Oleh:
Hal
HALAMAN JUDUL...................................................................................... . i
PENGANTAR................................................................................................ . ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. . iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kultur Sekolah
1. Pengertian Kultur Sekolah..................................................... 2
2. Fungsi Kultur Sekolah............................................................ 4
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kultur Seolah........................... 5
4. Peran Kepala Sekolah Dalam Kultur Sekolah.............. . 6
B. Etos kerja Guru
1. Pengertian etos Kerja Guru..................................... . 9
2. Ciri Etos Kerja Guru Yang Baik................................. . 10
3. Faktor Yang Mempengaruhi etos Kerja Guru............... 13
C. Kultur Sekolah Dalam Meningkatkan Etos Kerja Guru........ 15
BABIII : PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................. . 17
B. Saran........................................................................ . 17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... . 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas
dari semikonduktor. Memang pada awal kelahirannya elektronika
didefenisikan sebagai cabang ilmu listrik yang mempelajari pergerakan
muatan didalam gas ataupun vakum.Penerapannya sendiri juga
menggunakan komponen-komponen yang utamanya memanfaat kedua
medium ini, yang dikenal sebagai Vacuum Tube.Akan tetapi sejak
ditemukannya transistor, terjadi perubahan tren dimana penggunaan
semikonduktor sebagai pengganti material komponen semakin populer
dikalangan praktisi elektronika. Puncaknya adalah saat ditemukannya
Rangkaian Terpadu (Integrated Circuit) pada akhir dekade 50-an yang
telah menyederhanakan berbagai rangkaian yang sebelumnya berukuran
besar menjadi sangat kecil. Selain itu penggunaan material semikonduktor
juga memberikan fleksibilitas dalam penerapannya.
Material semikonduktor, seperti juga material-material lainnya
terdiri atas atom-atom yang berukuran sangat kecil.Atom-atom ini terdiri
atas nukleus (inti) yang dikelilingi oleh sejumlah elektron.Nukleus sendiri
terdiri atas neutron dan proton.Proton bermuatan positif, elektron
bermuatan negatif, sedangkan neutron netral.Elektron-elektron yang
mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa lapisan kulit dengan jarak
tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin meningkat seiring dengan
meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap nukleus.Elektron
pada lapisan terluar disebut elektron valensi.Aktifitas kimiawi dari sebuah
unsur terutama ditentukan oleh jumlah elektron valensi ini.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Dioda Zener
Dioda Zener merupakandioda junction P dan N yang terbuat dari
bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage
Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran
III).Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan
disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Simbol dan rangkaian
penggantinya diperlihatkan seperti gambar:
Rangkaian pengganti yang lengkap merupakan sebuah hambatan
dinamis yang relatip kecil dan sebuah batere yang besarnya sebanding
dengan potensial dioda zener. Gambar karakteristik diode zener :
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus
bocor saja yang melewatinya. Kuat cahaya dan temperature keliling
dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai
resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinarisemakin
kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut.Penggunaan dioda cahaya
diantaranya adalah sebagai sensor warna gelap dan terang, selain itu
photo diode juga dapat difungsikan sebagai alat pengukur kuat cahaya.
e. Dioda Varactor
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang
sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan
tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener.
Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silicon dimana
dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang
diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik,
kapasitasnya akan turun. Dioda varaktor banyak digunakan pada
pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara.
Bagan dan simbol dioda varactor diperlihatkan pada gambar:
2. Transistor Bipolar
a. Prinsip Dasar Transistor
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan.Sambungan
itu membentuk transistor PNP maupun NPN.Terminalnya disebut
emitor, base dan kolektor.Base selalu berada di tengah, di antara
emitor dan kolektor.Transistor ini disebut transistor bipolar, karena
struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di
kutup negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutup positif.
b. Karakteristik Transistor
Jika sebuah transisitor dipasang pada Vcc maka akan terjadi,
daerah aktif, daerah saturasi dan daerah cut off. suatu transistor berada
didaerah aktif apabila basis emitter dibias forward dan basis kolektor
berada dibias reverse.
c. Bias Transistor
1. Bias Tetap
Pemberian tegangan dengan menggunakan tahanan basis dan
tahanan kolektor.
IC = (Vcc-VCE)/RC
IB = (Vcc-VBE)/RB
ICsat = Vcc/Rc
= Ic/IB
2. Bias Sendiri
Pemberian bias pada transistor dengan menggunakan tahanan
umpan-balik (feedback).
IC = (Vcc-VCE)/RC
IB = Vcc/(RC+RB)
= Ic/IB
IC = Vcc/(RC+RE)
VB = R2.Vcc/( R1+R2)
RB = R1R2/(R1+R2)
IB = VB/RB
= Ic/IB
3. Thyristor
a. Prinsip Dasar Thyristor
Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor,
dimana dengan perkembangan teknologi semikonduktor, maka
tabung-tabung elektron yang bentuknya relatip besar dapat digantikan
oleh tabung-tabung transistor yang berukuran jauh lebih kecil tanpa
mengurangi kemampuan operasionalnya.Yang termasuk dalam
keluarga thyristor adalan Silicon Controlled Rectifier, Diac, Triac
yang semuanya didasari dari Dioda Lapis Empat (Four Layers Diode)
seperti alam gambar dibawah.Bahan dasar thyristor ini adalah dari
silicon dengan pertimbangan jauh lebih tahan panas dibandingkan
dengan bahan germanium.Thyristor ini banyak digunakan sebagai alat
pengendali tegangan atau daya yang tinggi dengan kemampuan yang
tinggi.
c. DIAC
Istilah diac diambil dari Dioda AC yang merupakan salah satu
dari keluarga thyristor dan termasuk dalam jenis Bidirectional
Thyristor. Diac mempunyai dua buah terminal dan dapat menghantar
dari kedua arah olehkarenanya diac dianggap sebagai nonpolar. Diac
tersusun dari empat lapis semikonduktor seperti dioda
lapisempat.Gambar dibawah memperlihatkan (a) symbol diac, (b)
susunan diac, (c) rangkaian diac dan (d) rangkaian pengganti diac.
d. TRIAC
Triac digunakan untuk mengendalikan daya bolak-balik secara
penuh dari 0ohingga 180o. Triac mempunyai tiga terminalmirip
denganSCR yaitu gate, main terminal 1 (MT1) dan main terminal 2
(MT2). Perbedaanya dengan SCR adalah Triac dapat menghantarkan
arus dalam dua arah.Simbol dan konstruksi Triac diperlihatkan seperti
pada gambar dibawah: