Anda di halaman 1dari 1

BAHAN DAN METODE

 Bahan:
1. Contoh tanah teranggu (asrama, karet, dan aren)
2. Air destilata

 Alat :
1. Alat Casagrande
2. Mangkuk metal
3. Sudip nikel
4. Alas kaca
5. Besi pemisah

 Metode:
a. Penentuan batas menggolek
1. Siapkan contoh tanah karet, aren dan asrama dalam kondisi terganggu
2. Berikan contoh tanah tersebut air destilata secukupnya, kemudian campurkan secara
merata dengan menggunakan sudip nikel di atas alas kaca.
3. Apabila tanah dan air destilata telah bercampur rata, pilin tanah hingga berbentuk cacing
dengan diameter 1/8 inchi
4. Tanah yang telah berpilin tersebut kemudian dilekukkan hingga membentuk busur
5. Pastikan tidak ada bagian tanah yang pecah, bila ada ulangi prosedur dari awal dengan tetap
menambahkan air destilata.
b. Penentuan batas melekat
1. Setelah kadar air tanah mencapai batas menggolek, kemudian tambahkan air destilata
kembali untuk mencapai batas melekat.
2. Aduk rata antara campuran tanah dan air destilata dengan menggunakan sudip nikel
beralaskan kaca.
3. Batas melekat tercapai ketika tanah yang ditekankan pada sudip nikel tidak menempel
kembali.
c. Penentukan batas mengalir
1. Batas mengalir dapat ditentukan dengan penambahan air destilata pada tanah setelah
batas melekat tercapai.
2. Setelah penambahan air destilata dirasa cukup, letakkan tanah tersebut di dalam mangkuk
metal alat Casagrande.
3. Ratakan tanah di dalam mangkuk hingga penuh.
4. Mangkuk yang telah berisi tanah tersebut lalu dipisahkan bagian tengahnya dengan
menggunakan besi.
5. Letakkan mangkuk metal pada alat Casagrande, jatuhkan sebanyak 25 kali ketukan dari
ketinggian 10 mm.
6. Apabila dalam 25 ketukan tanah yang terpisah belum menyatu kembali, tambahkan air
destilata

Anda mungkin juga menyukai