Anda di halaman 1dari 5

JONI IRAWAN UNIVERSITAS

BENGKULU

MATLAB

2.5 MATLAB
Pemilihan bahasa pemrograman MATLAB lebih didasari pada kemudahan di dalam
mengimplementasikan komponen-komponen algoritma genetika menggunakan operasi matriks.

2.6.1 Dasar MATLAB


Sesuai dengan namanya, “MATrix LABoratory”, MATLAB adalah suatu bahasa
pemrograman untuk komputasi numerik yang berorientasi pada matriks [10]. Hal ini akan sangat
mudah dalam mengimplementasikan algoritma genetika.

2.6.2 Lingkungan MATLAB


Pada Gambar 2.11 terlihat MATLAB yang terdiri dari command window, untuk
mengetikkan baris-baris perintah, dan worspace yang menunjukkan variabel-vaariabel yang
sedang aktif pada direktori yang ditunjukkan oleh current directory.

Gambar 2.11. Tampilan lingkungan MATLAB.


JONI IRAWAN UNIVERSITAS
BENGKULU
2.6.2 Pemrograman MATLAB
Di dalam MATLAB, setiap variabel dipandang sebagai matriks. Variabel tidak perlu
dideklarasikan karena sudah ditangani oleh MATLAB. Ukuran matriks dapat dengan mudah
diperbesar maupun diperkecil. Pada Gambar 2.12. terlihat dua buah matriks A dengan matriks B
dengan komponen baris serta kolom yang berbeda.
Pembuatan program atau fungsi dilakukan di dalam suatu file berekstensi .m. File ini
dapat dieksekusi melalui command window dengan cara mengetikkan nama file atau fungsi
tersebut. Agar dapat dieksekusi, penamaan file harus sesuai dengan nama fungsinya.
MATLAB membedakan variabel huruf besar dan kecil (case sensitive). Artinya, variabel
A dan variabel a dikenal sebagai dua variabel berbeda. Di dalam MATLAB, i dan j
menunjukkan bagian imanjiner dari suatu bilangan kompleks. Untuk menghindari kesalahan
sebaiknya tidak menggunakan i dan j sebagai nama variabel.
Konsep penting dan perintah-perintah MATLAB yang sering digunakan dalam
mengimplementasikan algoritma genetika:
1. Matriks
Matriks adalah kumpulan angka berbentuk persegi [10]. Dalam MATLAB, setiap
variabel dipandang sebagai matriks. Oleh karena itu sebuah bilangan skalar dinyatakan dalam
matriks 1x1. Sedangkan vektor dinyatakan oleh matriks baris atau matriks kolom. Perhatikan
beberapa contoh perintah di bawah ini. Tanda ‘>>’ menyatakan command prompt pada
command window.
Perintah di bawah ini pembuatan matriks 3x3 dan disimpan pada variabel A. Tanda ’;’
yang pertama menyatakan pemisah antar baris. Sedangkan tanda ’;’ pada akhir perintah
menyatakan bahwa variabel A tidak ditampilkan di command window.
>> A= [ 2 3 5 ; 4 1 7 ; 6 3 9];
>>Jika tanda ’;’ pada akhir perintah dihilangkan, seperti perintah di bawah ini, maka isi variabel
A akan ditampilkan di command window.
A= 2 3 5
4 1 7
6 3 9
2. Sum, Transpose, dan Diag
JONI IRAWAN UNIVERSITAS
BENGKULU
Penjumlahan matriks berdasarkan kolom direpresentasikan oleh operasi sum. Sedangkan
operasi transpose, mengubah baris menjadi kolom dan sebaliknya, dinyatakan dengan tanda
petik satu (’). Operasi diag dapat mencari posisi diagonal pada elemen matrik.
3. Indeks Matriks
Penunjukkan elemen matriks dapat dilakukan berdasarkan indeksnya. Penunjukkan
dilakukan dengan menggunakan aturan A(baris, kolom). Perhatikan contoh di bawah ini.
Penjumlahan semua baris pada kolom pertama matriks A dan hasilnya disimpan pada variabel B.
Perintah ini valid sehingga B bernilai 12.
>> A = [ 2 3 4; 4 1 7; 6 3 9]
A= 2 3 5
417
639
>> B = A(1,1) + A(2,1) + A(3,1)
B=
12
4. Operator ’:’ (titik dua)
Operator ini sangat penting dalam pemrograman MATLAB. Banyak sekali perintah yang
menggunakan operator ini.
’:’ pada perintah di bawah ini menyatakan deretan bilangan bulat dengan kelipatan 1.
>> A = 1:5
A=
1 2 3 4 5
5. Membangkitkan Matriks
Sebuah matriks dapat dibangkitkan dengan cara berikut :
• Zeros : semua nol
• Ones : semua satu
• Rand : elemen random dengan distribusi uniform
• Randn : elemen random dengan distribusi normal
6. Operasi-operasi matriks
JONI IRAWAN UNIVERSITAS
BENGKULU
Operator-operator yang digunakan MATLAB untuk memanipulasi variabel (matriks)
adalah sebagai berikut [16]:

Tabel 2.2. Operator dalam MATLAB


Operasi Bentuk aljabar Bentuk MATLAB
Perkalian AxB A*B
Pembagian AൊB A/B
Penambahan A+B A+B
Pengurangan A–B A–B
Eksponensial AB A^B
Sumber : Andry Pujirianto (2004)

7. Kontrol Program
MATLAB memiliki empat macam statement yang dapat digunakan untuk mengatur
aliran data pada fungsi yang akan dibuat
a. Loop for
Loop for memungkinkan sekelompok perintah diulang sebanyak suatu jumlah
yang tetap. Bentuk umum loop for adalah:
for x= array
perintah
end
b. Loop while
Loop for mengerjakan sekelompok perintah pengulangan yang diulang sebanyak
suatu jumlah yang kita tentukan. Tetapi loop while mengerjakan sekelompok perintah
yang diulang secara tidak terbatas.
while ekspresi
perintah
end
c. Kontruksi switch-else
Bila sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada penggunaan
berulang-ulang suatu tes dengan argumen yang sama, kontruksi switch-else akan lebih
tepat digunakan. Kontruksi ini mempunyai bentuk:
JONI IRAWAN UNIVERSITAS
BENGKULU
switch ekspresi
case test ekspresi 1
deret perintah 1
case test ekspresi 2
deret perintah 2
otherwise
deret perintah 3
end
d. Kontruksi if-else-end
Seringkali sederetan perintah harus dikerjakan dengan didasarkan pada hasil tes
rasional. Dalam bahasa pemograman, logical ini dikerjakan dengan variasi kontruksi if-
else-end. Bentuk paling sederhana kontruksi if-else-end adalah:
if ekspresi
perintah
end

Tabel 2.3. Operator untuk operasi if atau while


Operator Keterangan
A<B A lebih kecil dari B
A>B A lebih besar dari B
A <= B A lebih kecil atau sama dengan B
A >= B A lebih besar atau sama dengan B
A == B A sama dengan B
A ~= B A tidak sama dengan B
Sumber : Andry Pujirianto (2004)

Anda mungkin juga menyukai