Anda di halaman 1dari 13

diagram of the refrigerator at the

distillery
Some fraction of the refined oil and its uses
Boiling point The number of carbon application
atoms
<20°C C₁ - C₄ Gaseous fuel, known as LPG, raw materials manufacture
of various petrochemical products.
20°-60°C C₅ - C₆ Petroleum ether is a non-polar solvents
used as cleaning fluid.
60° - 100°C C₆ - C₇ Ligrolin or naphtha, non-polar solvent
and cleaning fluid.
40° - 200° C C₅ - C₁₀ Gasoline as fuel oil.
175° - 275° C C₁₂ - C₁₈ Kerosene (petroleum), jet fuel.
250°C - 400°C C₁₇ keatas Diesel, diesel oil.
Zat cair C₂₀ keatas Oli, lubricant
Zat padat C₂₀ keatas Paraffin wax, asphalt.
Beberapa fraksi hasil pengolahan minyak bumi dan kegunaannya
penggunaan
Titik didih Jumlah atom karbon
Bahan bakar gas,di kenal sebagai LPG, bahan
<20°C C₁ - C₄ baku pembuatan berbagai produk
petrokimia.
Petroleum eter merupakan pelarut non polar
20°-60°C C₅ - C₆ yang digunakan sebagai cairan pembersih.
Ligrolin atau nafta, pelarut non polar dan
60° - 100°C C₆ - C₇ cairan pembersih.
Bensin sebagai bahan bakar minyak.
40° - 200° C C₅ - C₁₀
Kerosen (minyak tanah), bahaan bakar jet.
175° - 275° C C₁₂ - C₁₈
Solar, minyak diesel.
250°C - 400°C C₁₇ keatas
Oli, pelumas.
Zat cair C₂₀ keatas
Lilin parafin, aspal.
Zat padat C₂₀ keatas
Sisa: 1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak
pelumas, lilin, parafin dan vaselin.
2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan
arang minyak bumi.
Residu minyak bumi, yang terdiri atas:
Parafin: digunakan dalam pembuatan obat-obatan,
kosmetik, dan lilin
Aspal : digunakan sebagai pengeras jalan
Residu minyak bumi yang berupa senyawa alkana rantai
panjang diuraikan menjadi senyawa alkena yaitu etena
atau butadiena yang dapat diolah lebih lanjut menjadi
senyawa karbon lain seperti senyawa polietena (plastik)
dan senyawa etanol. Residu minyak bumi juga
digunakan sebagai bahan dasar industri petrokimia.
Asphalt
Asphalt is the material that is attached to hydro carbon (adhesive), brownish-black, water
resistant, and visoelastis. Asphalt is often called bitumen binder in asphalt mix is ​used as a
flexible pavement surfacing layer. Asphalt derived from natural asphalt (asphalt concrete or
asphalt oil} (asphalt derived from petroleum). Based on the consistency, asphalt can be
classified into solid bitumen, and liquid asphalt.
Asphalt or bitumen is a viscous liquid which is a hydrocarbon compound containing less sulfur,
oxygen, and chlorine. Asphalt as a binder in a flexible pavement has viskoelastis nature. Asphalt
will be solid at room temperature and is liquid when heated. Asphalt is a material that is
chemically very complex and not well-characterized. The main content of asphalt is a
compound of carbon saturated and unsaturated, aliphatic and aromatic which has up to 150
carbon atoms per molecule. Atoms other than hydrogen and carbon are also preparing asphalt
is nitrogen, oxygen, sulfur, and several other atoms. In quantitative terms, usually 80% of the
mass of bitumen is carbon, 10% hydrogen, 6% sulfur, and the remaining oxygen and nitrogen,
as well as a number of trace iron, nickel, and vanadium. These compounds are often classed on
asphaltene (a small molecular mass) and maltent (a mass of large molecules). Typically asphalt
containing 5 to 25% asphaltene. Most of the compounds in the asphalt are polar compounds.
Aspal

Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan,
tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat
pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur.
Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton} atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak
bumi). Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal
cair.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan
sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan
lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair
bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum
dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak
jenuh, alifatik dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom
selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan
beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hydrogen,
6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil) dan malten
(yang massa molekulnya besar). Biasanya aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian
besar senyawa di aspal adalah senyawa polar.
Ingredients: Paraffin, dyes, perfumes (can be
purchased at chemical stores) Twine mattress.
Equipment: 1. bottles of jam, mayonnaise, or other
(look for the hole width and thickness of glass, do
not forget to wash clean and dry them first) 2. small
saucepan 3.Gelas small (transparent if want a
colorful candles) 4. Skewers (if too long can be cut,
but should be longer than the diameter of the mouth
of the glass)
Bahan-bahannya:
Paraffin, Pewarna, parfum (bisa dibeli di toko kimia)
Benang kasur,

Peralatan:
1. botol bekas selai, mayones, atau lainnya (cari yang
berlubang lebar dan kaca tebal, jangan lupa cuci bersih dan
keringkan dahulu)
2. panci kecil
3.Gelas kecil (transparan jika lilin ingin berwarna-warni)
4. Tusuk sate (jika terlalu panjang dapat di potong, tapi harus
lebih panjang daripada diameter mulut gelas)
Wax Making:
1. Put a piece of paraffin into the bottles
2. Fill pan with water 1 / 3 high pan and place the bottle of paraffin in it
3. Then heat over low heat
4. Stir slowly until melted
5. Add color, little by little to get the desired color
6. Remove the pan from the heat, then add the perfume / fragrance into
the paraffin
7. Pour the liquid intocup paraffin
Pembuatan Lilin:
1. Masukan potongan parafin ke dalam botol bekas
2. Isi panci dengan air 1/3 tinggi panci dan letakan botol berisi parafin di
dalamnya
3. Lalu panaskan dengan api kecil
4. Aduk perlahan hingga mencair
5. Tambahkan warna, sedikit demi sedikit hingga mendapatkan warna
yang dikehendaki
6. Angkat panci dari api, lalu tambahkan parfum/aroma ke dalam
paraffin
7. Tuang paraffin cair ke dalam gelas

Anda mungkin juga menyukai