Anda di halaman 1dari 16

A.

Kompetensi
Setelah praktikum di harapkan mahasiswa dapat :
Merancang dan membuat detektor BCD

B. Teori Dasar

X Rangkaian kombinatorial Z Ket :

X = masukan

mi = masukan memori
mo mi mo = keluaran memori
Ragkaian memori
Z = keluaran

CLK CLK = clock

Gb.1 Diagram Sekuensial

1. Urutan langkah-langkah dalam proses analisis adalah

Persamaan masukanPersamaan
elemen memori
Keadaan berikutnya
Tabel transisi Diagram keadaan
Rangkaian

Gb.2 Diagram Proses Analisis


2. Urutan langkah-langkah dalam proses sinesis :
Pers.
masukan elemen memori
Diag. Keadaan
5
Diskripsi Fungsi Tabel keadaan minimal Tabel Transisi
Tabel. Keadaan 4
Rangkaian
1 2 3
State
assignment
Gb.3 Diagram Proses Sintesis
C. Alat dan Bahan
1. Komputer yang telah terinstal EWB

D. Langkah kerja
1. Mendeskripsikan fungsi detektor BCD :
Rangakaian detektor BCD dapat mendeteksi kode BCD yang dimasukan lewat X
secara berurutan dalam 4 kali periode clock. Output Z akan berlevel 0 bila yang di
masukan adalah kode BCD, dan akan berlever 1 bila yang di masukan bukan kode
BCD.
2. Membuat diagram keadaan, A, B, C, D.......O adalah state XП/Z

A
0 /0 1 /0
X = Masukan (0/1)

П = pulsa Clock B I
0 /0 1 /0 0 /0 1 /0
Z = output

C F J M
0 /0 1 /0 0 /0 1 /0 0 /0 1 /0 0 /0 1 /0

D E G H K L N O
0,1 /0 0,1 /0 0,1 /0 0,1 /0 0,1 /0 0,1 /1 0,1 /1 0,1 /1

Gb.4 Diagram Keadaan


3. Ubah diagram keadaan dalam bentuk tabel keadaan

Keadaan Keadaan Berikut Qt+1, Z

Awal Qt X=0 X=1

A B,0 I,0

B C,0 F,0

C D,0 E,0

D A,0 A,0

E A,0 A,0

F G,0 H,0

G A,0 A,0

H A,0 A,0

I J,0 M,0

J K,0 L,0

K A,0 A,0

L A,1 A,1

M A,0 O,0

N A,1 A,1

O A,1 A,1

4. Mereduksi keadaan dari tabel dengan cara “berawal dari keadaan yang berbeda
menghasilkan keadaan berikut yang sama berarti keadaan awal itu identik”

Keadaan Keadaan Berikut Qt+1, Z

Awal Qt X=0 X=1

A B, 0 I ,0

B C (CF), 0 F (CF), 0

C (CF) D (DEGHK), 0 E (DEGHK), 0

D (DEGHK) A ,0 A ,0

E A ,0 A ,0
F G (DEGHK), 0 H (DEGHK), 0

G A ,0 A ,0

H A ,0 A ,0

I J ,0 M ,0

J K (DEGHK), 0 L (LNO), 0

K A ,0 A ,0

L (L N O) A ,1 A ,1

M O (LNO), 0 O (LNO), 0

N A ,1 A ,1

O A ,1 A ,1

5. Menentukan tabel keadaan minimal

Keadaan Keadaan Berikut Qt+1, Z

Awal Qt X=0 X=1

A B, 0 I ,0

B CF, 0 CF, 0

CF DEGHK, 0 DEGHK, 0

DEGHK A ,0 A ,0

I J ,0 M ,0

J DEGHK, 0 LNO, 0

LNO A ,1 A ,1

M LNO, 0 LNO, 0
6. Membuat diagram keadaan minimal

A
0/0 1/0
B I
x/0 0/0 1/0
x/0 x/1
CF J M
x/0 0/0 1/0 x/0

DEGHK LNO

Gb.5 Diagram Keadaan Minimal

7. Menentukan jumlah FF, dan persamaan masing-masing masukan, serta persamaan


output Z.
8. Impelementasikan formula dalam bentuk rangkaian
9. Amati tampilan pada seven segmen dan LED
10. Juga amati hubungan input, memori dan output dengan Logic Analyzer bila di
beri masukan Word Generator

E. Analisa Data
1. Melakukan langkah-langkah seperti di atas hingga di dapat diagram keadaan
minimal
2. Membuat tabel transisi

Awal X=0 X=1


P Q R Dp Dq Dr Z Dp Dq Dr Z
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0
0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0
1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0
3. Menentukan jumlah FF dan persamaan masing-masing masukan, serta persamaan
output.

QR QR
XP XP
00 01 11 10 00 01 11 10
00 0 0 0 0 00 1 1 0 0
01 1 0 0 1 01 1 0 0 1
11 1 1 0 1 11 0 1 0 1
10 1 0 0 0 10 0 1 0 0
Dp = P R' + X Q' R' + X P Dr = Q' X' P' + Q' R' X' + X Q' R + Q
Q' R' P

QR QR
XP XP
00 01 11 10 00 01 11 10
00 0 1 1 0 00 0 0 0 0
01 0 1 0 1 01 0 0 1 0
11 1 1 0 1 11 0 0 1 0
10 0 1 1 0 10 0 0 0 0
Dq = Q' X P + Q' R + Q R' P + R P' Z=QRP

4. Mengimpelemntasikan formula dalam bentuk rangkaian


Dengan formula masukan di atas di dapatkan masukan untuk flip-flop:
a. Dp terdapat 1 buah gerbang OR dengan 3 input dari output 3 buah gerbang
AND
b. Dq terdapat 1 buah gerbang OR dengan 4 input dari output 4 buah gerbang
AND
c. Dr terdapat 1 buah gerbang OR dengan 4 input dari output 4 buah gerbang
AND
d. Z terdapat 1 buanh gerbang AND dengan 3 input dari output Qp, Qq dan Qr

Terdapat X sebagai input, terdapat Z sebagai output (Z akan menyala sebagai


indikasi bahwa detektor BCD bekerja, yaitu ketika lampu menyala berarti
masukan sudah bukan BCD lagi). Kemudian C sebagai clock yang berfungsi
untuk mengeksekusi.
Rangkaiannya seperti di bawah ini :

Gambar 1. Rangkaian detektor BCD

5. Mengamati tampilan pada seven segment dan LED


Kondisi A :

Gambar 2. Dalam Kondisi A


Kondisi B :

Gambar 3. Dalam Kondisi B

Kondisi C F :

Gambar 4. Dalam Kondisi C F


Kondisi D E G H K :

Gambar 5. Dalam Kondisi DEGHK

Kembali lagi ke kondisi A :

Gambar 6. Kembali ke Kondisi A


Setelah di beri input (X), maka ke kondisi I :

Gambar 7. Kondisi I

Kondisi M :

Gambar 8. Kondisi M
Kondisi J :

Gambar 9. Kondisi J

Kondisi L N O :

Gambar 10. Kondisi L N O


Kembali lagi ke kondisi A :

Gambar 11. kembali ke Kondisi A

Didapatkan dua cara agar detektor BCD dapat mengindikasikan yang non-BCD :
a. Dengan X = 1, clock sebanyak 3 kali (nilai terbaca 0,4,6) untuk clock selanjutnya
output (Z) berlogika 1 (nilai terbaca 7 ) mengindikasikan detektor BCD mendeteksi
non –BCD.
b. Dengan X = 1, clock sebanyak 2 kali kemudian menginstruksikan X = 0, clock
sebanyak sekali (nilai terbaca 0, 4, 5) kemudian menginstruksikan kembali X = 1,
maka output (Z) berlogika 1 (nilai terbaca 7 ) mengindikasikan detektor BCD
mendeteksi non –BCD.
6. Mengamati hubungan input, memori, dan output, dengan Logik analyser bila di
beri masukkan Word Generator dengan logic analyzer.

Gambar 12. Rangkaian detector BCD dengan Word generator dan Logic Analyzer

Gambar 13. Word Generator


Gambar 14. Hasil Pengamatan Logic Analyzer

Dari tampilan yang ada bisa disimpulkan bahwa rangkaian yang dibuat merupakan
rangkaian detektor BCD, dimana ketika ada bilangan non-BCD output Z akan
berlogika 1 dan sebaliknya ketika ada bilangan BCD, output Z akan berlogika 0.
Tampilan yang dihasilkan dengan pengaturan clock dan input X sesuai dengan diagram
keadaan minimal.
F. KESIMPULAN
1. Rangkaian detektor BCD merupakan rangkaian filter
(penyaring dari input X), dimana output Z akan berlogika (level) = 0 apabila kode
yang dimasukkan merupakan kode BCD, dan output Z akan berlogika (level) = 1
apabila kode yang dimasukkan bukan merupakan kode BCD.
2. Pada implementasinya, rangkaian detektor BCD dapat
dibangun dari 4 buah Flip – Flop dan beberapa gerbang logika yang
dikombinasikan berdasarkan data perencanaan (penyederhanaan).
3. Langkah-langkah melakukan perancangan rangkaian sekuensial
mode clock adalah sebagai berikut:
a. Mendiskripsikan fungsi detektor BCD
b. Membuat diagram keadaan
c. Tabel keadaan
d. Reduksi Tabel Keadaan
e. Tabel keadaan minimal
f. Diagram keadaan minimal
g. Tabel transisi
h. Perumusan formula masukan menggunakan peta karnaugh
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN SISTEM ELEKTRONIKA
DETECTOR BCD
No. LST/EKA/EKA 220/03

Disusun oleh:

UMAR HASAN ALFAROUQ


08502244026 D.6.2

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

Anda mungkin juga menyukai