– Pembedahan
– Penyinaran / Radioterapi
– Kemoterapi
– Terapi Hormonal
Multi Modalitas
Tujuan Kemoterapi:
– Kuratif
– Paliatif
– Suportif
Prosedur teknik pemberian kemoterapi
sering didelegasikan kepada perawat
– Kemoterapi Adjuvan
– AC (Adriamycin / Cyclophosphamide)
– CMF (Cyclophosphamide / Methotrexate /
Fluorouracil)
– FAC (Fluorouracil / Doxorubicin /
Cyclophosphamide)
– FEC (Fluorouracil / Epirubicin /
Cyclophosphamide)
Kemoterapi Adjuvan
– Bonadonna : CMF
– AC
– AC + T
– CEF
– CAF
Kemoterapi untuk Metastases
Kardiotoksik
– Doxorubicin Pembengkakan jantung
Aritmia jantung
– Epirubicin Pembengkakan jantung
– 5FU Angina pectoris, hipotensi,
hipertensi, kematian mendadak pada 7,6 %
Peningkatan Berat Badan (> 20%)
– Pada > 40% wanita
Extravasasi:
– Terutama pada kemoterapi vesikan
– Lesi yang timbul akan sulit dan lambat sembuh
Trombosis
Meningkat untuk vena dan arteri akibat
adjuvan kemoterapi
Kelelahan
Febrile / Neutropenia
20 – 40 % pada taxane
Amenorrhea / Infertilitas
Hot Flashes
Leukemia Akut
Kegagalan Kognitif
Aspek Psikologis
– Kecemasan dan ketakutan pasien
Dapat dicegah dengan penjelasan yang
lengkap oleh dokter, tetapi tetap dibutuhkan
reformulasi penjelasan oleh staf perawat
– Sikap dan percaya diri perawat pada saat
pemberian kemoterapi sangat dibutuhkan
pasien dan keluarganya
(Calm self confidence of carers)
– Perawat yang berpengalaman dalam
pemberian kemoterapi juga dapat memberikan
edukasi kepada pasien mengenai:
Advis diet
Penggunaan mouth wash
Pencegahan diare / konstipasi / photosensitisasi
Menurunnya libido
Kelelahan
– Dan mengenali hal-hal yang berhubungan
dengan toksisitas hematologi, sehingga dapat
segera menghubungi dokter yang
bersangkutan
– Peranan care record akan sangat menolong
pasien dan dokter pada saat konsultasi
Pelatihan dalam KOMUNIKASI sangat
dibutuhkan untuk mencegah kecemasan
personil perawat dan kecerobohan yang
mungkin timbul akibat ketidak percayaan diri
perawat, dan merupakan suatu pegangan
yang penting dalam penanganan pasien.