Anda di halaman 1dari 1

Penyediaan dan Penanganan Air (Water Treatment Plant/ WTP)

Ketersediaan air merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi
gula. Hampir seluruh stasiun yang ada di pabrikasi membutuhkan air untuk kelancaran produksi.
Penyediaan dan penanganan air di PG Jatitujuh ditangani langsung di bagian WTP yang terletak tepat di
samping pabrik (di samping stasiun Boiler). Water Treatment Plant (Gambar 5) menangani pengolahan
air dari sungai, air jatuhan (air kondensor), pendinginan air (stasiun pendingin), dan air kondensat.
Sumber air di WTP berasal dari sungai Cimanuk yang ditampung di water basin. Penambahan air juga
dilakukan dari air yang disediakan untuk kebun dan disalurkan ke water basin ketika terjadi kekurangan
air.

Air sungai Cimanuk yang ditampung di water basin dipompa ke bak clarifier menggunakan pompa
dengan kapasitas 60 liter per menit. Air yang dipompakan ke bak clarifier dicampur dengan air tawas
yang sudah disiapkan sebelumnya di stasiun pendingin. Tawas yang ditambahkan sebanyak 1.5 kw per 8
jam dan ketika air semakin keruh penambahan tawas akan bertambah hingga mencapai penambahan
maksimum 2 kw per 8 jam. Penambahan air tawas berfungsi untuk menjernihkan air sungai yang relatif
keruh. Proses selanjutnya adalah penambahan flokulan sebagai zat pengikat dan mengendapkan lumpur
(flok) yang terkandung dalam air tersebut. Jenis flokulan yang digunakan berupa polyalacon MF-1012
yang dicairkan terlebih dahulu seperti tawas. Proses pemutaran dan pengendapan air memisahkan air
bersih dengan air endapan (lumpur). Air bersih dipompakan oleh pompa clarifier untuk diproses dan
ditampung di gravel filter, sedangkan endapan lumpur disalurkan ke bak kontrol agar dapat dikendalikan
dan dilakukan penambahan susu kapur untuk meningkatkan nilai pH. Limbah cair berupa endapan
lumpur selanjutnya disalurkan ke IPAL untuk diproses melalui beberapa perlakuan.
Air bersih yang ditampung di gravel filter terbagi ke dalam tiga tangki berisi pasir silikon dari jepang.
Fungsi pasir silikon ini untuk menyaring air agar lebih bersih dan jernih. Air hasil penyaringan
dipompakan lagi oleh pompa plan tadel ke tangki filter dan tangki soften. Tangki filter tempat
penampungan air hasil saringan memiliki kapasitas 500 m3 dan air yang tertampung akan dislurkan ke
dalam pabrik untuk memenuhi kebutuhan air dalam proses produksi. Tangki soften terdiri atas dua
tangki yang memiliki kapasitas berbeda, yaitu tangki yang berkapasitas 300 m3 dan tangki dengan
kapasitas 250 m3. Air dalam tangki soften digunakan sebagai air cadangan untuk bahan pengisi atau
pengumpan boiler.

Penanganaan air di WTP juga dilakukan terhadap air jatuhan (air kondensor) dari pabrik dan air
kondensat yang masing-masing memiliki suhu cukup tinggi. Perlakuan yang dilakukan adalah proses
stabilisasi suhu dan pH (rata-rata 6.5) dalam air tersebut. Proses pendinginan air yang masih memiliki
suhu panas di stasiun pendingin. Air yang bersuhu tinggi (35-38oC) tersebut disalurkan ke cooling tower
untuk didinginkan menggunakan baling-baling dan penyaringan. Mesin baling-baling yang saat ini
digunakan ada lima mesin buatan Perancis. Air hasil pendinginan di cooling tower disalurkan kembali ke
pabrik dengan bantuan empat pompa injeksi.

Anda mungkin juga menyukai