Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK IPS :

DISUSUN OLEH :
Travenia Fiolika
 Eirene Forensia .R.
 Krisogonus
 Muh. Gilang
Materi pembahasan :

-Tentang Atmosfer
dan Hidrosfer-
Pengertian Hidrosfer Sebagai Struktur
Lapisan Bumi
Pengertian Hidrosfer Sebagai Struktur Lapisan Bumi) – Air adalah senyawa
gabungan dua atom hidrogen dengan
satu atom oksigen menjadi H2O.  Sekitar 71% permukaan bumi merupakan
wilayah perairan.  Lapisan air yang
menyelimuti permukaan bumi  disebut hidrosfer.

Energi matahari yang datang di permukaan bumi menyebabkan penguapan


air ke bagian atmosfer.
  Kemudian di atmosfer uap air ini mengalami kondensasi dan selanjutnya akan
jatuh sebagai hujan.
Pemanasan oleh sinar matahari menyebabkan suhu air laut di darah tropis lebih
panas dibandingkan
suhu air laut yang terletak di belahan bumi lainnya.  Akibatnya, timbul arus
vertikal ke arah permukaan laut
di daerah tropis serta arus ke arah dasar laut di daerah kutub.  Adanya arus
vertikal ini juga mengakibatkan perbedaan tekanan teanan air laut
antara daerah tropis dengan daerah kutub.  Perbedaan ini bersamaan dengan
perputaran bumi serta arus angin akan menimbulkan.
arus air di permukaan air laut yang membantu distribusi organisme-organisme di laut.
Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai,
danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air di
atmosfer.

Macam-macam bagian dari


Hidrosfer :
 Samudera-Samudera
 Laut-laut
 Sungai
 Danau
 Air Tanah
Sebagian besar permukaan bumi ditutupi oleh air, baik yang
berada di laut atau samudera maupun yang berada di daratan.
Walaupun demikian, manusia seringkali menghadapi masalah
berkaitan dengan air,
yaitu banjir dan kekeringan. Agar kita bisa memahami
masalah tersebut, maka diperlukan pemahaman tentang
berbagai gejala yang berkaitan dengan air atau gejala
hidrosfer. Dengan cara demikian diharapkan kita dapat
mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
air.

1. Siklus Hidrologi
Air merupakan kebutuhan dasar makhluk hidup yang harus
tersedia terus menerus. Setiap hari kita menggunakannya
untuk berbagai keperluan, baik untuk minum, mandi,
mencuci, dan lain-lain.
Air yang sempat ataupun yang tidak sempat dimanfaatkan oleh manusia
dan makhluk hidup lainya mengalir ke sungai, meresap ke dalam tanah
dan menguap. Air yang mengalir pada sungai-sungai akan sampai di
lautan. Secara tetap, air menguap dari permukaan bumi, baik dari laut
atau samudera maupun dari wilayah darat (sungai, danau, waduk,
tumbuhan, dan tanah yang lembab). Air yang menguap tersebut
akhirnya membentuk awan dan terjadilah hujan, sehingga air yang
diuapkan dikembalikan ke permukaan bumi, baik daratan maupun
lautan. Kejadian tersebut terus berulang atau bersirkulasi, sehingga
disebut siklus air atau siklus hidrologi.
2. Jenis-Jenis Air Permukaan dan Air Tanah
Pada saat air hujan sampai ke permukaan bumi, maka sebagian air
hujan akan meresap ke dalam tanah dan sebagian lainnya akan
mengalir di atas permukaan tanah. Air yang meresap ke dalam
tanah akan menjadi airtanah. Air yang mengalir di permukaan akan
menjadi air pemukaan dan mengisi tubuh-tubuh air berupa saluran
air atau sungai, danau, dan rawa.
a. Air Permukaan
1). Danau
Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air.
Sumber air yang mengisi danau tidak selalu dari air sungai, tetapi
juga bisa dari air hujan secara langsung maupun rembesan dari air
tanah di sekitar danau. Danau dapat dibedakan antara danau alam
dan danau buatan .
Danau alam terbentuk karena proses alam misalnya
aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada
zaman es.
2) Sungai
Sungai adalah aliran air yang secara alami mengalir dari daerah yang
tinggi ke daerah yang lebih rendah dan memanjang menuju laut. Sebuah
sungai dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan
hilir. Masing-masing bagian tersebut memiliki ciri tersendiri.
Sungai pada bagian hulu umumnya memiliki arus yang kuat sebagai
akibat dari kemiringan lerengnya. Karena kuatnya arus, maka pengikisan
yang dominan adalah. pengikisan atau erosi vertikal yang mengikis dasar
sungai .
Pada bagian tengah kekuatan arus mulai berkurang sebagai akibat
semakin landainya lereng. Kekuatan erosi semakin berimbang antara
erosi vertikal dan erosi horizontal. Karena itu, badan sungai lebih lebar
dan berbelok-belok. Aliran air juga agak lambat.
Pada bagian hilir, kekuatan arus semakin jauh berkurang dan erosi yang
dominan adalah erosi horizontal. Akibatnya, sungai menjadi lebih lebar
dibandingkan dengan bagian lainnya. Aliran sungai yang semakin lambat
dan lemah membuat bentuk sungai menjadi berkelok-kelok.
Kelokan sungai kadang berpindah-pindah, sehingga terdapat
aliran sungai yang sudah terpotong yang disebut sungai mati
berbentuk ladam atau tapal kuda (oxbow lake).
Dilihat dari sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga
jenis yaitu sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran.

a. Sungai Hujan
Sungai hujan adalah sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan.
Besar kecilnya debit atau aliran air pada sungai ini akan dipengaruhi
oleh luas dan bentuk Daerah Aliran Sungai (DAS).
b. Sungai glester
Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari es yang
mencair. Karena sumbernya berasal dari es mencair maka tentu saja
pada musim panas volume air sungai akan lebih besar dibanding
musim dingin.
Sungai gletser adalah sungai yang sumber airnya berasal dari es yang
mencair. Karena sumbernya berasal dari es mencair maka tentu saja pada
musim panas volume air sungai akan lebih besar dibanding musim dingin.
Pada musim panas banyak es yang mencair sehingga aliran air
semakin besar, sebaliknya pada musim dingin

c) Sungai Campuran
Sesuai dengan namanya, sungai ini merupakan sungai yang sumbernya dari
air hujan dan es yang mencair. Sungai Digul dan Membramo merupakan
contoh sugai jenis ini. Es yang mencair berasal dari Pegunungan Jayawijaya.

Air sungai telah dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan.


Pemanfaatan air sungai di antaranya adalah:
a. sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian;
b. sebagai pembangkit Tenaga Listrik (PLTA) ;
c. sebagai prasarana lalu lintas;
d. sebagai sumber pangan berupa ikan dan sejumlah binatang lainya;
.
e. sebagai tempat budidaya ikan air tawar;
f. sebagai sarana kebutuhan rumah tangga seperti cuci, mandi dan
kakus (MCK).

3. Air Tanah
Air tanah adalah bagian dari air yang berada di bawah permukaan tanah
yang mengisi secara penuh ruang antar butir tanah atau pada lapisan
jenuh (saturated zone). Air tersebut tentunya berasal dari hasil resapan air
dari permukaan tanah (infiltrasi). Hasil resapan tersebut mengisi pori-
pori/rongga antar partikel tanah. Jika infiltrasi tersebut terus berlangsung,
maka air yang berada diantara partikel tanah tersebut bergerak terus ke
bawah karena beratnya (gaya gravitasi) mengisi lapisan tanah paling
bawah dan akhirnya terbentuklah airtanah (groundwater).

Berdasarkan kedalamannya, airtanah dapat dibedakan menjadi


airtanah dangkal dan airtanah dalam. Airtanah dangkal adalah
airtanah yang berada pada pori-pori lapisan tanah teratas. Pori-pori
pada lapisan tanah ini akan terisi pada saat musim hujan. Air tersebut
akan turun dan mengisi airtanah dalam karena adanya gaya gravitas
Airtanah dalam dapat ditemukan pada zone tak jenuh dan zone jenuh.
Zone jenuh ditandai oleh adanya air diantara pori-pori halus yang tertahan
agak lama pada lapisan tanah yang agak padat. Pada zone jenuh, pori-pori
tanah terisi penuh oleh air dan airtanah tertahan lebih lama lagi .
Berdasarkan kedalamannya, laut dibagi menjadi beberapa zone/wilayah
pasang, wilayah laut dangkal, wilayah laut dalam, dan wilayah laut sangat
dalam.
a. Wilayah Pasang (littoral)
Wilayah pasang berupakan bagian dari lautan yang dasarnya kering ketika
terjadi surut. Ikan tidak bisa hidup pada wilayah ini, tetapi beberapa jenis
binatang dapat dijumpai pada wilayah ini.
b. Wilayah Laut Dangkal (neritic)
Sesuai dengan namanya, wilayah ini relatif dangkal sehingga masih
dimungkinkan sinar matahari masuk sampai ke dasar laut. Indonesia
memiliki wilayah laut dangkal yang cukup luas seperti landas .
kontinen sunda (Laut Jawa, Laut Natuna, Riau Kepulauan, Selat
Malaka) dan landas kontinen sahul (Laut Arafuru). Wilayah-wilayah
tersebut tentunya menyimpan kekayaan berupa flora dan fauna.
c. Wilayah Lautan Dalam (bathyal)
Wilayah ini berada pada kedalaman antara 150 – 800 meter. Sinar matahari
tidak mampu menembus sampai ke dasar laut seperti pada wilayah laut
dangkal. Dengan demikian jumlah dan jenis binatang yang hidup pada
wilayah ini lebih sedikit dibanding wilayah laut dangkal.
d. Wilayah Lautan Sangat Dalam (abyssal)
Wilayah ini berada pada kedalaman di atas 1800 meter. Dengan kedalaman
tersebut, tumbuhan tidak mampu lagi bertahan karena tidak ada sinar
matahari. Karena itu jumlah dan jenis hewan pun terbatas, kecuali hewan
yang telah beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
2. Atmosfer
Lapisan Atmosfir / Atmosfer Bumi - Pengertian dan Penjelasannya

Atmosfir bumi adalah lapisan udara yang mengelilingi atau menyelubungi


bumi yang bersama-sama dengan bumi melakukan rotasi dan berevolusi
mengelilingi matahari. Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan
campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Atmosfir berguna untuk
melindungi makhluk hidup yang yang ada di muka bumi karena membantu
menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam, menyerap radiasi dan sinar
ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
Kandungan dalam lapisan atmosfir bumi
- Nitrogen 78,17%
- Oksigen 20,97%
- Argon 0,98%
- Karbon dioksida 0,04%
- Sisanya adalah zat lain seperti kripton, neon, xenon, helium, higrom dan
ozon.
Lapisan-lapisan atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer / Troposfir
Ketinggian troposfer : 0 - 15 km
Suhu lapisan troposfir : 17 - -52 derajat celcius
Kurang lebih 80% gas atmosfer berada pada bagian ini
2. Stratosfer / Stratosfir
Ketinggian stratosfer : 15 - 40 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Lapisan ozon yang memblokir atau menahan sinar ultraviolet berada pada lapisan ini.
3. Mesosfer / Mesosfir
Ketebalan Mesosfer : 45 - 75 km
Suhu lapisan stratosfer : -140 derajat celcius
Suhu yang sangat rendah dan dingin dapat menyebabkan awan noctilucent yang
terdiri atas kristal-kristal es
4. Thermosfer / Thermosfir
Ketebalan themosfer : 75 - 100 km
Suhu lapisan stratosfer : 80 derajat celcius
5. Ionosfer / Ionosfir
Ketebalan ionosfer : 50 - 100 km
Adalah lapisan yang bersifat memantulkan gelombang radio. Karena ada penyerapan
radiasi dan sinar ultra violet maka menyebabkan timbul lapisan bermuatan listrik
yang suhunya menjadi tinggi.
6. Eksosfer / Eksosfir
Ketebalan eksosfer : 500 - 700 km
Suhu lapisan stratosfer : -57 derajat celcius
Tidak memiliki tekanan udara yaitu sebesar 0 cmHg
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah, campuran gasnya paling ideal
untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung
dari sengatan radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain.
Dibandingkan dengan lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang
paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari permukaan tanah). Dalam lapisan
ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin
tekanan dan kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Dan
Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,6 derajat celcius . Pada lapisan ini
terjadi peristiwa cuaca seperti hujan , musim salju ,kemarau dsb .
Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari
troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari
matahari dan menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady),
dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu, seperti daerah
pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap gradien suhu
tersebut.
Diantara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopouse.
Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11
km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -
70oF atau sekitar - 57oC. Pada lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola
aliran yang tertentu.Disini juga tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus
kadang-kadang terjadi di lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang
signifikan yang terjadi pada lapisan ini.

Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin
bertambah semakin naik, karena bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon
yang bertambah. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra ungu. Suhu pada
lapisan ini bisa mencapai sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan
stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya.
] Mesosfer
Kurang lebih 25 mil atau 40km diatas permukaan bumi terdapat lapisan transisi
menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan ini, suhu kembali turun ketika
ketinggian bertambah, sampai menjadi sekitar - 143oC di dekat bagian atas dari
lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km diatas permukaan bumi. Suhu serendah ini
memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es.
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 km.
Dinamai termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi
pada lapisan ini yaitu sekitar 1982oC. Perubahan ini terjadi karena serapan
radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer,
yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit,
lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak
jauh.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya
selatan terjadi disini. Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan
Atmosfir
Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfir) – Lapisan Termosfer
Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh
karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen
akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul
oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan
menyebabkan meningkatnya suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini
akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi
tiga lapisan lagi, yaitu :
1. Lapisan Udara Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl.
Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan
juga lapisan udara KENNELY dan HEAVISIDE dan mempunyai sifat
memantulkan gelombang radio. Suu udara di sini berkisar – 70° C sampai
+50° C .
2. Lapisan udara F Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga
lapisan udara APPLETON.
3. Lapisan udara atom Pada lapisan ini, benda-benda berada dalam lbentuk
atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas
langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .
Eksosfer
Adanya refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut juga disebut sebagai
( cahaya Zodiakal. )

Sifat Fisik yang Pertama


Karena atmosfer merupakan lapisan udara, dan udara
mempunyai massa atau berat yang dipengaruhi oleh
gravitasi bumi, maka atmosfer juga mempunyai massa. Hal
ini membuat atmosfer mempunyai tekanan.
Pada udara bebas, tekanan atmosfer biasanya dituliskan
dengan 1 atm. Namun, tekanan atmosfer akan semakin
besar, bila seorang manusia berada di dalam air. Semakin
dalam sebuah perairan, maka tekanan di sekitarnya akan
semakin kuat. Menurut penelitian, tekanan pada daerah
abisal (daerah laut yang tidak mampu ditembus oleh sinar
matahari), mempunyai kemampuan untuk menghancurkan
tabung oksigen yang terbuat dari baja.
Atmosfer mempunyai susunan lapisan udara dari yang terbawah
hingga paling tinggi yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer dan eksosfer. Setiap lapisan udara mempunyai sifat
khas masing-masing. Troposfer misalnya, merupakan lapisan
udara yang mengandung awan, sehingga lapisan ini merupakan
tempat berawalnya hujan. Sedangkan stratosfer mengandung
lapisan ozon yang mampu melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet.
Sifat Fisik Kedua    
Sifat fisik atmosfer yang kedua adalah transparan ketika ditembus
oleh beberapa bentuk radiasi, baik berupa sinar maupun
penyebaran (difusi) zat. Kita tidak akan bisa melihat radiasi yang
tersebar ultraviolet di permukaan atmosfer akibat lubangnya
lapisan ozon, karena atmosfer transparan terhadap radiasi
tersebut.
Fungsi Atmosfer Berdasarkan Sifat Fisiknya
Dari sifat fisik yang telah tersebut di atas, berikut adalah
beberapa fungsi atmosfer:
Atmosfer mampu melindungi permukaan bumi radiasi sinar
matahari maupun dari jatuhnya benda-benda langit seperti
meteor.
Atmosfer mampu mengatur keseimbangan suhu atau
temperatur bumi, sehingga tidak terlalu panas maupun
terlalu dingin.
Atmosfer mengandung berbagai zat udara yang dibutuhkan
untuk pernapasan maupun metabolisme tubuh makhluk
hidup. Atmosfer mampu memantulkan gelombang radio,
televisi maupun alat komunikasi, sehingga antara manusia
satu dengan yang lain dapat berhubungan meski jarak di
permukaan bumi saling berjauhan.
Sekian dan Terima kasih

Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai