Baru
Baru
MAKALAH ISBD
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
DISUSUN OLEH :
1. BAKTI ILHAMULLAH (G11109016)
2. M.RAZIKI (G11109072)
3. AYU WAHYUNI (G11109018)
4. M.WELLI (G11109 )
5. DWI ANDRI ( )
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJNGPURA
PONTIANAK
2009/2010
MAKALAH ISBD
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
DISUSUN OLEH :
BAKTI ILHAMULLAH (G11109016)
M.RAZIKI (G11109072)
AYU WAHYUNI (G11109
M.WELLI
DWI ANDRI
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJNGPURA
PONTIANAK
2009/2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb,
Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah makalah yang berjudul “Manusia, Keragaman dan
Kesederajatan” yang merupakan salah satu tugas dari materi Ilmu Sosial Budaya
Dasar dapat terselesaikkan dengan tepat waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab VI Penutup
Kesimpulan
Daftar PUstaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kekayaan budaya yang membanggakan, tetapi pada sisi lain mengandung potensi
terjadinya konflik. Jadi, keragaman tersebut haruslah dapat dicari solusinya dengan
B. Permasalahan
didasarkan beberapa alasan. Pertama, bahwa secara alami atau kodrati, manusia
bahwa negeri ini berdiri di atas keanekaragaman budaya. Kedua, bahwa terjadinya
konflik sosial yang bernuansa SARA (suku, agama, dan ras) yang melanda negeri
ini pada dasawasa terakhir berkaitan erat dengan masalah kebudayaan. Dari banyak
studi menyebutkan salah satu penyebab utama dari konflik ini adalah akibat
ide dan pendapat orang lain, karya dan jerih payah orang lain, melindungi yang
dan tumbuhnya sikap egois serta kurang perasaan atau kepekaan sosial. Hal sama
jawab besar, yaitu menyiapkan bangsa Indonesia untuk siap menghadapi arus
budaya luar di era globalisasi dan menyatukan bangsa sendiri yang terdiri dari
berbagai macam budaya. Bila kedua tanggung jawab besar itu dapat dicapai, maka
global. Dalam bukunya yang terkenal, The Clash of Civilization and the Remaking
sosial dan etnis di berbagai belahan dunia antara lain disebabkan oleh perbedaan
berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang coraknya seperti sebuah mosaik.
lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar sebagaimana
yang terungkap dalam penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: "kebudayaan
dalam kesederajatan.
bukan sebuah ideologi yang berdiri sendiri terpisah dari ideologi-ideologi lannya,
hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat,
komuniti, dan konsep-konsep lainnya yang relevan (Fay 1996, Rex 1985, Suparlan
2002).
C. Tujuan
D. Metoda
Adapun metoda yang akan kami terapkan dalam presentasi kali ini ialah:
Ceramah
Diskusi/Tanya jawab
BAB II
MAKNA KERAGAMAN DAN KESEDARAJATAN
A. MAKNA KERAGAMAN
1. Tingkah laku
2. Macam, jenis
perihal ragam, hal jenis. Keragaman yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi
terutama suku, bangsa, ras, agama, keyakinan, ideology, adat kesopanan, serta
situasi ekonomi.
B. MAKNA KESEDERAJATAN
keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama dan
manausia. Ikatan tersebut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca
Agama sebagi bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan
rinci. Namun apa pun bentuk kepercayaan yang dianggap sebagai agama,
tampaknya memang memiliki ciri umum yang hampir sama, baik dalam
agama:14)
adalah:
melarang
2. Berfungsi penyelamat
6. Berfungsi transformative
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif
keragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang
diakui di Indonesia.
bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukan. Politik juga
lihat dari banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun
pada dasarnya Indonesia hanya mengakui satu ideologi, yaitu Pancasila yang
4. Tata Krama
Tata Krama yang dianggap dari Bahasa Jawa yang berarti “adat sopan
santun, basa-basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat,
tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
dari aturan-aturan yang akan menciptakan suatu interaksi sosial yang tertib
dimana stiap suku bangsa memiliki adat sendiri meskipun karena adanya
suatu suku bangsa yang sama akan memiliki adat dan kesopanan yang
relative sama.
5. Kesenjangan Ekonomi
berada di golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal itu tentu saja
menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan Sosial
bermacam tingkat, pangkat dan strata sosial yang hieraksis. Hal ini dapat
berdasarkan kasta.
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja
BAB III
PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP
KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT , BERNEGARA DAN
KEHIDUPAN GLOBAL
majemuk, baik secara etnis, geografis, kultural maupun religious. kita tidak dapat
mengingkari sifat pluralistik bangsa kita. Sehingga kita perlu memberi tempat bagi
Indonesia telah menunjukan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik
harmoni. Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental, sebanarnya
sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi prilaku dan
ketegangan hubungan antar anggota masyarakat. Hal ini disebabkan oleh sifat dasar
bersifat non-komplementer.
d. Secara relative sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
Realitas di atas harus diakui dengan sikap terbuka, logis dan dewasa ,
karena dengannya kemjemukan yang ada dapat dipertumpul. Jika keterbukaan dan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan yang dlam berbagai bidang
yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Semangat religious
2. Semangat nasinalisme
3. Semangat pluralism
4. Semangat humanism
sangat menentukan bagi terwujudnya sebuah bangsa yang Bhineka Tunggal Ika.
bangsa milik bersama. Siakap inilah yang perlu dikembagkan dalam pola pikir
BAB IV
PROBLEMATIAK DISKRIMINASI
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status dan kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kodisi fisik tubuh, usia,
orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara, dan
kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan pada prinsip-
prinsip Hak Asasi Manusia (HAM). Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa
Pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap
orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Sementara itu
pasal 3 UU No. 30 tahun 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa”… setiap
orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat ...”.
diskriminasi di Indonesia.
By: Kelompok 8 Page ii
[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009
Pencantuman prinsip ini pada awal pasal dan berbagai instrument hukum
yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukan bahwa diskriminan telah menjadi
salah satu wujud ideal dalam kehidupan Negara yang demokratis. Akan tetapi,
berbagai penelitian dan pengkajian menunjukan bahwa kondisi di Indonesia saat ini
Pada dasarnya diskriminas tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena
masyarakat dalam suatu negara menjadi tiga kelompok: kaya, miskin dan berada
disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi
bangsa dan bubarnya sebuah negara dapat disimpulkan adanya enam faktor utama
yang secara gradual bias menjadi penyebab utama proses itu, yaitu:
1. Kegagalan kepemimpinan
bangsa.
Krisis di sektor ini selalu merupakan amat signifikan dalam mengawali lahirnya
3. Krisis politik
politik juga dapat dilihat dari absennya kepemimpinan politik yang mampu
meerosot.
4. Krisis Sosial
Krisis sosial dimulai dari adanya disharmoni dan bermuara pada meletusnuya
agama,ras)..
Demoralisasi tentara dan polisi dalam bentuk pupusnya keyakinan mereka atas
Demoralisasi iyu, pada kadar yang rendah dipengaruhi oleh merosotnya nilai
6. Intervensi asing
keuntungan
dan ekonomi negara-negara baru pasca disintegrasi. Intevensi itu bergerak dari
berkonflik.
Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika
sosial dari banyak suku bangsa dengan berbagai macam latar belakang kebudayaan,
agama, sejarah dan tujuan yang sama yang disebut kebudayaan nasional.
“integrasi nasional”. Dalam hubungan ini, pengukuhan ide “tunggal ika” yang
disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka
Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam
adalah salah satu perwujudan kebudayaan yang bernilai tinggi, indah dan
bersangkutan, misalnya; adab sopan santun, budi pekerti,budi bahasa, seni dan
sebagainya.
perbedaan status, kondisi ekonomi, relasi, sosial dan sampai cita-cita perorangan
maupun kelompok tanpa dilandasi sikap arif dalam memandang perbedaan akan,
tengah kita.
Dalam hal ini maka terdapat teori yang menunjukan penyebab konflik di
tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada
berbeda.
ketidak kesetaraan ketidak setaraan dan ketidak adilan yang muncul sebagai
kehidupan masyarakat, oleh sebab itu manusia yang beradab harus bersikap terbuka
dalam melihat semua perbedaan dalam keragaman yang ada, menjunjung tinggi
ragam.
budaya ada dua macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam.
tempat lain, sedikit demi sedikit,hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya
setempat.
lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi
Discoveri adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat
walaupun ide baru yang diciptakan oleh seorang atau sekelompok orang
norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat
By: Kelompok 8 Page ii
[MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN] October 1, 2009
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
bidang, terutama suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi, adat kesopanan,
serta situasi ekonomi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada, manusia
tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. Suatu negara
yang majemuk, baik secara etnis, geografis, cultural, maupun religious memerlukan
Daftar Pustaka