Anda di halaman 1dari 5

HANDOUT

SISTEM BASIS DATA


Kardinalitas/derajat Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas
yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke
himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya.

Kardinalitas di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (One to One),


setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (one to many),


setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan
satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One),


setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak
satu entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)


setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B,
demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas
pada himpunan entitas A.

Diagram Entity-Relationship (ER)

Penggambaran Model ER secara sistematis dilakukan melalui diagram ER. Notasi-notasi simbolik di dalam Diagram ER
yang dapat digunakan adalah:
1. Persegi panjang, menyatakan Himpunan Entitas.
2. Lingkaran/Elips, menyatakan atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digaris bawahi).
3. Belah ketupat, menyatakan Himpunan Relasi.
4. Garis, sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunan Entitas dan Himpunan Entitas dengan
atributnya.
5. Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka (1 dan 1
untuk relasi one to one, 1 dan N untuk relasi one to many atau N dan N untuk relasi many to many).

Contoh diagram ER :

Tahap Pembuatan Diagram ER

Diagram ER selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok penahapan yang biasa ditempuh di dalam
pembuatan diagram ER, yaitu :

a. Tahap pembuatan Diagram ER awal (preliminary design). Yaitu :

- Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat dalam sistem database tersebut.
- Menentukan attribute-attribute atau field dari masing-masing entity beserta kunci (key)-nya.
Menentukan attribute dari suatu entitas sangat menentukan baik atau tidaknya sistem database
yang dirancang, karena attribute ini sangat menentukan nantinya dalam proses relasi. Attribute
merupakan ciri khas yang melekat pada suatu entity, misalnya attribute pada mahasiswa dapat
berupa nobp, nama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat, nama orang tua, pekerjaan orang tua
dan lain-lain. Dari sekian banyak kemungkinan attribute yang ada pada entity mahasiswa, kita
dapat menggunakan hanya yang perlu saja. Setelah menentukan attributenya selanjutnya adalah
menentukan field kunci. Field kunci adalah penanda attribute tersebut sehingga bisa digunakan
untuk relasi nantinya dan field kunci ini harus bersifat unik. Misalnya pada entity mahasiswa,
attribute nobp bisa dijadikan field kunci, karena bersifat unik dan tidak ada mahasiswa yang
mempunyai nobp sama.

- Mengidentifkasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan-himpunan entity


yang ada beserta kunci tamu (foreign key)- nya.
Setelah menentukan entity dan attribute beserta field kuncinya, maka selanjutnya adalah
menentukan entity yang terbentuk akibat adanya relasi antar entity. Misalnya antara entity
mahasiswa dengan entity dosen, terjadi suatu hubungan proses mengajar, maka proses
mengajar ini merupakan entity baru. Entity mengajar ini harus kita tentukan juga attribute yang

Ariansa, S.Kom
HANDOUT
SISTEM BASIS DATA
melekat padanya beserta kunci tamu (foreign key). Kunci tamu adalah field kunci utama pada
tabel lain, dan field tersebut digunakan juga pada tabel yang satu lagi. Misalnya nobp adalah
field kunci dari entity mahasiswa, pada entity mengajar terdapat juga attribute NoBP, maka
keberadaan attribute nobp pada entity mengajar disebut sebagai kunci tamu. Proses
menentukan hubungan antar entity juga sangat menentukan kualitas system database yang
dirancang.

- Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.


Setelah semua entity dan attribute yang dibutuhkan terbentuk, maka selanjutnya adalah
menentukan derajat relasi antar entity tersebut, apakah satu kesatu, satu ke banyak atau
sebaliknya, atau banyak ke banyak. Berhati-hatilah dalam menentukan derajat relasi ini, karena
nantinya akan berhubungan dengan proses query terhadap data
Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).

Jenis-Jenis Kunci (Key)


• Candidat Key
Sebuah attribute atau lebih yang secara unit mengidentifikasi sebuat record, disebut candidate
key. Attribute ini mempunyai nilai yang unik pada hampir setiap recordnya. Fungsi dari candidate
key ini adalah sebagai calon primary key.

Contoh candidate-key :
Candidate Key

ID_Cus Name NoOfPay Amount


112233 Tim 890 9000
112231 Kate 891 8000
112241 Tyson 895 10000

• Primary Key
Salah satu atrribut dari candidat key dapat dipilih menjadi primary key dengan 3 kriteria sbb :

 Key tersebut lebih natural untuk dijadikan acuan


 Key tersebut lebih sederhana
 Key tersebut cukup uniqe

• Foreign Key
Jika sebuah primary key terhubungan ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada
entity tersebut di sebut sebagai foreign key. Misal : Primary Key KodeDosen dari entity Dosen
digunakan juga pada field entity KRS, maka keberadaan field KodeDosen pada entity KRS disebut
sebagai foreign key.
• Alternate Key
Setiap atribut dari candidate key yang tidak terpilih sebagai primary key akan dinamakan alternate
key. Pada contoh sebelumnya bila untuk primary key dipilih ID_Cus maka alternate key nya adalah
No.of Pay
.

Primary Key Foreign Key

KODE MK SKS KD-Dosen

TEL 100 Fisika 3 D-101


TEL 200 Isyarat 2 D-109
TEL 210 T.Kendali 2 D-101

KD-Dosen Nama_Dosen

D-100 Badu,S.T
D-101 Ir.Thomas
D-109 Harry,S.T,M.T

Ariansa, S.Kom Primary Key


HANDOUT
SISTEM BASIS DATA

b. Tahap optimasi Diagram ER (final design).

A. Normalisasi
Proses normalisasi adalah proses untuk memperoleh properti-properti skema relasi yang bagus menjadi bentuk normal
lebih tinggi sehingga syarat-syarat dibawah ini terpenuhi:
a. Mengoptimalisasi redudansi (pengulangan data yang tidak perlu). Redudansi tidak bisa
dihilangkan sama sekali karena berguna untuk integritas referensial, tetapi redudansi bisa dioptimalisasi. Untuk
jumlah data yang tidak terlalu banyak mungkin tidak terlalu berpengaruh dalam hal penggunaan harddisk. Tapi
bayangkan jika ada ribuan, bahkan jutaan redudansi, mungkin akan sangat berpengaruh pada penggunaan ruang.
b. Menghilangkan anomali. Anomali pada dasarnya adalah ketidak-konsistenan (inkonsistensi).
Misalkan ada pergantian nama dari Bank Perkasa menjadi Bank Perkasa Utama sebanyak 4 record. Jika pergantian
nama hanya dilakukan pada salah satu record saja, maka terjadi ketidak-konsistenan yaitu satu nomor bank berrelasi
dengan 2 nama bank yang berbeda.

Dekomposisi tabel dapat mengurangi redudansi yang ada dan menghilangkan anomali.
Perancangan melalui proses normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :

a. Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk penyimpanan data.


b. Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
c. Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
d. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Bentuk Normal

Tujuan proses normalisasi adalah mengkonversi relasi menjadi bentuk normal lebih tinggi. Terdapat beragam tingkat
bentuk normal, yaitu :

a. Bentuk normal pertama (1NF)


b. Bentuk normal kedua (2NF)
c. Bentuk normal ketiga (3NF)
d. Bentuk normal Boyce-Codd (BCNF)
e. Bentuk normal keempat (4NF)
f. Bentuk normal kelima (5NF)

Codd mendefinisikan bentuk normal pertama, kedua dan ketiga di makalah (Codd, 1970). Bentuk normal ketiga
kemudian diperbaiki sehingga mempunyai bentuk normal yang lebih kuat yaitu BCNF (Codd, 1974). Fagin
memperkenalkan bentuk normal keempat (Fagin, 1977), kemudian Fagin juga memperkenalkan bentuk normal kelima
(Fagin, 1979).

Bentuk normal pertama untuk menghilangkan atribut bernilai jamak. Bentuk normal kedua untuk menghilangkan
kebergantungan parsial. Bentuk normal ketiga untuk menghilangkan kebergantungan transitif. Bentuk normal Boyce-
Codd untuk menghilangkan anomaly tersisa disebabkan kebergantungan fungsional. Bentuk normal keempat untuk
menghilangkan kebergantungan nilai jamak. Bentuk normal kelima untuk menghilangkan anomaly tersisa.

Tiga bentuk normal pertama berkaitan dengan kebergantungan fungsional. Sementara itu bentuk keempat dan kelima
berkaitan dengan redudansi yang disebabkan kebergantungan banyak nilai (multi-valued dependencies).

Bentuk Normal Pertama

Bentuk normal pertama adalah ekivalen dengan definisi model relasional. Relasi adalah bentuk normal pertama (1NF)
jika semua nilai atributnya adalah sederhana (bukan komposit).
Syarat :
o Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
o Telah ditentukannya primary key untuk tabel atau relasi.
o Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
o Tiap atribut yang dapat memiiki banyak nilai sebenarnya menggambarkan entitas atau relasi yang terpisah.

Bentuk Normal Kedua


Syarat :
o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke satu.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada
primary key
Relasi pada bentuk normal kedua harus tidak menyimpan fakta-fakta mengenai bagian kunci relasi. Bentuk normal kedua
menghilangkan kebergantungan parsial dan masih memiliki anomali-anomali yang secara praktis tidak dapat diterima.

Bentuk Normal Ketiga


Syarat :
Ariansa, S.Kom
HANDOUT
SISTEM BASIS DATA
o Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal ke dua.
o Atribut bukan kunci(non-key attribute) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan
kunci lainnya. Seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional
terhadap primary key di relasi itu saja.

Bentuk normal ketiga menghilangkan kebergantungan transitif, awalnya bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk
normal puncak/paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat yaitu bentuk normal Boyce-
Codd.

Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci
dimana kunci tersebut bukan bagiannya. Relasi adalah BCNF (optimal) jika setiap determinan atribut-atribut relasi adalah
kunci relasi. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-
atribut ini merupakan satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti penting BCNF adalah relasi
tidak memiliki informasi yang redundan.

Bentuk Normal Keempat

Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk
menghilangkan kebergantungan banyak nilai dari satu relasi, kita membagi relasi menjadi dua relasi baru. Masing –
masing relasi berisi dua atribut yang mempunyai hubungan banyak nilai.

Bentuk Normal Kelima

Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join tanpa adanya kehilangan informasi (lossless
join). Bentuk normal kelima (5NF) juga disebut PJNF (projection-join normal form). Kasus-kasus ini sangat jarang muncul
dan sulit untuk dideteksi secara praktis.

Contoh Normalisasi pada beberapa tingkatan.


Diberikan tabel Mahasiswa di bawah ini, akan dilakukan normalisasi sampai bentuk normal ke tiga

Perhatikan bahwa tabel di atas sudah dalam bentuk normal ke Satu(1NF).

Bentuk Normal 2 ( NF2 )

Belum memenuhi kriteria 3NF,


Karena atribut non-key Nilai dan
Bobot masih memiliki ketergantu-
ngan fungsional.

Bentuk Normal 3 NF3

Ariansa, S.Kom
HANDOUT
SISTEM BASIS DATA

Ariansa, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai