Anda di halaman 1dari 15

THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROLLING

SYSTEM OF CREDIT SALES IN PRIMKOPAL SESKOAL

Heni Wulandari
Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010
Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

Keywords: Internal Controlling System of Credit Sales, Primkopal Seskoal

ABSTRACT
This paper is concern about internal controlling system of credit sales in Primkopal
Seskoal. The writer would like to find out how is the application of internal controlling
system of credit sales that is run by Primkopal Seskoal, is the internal controlling system
of credit sales affective and how is the result by internal controlling system of credit sales
that is run by Primkopal Seskoal. This Research used primary data that obtained by
Internal Control Questionnaires (ICQ). Analyzer as used in research this is the
descriptive analysis qualitative, Internal Control Questionnaires (ICQ), and statistic
analysis. From the research, then obtain result that internal controlling system of credit
sales is effective quite.
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian nasional Berdasarkan uraian diatas, hal itu
dan perubahan lingkungan strategis yang yang mendorong penulis untuk
dihadapi dunia usaha termasuk koperasi membahas masalah ini, yang akhirnya
saat ini sangat cepat dan dinamis. penulis tuangkan dalam penulisan skripsi
Koperasi sebagai badan usaha yang mengenai efektivitas sistem
berperan dalam meningkatkan pengendalian intern penjualan kredit
pendapatan dan kesejahteraan pada Primkopal Seskoal.
anggotanya. Sehingga koperasi lebih
mampu berperan sebagai wadah kegiatan
ekonomi rakyat. TINJAUAN PUSTAKA
Namun saat ini masih banyak
Koperasi yang belum menerapkan sistem Sistem Pengendalian Intern
pengendalian intern yang efektif.
Koperasi tersebut biasanya sistem pengendalian intern yaitu suatu
menggabungkan tanggung jawab proses yang dilaksanakan oleh suatu
fungsionalnya dan kurang entitas untuk mencapai tujuan yang telah
memperhatikan penilaian permohonan ditetapkan.
kredit debitur, sehingga bisa terjadi
kecurangan dan besarnya resiko piutang Unsur - Unsur Pokok Sistem
tak tertagih yang dapat menimbulkan Pengendalian Intern
kerugian bagi koperasi tersebut.
Masalah keamanan atas Unsur-unsur pokok sistem pengendalian
penjualan kredit merupakan masalah intern menurut
yang harus diperhatikan oleh koperasi, Mulyadi (2008:164) adalah
karena adanya resiko yang timbul dalam
sistem penjualan kredit. Masalah ini 1. Struktur organisasi yang
dapat dihindari dengan adanya sistem memisahkan tanggung jawab fungsional
pengendalian intern yang dapat secara tegas. Struktur organisasi
menunjang efektivitas penjualan kredit merupakan kerangka pembagian
Koperasi harus berperan sebagai tanggung jawab fungsional kepada unit-
badan usaha yang tangguh dan mandiri, unit organisasi yang dibentuk untuk
sehingga melalui sistem penjualan melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
kredit, koperasi harus mampu perusahaan. Pembagian tanggung jawab
meningkatkan efektivitas sistem fungsional harus dipisahkan fungsi
penjualan kredit dan berusaha sebaik operasi dan fungsi akuntansi, dan suatu
mungkin untuk menghindari resiko fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab
kegagalan kredit. Untuk menghindari penuh.
resiko tersebut, menurut Ali Machmud 2. Sistem wewenang dan prosedur
(1993:84), badan usaha harus pencatatan yang memberikan
mempunyai sistem pengendalian intern perlindungan yang cukup terhadap
yang efektif. kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya
terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk check terhadap pelaksanaan tugas setiap
menyetujui terjadinya transaksi tersebut. unit organisasi yang terkait, maka setiap
Oleh karena itu dalam suatu organisasi unit organisasi akan melaksanakan
harus dibuat sistem yang mengatur praktik yang sehat dalam pelaksanaaan
pembagian wewenang untuk otorisasi tugasnya.
atas terlaksananya setiap transaksi. d. Perputaran jabatan. Perputaran
Sistem otorisasi dapat menjamin jabatan yang diadakan secara rutin akan
dihasilkannya dokumen pembukuan dapat menjaga independensi pejabat
yang dapat dipercaya dan prosedur dalam melaksanakan tugasnya.
pencatatan yang baik akan menghasilkan e. Keharusan pengambilan cuti bagi
informasi yang teliti dan dapat dipercaya karyawan yang berhak. Selama cuti,
mengenai kekayaan, utang, pendapatan, jabatan karyawan yang bersangkutan
dan biaya suatu organisasi. digantikan untuk sementara oleh pejabat
3. Praktik yang sehat dalam lain, sehingga seandainya ada
melaksanakan tugas dan fungsi setiap kecurangan dalam departemen yang
unit organisasi. Cara-cara yang bersangkutan, diharapkan dapat
umumnya ditempuh oleh perusahaan terungkap oleh pejabat yang
dalam menciptakan praktik yang sehat menggantikan untuk sementara tersebut.
adalah f. Secara periodik diadakan
a. Penggunaan formulir yang pencocokan fisik kekayaan dengan
bernomor urut tercetak yang catatan. Untuk menjaga kekayaan
pemakainnya harus organisasi dan mengecek ketelitian dan
dipertanggungjawabkan oleh yang keandalan catatan akuntansinya, secara
berwenang. Formulir merupakan alat periodik harus diadakan pencocokkan
untuk memberikan otorisasi atau rekonsiliasi antara kekayaan secara
terlaksananya transaksi, maka fisik dengan catatan akuntansi yang
pengendalian pemakaiannya dengan bersangkutan.
menggunakan nomor urut tercetak, akan g. Pembentukan unit organisasi
dapat menetapkan pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengecek
terlaksananya transaksi. efektivitas unsur-unsur sistem
b. Pemeriksaan yang mendadak. pengendalian intern yang lain. Unit
Pemeriksaan yang mendadak organisasi ini disebut satuan pengawas
dilaksanakan tanpa pemberitahuan intern atau staff pemeriksa intern.
terlebih dahulu kepada pihak yang akan 4. Karyawan yang mutunya sesuai
diperiksa dengan jadwal yang tidak dengan tanggungjawabnya.
teratur. Hal ini akan mendorong Bagaimanapun baiknya struktur
karyawan melaksanakan tugasnya sesuai organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
dengan aturan yang telah ditetapkan. pencatatan, serta berbagai cara yang
c. Setiap transaksi tidak boleh diciptakan untuk mendorong praktik
dilaksanakan dari awal sampai akhir yang sehat, semua sangat tergantung
oleh satu orang atau satu unit organisasi, kepada manusia yang melaksanakannya.
tanpa campur tangan dari orang atau unit Unsur mutu karyawan merupakan unsur
organisasi lain. Sehingga terjadi internal sistem pengendalian intern yang paling
penting. Karyawan yang kompeten bahwa fungsi penjualan
diperoleh dari seleksi calon karyawan bertanggungjawab atas perintah
berdasarkan persyaratan yang dituntut pengiriman yang ditujukan kepada
oleh pekerjaan dan pengembangan fungsi pengiriman dan pemenuhan order
pendidikan karyawan. yang diterimanya dari pembeli.
2. Persetujuan pemberian kredit
Sistem Pengendalian Intern Penjualan diberikan oleh fungsi kredit dengan
Kredit membubuhkan tanda tangan pada credit
copy (yang merupakan tembusan surat
Sistem pengendalian intern dapat order pengiriman). Hal ini untuk
dikatakan efektif apabila semua unsur- mengurangi resiko tidak tertagihnya
unsur dapat diterapkan dengan baik. piutang, sehingga transaksi penjualan
Menurut Mulyadi (2008:220), yaitu : kredit harus mendapatkan otorisasi dari
Organisasi fungsi kredit.
1. Fungsi penjualan harus terpisah 3. Pengiriman barang kepada
dari fungsi kredit. Pemisahan kedua pelanggan diotorisasi oleh fungsi
fungsi ini dimaksudkan untuk pengiriman dengan cara menandatangani
menciptakan pengecekan intern terhadap dan membubuhkan cap “sudah dikirim”
transaksi penjualan kredit. pada copy surat order pengiriman. Hal
2. Fungsi akuntansi harus terpisah ini sebagai bukti telah dilaksanakannya
dari fungsi penjualan dan fungsi kredit. pengiriman barang sesuai dengan
Pemisahan ketiga fungsi ini perintah pengiriman barang dari fungsi
dimaksudkan untuk menjamin ketelitian penjualan, sehingga fungsi penagihan
dan keandalannya serta kekayaan dapat segera melaksanakan pengiriman
perusahaan (piutang) dapat dijamin faktur penjualan sebagai dokumen
keamanannya (piutang dapat ditagih). penagihan piutang.
3. Fungsi akuntansi harus terpisah 4. Penetapan harga jual, syarat
dari fungsi kas. Pemisahan kedua penjualan, syarat pengangkutan
fungsi ini dimaksudkan untuk menjaga barang, dan potongan penjualan dibuat
kekayaan perusahaan dan menjamin oleh kepala pemasaran dengan
ketelitian dan keandalan data akuntansi. penerbitan surat keputusan mengenai hal
4. Transaksi harus dilaksanakan tersebut. Dengan demikian pengisian
oleh lebih dari satu orang atau informasi ke dalam surat order
lebih dari satu fungsi. Hal ini untuk pengiriman dan faktur penjualan harus
menciptakan internal check yang didasarkan pada informasi harga jual,
mengakibatkan pekerjaan karyawan syarat jual, dan potongan penjualan yang
yang satu dicek ketelitian dan telah ditetapkan oleh direktur
keandalannya oleh karyawan lain. pemasaran.
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan 5. Terjadinya piutang diotorisasi oleh
1. Penerimaan order dari pembeli di fungsi penagihan dengan
otorisasi oleh fungsi penjualan membubuhkan tanda tangan pada faktur
dengan menggunakan formulir surat penjualan.
order pengiriman. Hal ini menunjukkan
6. Pencatatan kedalam catatan
akuntansi harus didasarkan atas Objek Penelitian
dokumen sumber yang dilampiri dengan Dalam melakukan penelitian,
dokumen pendukung yang lengkap. penulis tertarik untuk meneliti sistem
Catatan akuntansi harus diisi informasi pengendalian intern penjualan kredit
yang berasal dari dokumen sumber yang pada Primkopal Seskoal. Primer
sahih. Kesahihan dokumen sumber Koperasi Angkatan Laut Seskoal
dibuktikan dengan dilampirkannya (Primkopal Seskoal) sebagai objek
dokumen pendukung yang lengkap, yang penelitiannya terletak di Seskoal,
telah diotorisasi oleh pejabat yang Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta
berwenang. Selatan. Koperasi ini bergerak dibidang
7. Pencatatan kedalam catatan simpan pinjam dan perdagangan.
akuntansi harus dilakukan oleh Data yang digunakan dalam
karyawan yang diberi wewenang untuk penulisan ini adalah data primer yang
itu. Dengan cara ini, tanggung jawab diperoleh melalui internal control
atas pengubahan catatan akuntansi dapat questionnaires, berupa pertanyaan
dibebankan kepada karyawan tertentu, tertutup dengan alternatif jawaban “Ya”
sehingga tidak ada satupun perubahan atau “Tidak” mengenai sistem
data yang dicantumkan dalam catatan pengendalian intern penjualan kredit.
akuntansi yang tidak Alat analisis yang digunakan
dipertanggungjawabkan. dalam pembahasan dan pengolahan data,
Praktik yang sehat yaitu :
1. Penggunaan formulir bernomor 1. Analisis deskriptif kualitatif
urut tercetak. Hal ini dilakukan untuk Data yang diperoleh dan
mengawasi semua transaksi keuangan dikumpulkan, kemudian dianalisis
yang terjadi dalam perusahaan. berdasarkan metode dan teori-teori yang
2. Secara periodik fungsi akuntansi ditetapkan.
mengirim pernyataan piutang kepada 2. Internal Control Questionnaires
setiap debitur untuk menguji ketelitian (ICQ)
catatan piutang yang diselenggarakan Pertanyaan-pertanyaan yang
oleh fungsi tersebut. Hal ini dapat digunakan untuk memahami dan
menjamin ketelitian data akuntansi yang mengevaluasi sistem pengendalian intern
dicatat oleh perusahaan. di berbagai jenis perusahaan.
3. Secara periodik diadakan Pertanyaan-pertanyaan dalam Internal
rekonsiliasi kartu piutang dengan Control Questionnaires (ICQ) diminta
rekening kontrol piutang dalam buku untuk menjawab Ya (Y) atau Tidak (T).
besar. Hal ini dilakukan untuk mengecek Jika pertanyaan tersebut sudah disusun
ketelitian data akuntansi yang dicatat di dengan baik, maka jawaban “Ya” akan
rekening kontrol piutang dalam buku menunjukkan ciri sistem pengendalian
besar. intern yang baik dan “Tidak”
menujukkan ciri sistem pengendalian
METODE PENELITIAN intern yang lemah.
3. Analisis statistik
Pengujian dilakukan dengan 0 % - 25% Sistem pengendalian
melaksanakan evaluasi hasil jawaban intern tidak efektif.
kuesioner. Hasil jawaban kuesioner akan 26% - 50% Sistem pengendalian
disajikan dalam tabel yang selanjutnya intern kurang efektif.
akan dilakukan analisis statistik. 51% - 75% Sistem pengendalian
Langkah-langkah yang dilakukan adalah intern cukup efektif.
: 76% - 100% Sistem pengendalian
a. Menyebarkankan kuesioner intern sangat efektif.
kepada responden yang sebelumnya
telah penulis tetapkan.
b. Mengumpulkan kembali seluruh
kuesioner yang telah disebarkan kepada
responden.
c. Mengelompokkan jawaban
berdasarkan jawaban “Ya” dan “Tidak.
kemudian menghitung jumlah jawaban HASIL DAN PEMBAHASAN
dan banyaknya pertanyaan.
d. Memasukkan jumlah jawaban Gambaran Hasil Internal Control
dan jumlah pertanyaan kedalam rumus Questionnaires
skor ideal menurut Jean D Champion Gambaran hasil Internal Control
(1991:302): Questionnaires yang diisi oleh bagian-
Jumlah jawaban Ya bagian terkait dengan sistem penjualan
X100 % kredit pada Primkopal Seskoal, seperti
Jumlah seluruh pertanyaan kepala unit toko yang menjalankan
fungsi penjualan, bagian kredit, bagian
penagihan, dan bagian akuntansi toko
f.Menghitung besarnya persentase sebagai berikut :
jawaban. Hasil jawaban kemudian 1. Organisasi
diimplementasikan berdasarkan kriteria Primkopal Seskoal memiliki struktur
berikut ini : organisasi yang memisahkan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab
0 % - 25% No association or low yang jelas. Pada sistem penjualan
association (weak association). kredit di Primkopal Seskoal terdiri
26% - 50% Moderately low dari fungsi penjualan, fungsi
association. penagihan, fungsi kredit dan fungsi
51% - 75% Moderately hight akuntansi. Fungsi-fungsi ini terpisah
association. satu sama lain dan pelaksanaan
76% - 100% Hight association (strong transaksi tidak dilaksanakan oleh
association) up to perfect. satu fungsi saja tetapi dilaksanakan
secara lengkap oleh fungsi-fungsi
Sesuai dengan penulisan ini, penulis yang ada.
melakukan interprestasi sebagai berikut:
2. Sistem otorisasi dan prosedur dilaksanakan. Sedangkan bagian kepala
pencatatan unit toko dan bagian penagihan tidak
a. Penerimaan order dari pembeli memiliki pendidikan dan keahlian yang
diotorisasi oleh fungsi sesuai dengan pekerjaannya tetapi
penjualan dengan bagian pekerjaannya sesuai dengan tugas
menggunakan formulir surat yang dilaksanakan.
order pengiriman.
b. Persetujuan pemberian kredit
dilakukan oleh fungsi kredit
dengan menandatangani
surat permohonan kredit.
c. Harga, syarat kredit, dan syarat Efektivitas Sistem Pengendalian
lainnya harus disetujui oleh Intern Penjualan Kredit Pada
pimpinan koperasi. Primkopal Seskoal
d. Piutang diotorisasi oleh fungsi
penagihan dengan Sistem pengendalian intern
menandatangani faktur penjualan kredit yang diperoleh dari
penjualan. Internal control questionnaires sebagai
e. Pencatatan ke dalam kartu berikut :
piutang dan jurnal penjualan,
jurnal penerimaan kas,
dan jurnal umum diotorisasi Tabel 4.1
oleh fungsi akuntansi dengan Hasil jawaban Internal control
cara memberikan tanda tangan questionnaires
pada faktur penjualan.
f. Pencatatan piutang berdasarkan Respon- Jawaban Jumlah
pada faktur penjualan yang den Per
didukung dengan surat order Ya Ti tanya
pengiriman. dak an
3. Praktik yang sehat Bagian 23 10 33
Primkopal Seskoal menggunakan unit toko
daftar harga dan formulir-formulir Bagian 25 8 33
seperti: sales invoice (faktur penjualan), kredit
delivery order (surat pengiriman Bagian 24 9 33
barang), dan kwitansi. Primkopal penagi
Seskoal secara periodik melakukan han
pencocokkan jumlah saldo piutang Bagian 25 8 33
pelanggan dengan saldo piutang dalam akuntan
buku besar. si toko
4. Karyawan yang mutunya sesuai Jumlah 97 35 132
Bagian akuntansi toko dan bagian
kredit sesuai dengan pendidikan,
keahlian yang dimiliki dan tugas yang
Persentase jawaban untuk menunjukkan bahwa tingkat efektivitas
efektivitas sistem penjualan kredit sistem pengendalian intern penjualan
adalah 73,48 %. kredit pada Primkopa Seskoal cukup
Dari perhitungan diperoleh hasil efektif.
sebesar 73,48 %, hal ini menurut kriteria
Jean D Champion (1991:302), sudah
Rangkuman Hasil Penelitian

Tabel 4.2
Rangkuman hasil penelitian
Temuan Dampak Bukti Saran
Sistem Pengendalian Intern yang
diterapkan Primkopal Seskoal

Organisasi
1. Struktur organisasi. Adanya Struktur __
pembagian organisasi
tugas, dan
wewenang dan pembagian
tanggung jawab tugas.
secara tegas dan
jelas.
2. Fungsi penjualan terpisah dari Adanya Fungsi __
fungsi kredit. pengendalian penjualan
terhadap dan fungsi
transaksi kredit
penjualan terpisah.
kredit.
3. Fungsi akuntansi terpisah dari Terjaminnya Fungsi __
fungsi penjualan dan fungsi ketelitian dan akuntansi,
kredit. keandalan Fungsi
transaksi kredit penjualan
dan dan fungsi
memaksimalkan kredit
piutang dapat terpisah.
tertagih.
4. Fungsi akutansi terpisah dari Terjaminnya Fungsi __
fungsi penagihan. ketelitian dan akuntansi
keandalan data dan fungsi
akuntansi. penagihan
terpisah.
5. Transaksi tidak dilakukan oleh Pekerjaan Sistem __
salah satu fungsi saja. karyawan yang penjualan
satu di cek kredit
ketelitian dan dilakukan
keandalannya secara
oleh karyawan lengkap
yang lain. oleh fungsi-
fungsi yang
ada.
Sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan
1.Penerimaan order dari pembeli Formulir __
diotorisasi oleh fungsi Adanya surat order
penjualan. tanggung jawab pengiriman.
bagian
penjualan
terhadap
pengiriman
barang dan
pemenuhan.
order yang
diterima.
2. Persetujuan pemberian kredit Terkontrolnya Surat __
diotorisasi oleh fungsi kredit. transasksi permohonan
penjualan kredit kredit.
sehingga
mengurangi
resiko tidak
tertagihnya
piutang.
3. Harga, syarat kredit dan syarat Adanya Daftar __
lainnya melalui persetujuan keputusan harga.
pimpinan koperasi. pimpinan
koperasi
mengenai
harga, syarat
kredit dan
syarat lainnya
yang akan
menjadi dasar
dalam transaksi
penjualan
kredit.
4. Piutang diotorisasi oleh fungsi Adanya Faktur __
penagihan. tanggung jawab penjualan.
bagian
penagihan
terhadap
terjadinya
piutang.
5. Pencatatan ke dalam catatan Adanya Faktur __
akuntansi diotorisasi oleh tanggung jawab penjualan.
fungsi akuntansi. bagian
akuntansi
terhadap data
atau informasi
dalam catatan
akuntansi.
6.Pencatatan piutang Catatan Faktur __
berdasarkan faktur penjualan akuntansi berisi penjualan
yang didukung dengan surat informasi yang dan surat
order pengiriman berasal dari order
dokumen pengiriman.
sumber yang
sahih.
Praktik yang sehat
1. Daftar harga Adanya dasar Daftar __
untuk harga.
menentukan
harga yang
merupakan
keputusan
pimpinan
koperasi.
2.Penggunaan formulir-formulir Adanya bukti Sales __
terjadinya invoice
transaksi (faktur
penjualan penjualan),
kredit. delivery
order (surat
pengiriman
barang), dan
kwitansi.
3. Pencocokkan jumlah saldo Terjaminnya __ __
piutang masing-masing ketelitian data
pelanggan dengan saldo piutang yang
piutang di buku besar. dicatat di dalam
buku besar.
Karyawan yang mutunya sesuai
1. Pendidikan dan keahlian yang Pekerjaan yang __ __
sesuai dengan bagian dilakukan
pekerjaan. memiliki hasil
yang baik.

2. Tugas yang sesuai dengan Terlaksananya __ __


bagiannya. tugas sesuai
dengan waktu
yang
ditetapkan.

Sistem Pengendalian Intern yang


tidak diterapkan Primkopal
Seskoal

Organisasi
1. Tidak ada fungsi pengiriman Tidak Tidak ada Membentuk
yang terpisah terkontrolnya fungsi fungsi
pengiriman pengiriman pengiriman
barang. yang yang terpisah.
terpisah.

2. Tidak ada fungsi gudang yang Tidak Tidak ada Membentuk


terpisah. terkontrolnya fungsi fungsi gudang
barang yang gudang yang terpisah.
masuk dan yang
barang yang terpisah.
keluar dari
gudang.
Sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan
1. Pengiriman barang tidak Melakukan
diotorisasi oleh fungsi Tidak adanya Tidak ada otorisasi
pengiriman. tanggung jawab bagian terhadap
bagian pengiriman. pengiriman
pengiriman barang yang
terhadap dilakukan
kegiatan oleh fungsi
pengiriman pengiriman.
barang.

Praktik yang sehat


1. Pemeriksaan tanpa Mengetahui Tidak ada Melakukan
pemberitahuan terlebih dahulu hasil kerja pemeriksaan pemeriksaan
dan dengan jadwal yang tidak karyawan yang mendadak. secara
teratur. sesungguhnya. mendadak.

2. Formulir bernomor urut Tidak adanya Formulir Menggunakan


tercetak pengawasan tidak formulir
terhadap bernomor bernomor urut
terjadinya urut tercetak untuk
transaksi tercetak. mengawasi
keuangan dan transaksi
tidak keuangan dan
terkontrolnya untuk
penggunaan mengontrol
formulir. penggunaan
formulir.

KESIMPULAN DAN SARAN saja tetapi dilaksanakan secara


lengkap oleh fungsi-fungsi yang
Kesimpulan ada.
1. Penerapan sistem pengendalian b. Sistem wewenang dan prosedur
intern penjualan kredit yang dilakukan pencatatan Pada Primkopal
Primkopal Seskoal sebagai berikut : Seskoal
a. Struktur organisasi sistem wewenang setiap transaksi
Primkopal Seskoal memiliki penjualan kredit diatur oleh :
struktur organisasi yang 1) Unit toko
memisahkan tugas, wewenang, 2) Bagian kredit
dan tanggung jawab yang jelas. 3) Bagian penagihan
Pada sistem penjualan kredit di 4) Bagian akuntansi toko
Primkopal Seskoal terdiri dari
fungsi penjualan, fungsi Prosedur pencatatan penjualan
penagihan, fungsi kredit dan kredit sebagai berikut :
fungsi akuntansi. Fungsi-fungsi Setiap pencatatan kedalam
ini terpisah satu sama lain dan catatan akuntansi untuk
pelaksanaan transaksi tidak penjualan kredit di Primkopal
dilaksanakan oleh satu fungsi Seskoal dilakukan oleh bagian
akuntansi toko yang harus yang dilakukan Primkopal Seskoal
diketahui oleh ketua bidang sebagai berikut
usaha dan bendahara. Kemudian a. Primkopal Seskoal dapat
catatan akuntansi tersebut harus memberikan kredit kepada
dilaporkan kepada ketua pelanggan yang tepat sesuai
primkopal seskoal untuk diteliti dengan kebutuhan dan
dan sebagai pertanggungjawaban kemampuannya.
atas kegiatan penjualan kredit di b.Primkopal Seskoal dapat
primkopal seskoal. Pencatatan menjaga kekayaannya dengan
tersebut berdasarkan dokumen mengurangi resiko terhadap
sumber, kemudian piutang tak tertagih.
ditandatangani dan diberi tanggal c.Primkopal seskoal dapat
sesuai tanggal pelaporan. memberikan laporan keuangan
c. Praktek yang sehat yang baik bagi ketua primkopal
Primkopal Seskoal menggunakan seskoal dan RAT.
daftar harga dan formulir- d.Primkopal Seskoal dapat
formulir seperti: sales invoice menggunakan sumberdaya yang
(faktur penjualan), delivery order dimiliki secara efektif dan efisien
(surat pengiriman barang), dan untuk mensejahterakan
kwitansi. Primkopal Seskoal anggotanya.
secara periodik melakukan
pencocokkan jumlah saldo Saran
piutang pelanggan dengan saldo Berdasarkan hasil analisis, maka
piutang dalam buku besar. penulis bermaksud untuk memberikan
d. Karyawan yang mutunya sesuai saran-saran yang dapat dijadikan
dengan tanggungjawabnya pertimbangan dalam rangka
1)Primkopal Seskoal memiliki meningkatkan efektivitas sistem
karyawan yang bekerja sesuai pengendalian intern penjualan kredit
dengan pendidikan dan pada Primkopal Seskoal, sebagai berikut
keahliannya. 1. Pemisahan fungsi penjualan
2)Karyawan Primkopal Seskoal dari fungsi pengiriman dan
melaksanakan tugasnya sesuai fungsi gudang.
dengan bagiannya masing- 2. Penggunaan formulir-formulir
masing. yang bernomor urut tercetak.
3. Melakukan pemeriksaan secara
2. Penerapan sistem pengendalian mendadak tanpa pemberitahuan
intern penjualan kredit yang terlebih dahulu dengan jadwal
dilakukan Primkopal Seskoal cukup yang tidak teratur.
efektif yaitu sebesar 73,48 %.

3. Dampak dari penerapan sistem


pengendalian intern penjualan kredit
Machmud, Ali. 1993. Pengantar
Akuntansi Keuangan Menengah 1.
DAFTAR PUSTAKA Jakarta: Gunadarma.

Agoes, Sukrisno. 2007. Auditing. Jakarta Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor


: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Publik. Yogyakarta : Andi.

Arens & Loebbecke. 2006 . Auditing. Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi.

Jakarta : Salemba Empat. Jakarta : Salemba Empat.

Black, James A. & Dean J. Champion. Nurmara, Hilman Santika. 2003. “Sistem
1999 . Metode dan Masalah Pengendalian Intern Atas
Penelitian Sosial. Bandung : Penjualan Kredit Pupuk Urea Pada
Refika Aditama. PT Pupuk Kujang”. Skripsi. Depok
: Universitas Gunadarma.
Hastoni. 2004. “Peranan Sistem Dan
Prosedur Penjualan Dalam Risdianto, Iwan. 2005. “ Sistem
Menunjang Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan
Pengendalian Intern Piutang”. Kredit Pada PT Buana Indomobil
Jurnal Ilmiah Ranggagading. Trada”. Skripsi. Depok :
Vol.4, No.2, Hal.79-85. Universitas Gunadarma.

H.M. Hasibuan, David. 2004. ”Evaluasi Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar


Atas Sistem Review Pengendalian Pembelanjaan Perusahaan.
Intern Dalam Meningkatkan Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.
Efektivitas Penjualan Kredit”.
Jurnal Ilmiah Ranggagading. Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem
Vol.4, No.2, Hal.73-78.
Informasi akuntansi. Yogyakarta :
Iriyadi. 2004. “ Efektivitas Sistem
Pengendalian Intern Penggajian”. YKPN.
Jurnal Ilmiah Ranggagading.
Vol.4, No.2, Hal.67-72.

Jusuf, Al Haryono. 2001. Auditing.

Yogyakarta : YKPN.

Anda mungkin juga menyukai