Anda di halaman 1dari 6

Definisi system imun

Sistem imun adalah sistem kompleks yang memberikan respon imun


(humoral dan selular) untuk menghadapi agens asing spesifik seperti bakteri,
virus, toksin, atau zat lain yang oleh tubuh dianggap “bukan bagian diri”.
b. Karakteristik
1. Spesifisitas. Sistem imun dapat membedakan berbagai zat asing dan
responnya terutamajika dibutuhkan.
2. Memori dan amplikasi. Respon imun memiliki kemampuan untuk
mengingat kembali kontak sebelumnya dengan suatu agens tertentu,
sehingga pajanan berikutnya akan menimbulkan respon yang lebih cepat
dan lebih besar.
3. Pengenalan bagian diri dan bukan bagian diri (asing). Sistem imun dapat
membedakan agens-agens asing, dan sel-sel tubuh sendiri serta protein.
Walaupun demikian, respon imun terhadap “diri sendiri” dapat terjadi dan
membentuk suatu kondisi yang disebut autoimunitas. Autoimunitas dapat
menyebabkan efek patologis pada tubuh.
http://kamulagingapain.blogspot.com/2010/12/sistim-imun.html

System detoksifikasi

Detoksifikasi adalah suatu proses pembersihan zat-zat berbahaya (racun)


yang terkumpul di dalam tubuh kita, terutama di ginjal, hati, usus, dan
darah, dan kemudian memulihkan kemampuan alamiah tubuh. Proses ini
dapat dicapai melalui terapi herbal, puasa, terapi jus, olah raga, atau terapi

lainnya.

http://nadoherbal.com/detoksifikasi.html

Badan kita adalah sebuah sisem yang membantu membuang toksin yang
berbahaya. Organ pembersih yang paling penting adalah hati; saluran
pembuangan lain
adalah usus besar (sistem pencernaan), ginjal, kulit, paru-paru dan sistem
limpa
alam badan yang berfungsi dengan baik dan tidak dibebani dengan
kandungan
toksin, darah akan mengangkut toksin ke hati yang akan menggunakan
enzim untuk
mendetoksifikasi unsur-unsur berbahaya kepada unsur-unsur tidak
berbahaya atau
merubahnya kepada berbentuk cairan dan seterusnya dibuang melalui air
kencing atau
feses.
Detoksifikasi menetralkan toksin dan menyalurkannya keluar dari badan kita
dengan membantu organ pembuangan berfungsi dengan baik. Ini adalah
penting karana
toksin berlebihan dapat melemahkan badan kita dan pengambilan
berlebihan atau salah
pengambilan antibiotik akan mengurangkan keupayaan badan kita untuk
menentang dan
memusnahkan bakteria dan virus berbahaya. Selain itu, ia akan memberi
kesan kepada
sistem keimunan badan secara tidak langsung yang memainkan peranan
penting dalam
melindungi badan kita daripada ancaman bakteria dan virus berbahaya.
Sebenarnya tubuh kita secara alami telah melakukan detoksifikasi
(pengeluaran
racun tubuh) secara teratur, seperti ketika buang air kecil dan buang air
besar.
Tapi sayangnya, setiap saat kita selalu terpapar polusi dan bahan-bahan
kimia yang
masuk lewat udara, makanan dan lingkungan.Ibadah puasa jika dijalankan
dengan benar,
sebenarnya juga merupakan proses detoksifikasi.Bahkan pembersihan yang
terjadi tidak
hanya bersifat lahir tapi juga batin.
Proses detoksifikasi yang baik tidak instan, tapi hasilnya tahan lama.
Menjalani
detoks memang tidak mudah. Reaksi yang muncul selama proses detoks
tidak sama
setiap orang. Gejala yang biasanya muncul, antara lain warna urin lebih
keruh dan
baunya tajam. Terutama, bagi yang tubuhnya banyak mengonsumsi obat-
obat non herbal.
Reaksi lain, sering buang angin dengan bau menusuk, pusing, mual, nyeri
sendi,
batuk, pilek, kotoran disertai lendir yang cukup pekat dan hasrat makanan
tinggi.
Dengan cara ini, sirkulasi pembuangan akan menjadi lebih teratur. Fungsi
hati
dan ginjal akan lebih baik. Kulit juga menjadi lebih bersih dan mulus.
Ketidakseimbangan hormon, stres, dan kondisi inflamasi lainnya bisa
dikurangi.
Pola hidup yang kurang sehat membuat tugas liver menjadi berat. Liver
adalah
organ yang berfungsi menetralkan toksin yang masuk ke dalam tubuh dan
membuangnya
melalui ginjal berupa air seni dan feses. Mengeluarkan racun dari dalam
tubuh itu penting ntuk memelihara kesehatan organ tubuh.

Indikasi jumlah toksin atau racun dalam tubuh sedang meningkat itu, antara lain
terlihat dari sering sakit kepala, sering sariawan, kulit sering bermasalah atau tubuh
mudah lelah. Kalau usus besar yang bisa diibaratkan sebagai septic tank itu penuh dengan
kotoran yang melebihi batas kemampuan sistem pembuangan, di sinilah perlu dimulai
terapi atau program detoks. Jika tidak dilakukan detoks, racun akan menyebabkan
toksemia [keracunan dalam darah].
Hampir semua penyakit regeneratif atau kerusakkan bertahap pada organ vital
yang dapat menyebabkan kematian, erat hubungannya dengan toksemia. Pasalnya, sel
tubuh itu memperoleh makanan dari darah, sedangkan darah memperolehnya dari usus.
Setiap zat yang dikonsumsi oleh tubuh diserap melalui dinding-dinding usus dan
kemudian didistribusikan oleh darah ke setiap sel-sel tubuh. Jika ada racun dalam saluran
usus, racun akan terserap dan ikut beredar bersama darah ke seluruh tubuh.
http://www.scribd.com/doc/42097578/makalah-detoksifikasi

radikal bebas

adikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut menjadi

tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul atau sel lain. Radikal bebas

dapat dihasilkan dari hasil metabolismetubuh dan faktor eksternal seperti asap rokok, hasil

penyinaran ultra violet, zat kimiawi dalam makanan dan polutan lain. Penyakit yang disebabkan

oleh radikal bebas bersifat kronis, yaitu dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk penyakit

tersebut menjadi nyata. Contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas

adalah serangan jantung dan kanker. Untuk mencegah atau mengurangi penyakit kronis karena

radikal bebas diperlukan antioksidan.

Sebenarnya, tubuh manusia dapat menetralisir radikal bebas ini, hanya saja bila jumlahnya

terlalu berlebihan, maka kemampuan untuk menetralisirnya akan semakin berkurang. Merokok,

misalnya, adalah kegiatan yang secara sengaja memasukkan berbagai racun kimiawi yang

bersifat radikal bebas ke dalam tubuh. Tubuh manusia didesain untuk menerima asupan yang

bersifat alamiah, sehingga bila menerima masukan seperi asap rokok, akan berusaha untuk

mengeluarkan berbagai racun kimiawi ini dari tubuh melalui proses metabolisme, tetapi proses

metabolisme ini pun sebenarnya menghasilkan radikal bebas. Pada intnya, kegiatan merokok

sama sekali tidak berguna bagi tubuh, walau pun dapat ditemui perokok yang berusia panjang.

Radikal bebas yang mengambil elektron dari sel tubuh manusia dapat menyebabkan perubahan

struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan. Bila perubahan DNA ini terjadi bertahun-tahun,

maka dapat menjadi penyakit kanker. Tubuh manusia, sesungguhnya dapat

menghasilkan antioksidan tetapi jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal

bebas yang masuk ke dalam tubuh. Atau sering sekali, zat pemicu yang diperlukan oleh tubuh

untuk menghasilkan antioksidan tidak cukup dikonsumsi. Sebagai contoh, tubuh manusia dapat

menghasilkan Glutathione, salah satu antioksidan yang sangat kuat, hanya saja, tubuh

memerlukan asupan vitamin C sebesar 1.000 mg untuk memicu tubuh menghasilkan glutahione

ini. Keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menjadi kunci utama pencegahan stres

oksidatif dan penyakit-penyakit kronis yang dihasilkannya.


Cara menghadapi nya?
senjata yang paling ampuh untuk melawan atau memperlambat kerusakan akibat radikal bebas
adalah dengan ANTIOKSIDAN. Ada dua macam antioksidan, yaitu antioksidan internal dan
eksternal
1.Antioksidan internal yaitu atioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri, disebut
pula sebagai “Antioksidan Primer” Secara alami tubuh mampu menghasilkan
antioksidan sendiri, tetapi kemampuan ini pun ada batasnya. Sejalan bertambahnya usia,
kemampuan tubuh untuk memproduksi antioksidan alami pun akan semakin berkurang. Hal ini
lah yang menyebabkan stres oksidatif, yaitu suatu keadaan dimana jumlah radikal bebas melebihi
kapasitas kemampuan netralisasi antioksidan. Yang termasuk Antioksidan primer ini adalah :
- Super Oxide Dismutase (SOD)
- Gluthation Peroxidase (GPx)
- Katalase (Cat)
2. Antioksidan eksternal tidak dihasilkan oleh tubuh tetapi berasal dari makanan seperti Vitamin
A, beta karoten, Vitamin C, Vitamin E, Selenium, Flavonoid, dll. Antioksidan yang berasal dari
makanan atau didapat dari luar tubuh disebut juga antioksidan sekunder.

http://akhiajun.wordpress.com/2010/04/01/apa-itu-radikal-bebas-apa-itu-anti-
oksidan/

Anda mungkin juga menyukai