Dewasa ini berkembang satu varian perjanjian yang sering sekali digunakan dikalangan
bisnis sebagai konsekuensi dari semakin majunya perkembangan dunia usaha, perjanjian
ini adalah BOT (Build Operate and Transfer). Sebagai pengantar untuk mengetahuinya,
berikut ini adalah prinsip-prinsip dasar BOT, sebagai berikut :
A. Unsur-unsur BOT :
Investor (penyandang dana)
Tanah
Bangunan komersial
Jangka waktu operasional
Penyerahan (transfer)
C. Obyek BOT :
1. Bidang usaha yang memerlukan suatu bangunan (dengan atau tanpa teknologi
tertentu) yang merupakan komponen utama dalam usaha tersebut disebut sebagai
bangunan komersial
2. Bangunan komersial tersebut dapat dioperasikan dalam jangka waktu relatif lama,
untuk tujuan :
- Pembangunan prasarana umum, seperti jalan tol, pembangkit listrik, sistem
telekomunikasi, pelabuhan peti kemas dan sebaainya
- Pemangunan properti, seperti pusat perbelenjaan, hotel, apartemen dan
sebagainya.
- Pembangunan prasarana produksi, seperti pembangunan pabrik untuk
menghasilkan produk tertentu.
D. Pengertian BOT :
BOT bisa terjadi dalam hal, jika :
1. Ada pemilik tanah atau pihak yang menguasai tanah, ingin membangun suatu
bangunan komersial di atas tanahnya tetapi tidak mempunyai biaya, dan ada
investor yang bersedia membiayai pembangunan tersebut.
atau
2. Ada investor yang ingin membangun suatu bangunan komersial tetapi tidak
mempunyai tanah yang tepat untuk berdirinya bangunan komersial tersebut, dan
ada pemilik tanah yang bersedia menyerahkan tanahnya unt tempat berdirinya
bangunan komersial tersebut.
3. Investor membangun suatu bangunan komersial di atas tanah milik pihak lain, dan
setelah pembangunan selesai investor berhak mengoperasionalkannya untuk
jangka waktu tertentu. Selama jangka waktu operasional, pihak pemilik tanah
berhak atas fee tertentu.
4. Setelah jangka waktu operasional berakhir, investor wajib mengembalikan tanah
kepada pemiliknya beserta bangunan komersial di atasnya.
F. Jenis-jenis BOT :
BOOT (Build, Own, Operate and Transfer).
BLT (Build, Lease and Transfer).