Oleh :
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2011
Pengertian Administrasi
1. “ jadi apabila bicara mengenai ‘administrasi’ maka jelas yang dimaksud adalah
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan poko dari
masyarakat dan anggota-anggotanya”(sumber: Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman
Theori, Pengembangan dan Filosofi Kepemimpinan Kerja, 1971, pagina 11)
Ruang lingkup admnistrasi sebenarnya sangat luas sekali, yaitu menyangkut hal-hal apa
saja yang termasuk dalam bahasan atau bagian daripada administrasi tersebut. Ruang lingkup
ini sangat perlu diberi kepastian sehingga memudahkan kita membahas tentang administrasi
itu sendiri. Ruang lingkup ini akan menjadi batas luasnya administrasi itu sendiri.
Manajemen berasal dari kata latin yaitu “manus” yang artinya “to control by hand” atau “gain
result”. Manjemen dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian,
pengisian staf, pemimpin, dan pengontrol untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan
pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien”.
o Manajemen sebagai seni karena manajemen merupakan kekuatan pribadi yang kreatif
ditambah dengan skill dalam pelaksanaan pekerjaan.
o Manajemen sebagai ilmu karena manajemen adalah bagian dari gagasan manusia
tentang kosmos. Selain itu mnajemen menggunakan metode ilmiah dalam
menjelaskan fenomena manajerial.
o Manajemen sebagai profesi karena manajemen merupakan salah satu jenis pekerjaan
yang terspesialisasi
Urgensi Manajemen :
Tujuan Manajemen :
Jenis-jenis Manajemen :
Fungsi-fungsi manajemen
Ada banyak pendapat para pakar manajemen tentang fungsi dari manajemen. Fungsi yang
ada di bawah ini adalah gabungan pendapat dari beberapa pakar, dimana ada keterkaitan
antara fungsi satu dengan fungsi lainnya, yaitu:
1. Tujuan
2. Kumpulan Orang
Jelas, tidak mungkin jika organisasi hanya terdiri dari satu orang yang ingin mencapai
tujuannya sendiri.
3. Struktur
Struktur dibentuk dalam sebuah organisasi dengan tujuan agar posisi setiap anggota
organisasi dapat dipertanggungjawabkan, mengenai hak maupun kewajibannya
1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan akan lebih efektif
dengan adanya organisasi yang baik.
2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Contoh dari manfaat ini ialah, jika
organisasi bergerak di bidang kesehatan dapat membentuk masyarakat menjadi dan
memiliki pola hidup sehat.
3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan pengetahuan dan
keterampilan.
4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu berkembang seiring
dengan munculnya fenomena-fenomena organisasi tertentu.
Dengan melihat rnaksud dan sifat Organisasi & Metode merupakan pelayanan bagi
manajer dan administrasi dalam melaksanakan fungsi manajemen maka 0 & M
merupakan bantuan teknis dan praktis dalam pelaksanaan teori organisasi dan manajemen
dengan setepattepatnya.
Dari sifat dan maksud 0 & M dapatlah dipahami ruang lingkup 0 & M adalah me-
nyangkut bidang-bidane, khusus dari organisasi dan manajemen yang detail dan luLs
scopenya.
3. Tentang tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja (work methods, procedures an
i systems)
5. Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen (record retention and
schedule).
Manajemen sebagai satu ilmu perilaku yang mencakup aspek sosial dan eksak tidak
terlepas dari tanggung jawab keselamatan dan kesehatan kerja, baik dari segi perencanaan,
maupun pengambilan keputusan dan organisasi. Baik kecelakaan kerja, gangguan kesehatan,
maupun pencemaran lingkungan merupakan bagian dari biaya produksi. Walaupun sifatnya
sosial, setiap kecelakan atau tingkat keparahannya tidak dapat lepas dari faktor ekonomi
dalam satu lingkungan kerja. Dan pada suatu kejadian kecelakaan di tempat kerja, biaya
kecelakaan dan biaya pencegahan, terdapat beberapa pokok yang berakar pada manajemen
dan kebijakan manajer perusahaan.
Manajemen sangat berhubungan sekali dengan K3 karena dalam teori domino yang
terkenal dengan teori manajemen Birds (1967), mengemukakan bahwa akar dari kecelakaan
kerja adalah pada sistem manajemennnya. Kebijakan manajemen yang tidak sesuai akan
menjadi sumber terjadinya kecelakaan di tempat kerja, karena apabila kebijakan manajemen
kurang tepat akan menimbulkan gejala yaitu timbulnya unsafe action dan unsafe condition,
yang nantinya akan menyebabkan kecelakaan dan akhirnya akan mengakibatkan kerugian
materi maupun kerugian pada tenaga kerjanya. Selain itu manajemen juga mempunyai
peranan dalam penerapan K3, terutama bagi manajernya, karena manajer mampu
mempengaruhi keselamatan kerja dengan beberapa cara yaitu : menetapkan kebijakan yang
menuntut kinerja K3 yang tinggi, menyediakan sumber daya untuk mencapai kebijakan
tersebut, memastikan bahwa sumber daya yang disediakan tersebut telah dimanfaatkan
dengan benar dan efektif.
“Satu asas yang rasional untuk manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus
mencakup kenyataan bahwa baik perencanaan maupun keputusan-keputusan mnajerial dan
organisasi keseluruhannya tidak terlepas dari manusia dan lingkungan kerjanya dalam arti
kata seluas-luasnay. Jika demikian, maka perbuatan atau keadaan yang tidak selamat yang
berakhir dengan kecelakaan adalah suatu gejala”.
Masalah yang biasanya sering muncul adalah pemenuhan peraturan yang tidak
tercapai serta komunikasi antar lain departemen yang masih bersangkutan mengenai k3, dapat
memicu timbulnya kesalah pahaman.
Masalah selanjutnya yang sering muncul adalah berasal dari akarnya yaitu dari pihak
manajemen yang kurang peduli dan bahkan tidak tahu akan pentingnya k3 bagi
perusahaannya. Biasanya pihak manajemen tidak membuat kebijakan mengeni k3,ada juga
yang membuat secara tertulis namun tidak melaksakannya, walaupun toh ada departemen
HSE dan ada kebijakan tertulis tapi riilnya mereka tidak melaksanakan kebijakan tersebut.
Sehingga walaupun departemen HSE melakukan sesuai bidangnya, tapi tidak pernah ada
close dari pihak manajer, ini disebabkan karena kurang adanya kerjasama antar departemen
dan manajernya. Dengan kata lain dalam hal ini departemen HSE hanya sebagai pajangan
dan untuk mmperoleh nama baik perusahaan saja.