Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disampaikan oleh :
Direktorat Perkembangan Kependudukan
Ditjen Administrasi Kependudukan
Batang
Konsiderans Tubuh Konsiderans
Menimbang Mengingat
Penjelasan
Umum
KONSIDERAN MENIMBANG
norma agama
keseimbanga
n
PK dan PK
perikemanusiaan, manfaat
PRINSIP PASAL 3
Pasal 11
Pasal 12 PP
Pasal 15
Pembiayaan scr nasional dibebankan pada APBN
Alokasi anggaran disediakan scr proporsional sesuai dgn
kebutuhan.
Pasal 16
Pembiayaan di daerah dibebankan pada APBD
Alokasi anggaran disediakan scr proporsional sesuai dgn
kebutuhan
Pengalokasian anggaran ditetapkan bersama oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD.
KETERKAITAN SUBSTANSI UU 23 Th 2006 DGN UU 52 Th 2009
DAFDUK OUTPUT
1.Pencatatan Biodata Penduduk
Per Keluarga DATABASE
2.Pencatatan atas Pelaporan KEPENDUDUKAN
INPUT
Peristiwa Kependudukan
3.Pendataan Penduduk Rentan
Kependudukan MANFAAT
4.Pelaporan Penduduk yang tidak 1.Perumusan Kebijakan
dapat melapor sendiri Perkembangan
Kependudukan
INFODUK 2.Proyeksi kependudukan
3.Perencanaan
SIAK INPUT Pembangunan
CAPIL berwawasan
OUTPUT
kependudukan
1.Pencatatan Kelahiran 4.Pembangunan sektor lain
2.Pencatatan Lahir Mati
3.Pencatatan Perkawianan 5.Pemilu kada dan Pemilu
4.Pencatatan Pembatalan Perkawinan 6.Verifikasi Jati Diri
5.Pencatatan Perceraian Penduduk dan Dokumen
6.Pencatatan Pembatalan Perceraian INPUT Kependudukan
Dokumen
7.Pencatatan Kematian 7.Bid. Pemerintahan dan
8.Pencatatan Pengangkatan Pengesahan dan Kependudukan
(Biodata, KK, KTP, Surat pelayanan publik
Pengakuan anak
9.Pencatatan Perubahan Nama & Perubahan Keterangan
Status Kewarganegaraan Kependudukan,
10.Pencatatan Peristiwa Penting Akta/Kutipan Akta)
11.Pelaporan Penduduk yg Tdk dapat melapor
Sendiri
KETERKAITAN KOMPONEN KEPENDUDUKAN
KUANTITAS
PENDUDUK
KUALITAS
PENDUDUK
DATA DAN
KO ADM
PENDUDUK
MOBILITAS/PERSEBARAN
PENDUDUK
Kebijakan
Perkembangan
Kependudukan
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
ØKUANTITAS
ØKUALITAS ØKESERASIAN
DAYA DUKUNG ALAM ØKESELARASAN
DAN DAYA TAMPUNG ØPERSEBARAN
ØKESEIMBANGAN
LINGKUNGAN PENDUDUK
PEMBANGUNAN NASIONAL
BERKELANJUTAN
PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN
PENGENDALIAN
JUMLAH &
LAJU PERTUMB PDDK
ØPENGENDALIAN KELAHIRAN
ØPENURUNAN ANGKA KEMATIAN
ØPENGARAHAN MOBDUK
q KIE
q
diatur dlm PP
KELUARGA BERENCANA
Pasal 27
Setiap orang dilarang memalsukan dan menyalahgunakan
alat, obat, dan cara kontrasepsi di luar tujuan dan prosedur
yg ditetapkan.
Pasal 28
Penyampaian informasi dan/atau peragaan alat, obat, dan
cara kontrasepsi hanya dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan tenaga lain yg terlatih serta dilaksanakan di
tempat dan dengan cara yg layak.
KELUARGA BERENCANA
Pasal 29
FISIK-HORISONTAL
WAKTU INTERNAL
•PERMANEN •KE PEMUKIMAN BARU
•NON PERMANEN •KE KOTA BESAR
PENINGKATAN
•KE DAERAH PERBATASAN
STATUS SOSIAL,
MOTIF •KE DAERAH PENYANGGA. EKONOMI DAN
MOBILITAS BUDAYA
PENDUDUK •EKONOMI PERTUMB EKONOMI BARU (KESEJAKTERAAN)
DAN KEAMANAN
•SOSIAL •PERUBAHAN DESA-
•POLITIK KOTA
GERAK PENDUDUK SCR
KERUANGAN MELEWATI •BUDAYA
BATAS ADMINISTRASI •KEAMANAN INTERNASIONAL
SOSEKBUD-VERTIKAL
MOBILITAS PENDUDUK
MOB
URBANISASI
PERMANEN/MIGRASI
•VOL, ARAH/KECENDERUNGAN •ANGKA URBANISASI
MIGRAN •ARUS MIGRASI DR DESA KE KOTA
•ANGKA MIGRASI MASUK •PERUBAHAN STATUS PERDESAAN-
•ANGKA MIGRASI KELUAR PERKOTAAN
•ANGKA MIGRASI NETTO
•MENGHITUNG PERTUMB
POLA MIGRASI •POLA PERSEBARAN PDDK
KARAKTERISTIK MIGRAN •MENGKAJI KARAKTERISTIK
PERSEBARAN PDDK (DEMOGRAFI, SOSIAL, EKONOMI,
•BUDAYA, DASAL, DA TUJUAN)
MOBILITAS PENDUDUK Pas
al
3 3
Pasal 33
q
q
q Pengarahan mobduk internasional, dilakukan melalui
kerjasama internasional dengan negara pengirim dan
penerima migran internasional ke dan dari Indonesia
sesuai dgn perjanjian internasional yg telah diterima
dan disepakati oleh Pemerintah.
qdiatur dalam PP
MOBILITAS PENDUDUK
Pasal 34
q Kebijakan mobduk dilaksanakan dgn menghormati hak
pddk untuk bebas bergerak, berpindah, dan bertempat
tinggal dlm wilayah NKRI sesuai dgn ketentuan
peraturan perundang- undangan.
Pasal 35
q Pemerintah Daerah menetapkan kebijakan mobduk
sepanjang tdk bertentangan dgn kebijakan nasional.
MOBILITAS PENDUDUK
Pasal 36
v Perencanaan pengarahan mobduk dan/atau
penyebaran pddk dilakukan dgn menggunakan
data dan informasi , persebaran pddk dgn
memperhatikan RTRW.
NON-FISIK FISIK
Mental spiritual,
Ketaqwaan,
Kesantunan,
Berbudaya,
Berkepribadian, dll
PENGEMBANGAN KUALITAS PENDUDUK
Pasal 38
Pasal 39
Pasal 40
Pengembangan potensi pddk rentan dilaksanakan melalui
perawatan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
pelatihan atas biaya negara.
Pasal 41
q Pemerintah menjamin kebutuhan dasar bagi pddk
miskin.
q Ketentuan kriteria pddk miskin dan tata cara
perlindungan diatur dengan PP
Perlindungan dan pemberdayaan
penduduk
•
TERUTAMA PENDUDUK MISKIN
•
Pasal 42
SD
M
SC SDA
Pasal 43
Pasal 47
ØPemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan
kebijakan pembangunan keluarga melalui
pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga.
ØKebijakan dimaksudkan untuk mendukung keluarga
agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara
optimal.
PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 48
Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan dan
kesejahteraan keluarga, dilaksanakan dgn cara :
a.peningkatan kualitas anak dgn pemberian akses informasi,
pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan,
pengasuhan dan perkembangan anak;
b.peningkatan kualitas remaja dgn pemberian akses informasi,
pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan
berkeluarga;
c.peningkatan kualitashidup lansia agar tetap produktif dan berguna
bagi keluarga dan masyarakat dgn pemberian kesempatan untuk
berperan dlm kehidupan keluarga;
PEMBANGUNAN KELUARGA
Pasal 48
d.Pemberdayaan keluarga rentan dgn memberikan perlindungan dan
bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dgn keluarga
lain.
e.Peningkatan kualitas lingkungan keluarga.
f.Peningkatan akses dan peluang terhadap penerimaan dan sumber
daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga.
g.Pengembangan cara inovatif untuk memberikan bantuan yg lebih
efektif bagi keluarga miskin.
h.Penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan terutama bagi
perempuan yg berperan sbg KK
diatur dgn Permen terkait sesuai kewenangan
DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
Pasal 49
qPemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data dan informasi mengenai
kependudukan dan keluarga.
qUpaya yg dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan
keluarga.
qData dan informasi kependudukan dan keluarga wajib
digunakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah sbg
dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan dan
pembangunan.
DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
Pasal 50
qPemerintah dan Pemerintah Daerah menyelenggarakan dan
mengembangkan sistem informasi kependudukan dan keluarga scr
berkelanjutan serta wajib mendukung terkumpulnya data dan
informasi yg diperlukan.
qPemerintah Daerah wajib melaporkan data dan informasi
kependudukan dan keluarga kepada Pemerintah.
qPemerintah wajib menyebarluaskan kembali data dan informasi yg
terkumpul pada tingkat nasional untuk dipisah-pisahkan dan dianalisis
untuk keperluan perbandingan pengelolaan kependudukan antardaerah
dalam bentuk laporan neraca kependudukan dan pembangunan.
qdiatur dengan PP.
DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
Pasal 51
Dalam rangka meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender,
pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi tentang
kependudukan dan keluarga harus mempertimbangkan jenis
kelamin.
Pasal 52
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan pengumpulan
data, analisis, dan proyeksi angka kelahiran sebagai bagian dari
pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga.
KELEMBAGAAN
Pasal 53
Pasal 54
vDalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan
keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk
Badan Kependudukan dan Keluarga BerencanaDaerah (BKKBD) di
tingkat provinsi dan kab/kota.
vBKKBD dlm melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki hubungan
fungsional dengan BKKBN.
Pasal 55
vBKKBN berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
vBKKBD berkedudukan di ibu kota Provinsi dan Kab/Kota.
KELEMBAGAAN
Pasal 56 TUGAS DAN FUNGSI
vBKKBN bertugas melaksanakan pengendalian penduduk dan
menyelenggarakan keluarga berencana.
vDalam melaksanakan tugas, BKKBN mempunyai fungsi :
perumusan kebijakan nasional;
penetapan NSPK;
pelaksanaan advokasi dan koordinasi;
penyelenggaraan KIE;
penyelenggaraan monev;
pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi.
vKetentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi BKKBN, diatur
dengan PERPRES
KELEMBAGAAN
Pasal 57
vBKKBD mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
pengendalian penduduk dan menyelenggarakan
keluarga berencana di tingkat provinsi dan kab/kota.
vKewenangan BKKBD dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
vKetentuan tugas, fungsi dan susunan organisasi
BKKBD, diatur dengan PERDA.
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 58
vSetiap pddk mempunyai kesempatan untuk berperan serta dalam
pengelolaan kependudukan dan pembangunan keluarga individu,
LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, dan pihak swasta.
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 59
vPP Nomor 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan
Keluarga sejahtera; PP Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan; PP Nomor 57 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas PP Nomor 27 Tahun 1994 tentang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan masih tetap berlaku sepanjang tdk
bertentangan dengan UU ini.
KETENTUAN PENUTUP
Ps 60
UU Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan keluarga Sejahtera, DICABUT DAN DINYATAKAN TIDAK BERLAKU.
Ps 61
ØBKKBN dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam UU ini.
Ps 62
ØPeraturan pelaksana dari UU ini ditetapkan paling lambat 1 tahun sejak
tanggal pengundangan UU ini.
Ps 63
ØUU ini berlaku pd tanggal diundangkan (29 Oktober 2009), dan agar setiap
orang mengetahiunya, memerintahkan pengundangan UU ini dengan
penempatannya dalam LNRI
PERATURAN PELAKSANAAN
I.Peraturan Pemerintah
2.Kebijakan dan Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan dan pembangunan keluarga -> Ps 7 ayat (3)
3.Tanggung Jawab Pemerintah dlm Menetapkan Kebijakan Nasional, NSPK,
Pembinaan, Bimbingan, Supervisi dan Fasilitasi serta Sosialisasi, Advokasi
dan Koordinasi -> Ps 12 ayat (2)
4.Tata cara Penetapan Pengendalian Kuantitas Penduduk -> Ps 19 ayat (4)
5.Tata cara Pengumpulan Data dan Proyeksi Kependudukan tentang Angka
Kematian -> Ps 32 ayat (3)
6.Pengarahan Mobilitas Penduduk -> Ps 33 ayat (5)
a. Penataan dan Penyebaran Penduduk ke Daerah Perbatasan Antarnegara.
b. Kebijakan Mobduk non-permanen.
c. Penataan Persebaran Penduduk melalui Kerjasama Antardaerah.
d. Pengarahan Mobduk melalui Pengembangan Daerah Penyangga.
e. Pedoman Pengelolan Urbanisasi di Perkotaan.
f. Pedoman Pelayanan terhadap Penduduk Musiman.
PERATURAN PELAKSANAAN
I.Peraturan Pemerintah
7.Tatacara Pengumpulan Data, Analisis Mobilitas dan Persebaran
Penduduk -> Ps 37 ayat (3)
8.Pengembangan Kualitas Penduduk -> Ps 38 ayat (6)
9.Kriteria Penduduk Miskin dan Tatacara Perlindungannya -> Ps 41 ayat (2)
10.Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga -> Ps 50 ayat (4)
II.Peraturan Presiden
2.Pedoman Perencanaan kependudukan -> Ps 46 ayat (5)
3.Tugas, Fungsi , dan Susunan Organisasi BKKBN -> Ps 56 ayat (3)
PERATURAN PELAKSANAAN
III.Peraturan Menteri
2.Akses, Kualitas, Informasi, Pendidikan, Konseling dan Pelayanan Alat Kontrasepsi
(Permenkes) -> Ps 23 ayat (2)
3.Tatacara penggunaan alat, obat, dan cara kontrasepsi (Permenkes) -> Ps 26 ayat (3)
4.Kebijakan Pembangunan Keluarga (Permen terkait) -> Ps 48 ayat (2)
IV.Peraturan Daerah
2.Kebijakan dan Program Jangka Menengah dan Jangka Panjang Pengelolaan
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga -> Ps 18 ayat (3)
3.Tanggung Jawab Pemerintah Provinsi dalam Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan keluarga -> Ps 13 ayat (2)
4.Tanggung Jawab Pemerintah Kab/Kota dalam Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan keluarga -> Ps 14 ayat (2)
5.Kebijakan Mobilitas Penduduk -> Ps 35 ayat (1)
6.Tugas, Fungsi , dan Susunan Organisasi BKKBD -> Ps 57 ayat (3)
TERIMA KASIH
thank you