Anda di halaman 1dari 6

CMS

CAREER MAPPING SYSTEM

Pendahuluan

Pemerintah menyadari bahwa sistem perencanaan tenaga kerja


dan strategi pengembangan karir bagi manajer perkotaan yang
ada saat ini sudah tidak memadai. Keadaan ini ditunjukkan oleh
kenyataan meningkatnya kebutuhan akan manajer perkotaan yang
disebabkan, antara lain : desentralisasi, globalisasi, kompetisi antar
kota, privatisasi infrastruktur, dan peran serta masyarakat.

Oleh sebab itu, guna meningkatkan proses manajemen


infrastruktur perkotaan, dikembangkan Proyek Peningkatan
Kapasitas Manajemen Infrastruktur Perkotaan (PKMIP), atau dalam
bahasa inggris : Capacity Building in Urban Infrastructur
Management, disingkat (CBUIM).

Proyek ini menangani pengembangan prakarsa kebijakan,


peningkatan kemampuan kelembagaan, pengembangan sumber
daya manusia, dan penunjangan pelaksanaan kebijakan dan
pelaksanaan.

Di dalam perjanjian pendanaan (loan agreement) PKMIP


ditekankan adanya keterkaitan antara peningkatan kemampuan,
pendidikan, dan pengembangan karir serta menyiratkan perlunya
“sistem pemetaan pembinaan karir“ (SPPK) yang jelas dan efektif.

Hasil SPPK akan menunjang terbinanya suatu sistem pembinaan


karir untuk manajer perkotaan dibidang pekerjaan umum,
terutama di Kota/Kabupaten.

1
Rancangan Proses Prospek swastanisasi bidang infrastruktur dan proyek kemitraan
PPP (Public Private Participation) akan dibatasi secara tajam oleh
Rancangan Sistem Pemetaan Karir ini secara konseptual keterbatasan dana pengusaha domestik dan kemungkinan tidak
dimaksudkan sebagai jembatan antara kapasitas yang tersedia dan masuknya investasi asing.
yang diperlukan. Sistem ini akan diujicobakan kepada kelompok
Sementara itu kejatuhan sektor real estat menuntut pemikiran
perkotaan yang penetapannya didasarkan pada besaran/tipologi
perlunya kebijakan baru guna merasionalisasikan pembangunan
kota dan fungsi kota.
yang selama ini dibangun secara sporadis sehingga berakibat tidak
Kemudian instrumen pemetaan karir diaplikasikan guna bisa dilanjutkan di lahan yang sudah dialokasikan.
mengetahui peran dan fungsi masing–masing kota
mengembangkan kemampuan organisasi dan keterampilan staf
yang diperlukan agar mampu menjalankan peran sesuai tuntutan Organisasi Mampu Merencanakan Tuntutan Untuk
dan fungsi yang baru. Perubahan, Merencanakan Masa Depannya Sendiri
Hasilnya digunakan pada setiap tingkat institusi pemerintahan
Dalam konsepsualisasi pemetaan karir, SPPK dirancang dengan
untuk merumuskan kebutuhan organisasi dalam hal kebijakan
melihat yang mungkin terjadi. Keterampilan dan kompetensi baru
manajemen personalia dan program diklat.
yang semakin tinggi diperlukan guna mengantisipasi kompleknya
permasalahan manajemen kota seperti yang telah diterangkan
diatas. Staf manajemen perkotaan pada semua tingkatan
Tantangan Utama
mempunyai potensi untuk belajar dari pengalaman dan menunjang
Tantangan utama yang dihadapi manajemen perkotaan masih terciptanya budaya kerja yang semakin baik sehingga mampu
pada desentralisasi. Program pembangunan yang berlangsung saat menjawab tantangan yang dihadapi.
ini melimpahkan sebagian besar tanggung jawab pelayanan Praktek peningkatan profesi serta diklat konvensial yang dilakukan
perkotaan ke Kota/Kabupaten sehingga tugasnya makin lama sekarang tampaknya tidak sesuai lagi dilanjutkan untuk
makin berat. permasalahan yang ada. Apabila sistem manajemen perkotaan
diharapkan untuk berperan secara proaktif dan tegas untuk
Pada saat yang sama, globalisasi memberi dampak yang komplek
dan berdimensi baru bagi manajemen perkotaan. Dampak yang melakukan koordinasi dan mempengaruhi proses perubahan dalam
membantu perkembangan kota secara berkelanjutan, diperlukan
memedihkan akibat devaluasi serta larinya modal keluar negeri
sektor perkotaan selama 1997/1998 merupakan gambaran yamg keterampilan baru dan pengetahuan tambahan melalui program
diklat yang disesuaikan.
mengandung hikmah bahwa kekuatan global tidaklah dapat
diabaikan.

2 3
Perencanaan Karir untuk Memenuhi Kebutuhan Banyak manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan sistem yang
Operasional Kota memungkinkan keluar masuknya pegawai negeri secara dinamis ke
sektor swasta dan antara sektor swasta serta badan–badan
Kebutuhan pembinaan karir harus mencerminkan pemenuhan manajemen lainnya. Masuknya pegawai, pertukaran pekerjaan dan
lingkungan operasional, fungsi dan keahlian profesional yang program–program lainnya berguna untuk diterapkan pada hal–hal
diperlukan untuk pengelolaan kota. Gabungan diatas menentukan sebagai berikut :
kebutuhan organisasi dan jabatan, yang merupakan parameter
• Lingkungan operasional yang setara mempelajari teknik–
dalam pemetaan karir.
teknik baru dan keuntungan yang diperoleh dari pengalaman
Administrasi perkotaan harus disusun guna memenuhi kebutuhan
• Lingkungan operasional yang saling terkait – mempelajari
khas masing–masing kota dengan memahami perbedaan regional,
kebutuhan dan keperluan akan instansi–instansi daerah hulu
faktor sosio kultural serta kriteria lingkungan dan sumber daya
dan hilir
alam yang dimiliki. Keterampilan dan kompetensi yang diperlukan
dengan jelas dapat menggambarkan uraian jabatan dan
persyaratan jabatan guna menyusun organisasi. Ini merupakan
Karir Berdasarkan Kemampuan
kerangka dasar pemetaan karir.

Gambaran pengembangan karir yang lebih terbuka dan transparan


amatlah penting. Sementara kriteria yang berlaku sekarang
Awal Karir – Strategi Rekruitmen Pegawai didasari atas merit sistem, dalam prakteknya ditentukan oleh
sistem yang secara informal bersifat paternalistik, yang dapat
Persoalan gaji masih tetap menjadi masalah yang selalu menjadi
membatasi terbinanya karir secara profesional.
bahan pembicaraan. Strategi rekruitmen harus dapat meyakinkan
calon pegawai dalam memahami keuntungan yang diperoleh Dalam ruang lingkup yang lebih luas, secara potensial tersedia
melalui kesempatan pendidikan dan pelatihan dan kondisi pilihan–pilihan promosi dan transfer diantara dan antar instansi
pelaksanaan tugasnya yang menarik. pemerintah. Jenis program untuk monitoring, penilaian dan
pembinaan karir yang diusulkan oleh SPPK akan proses bertahap
Strategi pemasaran sistem karir sebaiknya ditujukan bagi promosi
dan menerus, yang bergerak ke arah alternatif manajemen karir
karir pegawai negeri melalui beasiswa dan pemagangan. Fasilitas
yang obyektif dan lebih sistematik sesuai tuntutan dinamika kota.
awal ini dapat didukung dengan fasilitas–fasilitas lainnya seperti
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, pelatihan dan
hal–hal menarik lainnya.

4 5
Pengembangan Karir Individual Jabatan struktural yang pada sisi lain merupakan peluang bagi
terciptanya promosi jabatan fungsional. Dari segi pelaksanaan
Konsep karir yang diarahkan sendiri (self directed career) yang dimasa datang, peningkatan kebutuhan akan kaderisasi ahli–ahli
mengacu kepada sudut pandang peta karir yang luas, yang teknik menghadapi tuntutan spesifik untuk menjawab tantangan
berbeda dengan jalur karir sempit yang ditentukan oleh organisasi, pengembangan perkotaan pembentukan rumpun jabatan
merupakan dasar dari perencanaan pemetaan dan pengembangan fungsional merupakan alternatif yang perlu direalisasikaan.
karir yang lebih efisien dan lebih responsif.

Karir yang direncanakan oleh dirinya sendiri ini memerlukan


Pelatihan dan Pendidikan untuk Pengembangan Karir
penciptaan pasar kerja internal yang transparan dan dapat
diterima oleh semua pihak. Posisi jabatan yang lowong diisi melalui
Program diklat merupakan komponen utama CBUIM dan aspek
iklan untuk pekerjaan yang dimaksud kepada peminat yang berada
penting dari pengembangan karir. Program–program tersebut
dalam ruang lingkup “sektor – sektor pekerjaan umum”.
diperlukan atas dasar perlunya menjembatani gap yang ada antara
Kandidatnya berikutnya harus bersaing dengan peminat dari unit
kebutuhan dan SDM yang tersedia. Program–program tersebut
dan instansi luar lainnya yang cocok dan memenuhi syarat.
dapat juga berfungsi sebagai usaha mempertahankan pegawai
Penasehat profesional pembinaan karir diperlukan guna memberi yang potensial. Peserta diklat diharapkaan belajar seproduktif
pengarahan/petunjuk melalui pegawai pasar kerja internal untuk mungkin mengingat besarnya investasi baik waktu maupun uang
semua pekerjaan. Cara ini akan menggantikan sistem mentor yang dikeluarkan untuk diklat.
informal dengan sistem yang mempunyai hubungan dengan suatu
Strategi pelatihan harus mempertimbangkan keseimbangan antara
jaringan penasehat/konsultan karir yang obyektif.
sumber daya dari luar negeri. Beberapa pelatihan pokok yang
penting telah tersedia dalam sistem DIKLAT. Pelatihan keahlian–
keahlian khusus dan munculnya tehnologi baru harus didapat dari
Pengenalan Jabatan Fungsional
sumber luar.

Dalam jangka panjang, tujuan perampingan kelembagaan Dokumen–dokumen tender untuk seluruh jasa pelayanan diklat
pemerintahan adalah pada jumlah personil organisasi dan harus didasarkan pada spesifikasi materi pelatihan yang detail. Jika
rasionalisasi jenjang hirarki. Dari sisi pembinaan karir, hal ini akan perlu, materi pelatihan sebaiknya disusun sesuai dengan yang
berdampak pada jumlah yang lebih terbatas untuk peluang diperlukan untuk memenuhi spesifikasi. Pelatihan khusus
promosi. diperlukan dibidang–bidang berikut ini :

6 7
1. Manajemen Strategi Pembangunan Infrastruktur. Sistem Informasi dan Manajemen untuk Perencanaan Karir
• Strategi dan perencanaan pengembangan
• Perencanaan sumber–sumber keuangan Sistem informasi sumber daya manusia merupakan suatu pengikat
• Penyusunan program pembangunan infrastruktur yang menyatukan sistem manajemen pegawai yang efesien dan
• Manajemen keuangan perkotaan seimbang. Suatu organisasi besar dan komplek seperti birokrasi
pemerintah memerlukan sistem yang canggih guna mendukung
• Manajemen lingkungan hidup permukiman kota
tingkat efesien operasional yang akseptabel. Guna
• Perencanaan kota dan manajemen lahan
mengembangkan sistem dan pengembangan aplikasinya
• Manajemen pelayanan kota
diperlukan investasi yang substansial untuk :
2. Persiapan untuk masa yang akan datang.
• Menunjang pasar kerja internal
• Pemahaman pengaruh globalisasi
• Perencanaan transformasi spasial • Menunjang perencanaan tenaga kerja guna keseimbangan
• Pergeseran dari penyedia menjadi pemberdaya kebutuhan dan persediaan dan memonitor profil usia, jenis
(enable) kelamin dan keahlian
• Perencanaan partisipatif • Melaksanakan perampingan organisasi/jumlah total pegawai
• Kemampuan menjalankan desentralisasi sekaligus meningkatkan produktivitas
• Perencanaan untuk kompetisi kota
Guna mengidentifikasikan saat karir yang signifikan dan kaitannya
• Perencanaan pemasaran investasi
dengan peluang promosi yang ada, dapat dibuat dan digunakan
• Mengembangkan inisiatif penciptaan lapangan kerja
Sistem Penelusuran (Tracking Sistem). Berdasarkan informasi ini
3. Pengetahuan akan Keahlian Khusus. keputusan arahan karir yang mandiri dapat dikonsultasikan dengan
• Keahlian berbahasa inggris dewan pembina karir pegawai.
• Keahlian komputer Sistem penelusuran juga dapat digunakan untuk menjadwalkan
• Keahlian komunikasi massa program pengembangan karir tertentu (pelatihan, pendidikan,
• Keahlian manajemen informasi scondment, dll) sebagian bagian program pengembangan sumber
• Keahlian pengumpulan data dan informasi daya manusia secara keseluruhan.

4. Manajemen Pembinaan Institusi. Secara umum, kegiatan untuk menyesuaikan keterampilan yang
• Manajemen kota sebagai kesatuan koorporasi/ diperlukan dengan rumusan uraian tugas dalam struktur organisasi
wirausaha dapat dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen modern.
• Dasar hukum pembangunan prasarana/sarana
• Pelayanan profesi dari sumber luar (out sourcing)

8 9
Kerangka Administrasi untuk Manajemen Karir dengan berjalannya waktu, peran dan unit operasional akan
berubah. Sementara itu, kota–kota tumbuh dan terdiversifikasi
Peraturan yang ada sekarang sebetulnya mampu mendukung menjadi unit yang kompleks dilihat dari perspektif manajemen
sistem pemetaan karir yang disempurnakan ini termasuk program kota.
pengembangan karir dalam arti luas. Meskipun demikian dalam
Sehingga jika seorang manajer kota menduduki jabatan yang sama
pelaksanaannya prosedur yang ada tidaklah fleksibel dan
seumur hidupnya, tuntutan baru akan selalu muncul terus menerus
kemajuan karir terhalang oleh prosedur persetujuan pejabat yang
karena fungsi–fungsi serta perkembangan teknologi dan teknik
lebih tinggi.
baru.
Guna mencapai sasaran jangka pendek yang efisien, dapat
Penerapan peta karir akan dilakukan oleh komponen CBUIM
dilakukan promosi secara lateral ke instansi lain serta kesempatan
berupa “Pengembangan Kelembagaan” antara lain :
penugasan di proyek atau melanjutkan pendidikan. Prinsip dasar
reformasi yang terkait dengan seluruh aspek administrasi dan legal • Memperbaiki uraian dan persyaratan jabatan melalui analisa
adalah mempertimbangkan perubahan–perubahan yang diperlukan dan uraian jabatan yang disesuaikan.
dalam kerangka optimasi struktur yang ada dibandingkan jika
• Penyusunan rencana strategis untuk perkembangan karir
menciptakan struktur baru.
yang terintegrasi melalui jabatan struktural dan fungsional
dan perluasan kota, perubahan ekonomi kota.

Usulan SPPK • Perumusan kebutuhan pelatihan yang terkait dengan


pengembangan sistem manajemen pegawai dengan
Upaya untuk membuka peluang dalam sistem yang ada secara menggunakan komputer dan data yang selalu
keseluruhan guna memungkinkan terciptanya jalur karir yang lebih dimutakhirkan.
luas, dapat dilaksanakan dengan cara :
SPPK akan diuji coba melalui pelaksanaan proyek di 11 propinsi
• Meningkatkan pemanfaatan tenaga kerja secara keseluruhan selama 2 – 5 tahun yang akan datang. Rekomendasi yang disetujui
• Memaksimalkan kesempatan pengembangan karir akan dilaksanakan melalui program “Proyek Peningkatan
Kemampuan Infrastruktur Perkotaan” yang mencakup lebih dari 23
paket proyek.
Rencana Aksi untuk Implementasi Produk Sistem
Pemetaan Karir

Pilihan–pilihan untuk kemajuan karir melalui promosi jenjang


jabatan terjadi dalam konteks suatu perubahan yang dinamis.
Sistem tersebut bersifat multidimensi dan multi sektoral. Seiring

10 11

Anda mungkin juga menyukai