Ê Ê
Ê
Ê
Ê Ê
3. Medium cair yaitu media yang tidak mengandung agar, contohnya adalah NB
(Nutrient Broth), LB (Lactose Broth).sisi media pertumbuhannya (Indra,
2008).
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang
dikenal dengan istilah inokulasi bakteri ini memerluakn banyak ketelitian.
ÿerlebih dahulu kita harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan
digunakan untuk pengerjaan medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kkontaminasi, yaitu masuknya mikrooba
lain yang tidak diinginkan sehingga biakan yang tumbuh di dalam medium adalah
benar- benar biakan murni (Dwidjoseputro, 1990). Ada beberapa metode yang
biasanya dilakukan untuk menanam biakan di dalam medium diantaranya adalah
(Lay, 1994) :
1. Metode cawan gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu.
Namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan yang lumayan
yang biasanya diperoleh dari pengalaman. Metode cawan gores yang dilakukan
dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang
diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali dilakukan adalah tidak
memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik- baiknya untuk digores
sehingga pengenceran mikroorganisme menjafi kurang lanjut dan cenderung
untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan
sel- sel yang digores.
2. Metode cawan tuang
Cara lain untuk mempeeroleh biakan koloni murni dari populasi campuran
mikroorganisme ialah dengan mengencerkan eksperimen dalam medium agar
yang telah dicairkan dan didinginkan yang kemudian di cawankan. Karena
konsentrasi sel- sel mikroba di dalam eksperimen pada umumnya tidak diketahui
sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga
sekurang-kurangnyya satu di antara cawan-cawan tersebut mengandung koloni-
koloni terpisah baik di atas permukaan maupun di dalam agar. Metode ini
memboroskan waktu dan bahan namun tidak memerlukan keterampilan yang
terlalu tinggi.
Î
Ê Ê
Ê
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Gelas Ukur
b. Gelas Piala
c. Neraca Analitik
d. Hot Plate
e. Spatula/sendok
f. Batang Pengaduk dari kaca
g. Bunsen
h. Pipet
i. ÿabung Reaksi
j. Cawan Petri
k. Rak ÿabung Reaksi
l. Ose
m. Korek Api
n. Kertas Label
è
Ê
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Nutrient agar
b. Kapas
c. Plastik wrap
d. Aluminium foil
e. ÿanah (bakteri)
f. ÿempe (kapang)
g. Kue Basi (khamir)
h. Ragi (yeast)
Ê
!"
Praktikum ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 17 Februari 2011 pukul
16.00-18.00 di Laboratorium ÿeknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
*
#
$
Ditimbang 125 ml media nutrient
Hasil
è
%!Ê
A
G
Hasil
-
%#%
##
%
Ditulis kelmpok dan tanggal pada kertas label, ditempel pada tutup
cawan petri
Hasil
¦
Ê Ê &
Ê
m
Y ti il
i l
il
i
it:
Ê
ÿ
iit
ti
t
i
ÿ
iit
ti
i t
c
ÿumbuh sedikit,
Sebaran
tidak menyebar
ÿumbuh,
kuadran
menyebar
Kue
Basi
(khamir)
ÿumbuh,
Sebaran
menyebar
Ragi ÿumbuh,
kuadran
(khamir) menyebar
Ê
$%
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pembuatan media dan mengetahui
cara-cara isolasi mikroorganisme seperti bakteri, kapang, khamir dan yeast.
Nutrient agar (NA) digunakan sebagai bahan pembuatan media, nutrient agar
termasuk media padat. Media dibuat sebagai tempat untuk tumbuhnya bakteri
yang kemudian akan diisolasi. Pertama-tama nutrient agar ditimbang sebanyak
125 ml kemudian dicampur dengan aquadest sebanyak 125 ml dalam gelas piala,
campuran keduanya kemudian dipanaskan diatas hot plate sampai homogen dan
mendidih, kemudian dituang kedalam cawan petri dan diamkan selama 24 jam
setelah dibungkus dengan plastik wrap. DItunggu media sampai menjadi padat
seperti agar.
Bahan sampel juga disiapkan untuk isolasi mikroorganisme. Sampel berupa
tanah (bakteri), tempe (kapang), kue basi (khamir) dan ragi (yeast) dimasukkan
kedalam tabung reaksi dan kemudian ditambahkan dengan aquadest. ÿabung
reaksi kemudian disumbat dengan kapas dan dibungkus dengan aluminium foil
agar tidak terkontaminasi oleh udara sehingga menumbuhkan mikroorganisme
lain yang tidak diharapkan. ÿabung berisi sampel tersebut kemudian diinkubasi
pada suhu 37oC selama 24-48 jam untuk menumbuhkan bakteri.
Media dan bahan yang sudah diinkubasi sudah dapat diisolasi. Isolasi
bertujuan untuk menumbuhkan biakan murni pada suatu medium agar tidak
terkontaminasi oleh tumbuhnya mikroorganisme asing lain yang tidak diharapkan.
ÿeknik isolasi yang digunakan dalam praktikum ini adalah teknik cawan gores
karena media yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganismenya adalah
cawan yang berisi media nutrient agar yang merupakan media padat. Dalam
teknik cawan gores ada 2 macam goresan yang dipakai dalam praktikum ini yaitu
cè
goresan kuadran dan goresan sebaran (zigzag). Isolasi harus dilaksanakan secara
aseptic, teliti dan hati-hati agar mendapat hasil yang maksimal. Pertama-tama
disiapkan dulu alcohol untuk mensterilkan tangan praktikan dari mikroba,
kemudian diambil tabung reaksi berisi mikroba untuk diambil menggunakan ose.
Ose telebih dahulu dipijarkan dan didinginkan sebentar agar steril. Mikroba
diambil menggunakan ose yang dimasukkan kedalam tabung secara vertical tanpa
menyentuh dinding tabung. Cawan media diambil sambil didekatkan pada bunsen
yang menyala agar tetap aseptis. Dibuka tutup plastic wrap sedikit saja dan mulai
digores menggunakan ose dengan teknik goresan diatas. Ose digoreskan
dipermukaan dan jangan sampai merusak media agar. Setelah selesai digores tutup
kembali cawan dan bungkus dengan plastic wrap, kemudian diinkubasi selama 24
jam.
Cawan yang sudah diinkubasi lalu diamati pertumbuhan koloni-koloninya.
Dari praktikum didapatkan hasil pada biakan bakteri baik goresan kuadran
maupun sebaran koloni yang tumbuh sedikit dan tidak menyebar (berkelompok).
Biakan kapang pada goresan kuadran tidak tunbuh, sedang sebaran tumbuh sedikit
tapi tidak menyebar.Biakan yeast baik goresan kuadran maupun sebaran sama-
sama tumbuh sedikit dan tidak menyebar. Biakan ragi hanya menggunakan
goresan kuadran tumbuh dan menyebar. Biakan khamir adalah yang paling baik
karena dengan menggunakan dua jenis goresan biakan tumbuh menyebar dan
banyak. Dari hasil diatas terlihat bahwa hasil kuang maksimal, hal seperti ini
dapat terjadi kasrena praktikan kurang hati-hati dan terampil dalam melakukan
penggoresan. Oleh karena itu, maka sebaiknya praktikan lebih hati-hati dan teliti
saat melakukan isolasi agar mendapat hasil yang maksimal.
c-
Ê Ê
Ê
Praktikan mengharapkan agar lebih tercipta kerjasama antar praktikan
sehingga hasil percobaan yang dilakukan lebih baik serta pengamatan terhadap
jalannya praktikum ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar memperoleh
hasil yang mendekati atau sama dengan teori yang telah teruji kebenarann ya.
Praktikan memerlukan keterampilan agar mahir dalam menggunakan ose dan
membuat goresan supaya mendapat hasil yang maksimal.
cü
'
Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga.
Jakarta.