BAB II
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengetian Pupuk Organik
Bahan organik adalah sisa-sisa tanaman atau hewan terutama yang telah
mengalami perombakan seperti pupuk kandang, pupuk hijau, kompos dan lain-lain.
Setelah melalui proses dekomposisi bahan tersebut akan menghasilkan humus yang
ternak atau hewan dan urine serta sisa-sisa makanan ternak yang tidak dihabiskan
memungkinkan sebagian dari tanaman yang tidak dipakai masuk kembali ke dalam
tanah dan di dalam tanah [engaruhnya jauh melebihi kadar haranya.” (Sarief, 1986)
yang mutakhir membuat suatu tindakan yang hati-hati dan juga menggunakan
walaupun secara umum sebagian pupuk yang akhirnya kembali kedalam tanah
dihasilkan oleh ternak sapi, kuda, domba termasuk juga dari ayam.
“Pupuk kandang terdiri dari dua komponen asli yaitu bagian padat dan
cairan dengan perbandingan 3:1, rata-rata sedikit lebih rendah dari setengan N,
hampir semua P dan kurang lebih 2/5 K terdapat pada bagian padat.” (Sarief, 1986)
unsur-unsur yang terdapat dalam air kencing, sehingga nilai pertanian dari kedua
adalah pupuk yang mudah didapat juga efisien maka logislah apabila dibandingkan
dengan pupuk yang bersifat komersial. Dalam perbandingan demikian, ada enam
sifat menonjol yaitu (1) Kelembapan dari pupuk kandang (2) Keragaman (3) Analisis
yang rendah (4) Keadaan unsur hara yang tidak seimbang (5) Efek residual dari
0,5% K2O. Satu ton dari bahan ini menyuplai 5 Kg N, 2.5 Kg P2O5 dan 5 Kg K2O.
Dibandingkan dengan pupuk buatan, kandungan hara dalam pupuk
penggunaan 28 ton pupuk kandang tiap hektar per tahun selama 8 tahun berturut-
trut efeknya masih terlihat sampai 40 tahun kemudian setelah pemberian pupuk
yang menguntungkan dari pupuk kandang masih dapat diperoleh tiga sampai empat
parsial karena proses pencernaan sendiri dan kegiatan bakteri yang berlangsung.
seluruhnya dibasahi oleh urine yang mengandung sejumlah N, Pdan K serta hara
lainnya. Pupuk kandang ini penuh dengan bakteri dan organisme lainnya.
banyak terdapat hamparan. Oleh karena itu kemungkinan besar akan terjadi
Kompos yang terjadi secara sendirinya mempunyai kualitas yang kurang baik karena
dalam proses penghancuran acap kali terjadi hal-hal yang merugikan seperti
pencucian kandungan unsur hara penting dan penguapan oleh sinar matahari.
antara lain ;
bahan yang telah disebutkan, eceng gondok (Eichornia crassipes) pun dapat
kondisi tanah merupakan praktek pertanian yang sudah lama dikenal, catatan-
catatan menunjukan bahwa Beans, Vetches dan Lupines telah dikenal oleh bangsa
Romawi untuk membuat pupuk hijau yang mungkin meminjam ide tersebut dari
bangsa lain. Seni ini kemudian menghilang dalam abad pertengahan, tetapi
Bila tanah dalam kondisi favorable dan dikelola dengan baik, bahan
meningkat.
hijau juga merupakan makanan bagi jasad renik tanah dan juga
sederhana lalinnya.
4) Tanaman pupuk hijau yang tumbuh memiliki arti penting dan pengaruh
dari darat sebagai unsur hara, menghasilkan bahan organik (humus) yang
drainase dan erosi. Jadi tanaman pupuk hijau pada tanah-tanah yang
pupuk hijau di beberapa tempat di Indonesia seperti tertera pada table 2.1
mempunyai tiga sifat utama, yaitu (1) Cepat tumbuhnya (2) Bagian atas yang
memiliki banyak daun dan sukulen (3) Kesanggupan tumbuh pada tanah yang
kurang subur. Makin cepat tumbuhnya, maka makin cepat pula rotasi
kacangan, karena nitrogen yang diperoleh tanah akan lebih tinggi yang
Keterangan / Golongan
No Nama Tanaman
Tanaman
1. Crotalaria Fabaceae
2. Teprosia Fabaceae
3. Leucaena Fabaceae
4. Centrocema Fabaceae
5. Minosa Fabaceae
6. Peuraria Fabaceae
7. Calopogonium Fabaceae
8. Phaseolus Fabaceae
9. Vigna Fabaceae
10. Dolichos Fabaceae
11. Kedele Fabaceae
12. Gandum Paoceae
13. Rumput Sudan Paoceae
kualitas tanah. Bahan organik ini memiliki nilai ternetu yaitu pembentukan agregat
tanaman, karena tenah banyak memegang air dan memperbaiki aerasi dan drainase
dan juga merangsang pertumbuhan akar. Oleh sebab itu, dengan lengkapnya
lubang-lubang pori tanzh yang ukurnanya baik dapat meningkatkan sirkulasi udara
dalam tanah.
diperkirakan bekerja di dalam tanah, ikatan tesebut biasa bekerja sebagai ikatan
phospat dan kalium serta unsur-unsur mikro, kan menambah kelarutan phospat.
Humus akan menjadi asam humat atau asam-asam lain yang dapat melarutkan Fe
dan Al sehingga phospat dapat berikatan dengan bebas. Humus juga merupakan
jasad renik, sehingga kegiatan-kegiatan jasad renik dalam tanah akan meningkat.
partikel tanah yang baik. Telah diketahui bahwa tanah produktif tidak hanya terdiri
dari komponen padat, gas dan cairan saja akan tetapi juga dari jasad-jasd renik dan
akar tumbuhan. Tanpa jasad renik, tanah akan menjadi mandul, peredaran unsur
hara akan terhalang dan kesuburan tanah akan berkurang. Humus sama seperti
halnya dengan koloid liat yang merupkan hasil proses penghancuran dan
pembangunan. Jasad renik yang berperan dalam hal ini ialah jasad renik penghuni
tanah.