Anda di halaman 1dari 25

KEMOTERAPI

PADA KANKER PAYUDARA

Dharmayanti Francisca Badudu


PENDAHULUAN
 Terapi Kanker Payudara

– Pembedahan
– Penyinaran / Radioterapi
– Kemoterapi
– Terapi Hormonal

 Multi Modalitas
 Tujuan Kemoterapi:

– Kuratif

– Paliatif

– Suportif
Prosedur teknik pemberian kemoterapi
sering didelegasikan kepada perawat

Dibutuhkan personil perawat yang terlatih


khusus untuk memberikan kemoterapi
 Pengerjaan protokol keperawatan dgn
teliti, pemberian secara tepat setiap fase
terapi, dengan mengetahui risiko dan efek
samping serta prosedur memperbaikinya,
merupakan langkah penting yang harus
ditempuh dalam pemberian khemoterapi.
 Dialog konstan antara dokter dan tim
perawat akan mencegah banyak
komplikasi.
 Jenis Kemoterapi pada Kanker Payudara:

– Kemoterapi Primer / Neo-adjuvan / Pre-operatif

– Kemoterapi Adjuvan

– Kemoterapi untuk Metastases


Kemoterapi Primer / Neo-adjuvan / Pre-operatif

 Diperkenalkan sejak 25 tahun yang lalu

 Berperan penting pada tumor yang besar

 Diberikan sebelum terapi pembedahan


 Keuntungan:

– Menurunkan ukuran tumor


– Dapat menilai respon kemoterapi terhadap
tumor
– Meningkatkan efektifitas terapi sistemik
– Menurunkan kemungkinan stimulasi / kebocoran
sel kanker pada eksisi tumor yang besar
 Kerugian:

– Dokter Bedah tidak dapat mengidentifikasi


ukuran tumor original
– Menurunkan kemungkinan evaluasi terhadap
status kelenjar getah bening
– Menurunkan kemungkinan evaluasi karakteristik
biologis tumor
 Prediksi Respon Kemoterapi Primer

– Respon komplit (pCR) Faktor prognostik kuat


untuk DFS dan OS

– pCR atas tumor primer adalah prediksi akan respon


komplit pada KGB Axilla

– pCR sering terdapat pada wanita dengan ER (-),


anaplastik, tumor-tumor ukuran kecil
 Regimen Kemoterapi Primer

– AC (Adriamycin / Cyclophosphamide)
– CMF (Cyclophosphamide / Methotrexate /
Fluorouracil)
– FAC (Fluorouracil / Doxorubicin /
Cyclophosphamide)
– FEC (Fluorouracil / Epirubicin /
Cyclophosphamide)
Kemoterapi Adjuvan

 Diberikan setelah terapi pembedahan

 Bertujuan untuk mengeliminasi mikro


metastases

 Biasa dipakai terapi kombinasi

 Meningkatkan angka survival


 Contoh Kemoterapi Adjuvan

– Bonadonna : CMF
– AC
– AC + T
– CEF
– CAF
Kemoterapi untuk Metastases

 Tujuan hanya untuk paliatif


 Dapat menurunkan nyeri pada 30 % pasien
 Menunjukkan respon radiologi pada 18 %
pasien
 Dapat disertai dengan radioterapi dan atau
bisphophonates
 Kemoterapi standar pada metastases kanker
payudara akan menghasilkan respon komplit
10 – 20 %
 Progresifitas penyakit dengan kemoterapi standar
berkisar antara 4 – 9 bulan
 Lamanya kemoterapi pada metastases:
– Kontinyu selama penyakitnya masih ada
– Terapi kontinyu ini dapat meningkatkan kualitas hidup,
memperlambat progresifitas, meningkatkan survival
 Faktor-faktor prediktif respon kemoterapi
pada metastases:

– Indeks proliferasi tinggi


– Status premenopausal
– Interval bebas penyakit yang memanjang
– Status penampilan baik
– Adanya keikutsertaan organ dalam
– Adanya 2 atau lebih tempat metastases
 Regimen Kemoterapi untuk metastases:

– Doxorubicin dan Epirubicin sebagai terapi


tunggal
– CAF / AC / CMF
– Sequensial adriamycin / CMF
– Taxane
 Dosis Diberikan setiap 21 hari
 Doxorubicin 50 – 60 mg/LPT
 Cyclophosphamide 500 – 600 mg/LPT
 Epirubicin 75 – 90 mg/LPT
 Fluorouracil (5FU) 175 – 250 mg/LPT
 Methotrexate 20 – 40 mg/LPT
 Taxane 175 – 250 mg/LPT
Efek Samping Kemoterapi
 Alopesia
– Pada semua pemberian adriamycin, taxane
– 50 % pada kasus cyclophosphamide

 Kardiotoksik
– Doxorubicin Pembengkakan jantung
Aritmia jantung
– Epirubicin Pembengkakan jantung
– 5FU Angina pectoris, hipotensi,
hipertensi, kematian mendadak pada 7,6 %
 Peningkatan Berat Badan (> 20%)
– Pada > 40% wanita

 Extravasasi:
– Terutama pada kemoterapi vesikan
– Lesi yang timbul akan sulit dan lambat sembuh

 Trombosis
Meningkat untuk vena dan arteri akibat
adjuvan kemoterapi
 Kelelahan

 Febrile / Neutropenia
20 – 40 % pada taxane

 Amenorrhea / Infertilitas

 Hot Flashes

 Leukemia Akut

 Kegagalan Kognitif
 Aspek Psikologis
– Kecemasan dan ketakutan pasien
Dapat dicegah dengan penjelasan yang
lengkap oleh dokter, tetapi tetap dibutuhkan
reformulasi penjelasan oleh staf perawat
– Sikap dan percaya diri perawat pada saat
pemberian kemoterapi sangat dibutuhkan
pasien dan keluarganya
(Calm self confidence of carers)
– Perawat yang berpengalaman dalam
pemberian kemoterapi juga dapat memberikan
edukasi kepada pasien mengenai:
 Advis diet
 Penggunaan mouth wash
 Pencegahan diare / konstipasi / photosensitisasi
 Menurunnya libido
 Kelelahan
– Dan mengenali hal-hal yang berhubungan
dengan toksisitas hematologi, sehingga dapat
segera menghubungi dokter yang
bersangkutan
– Peranan care record akan sangat menolong
pasien dan dokter pada saat konsultasi
Pelatihan dalam KOMUNIKASI sangat
dibutuhkan untuk mencegah kecemasan
personil perawat dan kecerobohan yang
mungkin timbul akibat ketidak percayaan diri
perawat, dan merupakan suatu pegangan
yang penting dalam penanganan pasien.

Anda mungkin juga menyukai