BLS adalah langkah yang ditempuh oleh para manager dalam memanfaatkan sumberdaya
dan kompetensi perusahaan untuk menciptakan keunggulan kompetitif terhadap pesaing di
dalam suatu industri.
Dasar perumusan BLS ialah kebutuhan pelanggan (apa yang diinginkan), kelompok
pelanggan (siapa yang membutuhkan), dan distinctive competencies (kompetensi yang
menonjol) untuk merespons kebutuhan pelanggan.
2. Strategi Diferensiasi
Menciptakan keunggulan kompetitif dengan produk yang unik dan sesuai selera
pelanggan.
2
Keunikan dapat diciptakan melalui: mutu, inovasi, dan respon pelanggan.
Diferensiasi umumnya dilakukan sesuai segmentasi pasar, yaitu membuat produk yang
unik di setiap segmen. Broad differentiator, hanya melayani segmen tertentu sesuai
kompetensi yang dimiliki perusahaan.
Misalnya Sony membuat 24 model TV untuk berbagai segmen; harganya di setiap
segmen; selalu lebih mahal dibanding TV lain.
Mercedez tidak berminat mengisi semua segmen pasar.
Distinctive competency dari diferensiator bersumber pada inovasi dan teknologi karena
itu R & D di sini sangat penting di samping fungsi sales.
• Kelebihan strategi diferensiasi :
- Brand loyalty melindunginya dari pesaing
- Supliers dan buyers umumnya bukan ancaman
- Ancaman substitut tergantung pada derajat keunikan substitut yang dapat
mengancam brand loyalty, dan perbedaan harga
• Kelemahan strategi diferensiasi :
Kemampuan mempertahankan keunikan di alam kemajuan teknologi; bila keunikan
pada penampilan fisik, mudah ditiru. Keunikan yang intangibles (tidak berwujud) lebih
kuat.
4. Strategi Fokus
Memfokus pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan spesialisasi. Misalnya
pasar "orang kaya", petualang, vegetarian, mobil balap, mobil pedesaan, dll.
- Setelah memilih segmen pasar yang diingini, strategi fokus diimplementasikan melalui
pendekatan diferensiasi atau cost leadership.
- Pada hakekatnya perusahaan dengan strategi fokus adalah cost leader atau
diferensiator khusus.
- Bila perusahaan menggunakan pendekatan low-cost, berarti bersaing dengan cost
leader.
Misalnya memfokus pada small-volume custom products yang memiliki keunggulan
biaya dan membiarkan large-volume pada cost leader.
- Bila memakai pendekatan diferensiasi maka akan bersaing dengan diferensiator.
Misalnya Porche bersaing dengan GM di segmen pasar mobil sport.
Kelebihan strategi focus, adalah aman terhadap buyers, substitut, maupun pesaing
karena keunikan produk dan brand loyalty tapi agak lemah terhadap supplier karena
membeli inputs dalam volume kecil. Kelemahan lain adalah, harga produk selalu tinggi
dan bila selera dan preferensi pelanggan berubah, sangat sulit berpindah segmen.
Stuck-in-the-middle terjadi jika perusahaan telah memilih produk / pasar sedemikian rupa
tapi kemudian dengan perubahan lingkungan pasar ternyata tidak mampu menciptakan
atau mempertahankan keunggulan kompetitif. Contoh: Holiday Inn pada tahun 1980-an,
tapi dengan strategi baru, bisa keluar dari kemelut ini.
Dalam konteks Porter's 5 Forces Model, strategic group yang berbeda memiliki
hubungan yang berbeda dengan setiap Force meskipun dalam industri yang sama.