Tugas Makul Naker
Tugas Makul Naker
I. SEJARAH PERUSAHAAN
BATIK SEMAR didirikan oleh keluarga Kasigit pada tahun 1947. Selain
mengembangkan usaha batik, salah satu tujuannya adalah mempertahankan seni
warisan Budaya Bangsa Indonesia. Pada mulanya Perusahaan BATIK SEMAR
memproduksi batik dengan nama BATIK BODRONOYO yang tak lain dalah
nama dari SEMAR itu sendiri. Tetapi karena nama SEMAR lebih dikenal di-
masyarakat umum, maka dipakailah nama tersebut pada tahun 1966 sebagai
BATIK SEMAR. Alasan dipilihnya nama tersebut karena SEMAR merupakan
sosok panutan dalam dunia Pewayangan, yang diakui sebagai BATARA
ISMAYA, sekaligus menjadi pengasuh keluarga Pandawa. Bagi Perusahaan
sendiri nama SEMAR dapat diartikan sebagai :
Arti secara umum adalah : Dengan niat yang tulus, secara berkesinambungan
berusaha terus untuk mengembangkan produk batik.
Pada waktu itu pengembangan penjualan batik masih terbatas pada kota-
kota tertentu yang ada di pulau Jawa. Produksi dari BATIK SEMAR pada
awalnya hanya memprosuksi batik-batik tulis yang jangkauan pemasarannya
terbatas pada masyarakat golongan menengah dan menengah keatas. Tetapi
dengan maksud dan tujuan agar produksi dapat berkembang lebih baik, maka pada
2
tahun 1952 produksi dikembangkan dengan menambah batik cap dan batik
kombinasi, sehingga daya belinya dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Corak-
corak batik yang diproduksi oleh BATIK SEMAR tidak hanya terbatas pada
corak-corak batik Sala saja, tetapi juga dikembangkan untuk memproduksi corak
batik Bledakan ( Jogja), Pekalongan, Cirebonan dan Laseman.
• Informasi dasar
Alamat : Jl. Laksda Adisucipto No. 101, Solo, Propinsi Jawa Tengah,
Indonesia 57143
Merk : Batik Semar
Jumlah karyawan : 101 – 500 orang
• Website
http://www.batik-semar.com
perusahaan :
Amerika Utara
AmerikaSelatan
EropaTimur
Asia Selatan
• Pasar Utama: Afrika
- Oceania
- Timur Tengah
- Asia Timur
- Eropa Barat
• Total PenjualanTahunan:
US$2.5juta - US$5 juta
• Persentase Eksport:
31% -40%
• Informasi Pabrik
Lokasi Pabrik :JL. Laksda Adisucipto No.101 Solo - Indonesia
QA/QC :In House
Jumlah staf R & D :11 - 20 orang
Jumlah staf QC :5 - 10 orang
• Interview
4
Untuk Mendapat Data Mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu atau Perjanjian
Kerja Kontrak
• Hasil Interview
Usia : 22 Tahun
1. Pekerja
2. Perusahaan
3. Disnaker
(DinasKetenagakerjaan)
Catatan dari Batik Semar : - Pekerja Kontrak tidak ada tingkatan upah
semua sama, sesuai jenis pekerjaan
Dari pengakuan pekerja kontrak Batik Semar yang kami interview, jabatan
yang dipegang adalah sebagai Quality Control (QC) yang bertugas
mengontrol kualitas dari mulai bahan baku sampai menjadi kain printing
atau batik cap.
Upah yang diterima oleh pekerja Kontrak Batik Semar sudah sesuai
dengan UMR Kota Surakarta, sehingga tidak melanggar ketentuan pasal
68 ayat (1) UU No.13 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa setiap pekerja
berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak
8
2. Sandang
3. Perumahan
4. Pendidikan
5. Kesehatan
6. Rekreasi
ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi. Selain itu setelah
otonomi daerah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK).
Dalam Batik Semar, pekerja kontrak tidak mendapatkan cuti dan lembur .
Hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam PKWT.
Batik Semar menerapkan prinsip no work no pay, yakni salah satu prinsip
pengupahan dimana apabila pekerja tidak bekerja misal pada hari libur
resmi, maka tidak mendapatkan upah.
Dalam Batik Semar tiap tahun dilakukan evaluasi terhadap pekerja kontrak
mengenai prestasi pekerja kontrak, apakah layak atau tidak untuk naik
jabatan (Pekerja kontrak setelah habis masa kontrak kerjanya selama
maksimal 2 tahun, apakah layak untuk diangkat sebagai pekerja tetap
dalam Batik Semar) atau mendapatkan reward/penghargaan dari hasil kerja
yang memuaskan.
Dalam Batik Semar ini, menurut keterangan pekerja kontrak yang kami
interview, apabila pekerja melaksanakan dinas keluar, maka pekerja
kontrak tersebut tidak akan mendapat upah tambahan. Hal ini tidak sesuai
dengan prinsip ekonomis yang menyebutkan bahwa adanya suatu keadaan
yang dapat menyejahterakan pekerja, apabila ada dinas keluar, otomatis
pengeluaran pekerja kontrak akan bertambah, seharusnya karena dinas
keluar tersebut merupakan bagian dari kegiatan perusahaan, maka
perusahaan tersebut harus menanggung segala biaya yang dikeluarkan oleh
pekaerja kontrak, hal ini dilakukan untuk menjamin kesejahteraan para
pekerja termasuk pekerja kontrak.