regulasi yang memerlukan penanganan Pusat

6 Disepakati delegasi peserta Musrenbang Provinsi untuk Kegiatan Pasca Musrenbang

Jumlah Skor D.1

D.2 Efektivitas Hasil Kesepakatan Musrenbang Dalam Memenuhi Harapan Peserta


Musrenbang

7 Ada kesesuaian antara isu dan permasalahan daerah dengan prioritas program dan
kegiatan dalam Rancangan RKPD dan SKPD

8 Kesepakatan musrenbang mencerminkan sebagian besar aspirasi peserta musrenbang


dari kabupaten/kota

9 Peserta pada umumnya merasa puas dengan kesepakatan hasil musrenbang

10 Ada keselarasan antara pokok-pokok pikiran DPRD dengan hasil kesepakatan


musrenbang

Jumlah Skor D.2

D.3 Prioritas program terkait isu-isu daerah dan nasional yang disepakati

11 Akses dan kualitas Pendidikan

12 Akses dan kualitas Kesehatan

13 Pengentasan kemiskinan

14 Penanganan malnutrisi dan gizi buruk

15 Kesejahteraan dan perlindungan anak

16 Penguatan peran perempuan dalam pembangunan

17 Keadilan dan kesetaraan gender

18 Penanganan konflik daerah

19 Pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme

34
No Pertanyaan Ya Tidak

20 Gangguan ketertiban dan keamanan

21 Revitalisasi pertanian

22 Pencegahan bahaya anthrax

23 Pencegahan dan penanggulangan avian influenza

24 Prasarana dan sarana

25 Lingkungan hidup

Jumlah Skor D.3

D.4 Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang

26 Terdapat berita acara hasil Musrenbang Provinsi

27 Naskah kesepakatan Hasil Musrenbang memuat secara jelas program dan kegiatan
disepakati, sumber daya dan dana, serta penanggung jawab implementasi
kesepakatan

28 Berita acara ditandatangani oleh semua perwakilan peserta musrenbang

29 Berita acara tsb diinformasikan kembali kepada kabupaten/kota

Jumlah Skor D.4


Jumlah Skor Komponen D

Catatan Penilai atas Komponen Kualitas Hasil Musrenbang

- Rumusan kesepakatan untuk rancangan akhir RKPD………....…

- Efektivitas hasil kesepakatan Musrenbang dalam


memenuhi harapan peserta Musrenbang ........................................

- Prioritas program terkait isu-isu nasional yang disepakati………

- Naskah kesepakatan hasil Musrenbang…………….......................

35
Bagian E Pasca Pelaksanaan Musrenbang

Bagian ini erat kaitannya dengan pengawalan hasil kesepakatan


musrenbang kedalam proses penganggaran pembangunan daerah. Perlu
dinilai sejauh mana usaha untuk melanjutkan keterlibatan masyarakat
dalam proses penganggaran seperti dalam perumusan KUA, PPAS dan
selanjutnya Rancangan APBD. Kesinambungan ini diperlukan agar
terwujud keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran daerah.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada DPRD setempat

2 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada masyarakat dan masing-masing SKPD

3 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk


menyampaikan hasil Musrenbang kepada Tim Penyusun Program Tahunan
dan RAPBD

4 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk


menyampaikan hasil Musrenbang kepada Kab/Kota

5 Ada jadwal yang jelas rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada delegasi Musrenbang Provinsi dan Forum SKPD
Provinsi

6 Telah ada agenda untuk kegiatan paska Musrenbang Provinsi

7 Ada jadwal konsultasi publik untuk KUA dan PPAS

8 Ada jadwal untuk konsultasi publik RAPBD

Jumlah Skor Komponen E

Catatan Penilai atas Komponen Pasca Pelaksanaan Musrenbang

36
Rangkuman Jumlah Total Total score % score Prioritas Penguatan
Hasil Penilaian pertanyaan score yang yang dicapai Komponen
ideal dicapai thdp score Penyelenggaraan
ideal Musrenbang RKPD

a b c = 100 x b/a

B. Persiapan 30 30
Musrenbang

C .Pelaksanaan 77 77
Musrenbang

D. Kualitas Hasil 29 29
Musrenbang

E. Pasca Pelaksanaan 8 8
Musrenbang

JUML. NILAI KUMULATIF 144 144

Rekomendasi: (usulan komponen pelaksanaan musrenbang RKPD yang perlu disempurnakan)

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH


DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DEPARTEMEN DALAM NEGERI

TIM PENILAI

Direktur Perencanaan Pembangunan Daerah

Nama Tanda tangan

Ketua : ______________________ ________________________

Kasubdit Wilayah...
Anggota : 1.____________________ ________________________

2.____________________ ________________________

3.____________________ ________________________

4.____________________ ________________________

37
B. KABUPATEN/KOTA

Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian dan Evaluasi

Bagian A:
Berilah informasi sesuai pertanyaan. Jika informasi yang ditanyakan tidak
tersedia, berikan keterangan bahwa data tidak tersedia

Bagian B, C, D, dan E
1) Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk masing-masing
pernyataan di bawah ini
2) Berilah skor 1 untuk jawaban Ya, dan skor 0 untuk jawaban Tidak

Bagian A Data Musrenbang

Bagian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang kondisi


kabupaten/kota penyelenggara, status perkembangan perencanaan
daerah, pengorganisasian dan profil peserta musrenbang, terutama
keikutsertaan kaum perempuan dan non government stakeholders.

No Pertanyaan Jawaban
1 Nama kabupaten/kota ...................................................
2 Jumlah penduduk kabupaten/kota ...................................................
Dokumen Perencanaan yang Dimiliki Daerah (beri tanda √ pada kotak yang sesuai)
3 RPJPD … Ada … Tidak Ada
4 RPJMD … Ada … Tidak Ada
5 RENSTRA SKPD … Ada … Tidak Ada
6 RTRWD … Ada … Tidak Ada
7 Tempat pelaksanaan
8 Waktu pelaksanaan (hari dan jam mulai dan berakhir) ...................................................
9 Jumlah peserta ...................................................
10 Jumlah peserta menurut gender (laki dan perempuan) ...................................................
11 Jumlah peserta menurut pemerintah dan non ...................................................
pemerintah
12 Jumlah fasilitator ...................................................
13 Jumlah dana penyelenggaraan Musrenbang kab/kota Rp...................................................
14 Susunan organisasi dan keanggotaan TIM Lampirkan
Penyelenggara Musrenbang

38
Bagian B Persiapan Musrenbang

Persiapan yang baik akan meningkatkan kualitas pelaksanaan dan hasil


musrenbang. Sasaran yang harus dicapai dalam persiapan musrenbang
adalah: (1) peserta telah diberitahu lebih awal akan adanya musrenbang;
(2) peserta telah menerima bahan yang akan dibahas sehingga
memungkinkan peserta mempunyai cukup waktu untuk memahami
tentang maksud dan tujuan musrenbang, kemudian mengkaji,
menyiapkan komentar, saran dan usulan yang terarah; (3) informasi yang
disajikan sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh peserta
yang terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan, pengalaman dan
status sosial.

No Pertanyaan Ya Tidak

B.1 Pengorganisasian Penyelenggaraan

1 Ada undangan Jadwal dan agenda Musrenbang Kab/Kota diumumkan/disampaikan


minimal 7 hari sebelum pelaksanaan

2 Media yang digunakan untuk mengumumkan undangan, jadwal dan agenda


Musrenbang dinilai efektif

Jumlah Skor B.1

B.2 Proses Musyawarah yang Mengawali Musrenbang Kabupaten/Kota

3 Seluruh desa dan kelurahan telah melaksanakan Musrenbang Desa/kelurahan

4 Seluruh desa/kelurahan membuat nota kesepakatan hasil musrenbang desa/kel

5 Seluruh kecamatan telah melaksanakan Musrenbang Kecamatan

6 Seluruh Kecamatan membuat nota kesepakatan hasil musrenbang kecamatan

7 Seluruh SKPD telah melaksanakan pembahasan Forum SKPD

8 Seluruh SKPD telah membuat Nota Kesepakatan hasil pembahasan forum SKPD

Jumlah Skor B.2

B.3 Ketersediaan Informasi bagi Peserta

9 Ada Ringkasan Pokok-pokok Substansi RPJMD

39
No Pertanyaan Ya Tidak

10 Ada ringkasan rancangan RKPD tahun rencana yang disusun Bappeda

Ringkasan rancangan RKPD memuat:


11 Program menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan

12 Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib, dan urusan pilihan

13 Tolok ukur kinerja program dan kegiatan

14 Target kinerja capaian program dan kegiatan

15 Pagu indikatif program dan kegiatan

16 Ada ringkasan APBD tahun berjalan

17 Ada ringkasan Rancangan Renja-SKPD hasil Forum SKPD

18 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Internal SKPD

19 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Lintas SKPD

20 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Lintas


Kewilayahan

21 Ringkasan Rancangan Renja SKPD memuat Program dan Kegiatan Multi Tahun

22 Ada informasi tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Alokasi Dana Desa

23 Ada daftar prioritas kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan yang merupakan


hasil Musrenbang Kecamatan

Jumlah Skor B.3


Jumlah Skor Komponen B

Catatan Penilai atas Komponen Persiapan Musrenbang

- Pengorganisasian penyelenggaraan…………………………………
…………………………………………………………………................…
………………………………………………………………………........…

- Proses musyawarah yang mengawali musrenbang…………….....


…………………………………………………………………………....…
…………………………………………………………………………....…
- Ketersediaan informasi bagi peserta…………………………….....…
…………………………………………………………………................…
………………………………………………………………………........…

40
Bagian C Pelaksanaan Musrenbang

Sasaran yang perlu dicapai dalam pelaksanaan musrenbang adalah; (1)


kelengkapan dan kualitas informasi yang disampaikan kepada peserta,
terutama tentang kejelasan isu dan permasalahan strategis yang
dihadapi, prioritas program, kegiatan dan ketersediaan pendanaan; (2)
adanya instrumen (format, checklist dsb) yang memudahkan peserta
untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan; (3) kesesuaian
pembahagian diskusi kelompok dengan pembahagian fungsi
pemerintahan daerah, tematik isu strategis yang dihadapi; (4)
ketersediaan fasilitator yang independen dan kompeten untuk memandu
jalannya diskusi untuk mencapai kesepakatan; (5) kualitas demokratisasi
dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan; (6)
keterwakilan stakeholders; (7) keterlibatan aktif DPRD; (8) nara sumber
menguasai materi yang disampaikan.

No Pertanyaan Ya Tidak

C.1 Jadwal dan Tempat Pelaksanaan

1 Musrenbang kabupaten/kota dilaksanakan sesuai jadwal yang dianjurkan


Pemerintah (sepanjang Bulan Maret)

2 Jumlah hari yang dialokasikan untuk Musrenbang Kabupaten/Kota dinilai memadai

3 Waktu disediakan untuk Musrenbang dinilai memadai

4 Tempat pelaksanaan Musrenbang dinilai memadai

5 Fasilitas pertemuan (overhead projector, flip chart, bahan peraga penunjang


pertemuan) dinilai memadai

Jumlah Skor C.1

C.2 Informasi yang Disampaikan dalam Pemaparan Nara Sumber

6 Ada pemaparan Pusat tentang RKP Nasional mengenai isu strategis dan prioritas
pembangunan skala nasional, serta isu/program terkait kabupaten/kota

7 Ada pemaparan Provinsi tentang RKP Provinsi terkait isu dan program/kegiatan di
wilayah Kabupaten/Kota

8 Ada informasi dana dekonsentrasi untuk provinsi

41
No Pertanyaan Ya Tidak

9 Ada informasi dana pembantuan untuk kabupaten/kota

10 Ada pemaparan tentang pokok-pokok substansi RPJMD Kabupaten/Kota

11 Ada pemaparan Rancangan RKPD oleh Kepala Bappeda

12 Ada pokok-pokok pikiran yang disampaikan oleh DPRD

13 Ada informasi tentang Prioritas dan Plafon Anggaran Alokasi Dana Desa

14 Ada Pemaparan Rancangan Renja SKPD oleh Ketua TIM Penyelenggara dan/atau
Kepala SKPD*

15 Ada verifikasi Rancangan Renja SKPD oleh Kepala SKPD, delegasi kecamatan, dan
delegasi forum SKPD

16 Pemaparan Kepala SKPD yang mengemban fungsi pelayanan dasar dan yang
menjadi prioritas pembangunan tentang Rancangan Renja SKPD

17 Ada penyampaian perkiraan kemampuan pendanaan baik dari APBD Kab/Kota, APBD
Prov, APBN, dan sumber dana lainnya

Jumlah Skor C.2

C.3 Ketersediaan Kriteria, Score, dan Format Untuk Prioritisasi

18 Ada pembahasan dan penyepakatan kriteria dan score untuk prioritisasi usulan
kegiatan pembangunan tahun rencana

19 Ada prioritisasi kegiatan pembangunan yang diusulkan untuk tahun rencana

20 Terdapat format, instrumen, atau formulir yang memudahkan peserta melakukan


prioritisasi

21 Ada formulir tentang Target Kinerja Dari Setiap Urusan Pemerintahan Daerah (Sasaran
program dan kegiatan, target kinerja capaian program, organisasi SKPD pelaksana
dan pagu indikatif)- Lampiran A.X. Permendagri 13/2006

22 Ada formulir tentang Program dan Kegiatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah –
Lampiran A.VII Permendagri 13/2006

Jumlah Skor C.3

C.4 Agenda Pembahasan

23 Ada penjelasan maksud, tujuan, agenda serta keluaran yang diharapkan dari
Musrenbang oleh Ketua Tim Penyelenggara

42
No Pertanyaan Ya Tidak

24 Ada pembahagian kelompok pembahasan menurut fungsi-fungsi pemerintahan


daerah atau kelompok fungsi terkait

25 Ada panduan untuk diskusi kelompok mengikuti alur pemikiran strategis

26 Ada fasilitator memandu diskusi kelompok

27 Dinamika pembahasan dalam kelompok berjalan baik dan kondusif

28 Waktu yang disediakan untuk diskusi kelompok dinilai memadai

29 Ada presentasi kelompok di pleno untuk mengemukakan hasil dan kesepakatan


diskusi kelompok

30 Waktu untuk presentasi kelompok dinilai memadai

31 Waktu yang disediakan untuk pleno pemaparan hasil prioritisasi kegiatan


pembangunan dinilai memadai

Jumlah Skor C.4

C.5 Keterwakilan Stakeholders dan Nara Sumber

32 Ada wakil seluruh SKPD

33 Ada perwakilan pimpinan DPRD

34 Ada perwakilan LSM yang bekerja dalam skala kabupaten/kota

35 Ada perwakilan perguruan tinggi setempat

36 Ada perwakilan dunia usaha

37 Ada perwakilan kelompok masyarakat marjinal

38 Ada perwakilan kelompok perempuan

39 Ada perwakilan organisasi profesi

40 Ada perwakilan pemerintah pusat

41 Ada wakil Bappeda Provinsi

42 Ada wakil Tim Penyusun RKPD

43 Ada wakil dari Panitia/Tim Anggaran Eksekutif dan DPRD

43
No Pertanyaan Ya Tidak

44 Ada delegasi Kecamatan untuk Forum SKPD dan Musrenbang Kab/Kota

45 Ada delegasi Forum SKPD untuk Musrenbang Kabupaten/Kota

46 Kapasitas peserta yang hadir untuk mengikuti secara aktif diskusi dinilai memadai

47 Jumlah nara sumber yang hadir dinilai memadai

48 Kapasitas nara sumber yang hadir dinilai memadai

Jumlah Skor C.5

C.6 Ketersediaan dan Kompetensi Fasilitator

49 Ada fasilitator berasal dari unsur Non Pemerintah

50 Ada fasilitator berasal dari unsur Pemerintah

51 Jumlah fasilitator dinilai memadai

52 Kompetensi dan kualifikasi fasilitator dinilai memadai

53 Kapasitas fasilitator untuk memandu dan menstimulasi diskusi dinilai memadai

54 Kapasitas fasilitator untuk merumuskan naskah kesepakatan dinilai memadai

Jumlah Skor C.6

C.7 Fasilitas dan Peralatan Pendukung

55 Kapasitas tempat pertemuan untuk menampung jumlah peserta memadai

56 Fasilitas tempat pertemuan dinilai memadai

57 Peralatan untuk presentasi nara sumber memadai

58 Ada flip chart untuk mengorganisasikan masukan

59 Kelengkapan tulis menulis disediakan secara memadai

Jumlah Skor C.7


Jumlah Skor Komponen C

* Pemaparan Kepala SKPD terutama yang berkaitan dengan fungsi pelayanan dasar

44
Catatan Penilai atas Komponen Pelaksanaan Musrenbang

- Jadwal dan tempat pelaksanaan……….............................................…

- Informasi yang disampaikan dalam pemaparan nara sumber


.....................................................................................................................

- Ketersediaan kriteria, score, dan format untuk prioritisasi……....…

- Agenda pembahasan …………….........................................................

- Keterwakilan stakeholder dan nara sumber…………………….......

- Ketersediaan dan kompetensi fasilitator………………………………

- Fasilitas dan peralatan pendukung……………………………………

Bagian D Kualitas Hasil Musrenbang

Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam rangkaian pelaksanaan


musrenbang, karena bagian ini adalah tujuan utama penyelenggaraan
musrenbang yaitu mendapatkan kesepakatan antara pemerintah daerah
dengan stakeholders atas rancangan RKPD dan Renja SKPD untuk
diproses menjadi Rancangan Akhir RKPD dan selanjutnya menjadi
dokumen final RKPD dan Renja SKPD. Perlu dinilai sejauh mana peringkat
kesesuaian antara hasil bottom up process dan forum SKPD dengan
rancangan RKPD dan Renja SKPD yang disepakati; dan peringkat
kepuasan para peserta terhadap hasil kesepakatan yang dicapai, yaitu
sejauh mana aspirasi dan kebutuhan masyarakat terakomodasi dalam
rancangan RKPD dan Renja SKPD

Penilaian juga bisa dilakukan terhadap kesesuaian isu dan permasalahan


daerah dan SKPD dengan prioritas program dan kegiatan yang disepakati.

45
No Pertanyaan Ya Tidak

D.1 Rumusan Kesepakatan untuk Rancangan Akhir RKPD

1 Disepakatinya arah kebijakan pembangunan tahun rencana

2 Disepakatinya Rancangan RKPD yang mencakup:


• Program menurut fungsi, urusan wajib dan urusan pilihan
• Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib dan urusan pilihan
• Tolok ukur kinerja program dan kegiatan
• Target kinerja capaian program dan kegiatan
• Pagu indikatif program dan kegiatan

3 Disepakatinya Rancangan Renja SKPD yang mencakup:


• Program menurut fungsi, urusan wajib dan urusan pilihan
• Kegiatan menurut fungsi, urusan wajib dan urusan pilihan
• Lokasi kegiatan
• Tolok ukur kinerja kegiatan
• Target kinerja capaian program
• Target kinerja capaian kegiatan
• Pagu indikatif kegiatan

4 Disepakatinya daftar prioritas kegiatan yang sudah dipilah berdasarkan sumber pembiayaan
dari APBD Kab/Kota, APBD Provinsi, APBN, dan sumber pendanaan lainnya

5 Disepakatinya daftar usulan kebijakan/regulasi pada tingkat pemerintahan Kab/Kota,


Provinsi, dan/atau Pusat

6 Disepakatinya rancangan pendanaan untuk Alokasi Dana Desa

7 Disepakati delegasi peserta Musrenbang Kabupaten/Kota untuk Kegiatan Pasca


Musrenbang

Jumlah Skor D.1

D.2 Efektivitas Hasil Kesepakatan Musrenbang dalam Memenuhi Harapan


Peserta Musrenbang

8 Ada kesesuaian antara isu dan permasalahan daerah dengan prioritas program dan
kegiatan dalam Rancangan RKPD dan SKPD

9 Kesepakatan musrenbang mencerminkan sebagian besar aspirasi peserta


musrenbang/masyarakat (bottom-up process)

10 Peserta pada umumnya merasa puas dengan kesepakatan hasil musrenbang

11 Ada keselarasan antara pokok-pokok pikiran DPRD dengan hasil kesepakatan


musrenbang
Jumlah Skor D.2

46
No Pertanyaan Ya Tidak

D.3 Prioritas Program terkait Isu-Isu Daerah dan Nasional yang Disepakati

12 Akses dan kualitas Pendidikan

13 Akses dan kualitas Kesehatan

14 Pengentasan kemiskinan

15 Penanganan malnutrisi dan gizi buruk

16 Kesejahteraan dan perlindungan anak

17 Penguatan peran perempuan dalam pembangunan

18 Keadilan dan kesetaraan gender

19 Penanganan konflik daerah

20 Pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme

21 Gangguan ketertiban dan keamanan

22 Revitalisasi pertanian

23 Pencegahan bahaya anthrax

24 Pencegahan dan penanggulangan avian influenza

25 Prasarana dan sarana

26 Lingkungan hidup
Jumlah Skor D.3

D.4 Naskah Kesepakatan Hasil Musrenbang

27 Terdapat berita acara hasil Musrenbang Kab/Kota

28 Naskah kesepakatan Hasil Musrenbang memuat secara jelas program dan kegiatan
disepakati, sumber daya dan dana, serta penanggung jawab implementasi kesepakatan

29 Berita acara ditanda tangani oleh semua perwakilan peserta musrenbang

30 Berita acara tsb diinformasikan kembali kepada peserta Musrenbang Kecamatan/


Forum SKPD oleh delegasi masing-masing

Jumlah Skor D.4


Jumlah Skor Komponen D

47
Catatan Penilai atas Komponen Kualitas Hasil Musrenbang

- Rumusan kesepakatan untuk rancangan akhir RKPD………………

- Efektivitas hasil kesepakatan Musrenbang dalam memenuhi


harapan peserta Musrenbang ..........................................................

- Prioritas program terkait isu-isu nasional yang disepakati


…………………………….......................................................................

- Naskah kesepakatan hasil Musrenbang .........................................

Bagian E Pasca Pelaksanaan Musrenbang

Bagian ini erat kaitannya dengan pengawalan hasil kesepakatan


musrenbang kedalam proses penganggaran pembangunan daerah. Perlu
dinilai apakah ada usaha untuk melanjutkan keterlibatan masyarakat
dalam proses penganggaran seperti dalam perumusan KUA, PPAS dan
selanjutnya Rancangan APBD. Kesinambungan ini diperlukan agar ada
keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran daerah.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada DPRD setempat

2 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada masing-masing SKPD

3 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada Tim Penyusun Program Tahunan dan RAPBD

4 Ada jadwal yang jelas mengenai rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan


hasil Musrenbang kepada Kecamatan

5 Ada jadwal yang jelas rencana Pemda/Bappeda untuk menyampaikan hasil


Musrenbang kepada delegasi Musrenbang Kecamatan dan Forum SKPD

6 Telah ada agenda untuk kegiatan pasca Musrenbang Kabupaten/kota

7 Ada rencana konsultasi publik untuk KUA dan PPAS


Jumlah Skor Komponen E

48
Catatan Penilai atas Komponen Pasca Pelaksanaan Musrenbang

Rangkuman Jumlah Total Total score % score Prioritas Penguatan


Hasil Penilaian pertanyaan score yang yang dicapai Komponen
ideal dicapai thdp score Penyelenggaraan
ideal Musrenbang RKPD

a b c = 100 x b/a

B. Persiapan 23 23
Musrenbang

C .Pelaksanaan 59 59
Musrenbang

D. Kualitas Hasil 30 30
Musrenbang

E. Pasca Pelaksanaan 7 7
Musrenbang

JUML. NILAI KUMULATIF 119 199

49
Rekomendasi: (usulan komponen pelaksanaan musrenbang RKPD yang perlu disempurnakan)

DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH


DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DEPARTEMEN DALAM NEGERI

TIM PENILAI

Direktur Perencanaan Pembangunan Daerah

Nama Tanda tangan

Ketua : ______________________ ________________________

Kasubdit Wilayah...
Anggota : 1.____________________ ________________________

2.____________________ ________________________

3.____________________ ________________________

4.____________________ ________________________

50
51

Anda mungkin juga menyukai