Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam sepuluh tahun terakhir ini, masalah listrik menjadi polemic yang
berkepanjangan dan telah memunculkan berbagai asumsi yang sangat kompleks di berbagai
aspek kehidupan, antara lain : keuangan, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain-lain.
Kondisi tersebut menjelaskan bahwa listrik telah menjadi bagian yang sangat penting bagi
umat manusia. Oleh sebab itu tak berlebihan bahwa listrik bisa dikatakan sebagai salah satu
kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan hidup umat manusia.
Beberapa tantangan besar yang dihadapi dunia pada masa kini, antara lain, bagaimana
menemukan sumber energi baru, mendapatkan sumber energi yang pada dasarnya tidak akan
pernah habis untuk masa mendatang, menyediakan energi di mana saja diperlukan, serta
memanfaatkannya tanpa menimbulkan pencemaran yang dapat merusak lingkungan hidup
kita. Dibanding dengan bentuk energi yang lain, listrik merupakan salah satu bentuk energi
yang praktis dan sederhana.
Pada makalah ini disampaikan uraian pokok bahasan mengenai komponen-
komponen pada sistem tenaga listrik serta hubungan satu komponen dengan komponen
lainnya, serta mengenai permasalahan permasalahan dalam jaringan tenaga Listrik.

Di dalam analisis sistem tenaga listrik terdapat 3 bagian utama, yaitu

• Pembangkit (suplay),

• Saluran (line) yaitu transmisi dan distribusi dan

• Beban (load)

Dalam system tenaga listrik 3 komponen utama diatas mempunyai hubungan yang
kontinyu atau berkelanjutan dan saling membutuhkan antara satu komponen dengan
komponen yang lainnya. Apabila salah satu komponen mengalami gangguan atau kerusakan
maka suatu system tidak akan bisa berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.

Kebutuhan akan energi listrik yang terus berkembang memerlukan suatu system
yang handal dan mampu melayani kapasitas beban yang dibutuhkan dengan baik secara
terus menerus. Pada Negara Negara yang maju seperti amerika, jepang,eropa dan sebagainya
padamnya aliran listrik walaupun dalam waktu yang relative singkat akan menyebabkan
kerugian yang sangat signifikan, terutama pada sector industry Negara tersebut.
BAB II

PERMASALAHAN

Dari uraian yang telah dipaparkan, timbul suatu permasalahan bagaimana penyaluran
sistem tenaga listrik mulai dari pusat pembangkit sampai konsumen, melalui jaringan
transmisi dan distribusi. Mengapa system tenaga listrik sering terjadi pemadam dan mengapa
itu bisa terjadi.

Kegunaan dari masing masing komponen yang ada dalam sistem tenaga listrik dan
macam permasalah lain dalam system tenaga listrik. Makalah ini akan dibatasi permasalahan
sebagai berikut agar topik yang akan dibahas dan dijabarkan lebih fokus dan tidak melebar.
Segala macam komponen dari sistem tenaga listrik sebagai mana untuk melanjutkan mata
kuliah distribusi, transmisi dan pembangkit tenaga listrik.

Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen dan
sangat kompleks. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada sistem tenaga listrik, antara lain sebagai berikut :

a. Faktor Manusia

b. Faktor Internal

Untuk lebih jelasnya mengenai gangguan pada system tenaga listrik akan dijelaskan
pada sub bab III.
BAB III

PEMBAHASAN

Suatu sistem tenaga listrik merupakan interkoneksi 3 bagian utama, yaitu:

1. Sistem pembangkitan

2. Sistem penyaluran (TRANSMISI DAN DISTRIBUSI)

3. Beban (KONSUMEN)

Gambar: Struktur system tenaga listrik

Setiap bagian sistem tersebut terdiri atas beberapa komponen atau peralatan yang
saling berhubungan. Suatu sistem pembangkit terdiri atas turbin, generator, trafo daya, alat
pengaman, alat ukur. Pada system jaringan (line) terdiri dari 2 buah jaringan, yaitu jaringan
tegangan tinggi yaitu jaringan transmisi dan jaringan tegangan menengah dan tegangan
rendah adalah jaringan distribusi.

Bagian dari jaringan transmisi adalah konduktor (pengahantar), isolator, tower, kawat
tanah(wire grounding), dan bagian pada jaringan distribusi adalah tiang penyangga (beton
dan baja), konduktor (penghantar).
Kegunaan dari masing masing sub bagian system tenaga listrik

1. Pembangkit

SUB BAGIAN KOMPONEN KEGUNAAN

TURBIN Turbin adalah alat yang


digunakan untuk mengubah
PEMBANGKIT
energy potensial air(PLTA)
menjadi energy mekanis
pemutar generator.
GENERATOR Alat yang mengubah energy
mekanis menjadi energy
listrik
TRAFO Alat untuk menaik dan
menurunkan tegangan
ALAT PENGAMAN Adalah alat yang bekerja
secara otomatis untuk
mengatur/memasukkan
suatu rangkaian listrik
(rangkaian trip /alarm)
akibat perubahan rangkaian
tersebut.
ALAT UKUR Alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran besaran
listrik seperi arus (Ampere)
tegangan(volt), daya (watt)
2. Transmisi

SUB BAGIAN KOMPONEN KEGUNAAN

Kawat yang digunakan


untuk menyalurkan energy
TRANSMISI KONDUKTOR
listrik tegangan tinggi
Alat pembatas antara
konduktor yang satu dengan
ISOLATOR
konduktor yang lainnya atau
antara fasa dengan fasa
supaya tidak terjadi lonjatan
bunga api.
Menara atau tower transmisi
adalah suatu bangunan
TOWER
penopang saluran transmisi
yang bisa berupa menara
baja, tiang baja, tiang beton
bertulang .
Gunanya untuk melindungi
kawat-kawat penghantar
KAWAT TANAH
atau kawat-kawat fasa
terhadap sambaran petir.
Jadi kawat tanah itu
dipasang diatas kawat fasa,
3. Distribusi

SUB BAGIAN KOMPONEN KEGUNAAN

TIANG PENYANGGA Tiang yang berfungsi


sebagai penopang saluran
DISTRIBUSI
distribusi ada yang berupa
tiang baja dan tiang beton,
yang mempunyai tinggi 9
sampai 11 meter.

TRANSFORMATOR Alat yang digunakan untuk


penaik dan penurun tegangan
pada jaringan
distribusi,biasanya
diletakkan pada gardu
hubung(GH)

KABEL KONDUKTOR Suatu penghantar yang


digunakan sebagai penyalur
energy listrik, biasa
digunakan aluminium(Al)
,tembaga(Bc), dengan jenis
strandith(pilinan)
Dari gambar diatas dapat diuraikan jenjang penyaluran tegangan listrik mulai dari
pusat pembangkit sampai ke konsumen. Pertama tegangan pada generator besar biasanya
berkisar di antara 13,8 kV dan 24 kV. Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai
untuk transmisi, yaitu 115 kV dan 765 kV. Penurunan tegangan dari tingkat transmisi
pertama-tama terjadi pada gardu induk bertenaga besar, di mana tegangan diturunkan ke
daerah antara 70 kV dan 150 kV, sesuai dengan tegangan saluran transmisinya. Beberapa
pelanggan yang memakai tenaga untuk keperluan industri sudah dapat dicatu dengan
tegangan ini. Penurunan tegangan berikutnya terjadi pada gardu distribusi primer, di mana
tegangan diturunkan lagi menjadi 1sampai 30 kV.
Sebagian besar beban untuk industri dicatu dengan sistem distribusi primer, yang
mencatu transformator distribusi. Transformator-transformator ini menyediakan tegangan
sekunder pada jaringan tegangan rendah tiga-fasa empat-kawat untuk pemakaian di rumah-
rumah tempat tinggal. Standar tegangan rendah yang digunakan adalah 380 V antara antar
fasa dan 220V di antara masing masing fasa dengan tanah, yang dinyatakan dengan 220/380
Volt.
GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

1. Faktor-faktor Penyebab Gangguan


Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak komponen dan
saling berhubungan. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada sistem tenaga listrik, antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Manusia
Faktor ini terutama menyangkut kesalahan atau kelalaian dalam memberikan
perlakuan pada sistem. Misalnya salah menyambung rangkaian, keliru dalam mengkalibrasi
suatu piranti pengaman dan sebagainya.
b. Faktor Internal
Faktor ini menyangkut gangguan-gangguan yang berasal dari sistem itu sendiri.
Misalnya usia pakai (ketuaan), kurang pantaun rutin, dan sebagainya. Hal ini bisa
mengurangi keandalan sistem, juga mengurangi daya isolasi peralatan listrik lainnya.

2. Jenis Gangguan
Jika ditinjau dari sifat dan penyebabnya, jenis gangguan dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Tegangan Lebih (Over Voltage)
Tegangan lebih merupakan suatu gangguan akibat tegangan pada system tenaga listrik
lebih besar dari yang seharusnya. Gangguan tegangan lebih dapat terjadi karena kondisi
eksternal dan internal pada sistem berikut ini :
1. Kondisi Internal
Hal ini terutama karena akibat perubahan yang mendadak dari kondisi rangkaian atau
karena. Misalnya operasi hubung pada saluran tanpa beban, perubahan beban yang
mendadak, operasi pelepasan pemutus tenaga yang mendadak akibat hubungan singkat pada
jaringan, kegagalan isolasi, dan sebagainya.
2. Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal terutama akibat adanya sambaran petir. Petir terjadi disebabkan
oleh terkumpulnya muatan listrik, yang mengakibatkan bertemunya muatan posistif dan
negatif.
b. Hubung Singkat
Hubung singkat adalah terjadinya hubungan penghantar bertegangan atau penghantar
tidak bertegangan secara langsung tidak melalui media (resistor/beban) yang semestinya
sehingga terjadi aliran arus yang tidak normal (sangat besar). Hubung singkat merupakan
jenis gangguan yang sering terjadi pada sistem tenaga listrik, terutama pada saluran udara 3
fase. Meskipun semua komponen peralatan listrik selalu diisolasi dengan isolasi padat, cair
(minyak), udara, gas, dan sebagainya.
Namun karena usia pemakaian, keausan, tekanan mekanis, dan sebab-sebab lainnya,
maka kekuatan isolasi pada peralatan listrik bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
Hal ini akan mudah menimbulkan hubung singkat. Gangguan hubung singkat yang sering
terjadi pada sistem tenaga listrik 3fase sebagai berikut :
1. Satu fase dengan tanah
1. Fase dengan fase
2. Dua fase dengan tanah
3. Fase dengan fase dan pada waktu bersamaan dari fase ke Tiga fase dengan tanah
4. Tiga fase dengan tanah
5. Hubung singkat Tiga fase
Empat jenis gangguan pertama menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymmetrical
short-circuit). Sedangkan dua jenis gangguan terakhir menimbulkan arus gangguan hubung
singkat simetris (symmetrical short-circuit).
c. Beban Lebih (Over Load)
Beban lebih merupakan gangguan yang terjadi akibat konsumsi energy melebihi
energi listrik yang dihasilkan pada pembangkit. Gangguan beban lebih sering terjadi terutama
pada generator dan transformator daya. Ciri dari beban lebih adalah terjadinya arus lebih pada
komponen. Arus lebih ini dapat menimbulkan pemanasan yang berlebihan sehingga bisa
menimbulkan kerusakan pada isolasi.
d. Daya Balik (Reverse Power)
Daya balik merupakan suatu gangguan berubah fungsi generator menjadi motor
(beban) pada sistem pembangkit tenaga listrik. Gangguan ini terjadi pada sistem tenaga listrik
yang terintegrasi (interconnected system). Pada kondisi normal generator-generator yang
tersambung pararel akan bekerja secara serentak dalam membangkitkan tenaga listrik.
Namun karena sesuatu sebab, misalnya gangguan hubung singkat yang terlalu lama,
gangguan medan magnet, dan sebagainya, maka akan terjadi ayunan putaran rotor sebagian
dari generator pada sistem tersebut.
Ayunan bisa lebih cepat atau lebih lambat dari putaran sinkron. Hal ini menyebabkan
sebagian generator menjadi motor dan sebagian berbeban lebih. Dengan demikian terjadi
tenaga listrik yang terbalik, yaitu generator yang seharusnya menghasilkan tenaga listrik,
justru berbalik menjadi motor yang menyerap tenaga listrik. Kejadian ini akan terjadi pada
sistem tegangan tinggi atau ekstra tinggi yang lebih luas.

3. Pecegahan gangguan
Sistem tenaga listrik dikatakan baik apabila dapat mencatu dan menyalurkan tenaga
listrik ke konsumen dengan tingkat keandalan yang tinggi. Keandalan disini meliputi
kelangsungan, dan stabilitas sistem. Pemadaman listrik sering terjadi akibat gangguan yang
tidak bisa diatasi oleh sistem pengamannya. Keadaan ini akan sangat menggangu
kelangsungan penyaluran tenaga listrik. Naik turunnya kondisi tegangan dan catu daya listrik
pun bisa merusakkan peralatan listrik.
Sebagaimana dijelaskan di atas, ada beberapa jenis gangguan pada saluran tenaga
listrik yang memang tidak semuanya bisa dihindarkan. Untuk itu perlu dicari upaya
pencegahan agar bisa memperkecil kerusakan pada peralatan listrik, terutama pada manusia
akibat adanya gangguan. Pencegahan gangguan pada sistem tenaga listrik bisa dikategorikan
menjadi 2 langkah sebagai berikut :
1. Usaha Memperkecil Terjadinya Gangguan
Cara yang ditempuh, antara lain :
a. Membuat isolasi yang baik untuk semua peralatan
b. Membuat koordinasi isolasi yang baik antara ketahanan isolasi peralatan dan penangkal
petir (arrester)
c. Memakai kawat tanah dan membuat tahanan tanah pada kaki menara sekecil mungkin,
serta selalu mengadakan pengecekan
d. Membuat perencanaan yang baik untuk mengurangi pengaruh luar mekanis dan
mengurangi atau menghindarkan sebab-sebab gangguan karena binatang, polusi, dan
gangguan alam lainnya.
e. Pemasangan yang baik, artinya pada saat pemasangan harus mengikuti peraturan-
peraturan yang berlaku
f. Menghindari kemungkinan kesalahan operasi, yaitu dengan membuat prosedur tata cara
operasional (standing operational procedur) dan membuat jadwal pemeliharaan yang
rutin.
g. Memasang kawat tanah pada SUTT dan gardu induk untuk melindungi terhadap
sambaran petir
h. Memasang lightning arrester (penangkal petir) untuk mencegah kerusakan pada
peralatan akibat sambaran petir

2. Usaha Mengurangi Kerusakan Akibat Gangguan


Beberapa cara untuk mengurangi pengaruh akibat gangguan, antara lain sebagai
berikut :
a. Mengurangi akibat gangguan, misalnya dengan membatasi arus hubung singkat,
caranya dengan menghindari konsentrasi pembangkitan atau dengan memakai impedansi
pembatas arus, pemasangan tahanan, atau reaktansi untuk sistem pentanahannya sehingga
arus gangguan satu fase terbatas. Pemakaian peralatan yang tahan atau andal terhadap
terjadinya arus hubung singkat.
b. Secepatnya memisahkan bagian sistem yang terganggu dengan memakai pengaman
dan pemutus beban dengan kapasitas pemutusan yang memadai.
c. Merencanakan agar bagian sistem yang terganggu bila harus dipisahkan dari sistem
tidak akan menganggu operasi sistem secara keseluruhan atau penyaluran tenaga listrik ke
konsumen tidak terganggu.
d. Mempertahankan stabilitas sistem selama terjadi gangguan, yaitu dengan memakai
pengatur tegangan otomatis yang cepat dan karakteristik kestabilan generator memadai.
DAFTAR PUSTAKA

Hillal,Hamzah.2008.”analisa sistem tenaga listrik II”. (Online) (http://hamzahhillal.blogspot.com)


diakses 4 Oktober 2010.

Dunia-listrik.2010.”analisa system tenaga listrik”.(Online).( HaGe - http://dunia-


listrik.blogspot.com) diakses 4 Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai