Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS

PADA CV. CITRA JEPARA FURNITURE


Darminto Pujotomo, Haryo Santoso, Halimah Nursanti
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof Sudarto, SH., Semarang
darminto@industri.ft.undip.ac.id

Abstrak

CV. Citra Jepara adalah perusahaan furnitur ekspor. Pada masa itu, perusahaan hanya melihat
level keuntungan untuk mengkaji perusahaan telah berjalan lebih baik atau kebalikannya. Hasil persepsi
membuat perusahaan hanya sedikit memperhatikan efisiensi pemakaian sumber daya yang dimiliki
(input) sehingga perusahaan membutuhkan biaya besar untuk melakukan aktivitas perusahaan.
Penelitian ini mempelajari evaluasi produktivitas perusahaan dan pengukuran serta hubungan
antara level produktivitas dengan level profitabilitas (kemampuan perusahaan untuk menciptakan laba)
yang dapat dicapai oleh perusahaan.
Hasil penelitian ini tentang pengukuran produktivitas parsial memperlihatkan level
produktivitas berubah-ubah dan masih memerlukan usaha peningkatan produktivitas parsial terutama
dalam pemakaian masing-masing input dengan efisien. Level Total Factor Productivity selama perioda
pengukuran memperlihatkan level pertumbuhan positif. Ini melukiskan perusahaan sukses dalam
mengelola input tenaga kerja dan modal kolektif yang dimiliki. Level Total Productivity selama perioda
pengukuran menunjukkan level pertumbuhan yang berubah-ubah. Ini melukiskan perusahaan itu belum
dapat mengelola input yang dimiliki keseluruhan dengan sukses.
Untuk melukiskan hubungan antara produktivitas total dengan profitabilitas dari hasil
penelitian bisa diketahui faktor produktivitas (0,998) mempunyai pengaruh lebih besar dibandingkan
pemulihan harga (0,457) untuk peningkatan profitabilitas perusahaan selama kurun waktu satu tahun
perioda pengukuran. Diperlukan usaha untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan untuk periode
mendatang disertai usaha untuk meningkatkan produktivitas yang memusatkan pada peningkatan
produktivitas material dan produktivitas modal sebagai input yang sangat mempengaruhi profitabilitas
perusahaan dengan cara berkelanjutkan dan berkesinambungan.
Kata kunci: pengukuran evaluasi dan produktivitas, profitabilitas

Abstract

CV. Citra Jepara is an export furniture company. During the time, company only seeing size
measure "profit level" to assess do company have walked better or on the contrary. The perception result
makes company less paying attention of efficiency usage owned resource (input) so that company release
big expense to execute corporate activity.
This research will be studied about company productivity evaluation and measurement and also
relationship between productivity levels with profitability level (ability of company to create profit) which
can be reached by company.
This research results about measurement partial productivity is shows productivity level
fluctuating and still need effort to make-up of partial productivity especially in usage efficiency of each
input had. The Total Factor Productivity level during the measurement period shows positive growth
level. This depict that company manage owned labour input and owned capital input collectively
succesfull. The Total Productivity level during measurement period shows fluctuating growth level. This
depicts that company not yet earned to manage the owned overall of input successful.
To depict relationship between total productivity with profitability from result of research can
know that productivity factor (0,998) having larger ones influence than price recovery (0,457) to make-
up of company profitability during range of time one measurement period year. Become as effort to
increase company profitability for the future period can be done with effort to increase productivity
which focussed increase of material productivity and capital productivity as input which have very
influences with company profitability by continue and continual.
Keywords: evaluation and productivity measurement, profitability

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 26


PENDAHULUAN juga merupakan landasan bagi perusahaan
Seperti halnya perusahaan lain dalam menentukan arah kebijakan
peningkatan profit merupakan tujuan utama peningkatan produktivitas pada masa yang
bagi CV. Citra Jepara Furniture. Selama ini akan datang.
kinerja perusahaan dikatakan berjalan baik Dengan adanya upaya peningkatan
atau sebaliknya hanya dengan melihat produktivitas perusahaan diharapkan dapat
perbandingan tingkat profit pada periode meningkatkan profitabilitas. Untuk itu
pengukuran dibandingkan dengan periode perlu dilakukan penelitian yang akan
sebelumnya. mampu menjawab permasalahan sebagai
Dalam sistem pengukuran kinerja berikut :
perusahaan, terdapat tujuh tolok ukur yang 1. Bagaimana proses pengukuran
diperhatikan, yaitu efektivitas, efisiensi, produktivitas dilakukan, baik
kualitas, profitabilitas, produktivitas, produktivitas parsial, total faktor dan
quality of work life, dan inovasi produktivitas total sebagai
[Sink,1985]. 2. ukuran yang dapat menggambarkan
Perusahaan kurang memperhatikan kinerja perusahaan dilihat dari hubungan
efisiensi penggunaan sumber daya (input) antar sisi output dan sisi inputnya ?
yang dimiliki dengan hanya melihat tingkat 3. Bagaimana evaluasi tingkat
profit yang dicapainya pada periode produktivitas dilakukan untuk
tertentu, sehingga mengeluarkan biaya yang 4. mengetahui perkembangan produktivitas
besar untuk melaksanakan aktivitas sehari- perusahaan dalam periode waktu
hari (termasuk proses produksi) yang tertentu ?
berpengaruh pada penerimaan profit 5. Apakah tingkat produktivitas dan
perusahaan. Jika biaya yang dikeluarkan perbaikan harga dapat berpengaruh pada
semakin besar maka profit yang diterima profitabilitas yang dapat dicapai
semakin kecil. perusahaan dengan menggunakan
Dalam aktivitas pengadaan bahan analisis regresi linier ?
baku pada CV. Citra Jepara Furniture 6. Tindakan apa saja yang mungkin
mengeluarkan biaya yang sangat besar dan diambil dalam upaya peningkatan
tidak efisien. Selain itu pengelolaan sumber produktivitas perusahaan ?
daya tenaga kerja (input tenaga kerja) CV.
Citra Jepara Furniture juga belum efisien. TINJAUAN PUSTAKA
Hal ini terlihat belum adanya waktu baku Berdasarkan flow chart
pengerjaan pada masing-masing stasiun penyelesaian masalah terbagi empat
kerja, yang mengakibatkan operator kurang langkah yang dilakukan dalam rangka
mengoptimalkan jam kerjanya sehingga upaya peningkatan produktivitas
jadwal produksinya mundur. perusahaan yang diharapkan dapat
Peningkatan produktivitas dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan
sistem pengukuran kinerja sangat sesuai dengan konsep Manajemen
diperlukan. Bagaimana produktivitas itu Produktivitas. Konsep menejemen
dapat dicapai, maka yang harus dilakukan produktivitas terdiri dari empat fase siklus,
perusahaan pertama kali adalah yaitu pengukuran produktivitas, evaluasi,
mengukurnya secara periodik. perencanaan dan perbaikan.
Hasil pengukuran produktivitas di
suatu periode merupakan tinjauan bagi Pengukuran Produktivitas
peningkatan produktivitas di periode yang Pengolahan Data
lain. Dengan menganalisis hasil Pengolahan data yang dilakukan dibagi
pengukuran produktivitas akan diketahui menjadi tiga bagian, yaitu :
kekurangan yang ada, dimana selanjutnya 1). Pengukuran Produktivitas Parsial
kekurangan dapat diperbaiki, sehingga Dalam pengukuran produktivitas
dapat dicapai tingkat produktivitas yang parsial yang diperlukan diukur berdasarkan
lebih tinggi. Analisis terhadap produktivitas
J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 25
rasio-rasio antara lain (berdasarkan input Rasio yang digunakan dalam
yang digunakan) : pengukuran produktivitas total faktor
1. Input Material adalah sebagai berikut :
Rasio (1) = Produktivitas total faktor =
Volume Pemakaian Bahan Baku output bersih
Volume Bahan Baku Tersedia input (tenaga kerja + modal)
Rasio (2) = Dimana : output bersih =
Volume Total produk yang dihasilkan pendapatan hasil produksi +
Volume Pemakaian Bahan Baku inventory barang jadi
Realisasi Stuffing Input tenaga kerja = biaya
Rasio (3) = kompensasi terhadap tenaga kerja
Rencana Stuffing
Rasio (4) = Input modal = modal
Volume produk cacat
tetap + modal bergerak
Volume produk yang dihasilkan
3). Pengukuran Produktivitas Total
2. Input Tenaga Kerja Untuk pengukuran produktivitas
Rasio (5) = total diimplementasikan APC Model dalam
Total produk yang dihasilkan pengukuran produktivitas dengan unit
Jumlah Tenaga Kerja analisis perusahaan (CV. Citra Jepara),
Rasio (6) = pada penelitian kali ini digunakan langkah-
Total produk yang dihasilkan langkah seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Total jam kerja Formula-formula yang digunakan mengacu
Total jam lembur pada formula yang telah dijelaskan
Rasio (7) = sebelumnya pada landasan teori, khususnya
Total jam kerja normal
3. Input Energi mengenai pengukuran produktivitas dengan
Rasio (8) = menggunakan APC Model.
Total Produk yang dihasilkan START

Pemakaian energi / listrik


4. Input modal
Input

Rasio (9) = Hitung indeks


Produktivitas

Total produk yang dihasilkan


Total penggunaan input modal bergerak Hitung indeks
Profitabilitas

Rasio (10) =
Total produk yang dihasilkan Hitung indeks
PerbaikanHarga

Total penggunaan input modal tetap


END

5. Input Distribusi dan Komunikasi


Rasio (11) =
Total produk yang dihasilkan
Total biaya distribusi dan komunikasi
6. Input Pemeliharaan
Rasio (12) =
Total produk yang dihasilkan Gambar 1. Diagram Alir Implementasi APC
Total biaya pemelihara an Model
7. Rasio(13) =
METODOLOGI
Total produk yang dihasilkan
PENELITIAN
Biaya pemelihara an mesin
Tahapan penyelesaian yang
dilakukan untuk menjawab semua
2). Pengukuran Produktivitas Total permasalahan yang dikemukakan di atas
Faktor dapat dilihat pada gambar 2

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 26


HASIL PENELITIAN • Tingkat produktivitas
Evaluasi Produktivitas tenaga kerja terendah sebesar 6,488
Terdiri dari dua langkah evaluasi pada periode dasar (Januari 2003).
yang dilakukan, yaitu : Penyebab rendahnya produktivitas
 Evaluasi Produktivitas Berdasarkan tenaga kerja pada periode Januari
Laporan Perubahan Produktivitas 2003 disebabkan oleh pemanfaatan
Evaluasi produktivitas merupakan waktu kerja yang kurang optimal
langkah lanjutan untuk mengetahui oleh operator, mundurnya waktu
perubahan tingkat produktivitas dalam proses sebagai akibat setting mesin
kurun periode pengukuran. Dari evaluasi ini yang sering dilakukan, kurangnya
diperoleh gambaran mengenai penurunan motivasi operator dalam bekerja
maupun peningkatan produktivitas, serta belum adanya metode baku
sehingga dapat diidentifikasikan dalam proses produksi.
produktivitas dari input faktor yang • Tingkat produktivitas
mengalami penurunan untuk dikaji lebih energi terendah sebesar 26,304
lanjut apa yang menjadi akar penyebab dari pada periode Mei 2003.
masalah penurunan produktivitas itu. Dibandingkan dengan tingkat
Evaluasi yang dilakukan adalah produktivitas energi pada periode
analisis tingkat produktivitas parsial, total dasar sebesar 35,122 terjadi
faktor dan produktivitas total, analisis penurunan sebesar 25,1%.
tingkat profitabilitas, analisis indeks Penyebab rendahnya produktivitas
perbaikan harga serta analisis hubungan energi pada periode Mei 2003
produktivitas, profitabilitas dan perbaikan karena meningkatnya jam lembur
harga. pada periode tersebut sebagai
Dari hasil pengolahan data yang akibat peningkatan pesanan produk.
dilakukan dapat diambil kesimpulan • Tingkat produktivitas
analisis sebagai berikut : modal terendah sebesar 1,817 pada
1. Tingkat produktivitas parsial periode Januari 2003 (periode
menggambarkan kemampuan dasar). Rendahnya produktivitas
perusahaan dalam mengelola masing- modal pada periode Januari 2003
masing input yang dimiliki, baik input disebabkan oleh menurunnya
material, tenaga kerja, modal, energi penadapatan yang diperoleh
dan input lain-lain. Untuk masing- sebagai akibat rendahnya realisasi
masing input selama periode stufing pada periode tersebut.
pengukuran Januari sampai dengan • Tingkat produktivitas
Desember 2003 adalah : pemeliharaan mesin terendah
• Tingkat produktivitas sebesar 4,778 pada periode Januari
material terendah sebesar 0,455 2003 (periode dasar). Rendahnya
pada periode September 2003, jika produktivitas pemeliharaan mesin
dibandingkan dengan tingkat pada periode Januari 2003
produktivitas pada periode dasar disebabkan oleh kondisi awal
sebesar 1,414 terjadi penurunan mesin yang merupakan mesin
produktivitas sebesar 67,8%. second (setengah pakai), frekuensi
Penyebab rendahnya produktivitas kerusakan mesin karena umur
material pada periode September mesin yang sudah tua (± 6 tahun)
2003 dikarenakan faktor serta kebijakan perawatan mesin
ketersediaan bahan baku, yang dilakukan dengan repair
rendahnya ketelitian operator maintenance policy.
bagian saw mill, banyaknya produk
cacat serta kondisi mesin yang
sering mengalami kerusakan.

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 27


START

Identifikasi masalah

Studi pendahuluan Studi literatur

Penentuan teknik
pengukuran

Studi lanjutan :
1. Penentuan alokasi output
dan Input
2. Penentuan periode dasar
3. Penentuan tingkat deflator

Pengumpulan data

Penyesuaian model
pengukuran produktivitas

Pengolahan Data
a). Pengukuran produktivitas parsial
b). Pengukuran produktivitas total faktor
c). Pengukuran produktivitas dengan
APC Model :
1. Menghitung indeks produktivitas
2. Menghitung indeks profitabilitas
3. Menghitung indeks perbaikan harga

ANALISIS
Evaluasi produktivitas berdasarkan
laporan perubahan produktivitas

1. Analisis tingkat produktivitas


parsial , total faktor dan total
2. Analisis tingkat profitabilitas
3. Analisis indeks perbaikan harga
4. Analisis hubungan produktitas dengan
profitabilitas

Evaluasi produktivitas perusahaan


Identifikasi faktor -faktor
penyebab

Penyebaran kuesioner Wawancara

Pengolahan hasil kuesioner dan


wawancara

Diagram sebab -akibat

Perencanaan peningkatan
produktivitas
Usulan perencanaan perbaikan
peningkatan produktivitas

Kesimpulan dan saran

Gambar 2. Flow chart penyelesaian masalah


END

J@TI Undip, Vol III, No 1, Januari 2008 28


2. Tingkat produktivitas total faktor • Konstanta sebesar -0,452
menggambarkan kemampuan menyatakan bahwa jika variabel
perusahaan dalam mengelola input produktivitas dan perbaikan harga
tenaga kerja dan input modal yang dianggap konstan, maka
dimiliki secara bersama. Selama profitabilitas akan menurun sebesar
periode pengukuran Januari sampai 45,2%
dengan Desember 2003 didapatkan • Koefisien regresi produktivitas
bahwa tingkat produktivitas total faktor sebesar 0,998 menyatakan bahwa
tertinggi sebesar 4,297 pada periode setiap peningkatan produktivitas
Desember 2003. Dibandingkan dengan sebesar 100% akan meningkatkan
tingkat produktivitas total faktor pada profitabilitas perusahaan sebesar
periode dasar sebesar 1,419 terjadi 99,8%. Dengan perbaikan harga
peningkatan sebesar 202,7%. Untuk diangggap tetap.
tingkat produktivitas total faktor • Koefisien regresi perbaikan
terendah terjadi pada periode Januari harga sebesar 0,457 menyatakan
2003 (periode dasar) sebesar 1,419. bahwa setiap perbaikan harga
3. Tingkat produktivitas total sebesar 100% akan meningkatkan
menggambarkan keampuan perusahaan profitabilitas perusahaan sebesar
dalam mengelola keseluruhan input 45,7%. Dengan produktivitas
yang dimiliki, yaitu input material, dianggap tetap
tenaga kerja, modal, energi dan input
lain-lain. Selama periode pengukuran  Evaluasi Produktivitas Perusahaan
Januari sampai dengan Desember 2003 Langkah selanjutnya yang
didapatkan bahwa produktivitas total dilakukan adalah evaluasi terhadap
tertinggi sebesar 1,592. Dibandingkan penyebab terjadinya penurunan
dengan tingkat produktivitas total pada produktivitas perusahaan selama periode
periode dasar sebesar 0,596 terjadi pengukuran satu tahun. Untuk mengetahui
peningkatan sebesar 167,02%. Untuk lebih rinci penyebab-penyebab terjadinya
tingkat produktivitas total terendah masalah pada produktivitas perusahaan
terjadi pada periode September 2003 digunakan alat bantu dengan pembentukan
sebesar 0,367. Dibandingkan dengan diagram sebab akibat. Dari diagram sebab
tingkat produktivitas total pada periode akibat ini diharapkan dapat memberikan
dasar terjadi penurunan sebesar analisis yang tepat dalam
38,47%. mengidentifikasikan penyebab-penyebab
4. Dari hasil pengolahan data analisis masalah produktivitas perusahaan.
regresi multi-linear dengan Sehingga untuk selanjutnya dapat diberikan
menggunakan software QS hubungan pemecahan atas masalah yang terjadi.
antara produktivitas total, profitabilitas Berikut adalah analisis untuk masing-
dan perbaikan harga perusahaan selama masing input perusahaan :
periode pengukuran Januari sampai
dengan Desember 2003 didapatkan Analisis Input Material
persamaan di bawah ini : Dari hasil evaluasi laporan
Profitabilitas = -0,452 + 0,998 perubahan produktivitas dapat digambarkan
Produktivitas + 0,457 Perbaikan harga grafik 3 sebagai hasil pencapaian
Dari persamaan diatas dapat diketahui produktivitas material CV. Citra Jepara
bahwa : Furniture untuk tiap periode adalah sebagai
• Faktor produktivitas (0,998) berikut :
mempunyai pengaruh yang lebih
besar daripada perbaikan harga
(0,452) terhadap peningkatan
profitabilitas perusahaan selama
kurun waktu satu tahun periode
pengukuran.
Produktivitas Material CV. Citra Jepara

4,000
Furniture periode 2003
sebab akibat yang dapat dilihat pada
gambar lampiran
3,500

3,000
2,500
Rasio

2,000

Analisis Input Energi


1,500

1,000

Dari hasil evaluasi laporan


0,500

0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode produktivitas
material perubahan produktivitas dapat digambarkan
grafik 5 sebagai hasil pencapaian
produktivitas energi CV. Citra Jepara
Furniture untuk tiap periode adalah sebagai
berikut : Produktivitas Energi CV. Citra J epara

Grafik 3. Produktivitas material 80,000


Furniture periode 2003

periode 2003 70,000

60,000

50,000

Rasio
40,000

Pada grafik 3 periode September 30,000

20,000

2003 mempunyai tingkat produktivitas 10,000

material sangat rendah dibandingkan


0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode

periode lain selama kurun waktu satu tahun


produktivitas energi

periode pengukuran dilakukan. Rendahnya


produktivitas material pada periode
September 2003 dapat diidentifikasikan
penyebab-penyebabnya melalui diagram
Grafik 5. Produktivitas energi periode
sebab akibat yang dapat dilihat pada
2003
gambar lampiran. Sumber : hasil pengolahan data

Analisis Input Tenaga Kerja Analisis Input Modal


Dari hasil evaluasi laporan Dari hasil evaluasi laporan
perubahan produktivitas dapat digambarkan perubahan produktivitas dapat digambarkan
grafik 5 sebagai hasil pencapaian grafik 6 sebagai hasil pencapaian
produktivitas tenaga kerja tiap periode produktivitas modal CV. Citra Jepara
adalah sebagai berikut : Furniture untuk tiap periode adalah sebagai
Produktivitas Tenaga Kerja CV. Citra
berikut : Produktivitas Modal CV. Citra Jepara
Jepara Furniture periode 2003
18,000 Furniture periode 2003
7,000
16,000
14,000 6,000
12,000
Rasio

5,000
10,000
Rasio

8,000 4,000
6,000
3,000
4,000
2,000 2,000
0,000
1,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode produktivitas
0,000
tenaga kerja
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode produktivitas modal

Grafik 4. Produktivitas tenaga kerja


periode 2003
Sumber : hasil pengolahan data Grafik 6. Produktivitas modal
periode 2003
Pada grafik 4 periode Januari 2003 Sumber : hasil pengolahan data
mempunyai tingkat produktivitas tenaga
kerja sangat rendah dibandingkan periode Pada grafik 6 periode Januari 2003
lain selama kurun waktu satu tahun periode mempunyai tingkat produktivitas modal
pengukuran dilakukan. Rendahnya sangat rendah dibandingkan periode lain
produktivitas tenaga kerja pada periode selama kurun waktu satu tahun periode
Januari 2003 dapat diidentifikasikan pengukuran dilakukan. Rendahnya
penyebab-penyebabnya melalui diagram produktivitas modal periode Januari 2003
dapat diidentifikasikan penyebab- Untuk mengetahui komposisi pengaruh
penyebabnya melalui diagram sebab akibat masing-masing input terhadap profitabilitas
yang dapat dilihat pada lampiran. digunakan analisis regresi multi-linear
dengan bantuan software QS.
Analisis Input Pemeliharaan Mesin
Dari hasil evaluasi laporan KESIMPULAN DAN SARAN
perubahan produktivitas dapat digambarkan Nilai koefisien untuk masing-
grafik 7sebagai hasil pencapaian masing input adalah :
produktivitas pemeliharaan mesin CV. Citra • produktivitas material
Jepara Furniture untuk tiap periode adalah mempunyai nilai tertinggi (0,149)
sebagai berikut : • produktivitas tenaga kerja
Pr oduktivi tas Pemelihar aan

90,000
CV . Citr a J epar a F ur nitur e periode 2003
sebesar 0,018
80,000
70,000 • produktivitas modal
60,000
sebesar 0,082
Rasio

50,000
40,000
30,000
• produktivitas energi 0,003
20,000
10,000
• produktivitas distribusi dan
0,000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
komunikasi sebesar 0,002
Periode produktivitas
pemeliharaan • produktivitas pemeliharaan
mesin sebesar 0,002
Hal ini berarti bahwa perusahaan
harus lebih memfokuskan perhatian pada
penggunaan input material dan input modal
yang lebih efektif dan efisien sebagai upaya
Grafik 7. Produktivitas pemeliharaan mesin perencanaan peningkatan produktivitas
periode 2003 untuk periode mendatang. Hal ini
Sumber : hasil pengolahan data
disebabkan melihat komposisi penggunaan
input material dan modal yang lebih
Pada grafik 11 periode Januari
berpengaruh pada profitabilitas perusahaan
2003 mempunyai tingkat produktivitas
dibandingkan input lain. Selain itu
pemeliharaan mesin sangat rendah
peningkatan profitabilitas material dan
dibandingkan periode lain selama kurun
modal yang terjadi selama periode
waktu satu tahun periode pengukuran
pengukuran lebih disebabkan karena faktor
dilakukan. Rendahnya produktivitas
perbaikan harga.
pemeliharaan mesin pada periode Januari
Untuk nilai koefisien perbaikan
2003 dapat diidentifikasikan penyebab-
harga mempunyai nilai konstan untuk setiap
penyebabnya melalui diagram sebab akibat
periode pengukurannya, sehingga dari hasil
yang dapat dilihat pada lampiran.
pengolahan data dengan software QS
Perencanaan Peningkatan Produktivitas didapatkan bahwa koefisien perbaikan
Setelah kita dapat mendefinisikan harga untuk masing-masing input selama
kondisi dan masalah yang terjadi pada periode pengukuran dilakukan tidak
perusahaan, selanjutnya dapat dilakukan berpengaruh terhadap profitabilitas
upaya perbaikan untuk mencapai perusahaan.
peningkatan produktivitas perusahaan.
Langkah pertama yang dapat dilakukan DAFTAR PUSTAKA
dalam perbaikan produktivitas guna 1. Bain, David. (1982), The
perencanaan produktivitas dimasa yang Productivity Prescription: The
akan datang adalah dengan Manager’s Guide to Improving
memprioritaskan kepada permasalahan Productivity and Profits. New York ,
yang sangat berpengaruh pada usaha McGraw-Hill.
peningkatan produktivitas sesuai dengan 2. Gaspersz, Vincent. ,(2000),
faktor input yang dimiliki perusahaan akan Manajemen Produktivitas Total :
diiuraikan selengkapnya pada lampiran. Strategi Peningkatan Produktivitas
Bisnis Global. Jakarta ,PT. Gramedia
Pustaka Utama.
3. Ghozali, Imam. (2001), Aplikasi
Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. Badan Penerbit Undip.
4. Laporan Perekonomian Indonesia,
2003, Jakarta : Biro Pusat Statistik
5. Muttaqien, Zaenal, (1996),
Pengukuran produktivitas bank "X"
dengan menggunakan model
produktivitas total David J. Sumath
dan model produktivitas parsial pospac
yang di sesuaikan. Laporan Tugas
Akhir. Institut teknologi Bandung.
6. Mundel, M. E., (1983), Improving
Productivity And Effectiveness. New
jersey : Prentice-Hall Inc., Englewood
Cliffs.
7. Pharsons, John, (2001),
Productivity Measurement in the
Service Sector. Asian Productivity
Organization. www.apo.com
8. Phusavat, Kongkiti, (2000),
Interrelationship among Profitability,
Productivity and Price Recovery.
www.pindex.ku.ac.th
9. Riyanto, Bambang, (1996), Dasar-
Dasar Pembelanjaan Perusahaan,
Edisi ke-4, Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi (BPFE) Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
10. Sink, D. Scott., (1985),
Productivity Management : Planning,
Measurement and Evaluation, Control
and Improvement. New York : John
Wiley & Sons.
11. Sumanth, D.J, (1984),
Productivity Engineering and
Management. New York ,McGraw-Hill
Inc.
12. www.insight-
analytics.com. Productivity
Measurement. United States of
America. Insight Analytics Group.
Didownload tanggal 7 Juni 2004.
LAMPIRAN

1 Gambar Diagram sebab akibat rendahnya produktivitas material


Operator Bahan baku
Pemeriks aan k ualitas
Kurang teliti dal am pros es dalam bentuk log
pemotongan bahan bak u S upplier terbatas

Kurangny a pem erik saan


Pemotongan bahan k ual itas bahan bak u
bak u ti dak s esuai K eters ediaan bahan bak u
Rendahnya produktivitas
material September 2003
S eri ng mengalam i
k erus ak an/gangguan
Kualitas bahan bak u
K urangny a tenaga QC
tidak s es uai s tandar
Umur mes i n s udah tua

Hany a menerapk an repair Tidak ada tenaga QC


m aintenance pol ic y pada bagian S awn Ti mber

Mesin Produksi Produk cacat

2 Gambar Diagram sebab akibat rendahnya produktivitas tenaga kerja


Waktu kerja tidak optimal Waktu proses
Tidak ada waktu Setting mesin
standar proses sering dilakukan

Hasil produksi per Mundurnya waktu proses


tenaga kerja rendah

Rendahnya produktivitas
tenaga kerja Januari 2003
Tidak ada metode baku Kurang motivasi

Peta proses operasi Tidak ada sistem


tidak ada reward dan insentif

Metode Operator

3 Gambar Diagram sebab akibat rendahnya produktivitas energi

Jam lembur Produk yang dihasilkan

B any ak ny a
Jam lembur pesanan
m eningk at

J umlah produk
meningk at

Rendahnya produktivitas
energi Mei 2003
4 Gambar Diagram sebab akibat rendahnya produktivitas modal
Keuntungan Pendapatan

Rendahnya
pesanan produk
Target stuffing rendah

Keuntungan berkurang Rendahnya pendapatan


yang diperoleh

Rendahnya produktivitas
modal Januari 2003

Penjualan produk
berkurang

Rendahnya piutang
usaha

Piutang usaha

5 Gambar Diagram sebab akibat rendahnya produktivitas pemeliharaan mesin

Kebijakan perawatan Umur Mesin

Repair Umur mesin


maintenance policy sudah tua

Rendahnya produktivitas
pemeliharaan mesin
Januari 2003
Sering mengalami
kerusakan
Mesin second

Kondisi awal mesin Frekuensi kerusakan

6 Tabel perencanaan Produktivitas

Penyebab Penurunan Produktivitas Tindakan Perencanaan Peningkatan


Parsial Berdasarkan Diagram Sebab Produktivitas
Akibat
1). Produktivitas Material
• Bahan baku
 Ketersediaan  Menambah jumlah
bahan baku disebabkan karena supplier/rekanan dan meningkatkan sistem
terbatasnya jumlah supplier bahan kepercayaan yang kuat terhadap para
baku. supplier bahan baku, mengingat ketersediaan
 Kurangnya bahan baku yang dibutuhkan perusahaan
pemeriksaaan kualitas bahan baku semakin sedikit dan kualitas dari bahan baku
(pemeriksaan kualitas dalam bentuk yang sangat berpengaruh terhadap produk
log, hanya besifat fisik) yang dihasilkan.

• Operator  Dilakukan
 Operator pada pengawasan yang ketat dengan tetap
bagian saw mill kurang menjaga hubungan baik dari kepala bagian
memperhatikan ketelitian dalam proses stasiun kerja saw mill, sehingga operator
termotivasi untuk melakukan pekerjaannya
pemotongan log kayu menjadi papan. lebih baik.
Sehingga kadang menyebabkan ukuran
papan yang dihasilkan tidak sesuai
dengan tingkat ketebalan yang
diinginkan.  Melakukan inspeksi
• Produk cacat yang lebih ketat untuk setiap stasiun kerja
 Kualitas bahan terhadap kualitas bahan dari komponen
baku yang tidak sesuai dengan standar produk yang dihasilkan dengan cara
produk yang diinginkan meningkatkan ketelitian operator karena
pemeriksaan dilaksanakan secara manual
sehingga tidak ada produk cacat yang
terlewat dari proses inspeksi maka jumlah
cacat yang cacat dapat diminimalkan.
 Penempatan tenaga
kerja baru sebagai quality control pada
 Tidak stasiun kerja sawn timber yang bertanggung
terdapatnya tenaga kerja sebagai jawab atas proses inspeksi kualitas bahan
quality control pada stasiun sawn baku sebelum komponen produk masuk ke
timber (stasiun pemotongan papan proses selanjutnya, sehingga dengan begitu
menjadi komponen penyusun produk) dapat mengurangi jumlah komponen produk
sebelum komponen dimasukkan ke cacat yang masuk ke stasiun kerja
kiln dry (tempat berikutnya dan dapat segera dilakukan
pengeringan/pengurangan ke- rework terhadap komponen produk cacat
lembaban komponen). yang dihasilkan.

 Memberlakukan
kebijakan preventif maintenance disamping
• Mesin produksi kebijakan repair maintenance untuk
 Perusahaan memperketat pengawasan oleh pihak
masih menerapkan kebijakan repair maintenance agar kerusakan mesin dapat
policy maintenance. Dimana perbaikan segera direspon. Kebijakan ini dilakukan
mesin dilakukan jika kondisi mesin tidak hanya ketika mesin mengalami
dalam keadaan rusak atau mengalami gangguan atau kerusakan tetapi juga dengan
gangguan. melakukan tindakan perawatan mesin secara
periodik dan berkesinambungan.
 Penambahan mesin
produksi yang dinilai sudah tidak layak
digunakan, mengingat umur mesin yang
 Umur mesin sudah tua Penambahan mesin produksi ini
yang sudah tua juga sangat dengan tetap memperhatikan prioritas
mempengaruhi frekuensi dan tingkat terhadap mesin yang vital dalam proses
kerusakan mesin. produksi.

 Menerapkan standar
2). Produktivitas Tenaga Kerja atau target harian bagi operator berdasarkan
• Waktu kerja tidak optimal waktu standar operator terhadap komponen
 Tidak adanya produk yang harus dihasilkan, sehingga
waktu standar dalam proses produksi dapat mengoptimalkan jam kerja operator
sehingga operator kurang
mengoptimalkan jam kerjanya.  Meningkatkan skill
operator karena belum pernah mendapatkan
• Waktu proses pelatihan khusus akan tetapi pada awal
 Mundurnya bekerja mereka diberikan pengarahan dan
waktu proses sebagai akibat setting cara-cara untuk menjalankan mesin dan
mesin yang sering dilakukan. setiap peraturan yang ditetapkan perusahaan.
Mengingat semua mesin yang dimiliki Sedangkan untuk kepala unit bagian, hampir
perusahaan bersifat general purposes. seluruhnya telah menjalani pelatihan
pelatihan dari perusahaan tentang tata cara
kerja mesin yang dimiliki perusahaan.
Selanjutnya kepala unit bagian akan
memberikan pengarahan langsung kepada
operator yang menjadi bawahannya di
bagian kepala unit bagian ditempatkan.

 Pembuatan peta
proses operasi yang baku dari proses
produksi yang dilakukan, sehingga operator
• Metode tidak menglami kesulitan dalam melakukan
 Tidak terdapat pekerjaan. Ini dapat dilakukan dengan
peta proses operasi, sehingga tidak ada menambahkan instruksi kerja pada kartu
metode baku (hanya berdasarkan proses mesin untuk tiap komponen produk
pengalaman kerja). Hal ini yang akan diproses.
menyebabkan operator baru
mengalami kesulitan dalam proses  Memberikan
pengerjaan komponen produk. penghargaan kepada karyawan sehingga
dapat memotivasi para pekerja untuk
• Operator melakukan pekerjaannya dengan baik.
 Kurangnya Penghargaan yang selama ini diberikan
motivasi pekerja untuk lebih perusahaan antara lain premi kehadiran
meningkatkan hasil kerjanya. Hal ini dimana pekerja yang hadir selama 1 bulan
disebabkan tidak adanya sistem penuh akan diberikan bonus, akan tetapi
reward dan insentif yang dilakukan penghargaan untuk prestasi kerja yang baik
oleh pihak perusahaan untuk pekerja belum pernah diberikan. Penghargaan ini
yang dapat melakukan pekerjaannya dibutuhkan agar dapat meningkatkan
dengan baik. prestise eseorang dimata rekan-rekan
kerjanya

 Pengoptimalan ini
dapat dilakukan dengan menyeimbangkan
3). Produktivitas Energi beban kerja dengan kapasitas untuk masing-
 Pemakaian masing mesin produksi, melihat mesin
energi yang belum optimal. Dan produksi yang dimiliki perusahaan
peningkatan produk yang dihasilkan merupakan jenis mesin general purpose.
sebagai akibat peningkatan pesanan. Sehingga kapasitas masing-masing mesin
produksi dapat optimal penggunaannya.

 Jam lembur ini tidak


mungkin dihapuskan hanya dapat
diminimalkan dengan cara meningkatkan
kecepatan produksi baik dari segi mesin dan
 Jam lembur tenaga kerjanya dengan tidak mengabaikan
meningkat sebagai akibat peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan
pesanan produk sehingga target stuffing dapat dicapai
dengan jam kerja normal.

 Dengan promosi,
harga produk yang mampu bersaing dan
kualitas produk mampu menambah besarnya
pesanan produk di pasar global. Serta
4). Produktivitas Modal memperluas pangsa pasar konsumen tidak
 Rendahnya hanya bagi konsumen Amerika dan Eropa
pendapatan yang diterima sebagai saja, tetapi juga pangsa pasar Asia, Australia
akibat target stuffing yang rendah, dan Afrika.
sehingga keuntungan yang diperoleh  Lebih
berkurang. mengoptimalkan penggunaan input modal
yang dimiliki terutama input modal tetap,
seperti mesin produksi yang dimiliki dengan
menyeimbangkan beban kerja dengan
kapasitas mesin produksi sehingga mampu
meningkatkan penggunaan input modal tetap
yang dimiliki. Karena selama ini mesin-
mesin produksi yang dimilki perusahaan
belum seluruhnya digunakan dalam proses
produksi sehingga terlihat ada beberapa
mesin yang menganggur.

 Memberlakukan
5). Produktivitas Pemeliharaan Mesin kebijakan preventif maintenance disamping
 Selama ini kebijakan repair maintenance untuk
perusahaan masih mnerapkan memperketat pengawasan oleh pihak
kebijakan repair maintenance, yaitu maintenance agar kerusakan mesin dapat
perawatan mesin dilakukan jika mesin segera direspon.
mengalami kerusakan.
 Penambahan mesin
produksi yang dinilai sudah tidak layak
 Kondisi awal digunakan, mengingat umur mesin yang
mesin yang merupakan mesin second sudah tua dan kondisi awal mesin saat dibeli
(setengah paki) menyebabkan mesin yang merupakan mesin second. Penambahan
tidak seratus persen fit dan pasti mesin produksi ini dengan tetap
pernah mengalami kerusakan pada memperhatikan prioritas terhadap mesin
bagian tertentu. yang vital dalam proses produksi
 Frekuensi
kerusakan mesin yang sering sebagai
akibat umur mesin yang sudah lebih
dari 5 tahun dan warisan dari kondisi
awal mesin.

Anda mungkin juga menyukai