Anda di halaman 1dari 38

Inventory Management :

- Inventory system
- Inventory Holding and
- Financial Implications
2
Inventory dalam Unit Usaha

˜ Dalam kegiatan usaha seperti dalam sistem


manufaktur, selalu dijumpai INVENTORI,
Baik bahan baku, supplies, spare part, WIP
dan finish good.
˜ Keberadaan inventori dalam kegiatan usaha
tidak dapat dihindarkan. Salah satu
penyebabnya karena untuk mendapatkan
barang-barang tersebut tidak dapat secara
spontan diperoleh, tetapi diperlukan
tenggang waktu (mulai dari pesan  hingga
ke user).
3

˜ Inventori dalam suatu unit usaha


dikategorikan sebagai modal kerja yang
berbentuk barang
˜ Inventori tidak saja dianggap sebagai beban
(karena merupakan pemborosan) tetapi
sekaligus dapat juga dianggap sebagai
asset yang dapat segera dicairkan dalam
bentuk Tunai
NERACA PT. CARGO INDONESIA
31 DESEMBER 2001 DAN 2002
4 (DALAM JUTAAN RUPIAH)

AKTIVA 2002 2001


Aktiva lancar    
Kas 31.200 21.000
Piutang Usaha 16.800 16.500
Uang Muka 14.800 14.000
Inventori 113.100 100.900
Jumlah aktiva lancar 175.900 152.400
Aktiva tetap    
Tanah 12.500 12.500
Bangunan, mesin dan Peralatan 11.500 15.000
Aktiva lainnya 4.000 11.000
Jumlah aktiva tetap 28.000 38.500
Total aktiva 203.900 190.900
   
PASIVA 2002 2001
Kewajiban lancar    
Utang usaha 17.300 15.000
Utang pajak 11.300 1.600
Jumlah kewajiban lancar 28.600 16.600
Hutang jangka panjang    
Utang bank 140.000 150.000
Jumlah hutang jangka panjang 140.000 150.000
Modal    
Modal pemegang saham 25.000 20.000
Laba ditahan 10.300 4.300
Jumlah modal 35.300 24.300
Total Pasiva 203.900 190.900
NERACA PT. Sinar Rembulan
31 DESEMBER 2001 DAN 2002
(DALAM JUTAAN RUPIAH)
5
AKTIVA 2002 2001
Aktiva lancar    
Kas 1.200 1.000
Piutang Usaha 6.800 6.500
Uang Muka 4.800 4.000
Inventori 13.100 10.900
Jumlah aktiva lancar 25.900 22.400
Aktiva tetap    
Tanah 2.500 2.500
Bangunan, mesin dan Peralatan 11.100 12.000
Aktiva lainnya 4.200 1.000
Jumlah aktiva tetap 17.800 15.500
Total aktiva 43.700 35.000
   
PASIVA 2002 2001
Kewajiban lancar    
Utang usaha 7.300 5.000
Utang pajak 9.300 3.600
Jumlah kewajiban lancar 16.600 8.600
Hutang jangka panjang    
Utang bank 14.000 17.000
Jumlah hutang jangka panjang 14.000 17.000
Modal    
Modal pemegang saham 10.000 8.000
Laba ditahan 3.100 2.400
Jumlah modal 13.100 10.400
Total Pasiva 43.700 35.000
6

˜ Dari beberap contoh tersebut, menunjukkan


bahwa nilai inventori akan berbeda
tergantung dari jenis usaha dan nilainya
dapat diketahui dari laporan keuangannya
7
Apakah Persediaan

Persediaan
Stock
Adalah barang (item) yang
Inventory
disimpan terlebih dahulu untuk
pemakaian kemudian

Bahan baku
Suku cadang
(raw material)
(spare part)
Komponen atau
Sub-assembly Supplies (oli,
atau Work In minyak, kertas,
Process Produk jadi dll)
(finished good)
8
Jenis Persediaan
PRODUCTION SYSTEM

Production floor

Raw Finished
Supplier Customer
material product

purchase Work-in-process Customer


order order
material manufactuirng
order order

ALIRAN MATERIAL ALIRAN INFORMASI

8
9 Inventori diluar
sistem
manufaktur
10 Tipe inventori diluar sistem manufaktur

˜ Operational Inventory
 Inventori barang yang digunakan untuk menjamin
kelancaran pemenuhan permintaan user. Mulai dari gudang
pabrik  pengecer
˜ Buffer inventory
 Inventori yang digunakan untuk mengantisipasi kelangkaan
pasokan barang atau meredam fluktuasi yang bersifat
random
˜ Cycle Inventory
 Inventori yang digunakan untuk menanggulangi lonjakan
permintaan yang bersifat siklis
˜ Seasonal Inventory
 Inventori yang digunakan untuk menanggulangi lonjakan
permintaan yang bersifat musiman
11
Jenis Persediaan
˜ Bahan mentah (raw materials)
˜ Part atau barang yang dibeli
˜ Work-in-process
˜ Component parts
˜ Tools, machinery, and equipment
˜ Barang jadi

11
12
Mengapa perlu dikelola ?
13
Fungsi Persediaan

Menjaga
kelancaran Meredam
operasi ketidak-
pastian
(uncertainty)
Memanfaatkan
skala ekonomi Motif
pengadaan transaksi
Menjamin
kepuasan
pelanggan
14
Lingkup Persoalan

Kuantit ●
●What to order ?
●When to oreder ?

atif
●How much to order ?

Kualita ●
●Sistem administrasi
●Sistem prosedur

tif
●Sistem informasi

15
Karakteristik Sistem Persediaan

Sifat Permintaan ●
Konstan vs Berubah
(demand) ●
Diketahui vs Random

Lead Time (waktu dari pesanan


Diketahui pasti

dibuat sampai dengan pesanan
diterima Tidak pasti

Waktu review (peninjauan Review kontinyu


posisi stock) Review periodik


Kelebihan Back order


permintaan Lost Sales


Perishable

Umur hidup barang Non Perishable



16
Biaya-biaya Persediaan
˜ Biaya Simpan (Holding Cost)
 Pengeluaran yang dipergunakan untuk
menyimpan barang di tempat penyimpanan
 Termasuk:
• Cost of capital
• Biaya penyusutan barang
• Asuransi
• Administrasi gudang
• Sewa ruangan gudang atau depresiasi
• Biaya pengkondisian ruangan (pendingin, listrik, dll)
• dll
 Besarnya terkait dengan jumlah barang yang
disimpan dan waktu disimpan
17
˜ Biaya pesan (order cost)
 Semua pengeluaran yang dipergunakan untuk
menyiapkan pemesanan persediaan: penulisan
order, penyiapan spesisifikasi, pencatatan order,
pengiriman order, invoice, payment, dll
 Semua pengeluaran yang dipergunakan untuk
melakukan set-up untuk pengerjaan pesanan:
pemasangan fixture, setting mesin, biaya kerja:
orang dan mesin, dll
 Ongkos ini dikeluarkan sesuai dengan frekuensi
pemesanan yang dilakukan
18
˜ Biaya Akibat Kekurangan Persediaan
(Penalty Cost)
 Jika terjadi kekurangan persediaan terdapat dua
kemungkinan yang terjadi, yaitu:
• Lost Sale
• Back Order
 Pada kasus Lost Sale ongkos yang timbul adalah
kesempatan memperoleh profit yang hilang
 Pada kasus Back Order ongkos yang timbul
misalkan biaya administrasi dan biaya emergency
production & shipment
 Lebih jauh lagi, akibat kekurangan persediaan ini
menimbulkan juga dampak yang tidak bisa secara
langsung diukur secara finansial seperti reputasi,
kehilangan konsumen, dan lain-lain.
19
Sistem Kalsifikasi ABC
˜ Kebanyakan perusahaan mempunyai ribuan
jenis inventory

˜ 20% dari jumlah item memiliki nilai 80% dari


total nilai inventory

˜ Inventory yang mahal harus dikendalikan


dengan ketat

19
KLASIFIKASI ABC

KELAS A
UNIT RENDAH, RUPIAH TINGGI

KELAS B
UNIT SEDANG, RUPIAH SEDANG

KELAS C
UNIT TINGGI, RUPIAH RENDAH
21
Contoh Klasifikasi ABC

Percentage of dollar
Percentage of items
value

A items 10 percent 50 percent

B items 30 percent 40 percent

C items 60 percent 10 percent

21
22
Contoh(1)
˜ Sebuah perusahaan memiliki 10 jenis
persediaan dan menetapkan kelas A
sebesar 20%, kelas B sebesar 30% dan
kelas C sebesar 50%. Informasi lain
diketahui sebagai berikut:

22
Contoh(2)
23

Item Pemakaian Harga (Rp


per tahun (unit) per unit)
G-1 40.000 0,07
G-2 195.000 0,11
G-3 4.000 0,10
M-1 100.000 0,05
M-2 2.000 0,14
M-3 240.000 0,07
M-4 16.000 0,08
P-1 80.000 0,06
P-2 10.000 0,07
P-3 5.000 0,09

23
Contoh(3)
24

Item Nilai Nilai Kumulatif Kelas


per tahun (Rp) (Rp)
G-2 21.450 21.450 A
M-3 16.800 38.250 A
M-1 5.000 43.250 B
P-1 4.800 48.050 B
G-1 2.800 50.850 B
M-4 1.280 52.130 C
P-2 700 52.830 C
P-3 450 53.280 C
G-3 400 53.680 C
M-2 280 53.960 C

24
25
Model Economic Order Quantity (EOQ)
˜ Model dasar yang paling sederhana
˜ Menunjukkan trade-off antara biaya simpan
dan biasa pesan

˜ Asumsi model:
 Laju permintaan diketahui dan konstan
 Tidak ada kekurangan persediaan
 Tidak ada lead time; kedatangan material segera
 Biaya diketahui dan tetap meliputi: biaya set-up;
biaya pesan proporsional terhadap jumlah unit
dipesan; biaya simpan per unit per satuan waktu
26
MODEL MATEMATIKA EOQ

TAC : Total biaya persediaan tahunan


TOC : Total biaya pesan
TCC : Total biaya simpan
R : Jumlah pembelian
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
S : Biaya setiap kali pesan
Q : kuantitas pemesanan (unit/order)
Q* : Kuantitas pemesanan optimum (EOQ)
TC : Total biaya persediaan minimum (minimum total inventory cost
Total
27 biaya persediaan tahunan (TAC) adalah
penjumlahan total biaya pesan (TOC) dan total biaya
simpan (TCC)

TAC = TOC + TCC


Biaya pesan tahunan (TOC ) didapat dari Frekuensi
pemesanan tahunan (R/Q) dikalikan dengan biaya setiap
kali pemesanan (S)

TOC = ( R ) S
Q
Jumlah pembelian (R)
Frekuensi pemesanan tahunan =
kuantitas pemesanan (Q)
28

Total biaya simpan tahunan (TCC ) didapat dari Rata-rata


persediaan (Q/2) dikalikan dengan biaya simpan tahunan
dlm rupiah/unit

TOC = ( Q ) C
2
kuantitas pemesanan (Q)
Rata-rata persediaan=
2

TAC = ( R ) S + ( Q ) C
Q 2
29

EOQ atau Q* tercapai pada saat TOC = TCC


TOC = TCC
Q R
( )C = ( )S
2 Q
QC RS
=
2 Q
Q2C = 2RS
2RS
Q2 =
C

2RS
EOQ = Q* =
C
30
Karakteristik lain EOQ

1. Total biaya tahunan minimum (TC)


Q*
TAC = ( R ) S + ( ) C
Q* 2
2. Total biaya pemesanan tahunan (TOC)

R
TOC = ( )S
Q*

3. Total biaya simpan tahunan (TCC)

Q*
TCC = ( )C
2
31

4. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*)

F* = R
Q*

5. Jarak siklus optimum (T*)


Q*
T* =
R

6. Reorder point = L. D/hari kerja setahun

Dimana : L = lead time


D = Demand
Contoh
32

Sebuah Generator menjual 1.000 generator per bulan dan permintaan


selama satu tahun diperkirakan konstan. Toko menetapkan kebijakan
pemesanan sebanyak 2.000 generator setiap kali pemesanan dengan
waktu tunggu 6 hari. Bagian kalkulasi biaya telah menetapkan bahwa
biaya setiap kali pemesanan Rp 600.000,- dan biaya penyimpanan
tahunan Rp 10.000,- per unit

EOQ = Q* = 2RS
C

R = Jumlah pembelian = 1.000 x 12 = 12.000


S = Biaya setiap kali pesan = 600.000
C = Biaya simpan tahunan =10.000
33

Persediaan
Persediaan maksimum
2.000 Q

1.000 Q/2

ROP ROP

Lt Lt Lt waktu

Persediaan toko generator


34
EOQ = Q* = 1.200 unit

Total biaya tahunan minimum (TC)

TAC = Rp 12.000.000,-

Total biaya pemesanan tahunan (TOC)

TOC = Rp 6.000.000,-

Total biaya simpan tahunan (TCC)

TCC = Rp 6.000.000,-
35

Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F*)

F* = 10 kali

Jarak siklus optimum (T*)

T* = 0,10 jika 1 tahun 300 hari kerja maka


siklus optimum setiap pesanan
adalah T* = 0,10 (300) = 30 hari
36

Persediaan
Persediaan maksimum
1.200 EOQ

600 Q*/2

240 ROP

Lt waktu
30 hari 6 hari

Pola persediaan toko generator dg kebijakan baru


37
Contoh (1)
Setiap tahun PT WM membeli 8000 unit
produk X dengan harga Rp. 10 per unit.
Ongkos pesan adalah Rp. 30 per sekali
pesan dan ongkos simpan adalah Rp. 3 per
unit per tahun.
Hitung:
˜ EOQ
˜ Ongkos total tahunan

37
38
Contoh (2)
R = 8000, C = 30, H = 3

2x8000x30
EOQ  Q*   400
3

T = 8000x10 + (8000x30)/400 + 3x400/2


T = Rp. 81.200

38

Anda mungkin juga menyukai