SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyratan Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
OLEH:
Penulis
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
102018224171
Dibawah Bimbingan
Yefnelty Z, M.P.D
JAKARTA
1427 H /2006 M
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT. Tuhan semesta alam,
sehingga dengan Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan
salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Muhamad SAW, keluarga serta
sahabatnya yang telah membimbing umat kejalan yang benar diatas keridhaan ALLAH
SWT.
Sekalipun skripsi ini masih jauh dari kesempurana, namun ini merupakan suatu
hasil usaha yang maksimal, karena dalam peroses penyelesaiannya tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang penulis temui. Namun berkat pertolongan ALLAh SWT, yang telah
memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada penulis serta bantuan yang penulis
terima dari berbagi pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya
kepada :
1. Prof. Dr. Rosyada, MA, Dekan Falkultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Syauki, M.Pd., Ketua Prodi Program Studi Manajemen Pendidikan, serta
seluruh Dosen dan Staf Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
5. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Utama dan Perustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah
6. Bapak Drs.H. Hidayat kepala sekolah SMAN I Gunung Sindur Bogor berserta
7. AL-Habib Faridal Atros Al -Kindi AL -Asyari sebagai guru dan juga asisten ABI
Agus Padang Dan juga Guru ku AA.Iyang , yang telah memberikan pengetahuan,
8. Orang tua penulis, Ayahnda H.Asri Anuar dan bunda Hj, Desri Nelly S.p.d. yang
telah memberikan dorongan dan curuhan perhatian baik moril maupun materil
serta doa yang selalu teriring setiap saat untuk anada dalam menghadapi segala
hal. Sekripsi ini merupakan persembahan untuk orang tua, semoga ALLAH SWT.
Memberikan pahala yang berlipat ganda dan semoga bisa mewujudkan harapan
9. Adik-adiku yaitu Rizki Laili Fitri, Muhamad Reza Rahadian Tanjung yang telah
perjalan hidup untuk mengenal diri dalm kaca mata taswuf Nahwadi, M.Fajri
Irawan, Zubair, Akbar, Zulfahri, yang telah membantu dalam menyelesaikan dan
11. semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan akan dibalas oleh ALLAH
Akhirnya penulis selin bersyukur dapat menyelesaikan skripsi ini dan menyadari
Penulis
DAFTAR ISI
C. Identifikasi Masalah.................................................................. 5
1. Pengertian .................................................................................8
iv
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN........................................................40
A. Desain dan jenis Penelitian .............................................................40
1. Persiapan ...................................................................................40
2. Pengumpulan data.....................................................................41
3. Menganalisa Data......................................................................41
2. Sampel Penelitan.......................................................................42
v
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 96
A. Kesimpulan ............................................................................... 96
B. Saran-saran................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 99
LAMPIRAN
vi
vii
JUDUL ................................................................................................................ .....o
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
F. Identifikasi Masalah.................................................................. 4
A. Kepemimpinan.......................................................................... 7
1. Pengertian ........................................................................... 7
1. Pengertian ........................................................................... 13
viii
A. Metode Penelitian ..................................................................... 17
B. Langkah-langkah Penelitian...................................................... 17
1. Persiapan ............................................................................. 17
3. Menganalisis Data............................................................... 17
2. Sampel Penelitian............................................................. 19
D. Analisis Data............................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
ix
KATA PENGANTAR
segala alam sehingga dengan Rahmat-Nya serta kalimanya suci yaitu BISMILLAH
merupakan penyadaran atas diri seorang manusia yang akan jiwanya tengelam dalam
dunia kesebaragaman makluk .salawat dan salam tak lupa penulis sanjungkan kepada
Nabi Muhamad SAW, keluarga serta sahabatnya yang telah membimbing umatnya
Sekalipun skripsi ini masih jauh dari kesempuranan, namun ini merupakan salah satu
hasil usaha yang maksimal, karena dalam peroses penyelesaiannya tidak sedikit
kesulitan dan hambatan yang penulis temui. Namun berkat pertolongan ALLAH
SWT. Yang telah memberikan nikmat-Nya dan kesungguhan kepada penulis serta
bantuan yang penulis terima dari berbagi pihak. Untuk itu penulis mengucapakan
x
4. Drs. H. Mu’arif, M.Pd., Sekertaris Jurusan Kependidikan Islam Fakultas
8. AL-Habib Faridal Atros AL-Kindy AL- Asyari sebagai guru besar ku yang
dalam mencari pencarian subtansi tentang ketuhan dan juga asisten Gubesku
yaitu ABI Agus Padang dari cabang menteng beliau telah memberikan
dan juga Aa. Iyang Guru Mursid ku yang mana dia memberi motivasi dan
9. Orang tua Penulis, Ayahnda H.Asri anwar dan Bunda Hj.Desri Nelly S.P.d
xi
maupaun materil serta doa yang selalu teriring setiap saat untuk ananda
dan semoga bisa mewujudkan harapan ayahnda dan ibunda tercinta. Amin.
10. Adik-adikku Yaitu Rizki Laili Fitri dan Muhamad Reza Rahadian Tanjung
Deden, Syarul dan Teman-Temanku Pengajian Yang mana suka duka dalam
ini.
12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi dan skripsi
ini.
Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan akan dibalas oleh
Akhirnya penulis selain bersyukur dapat menyelesaiakn skripsi ini dan menyadari
Penulis
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa kita adalah
persoalan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai
usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain
melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, pengadaan buku dan
alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, dan meningkatkan mutu
salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita? Dan berbagai pengamat dan analisis,
ada berbagai faktor yang menyebabkan mutu pendidikan kita mengelami peningkatan
yang tidak dilaksanakan secara konsekwen. Pendekatan ini melihat bahwa lembaga
pendididjkan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipenuhi semua input
1
Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta : Proyek
Peningkatan Mutu SMU. h.3
2
yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga akan menghasilkan
pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan sarana prasarana
perbaikan lainnya dipenuhi, maka mutu pendidikan (output) secara otomatis akan
panjang dan kebijakannya tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Maka akses
dari birokrasi panjang dan sentralisasi itu, sekolah menjadi tidak mandiri, kurangya
pendukung dana, tapi tidak dilibatkan dalam proses pendidikan seperti mengambil
tua sebagai stake holder yang berkepentingan dengan pendidikan. Keempat, krisis
kepemimpinan, dimana kepala sekolah yang cenderung tidak demokratis, sistem top-
down policy baik dari kepala sekolah terhadap guru atau birokrasi diatas kepala
yang lebih luas kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan secara efisien
dan berkualitas.
tahun 1999, selanjutnya diubah dengan UU no.32 tahun 2004 yaitu undang-undang
otonomi daerah yang kemudian diatur oleh PP no. 33 tahun 2004 yaitu adanya
termasuk bidang pendidikan kecuali agama, politik luar negri, pertahanan dan
Pola bidang pendidikan diatas oleh UU No.20 tahun 2003 tentang sistem
usia dini, pendidikan agar, dan pendidikan menengah didasarkan pada standar
bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
alasan kenapa diperlukan figur pemimpin, yaitu ; 1) banyak orang memerlukan figur
mengelola potensi yang dimiliki dengan melibatkan semua unsur stakeholder untuk
kewenangan yang sangat luas itu maka kehadiran figur pemimpin menjadi sangat
penting.
alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan
Gaya kepemimpinan adalah sikap, gerak-gerik atau lagak yang dipilih oleh
oleh seorang pemimpin satu dengan yang lain berlainan tergantung situasi dan
4
Nurkolis.2005. Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : PT.Grasindo, cet.ke-3, hal.152
5
Ibid.,hal.154
6
Miftah Toha.1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta : Rajawali Pers, cet. Ke-4,
hal.323
5
orang lain. Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang
ditinjukan oleh pemimpin dan diketahui pihak lain ketika pemimpin berusaha
B. Tujuan Penelitian
dalam penerapan MBS di Sekolah Menengah Atas Negeri Gunung Sindur kec.
C. Identifikasi Masalah
Ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan penerapan manajemen berbasis
Berdasarkan uraian di atas, maka ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasi
yaitu:
6
berbasis sekolah?
berbasis sekolah?
sekolah?
sekolah?
berbasis sekolah?
Mengacu kepada identifikasi di atas maka fokus penelitian dapat dibatasi pada
BERBASIS SEKOLAH
A. KEPEMIMPINAN
1. Pengertian
1
Hani Handoko. 1999. Manajemen. edisi kedua. hal. 293
2
AS. Hornby. 1990. Oxford Edvanced Dictionary of English. London: Oxford University
Press. hal 481
8
9
untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
perasaan serta tingkah laku terhadap orang lain yang ada dibawah
pengawasannya.4
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mencapai tujuan dan sasaran.5
3
Ibid . ,jilid 2, hal.294
4
Ibid. , jilid I, hal. 486
5
T.Hani Handoko, Op. Cit, hal. 294.
10
2. Pendekatan Kepemimpinan
masa lalu pemimpin dan bawahan dan sebagainya. Pandangan ini telah
berikut:7
6
Ibid, hal. 295
7
Ibid,, hal, 296
11
3. Gaya Kepemimpinan
pendekatan perilaku pemimpin. Dari satu segi pendekatan ini masih difokuskan
bawahannya.
dengan orientasi tugas (Task Oriented) dan gaya dengan orientasi karyawan
bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang
bijaksana kepada bawahan, maka akan terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
memilki status yang berbeda. Berinteraksinya dua status yang berbeda terjadi,
hati bawahan terhadap tugas yang dibebankan kepadanya. Cara berinteraksi oleh
baik dan disatu sisi timbul kesadaran untuk bekerja sama dan bekerja produktif.
Pimpinan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada tugas dan
setiap anggota seperti dirinya, menaruh perhatian yang besar dan keinginan yang
setiap anggota melaksanakn tugasnya secara efektif dan efisien, pasti akan dicapai
anggota.
efektif, dan efisien, semua tugas dapat dilaksanakan secara optimal. pelaksanakan
14
yang penting adalah hasilnya bukan prosesnya. Namun jika hasilnya tidak seperti
yang diharapkan, tidak ada pilihan lain, selain mengganti pelaksananya tanpa
jika dalam organisasi tidak ada yang mampu, mencari pengganti dari luar
yang ketat. Dengan pengawasan yang ketat dapat dipastikan bahwa tugas yang
dengan bawahan.
managerial grid yaitu: (1) Manajer tim yang nyata (the real team manager),
(2) Manajemen club (the country club management), (3) Tugas secara
11
Robert R Black dan Jane S. Mouton, The New Managerial Grid, Gulf Publishing, Houston, 1978.
16
bergerak melalui empat tahap yaitu: (a) hubungan tinggi dan tugas rendah, (b)
tugas rendah dan hubungan rendah, (c) tugas tinggi dan hubungan tinggi, dan
perkembangan setiap tahap, dan pada gambar di atas terdapat empat tahap.
Pada tahap awal, ketika bawahan pertama kali memasuki organisasi, gaya
kepemimpina yang berorientasi tugas paling tepat. Pada tahap dua, gaya
berupaya lebih lanjut. Sedangkan pada tahap ketiga, kemampuan dan motivasi
otoriter. Dan pada tahap empat (akhir), bawahan lebih yakin dan mampu
dukungan dan dorongan. Bawahan sudah mampu berdiri sendiri dan tidak
mempengaruhi situasi.
berorientasi pada karyawan dan berorientasi pada tugas, seperti yang telah
merugikan rekan sekerjanya yang paling tidak disukai (LPC, Least Preferred
orang tadi. Dalam hal ini ditentukan delapan kombinasi yang mungkin dari
hubungan antara pemimpin dengan anggota dapat baik atau buruk, tugas dapat
struktur, dan kekuasaan dapat kuat atau lemah. Pemimpin dengan LPC rendah
yang berorientasi tugas atau otoriter paling efekif dalam situasi ekstrem,
kepemimpinan yaitu: kekuatan yang ada dalam diri manajer sendiri, kekuatan
yang ada pada bawahan, dan kekuatan yang ada dalam situasi.
atasannya.
13
Thoha, op. cit., pp. 59-61
20
atasannya.
dalam tiga aspek yaitu: gaya kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas,
pada tugas terdiri dari empat indikator yaitu: (1) Pengawasan yang ketat, (2)
keputusan, (2) memberi dukungan, (3) kekeluargaan, dan (4) kerjasama. Dan
terdiri dari empat indikator yaitu: (1) ketekunan bekerja, (2) aktif, (3)
pengalaman
seperti itu dapat dilaksanakan secara efektif dengan menerapkan MBS. Dalam
para pengikutnya dengan cara :14 (1) membuat mereka sadar mengenai
Pertama, adanya kesamaan yang paling utama, yaitu jalannya organisasi yang
tidak digerakkan oleh birokrasi, tetapi oleh kesadaran bersama. Kedua, para
Ketiga, adanya partisipasi aktif dari pengikut atau orang yang dipimpin.
1. Pengertian
Secara bahasa, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) berasal dari tiga kata,
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Berbasis memiliki kata dasar
basis yang berarti dasar atau asas. Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan
makna leksikal tersebut maka MBS dapat diartikan sebagai penggunaan sumber
14
Nurkolis.2005. Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta : PT. Grasindo, cet ke 2, hal.172
23
daya yang berasaskan pada sekolah itu sendiri dalam proses pengajaran atau
pembelajaran.
tatanan pengelolaan Sekolah, akan tetapi membawa perubahan pula dalam pola
kebijakan dan orientasi partisipasi orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan
Sekolah.
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan yang hendak dicapai Sekolah.
pusat. Sebaliknya, manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber
daya yang ada di sekolah itu sendiri. Dengan demikian, akan terjadi perubahan
paradigma manajemen sekolah, yaitu yang semula diatur oleh birokrasi di luar
sekolah menuju pengelolaan yang berbasis pada potensi internal sekolah itu
sendiri.
Dari asal usul peristilahan, MBS adalah terjemahan langsung dari School-
Based Management (SBM). Istilah ini mula-mula muncul di Amerika Serikat pada
sekolah. Reformasi itu dapat diperlukan karena kinerja sekolah selama puluhan
secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan,
lebih berdaya dalam mengembangkan program yang, tentu saja, lebih sesuai
kekeuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi dirinya sehingga sekolah dapat
kualitas sumber daya manusia baik guru maupun tenaga kependidikan lainnya,
dan kualitas pelayanan pendidikan secara umum.17 Bagi sumber daya manusia,
16
Nurkolis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
hal. 21
17
Ibid. hal. 24
27
Principal pada tahun 1998 adalah:18 Pertama, secara formal MBS dapat
mengalami akuntabilitas. Hal ini terjadi karena konstituen seklah mengalami andil
diambil pada tingkat sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya peran
ini sekolah dipandang sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada
18
Ibid, hal. 25
19
Op.,Cit, hal.45
28
otonomi diberikan agar Sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya dengan
tujuan Sekolah.
biasanya datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial,
salah satu perhatian Sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan (peluang
yang sama untuk memperoleh kesempatan dalam bidang sosial, ekonomi, dan
dan mutu serta bertanggung jawab kepada masyarakat dan pemerintah. Ciri-ciri
MBS, bisa diketahui antara lain dari sudut sejauh mana Sekolah dapat
Sekolah dan Guru, partisipasi masyarakat, pendapatan daerah dan orang tua,
dalam mengelola Sekolah. Makna "berbasis Sekolah" dalam konsep MBS sama
efektif setiap tahun dan lain-lain (lihat UU No. 20/2003 Pasal 51 PP Nomor 25
tahun 2000 yang telah diubah dengan PP Nomor 33 Tahun 2004 tentang
31
Otonom).
Agama Islam, 2004. ada empat tahapan implementasi MBS, yaitu sosialisasi,
dijangkau oleh media informasi, baik cetak maupun elektronik. Ini bahkan
menjadi lebih sulit, karena masyarakat Indonesia pada umumnya tidak mudah
dari para tenaga kependidikan, khususnya guru dan kepala Sekolah sebagai
curah pendapat dan lokakarya mini antara kelompok kerja MBS dengan
berbagai unsure terkait, yakni guru, kepala Sekolah, pengawas, tokoh agama,
lembaga menjadi sebuah pendidikan yang mandiri maju dan mandiri serta
4. Komponen MBS
wewenang kepada aktor tingkat Sekolah (kepala Sekolah, guru, dan oran
tokoh masyarakat, tokoh pemerintah, orang tua, guru dan murid diberi
bekerja.
Informasi bersifat dua arah, yaitu top down (dari atas ke bawah) dan
botom up (dari bawah ke atas) yang berisi tentang ide, isu-isu dan gagasan
20
Depad RI.2001.Perencanaan Pendidikan Menuju Madrasah Mandiri, Jakrta : Balitbang,
hal.32-34
34
yang dialogis dan efektif sehingga semua pihak yang terlibat dalam
dilakukannya.
pentapan standar kompetensi yang variatif sesuai dengan tuntutan yang ada
35
sumber daya manusia, organisasi formal dan internal, organisasi profesi serta
dan workshop.
baik secara konvensional maupun movatif. Hal tersebut lebih terfokus lagi
36
Mei 2002
f. Organisasi Profesi
harapan yang tinggi bahwa peserta didik dapat mencapai prestasi yang
yang ada di Sekolah. Dalam pada itu, peserta didik juga termotivasi untuk
secara sadar meningkatkan diri dalam mencapai prestasi sesuai bakat dan
improvement).
h. Input Manajemen
seperti tugas yang jelas, rencana yang rinci dan sistematis, program yang
mutu yang handal untuk meyakinkan bahwa tujuan yang telah dirumuskan
dan mengelola Sekolah secara tepat dan akurat, serta mampu menciptakan
mengajar.
factor luar yang akan turut menentukan keberhasilan MBS adalah keadaan
dan hasil kerja Sekolah. Tanpa profesionalisme kepala Sekolah, guru dan
pengawas akan sulit dicapai MBS yang bermutu tinggi serta prestasi siswa
21
Ibid.,hal. .45
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
diteliti dikomparasikan dengan teori yang ada. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik.
B. Kegunaan Penelitian
2. Dilihat dari segi praktis hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menjadi
pendidikan.
C. Langkah-langkah Penelitian
1. Persiapan
a. Penyusunan Proposal.
41
2. Pengumpulan Data
3. Menganalisis Data
data.
c. Memperbanyak laporan
42
1. Macam-macam Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
2. Sampel Penelitian
kualitatif memakai waktu yang lama, maka jumlah sample yang dipakai dalam
diambil baik dari data primer maupun sekunder. Sumber Informasi Kunci
perincian: I orang Kepala Sekolah, I orang guru dan I orang TU serta I orang
Komite sekolah.
1
Sandjaja.dan Herianto Panduan Penelitian (prestasi pustaka,2006), hal. 55
43
a. Studi Kepustakaan
manajemen.
b. Wawancara
yang luas berkenaan dengan sikap, susunan dan bahasa pada saat
dua model yaitu, model pertama atau model A ditujukkan kepada key
sebab itu, teknik wawancara yang dilakukan tidak dengan suatu struktur
kepada informan untuk dapat memberikan jawaban secara bebas dan jujur.
44
Menurut Patton, wawancara semacam ini dapat pula disebut sebagai in-
Gunung Sindur, dan berbagai hal yang berkaitan dengan fokus penelitian.
c. Pengamatan (Observasi)
yang diselidiki
2
Moleong. Dan Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Pustaka, 1993), hal. 124
45
bservasi ini dilakukan baik secara partisipan maupun non partisipan, yaitu
dengan cara peneliti ikut secara langsung dalam setiap proses kegiatan
sarana, dan prasarana, penataan ruang kelas, dan kegiatan ekstra kurikuler.
E. Analisis Data
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber , yaitu wawancara, pengamatan,
dokumentasi sebagai berikut. Setelah itu mengadakan reduksi data yang dilakukan
46
yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Modul
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif, yaitu
penelitian kualitatif menggunakan proses siklus, yaitu pada waktu pengumpulan data
peneliti selalu membuat reduksi data dan sajian data, kemudian data tersebut
deskripsi dan refleksi. Kemudian peneliti menyusun peristiwa tersebut reduksi data
dan diteruskan dengan penyusunan sajian data yaitu berupa cerita sistematis yang
TABEL 2
3
Ibid, hal. 193
47
4. Peran serta
Masyarakat
1. Administrasi dan
Manajemen
2. Organisasi dan Dilengkapi
Kelembagaan - Kepala SMA. Hasil
3. Sarana dan Prasarana - Guru Wawancara dan
4. Ketenagaan - Komite
Sekolah
1. Pelimpahan dan - TU
Pembagian Berdasarkan
Wawanang Skala Likert
2. Informasi Dua Arah
dan Tanggung Jawab - Kepala SMA.
Untuk Kemajuan - Guru
3. Bentuk dan - Komite
Distribusi Sekolah
Penghargaan - Tu
4. Penetapan Standar
Pengetahuan dan
Keterampilan
Pendapatan dan
Belanja Program
5. Penanggung Jawab
BAB IV
HASIL PENELITIAN
langsung terhadap sasaran penelitian yang telah ditetapkan dalam batasan dan
Kepala sekolah, guru-guru dan komponen sekolah lainnya serta hasil studi
komite sekolah dan pihak-pihak lainnya yang terkait seperti pengawas dan
1
Profile Sekolah SMA Negeri I Gunung Sindur Bogor
50
berupaya dengan:
kependidikan.
sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, unggul, dalam iptek dan imtaq.”
misi yaitu:
masyarakat
belajar.
menyenangkan.
b) Terbinanya kasih sayang antara guru dengan guru, guru dengan siswa, dan
f) Meningkatnya profesionalisme.
belajar.
tampilkan adalah:
a. Identitas Sekolah
Status : Negeri
Kabupaten : Bogor
suatu kelompok, termasuk hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya masing-
masing yang telah ditentukan. Adapun struktur SMA Negeri I Gunung Sindur
Tabel 3
Kordinator TU
Siswa
Kesiswaan, PKM Bidang Kehumasan. PKM Bidang Sarana dan Prasarana, Wali
orang staf PNS. Personil guru BP/BK yang ada di sekolah ini berjumlah 2 orang
berstatus PNS.
a) Kepala sekolah
a) Menyusun perencanaan
b) Mengorganisasikan kegiatan
c) Mengarahkan kegiatan
d) Mengkoordinasikan kegiatan
e) Melaksanakan pengawasan
g) Menentukan kebijaksanaan
h) Mengadakan rapat
i) Mengambil keputusan
56
prasarana, keuangan/RAPBS
d) Kegiatan ketatausahaan
g) Kegiatan OSIS
h) Kegiatan 7 K
57
a) KBM
b) BK
c) Ekstrakurikuler
d) Pengadaan
karyawan
lingkungan
sekolah.
1) Kegiatan Harian
a) Memeriksa daftar hadir guru, tenaga teknis pendidikan dan tenaga tata
usaha.
mengajar.
2) Kegiatan Mingguan.
upacara bendera.
3) Kegiatan bulanan.
Agenda kelas.
c) Penutupan buku.
f) Kegiatan caturwulan:
praktek.
sebagai berikut :
program
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Ketenagaan
5) Pengkoordinasian
6) Pengawasan
7) Penilaian
9) Penyusunan laporan
61
1) Kurikulum
kelulusan dan laporan kemajuan belajar siswa serta pembagian rapor dan
STTB
k) Menyusun laporan
2) Kesiswaan
Kerindangan)
62
belajar mengajar
e) Mengatur pembakuan
f) Menyusun laporan
pendidikan).
63
C. GURU
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan effisien. Tugas
a. AMP
b. Program Tahunan
pangkatnya.
D. WALI KELAS
berikut :
1) Pengelolaan kelas
sebagai berikut :
2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah masalah yang
F. PUSTAKAWAN SEKOLAH
sebagai berikut :
elektronika
6) Melakukan layanan bagi siswa, guru dan tenaga kependidikan lainnya, serta
masyarakat
G. LABORAN
sebagai berikut :
sebagai berikut :
berkala
I. TEKNISI MEDIA
berikut
KEBUN)
3) Memotong rumput
6) Memupuk tanaman
SATPAM)
Pada tahun 2004/2005, siswa SMAN ini tercatat sebanyak 306 siswa dengan
rincian 144 siswa kelas I, 85 siswa kelas II, dan 29 kelas 3 IPA dan 48 siswa kelas
3 IPS.. Data siswa 3 tahun terakhir tercatat, tahun 2002/2003 sebanyak 280 siswa,
tahun 2003/2004 berjumlah 300 siswa dan tahun 2004/2005 berjumlah 306 siswa
dengan masing-masing tingkat kelas terdiri dari 3 rombel kelas I, 2 rombel kelas
Jam belajar kelas I, kelas II dan kelas III dilaksanakan pada pagi mulai pukul
07.00 s.d pukul 14.00, setiap harinya menyelesaikan 8 jam pelajaran (JP) kecuali
hari Jumat yang hanya 5 JP. Pada proses itu ada dua tambahan kegiatan berupa
solat sunat dhuha dan Solat Duhur berjamaah sehingg anak pulang telah
melaksanakan kewajiban solat dluhur. Bagi yang akan mengikuti kegiatan ekstra
Sarana dan prasarana terdiri dari 7 ruang belajar yang setiap kelas
menampung 35 sampai dengan 40 siswa, 1ruang guru, 1 ruang tata usaha dan 1
dengan 400 judul buku yang berjumlah 13.340 buah, ruang parktek komputer,
Kondisi tenaga pengajar 92,59% lulusan Strara Satu (S1) dengan rincian 25
lulusan S1, 2 orang lulusan Diploma 3 dan seluruhnya berjumlah 27 yang terdiri
dari 7 guru PNS dan 20 orang guru tidak tetap. Setiap guru tetap diwajibkan
diwajibkan mengajar 6 jam pelajaran, sedangkan untuk guru tetap minimal 10 jam
pelajaran.
Untuk nilai Ujian Nasional yang sudah distandarkan oleh pemerintah yaitu
nilai 4,25 untuk tiga mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan
Matematika untuk IPA menghasilkan lulusan 98%. Data lulusan ini tercatat pada
tahun 2002/2003 172 siswa yang mengikuti Ujian Nasional dengan rata-rata 7,32,
tahun 2003/2004 dengan jumlah siswa 170 orang rata-rata 7,41 dan tahun
2004.2005 dengan 174 siswa rata rata 7,23. Siswa yang melanjutkan ke perguruan
sisanya ada yang bekerja dan masuk ke kursus keterampilan yang cepat
mendatangkan keuntungan.
Dalam mewujudkan visi yang sudah dibuat, melalaui rencana kinerja tahunan
(RKT) sebagai dasar pelaksanaan program, sekolah setiap tahun pelajaran telah
Pada dua tahun terakhir ini sekolah memiliki dana yang cukup memadai untuk
Anggaran Sekolah terdiri dari pendapatan dari orangua siswa, dan bantuan
pemerintah.. Pada tahun 2002/2003 orang tua siswa melalui Majelis Sekolah
65.000,- dan tahun 2004/2005 sebesar Rp. 70.000,-. Ditambah dengan bantuan
pemerintah yang tidak diduga. Dalam tiga tahun terakhir, RAPBS SMA Negeri
Gunung Sindur selalu terealisir dengan data pada tahun 2002/2003 sebesar Rp.
sama antara lain bagi yang kurang mampu, sekolah memberi beasiswa bagi yang
9. Juara I Lomba lari Putra putri Sekolah se Kab. Bogor tahun 2004
10. Juara III Lomba Volley Ball Putri SLTA se Kab. Bogor tahun 2004
Salah satu dari factor yang tidak boleh diabaikan menunjang keberhasilan
a) Bangunan Sekolah
Tabel 4
R. Kelas
LAB IPA
XI- IPA
LAPANGAN
R. KELAS SEKOLAH
R. Kelas X-1
III IPA
R. Kelas
III IPS
R. WA
R.TU KAPSEK
R.TAMU R.GURU R. OSIS
R. KEP.SEK
73
b) Perpustakaan
dan staf Sekolah disediakan ruang khusus untuk perpustakaan. Koleksi buku
yang terdapat dalam perpustakaan ini bervariasi dari mulai buku fiksi, buku
kabar.
informasi secara cepat, melakukan eksplorasi dan analisa buku, atau kegiatan
denda sehari Rp. 500, dengan tujuan agar siswa disiplin dan buku yang
jumlahnya masih terbatas dapat bergilir dipinjamkan pada siwa yang lain.
siwa diwajibkan mengganti dengan buku yang sama atau membayar sebesar
Sekolah ini memiliki lapangan sepak bpla mini yang digunakan untuk
melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam bidang olah raga sepak
d) Kantin
e) Lapangan basket
Untuk menyalurkan bakat siswa pada bidang olah raga, selain sepak
PENERAPAN MBS
khusus untuk menampung usulan dan aspirasi. Hal ini dikuatkan oelh
Ukuran kebijakan yang dibuat oleh lembaga SMA dalam rangka kepentingan
bersama, sehingga Kepala SMA dalam hal tertentu mengkonsultasikannya
kepada kami, dan selalu kami dukung.
Setiap pengambilan kebijakan kami selalu diberi tahu hasilnya sambil
memberi hasil manfaat dan madaratnya.
78
C, dan D.
Saya melakukan komunikasi dua arah dengan baik dengan warga sekolah
ataupun denga masyarakat. Saya menjelaskan kepada semua stakeholder
semua program yang saya telah, sedang dan akan dilakukan agar dipahami
oleh semua pihak.
(Wawancara dengan informan A, di Kantor Kepala sekolah, pada tangal 12
Juli 2006)
Saya kira Kepala SMA sudah melakauakn komunikasi yang cukup efektif
berkaitan dengan berbagai hal. Komunikasinyanya yang dipakai dua arah
antara orang lain dan dirinya. Sering meminta informasi dan masukan tentang
hubungan kerja antara dirinya dengan orang lain. Bahkan dia minta dikritik
apabila kurang pas, bahkan dia membuka layanan surat baik terbuka atau pun
79
5. Melakukan pengawasan
Untuk mengetahui hal ini maka dapat dilihta dari hasil wawancara dengan
ini penting bagi Kepala sekolah unutk menciptakan iklim yang kondusif.
Untuk mngetahui hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan informan
A yaitu :
Kepala sekolah mengembangkan pepatah ing ngarso sung tulodo ing madya
mangun karso dan tut wuri handayani sehingga semuanya berjalan bersama
dan kerja bersama sehingga hasilnya pun hasil bersama.
Kepala Sekolah selalu memberi motivasi kepada seluruh potensi yang ada
dengan memberi dukungan menumbuhkan kemampuan percaya diri. Dengan
tampilnya kepercayan diri seluruh kegiatan menjadi tidak canggung untuk
dilaksanakan. Tidak segan-segan sekali-kali Kepala SMA memberikan pujian
terhadap hasil kerja yang dicapainya
Kepala sekolah menciptakan suasana yang sejuk dan tenang dan belum perbah
ada gejolak, jika ada sesuatu hal yang kurang pas, ada mekanismenya
tersendiri. Kepala sekolah menciptakan suasana bahwa ditempat ini kita
bekerja dan di tempat ini juga modal ibadah serta di tempat ini kita hidup
sehingga tidak ada hal yang membuat tidak nyaman. Maka dibangunlah
suasana kebersamaan yang penuh kekeluargaa
(Wawancara dengan informan D, di rumah ketua komite, pada tanggal 12 Juli
2006)
82
Berikut ini akan diuraikan hasil kajian lapangan yang berkaitan dengan variabel
langsung, baik dengan Kepala sekolah maupun dengan elemen lain yang masih dalam
lingkup Sekolah. Penerapan manajemen berbasis Sekolah merupakan bukti fisik hasil
tampilan Kepala sekolah dan komponen lainnya dalam kaitannya dengan pengelolaan
pendidikan. Bukti fisik MBS ini dikumpulkan berdasarkan pedoman observasi yang
1. Gaya Kepemimpinan
perananya sebagai edukator, Kepal Sekolah ternyata telah, sedang, dan terus
memberikan pembelajaran baik pada guru dan staf ataupun siswa/i, oleh
karena itu maka kepala sekolah juga menjadi guru dalam bidang bimbingan
MBS, kepala sekolah juga menginformasikan apa yang telah diraih oleh
sistem evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memberi tauladan kepada rekan
sekolah sebagai manajer merupakan hal yang menarik, karena kepala sekolah
bukan hanya sebagai pemimpin saja seperti yang telah dikemukakan di atas.
upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk memudahkan langkah kerja
sumberdaya pendukung yang paling sesuai, seperti wakil kepala, kepala TU,
sumber daya yang dimiliki sekolah. Ada beberapa hal yang dikerjakan oleh
bagaimana cara pelaporan, dengan siapa tugas tersebut harus dikerjakan dan
administrasi umum.
86
prinsip-prinsip MBS. Hal ini disadari oleh kepala sekolah bahwa pergeseran
pembinaan kepada orang lain , kepala sekolah terlebih dahulu membina diri
sendiri. Supervisi ini dapat dilakukan ke dalam kelas ( class visit ) atau di
87
dengan pihak terkait untuk menjadi timbal balik bagi kepentingan sekolah.
dengan tugas-tugas guru, wali kelas, TU, dan semua aktifitas sekolah.
Mengatur orang adalah suatu hal yang kompleks karena orang yang diatur
kematangan baik dari sisi pekerjaan ataupun psikologis. Dalam hal ini kepala
dan situasional yang didukung oleh sistem organisasi dengan ciri-ciri antara
dan horizontal.
melakukan evaluasi dan menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif,
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, memiliki etos kerja yang
kemasyarakatan
sekolah. Hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien,
kepada bawahan yang merupakan rekan kerja. Beliau sadar bahwa sulit untuk
mencapai visi dan misi sekolah tanpa bekerja sama dan sama-sama kerja
masalah, termasuk melihat masalah yang tidak dapat dilihat orang lain.
memberikan motivasi baik berupa fisik maupun psikis. Kepala sekolah tidak
penuh dedikasi. Dalam menciptakan suasan kerja yang kondusif dan dapat
kepada ketua komite sekolah, pengawas, guru, dan pegawai Tata Usaha.
Proses pengawasan bersifat wajar dan sesuai dengan standar norma yang
seharusnya. Ide dan saran dari semua urusan terus dikembangkan untuk lebih
pembuatan keputusan dan penetapan kebijakn berciri ‘bottom up” yang berarti
memperhatikan masukan atau saran dari bawah. Pola komunikasi berjlan dua
bersama. Proses pengawasan sesuai dengan “ job discription” tata tertib yang
telah disepakati bersama. Aktualisasi ide/saran dari semua nsur Sekolah terus
meningkat seiring dengan kesempatan yang dibuka secara lebar oleh kepala
sekolah. Pembuatan surat keputusan pembagian tugas guru dan staf terlebih
tanggungjawab dan rasa memliki. Potensi yang dimiliki oleh sumber daya
sekolah terus dibina dan dikembangkan demi optimalnya hasil kinerja yang
memiliki kewenangan yang luas atau otonom, namun beliau lebih menghargai
dewan guru. Bentuk komunikasi dijalankan secara dialogis dan multi arah,
dalam arti mengacu kepada potensi yang dimiliki oleh komite sekolah atau
tugas atas kontrak tugas selama 1 (satu) tahun ajaran. Pemberian motivasi
cenderung bersifat “bottom up”, melalui tahapan musyawarah dan rapat. Pola
komunikasi yang terjadi antar unsur sekolah secara timbal balik serta bersifat
yang dilakukan oleh Kepala sekolah mengarah kepada sikap, tingkah laku,
atau perbuatan yang dilakukan oleh guru, staf dan siswa secara wajar sesuai
dengan standar. Kepala sekolah sangat peduli terhadap masukan, ide, dan
saran dari semua komponen Sekolah karena sangat berguna dalam menambah
94
dengan kondisi Sekolah melalui forum rapat yang demokratis. Beliau selalu
pendanaan, 3). Peserta didik, 4). Peran serta masyarakat, 5). Lingkungan dan
pernyataan semua diisi “ya” yang berarti 100% bahwa sekolah telah
semua “ya”, hal ini menunjukan bahwa 100% dari pembiayaan dan pendanaan
95
sekolah cukup memadai. Indikator peserta didik yang terdiri dari 10 item
pernyataan sesuai dengan standar akses dan mutu. Peran serta masyarakat
dengan lingkungan dan budaya sekolah berjalan sesuai standar kondusif dan
dengan standar. Juga Sekolah didukung oleh tenaga khusus, baik tenaga tata
BAB V
A. Kesimpulan
pengikutnya yaitu guru, staf dan karyawan untuk mencapai sasaran, jalannya
organisasi bukan digerakan oleh borikrasi tetapi oleh kesadaran bersama hal
96
97
B. Saran-Saran
sekitarnya.
2. Kepada para kepala sekolah, disarankan untuk menjadikan hasil penelitian ini
MBS.
97
DAFTAR PUSTAKA
Flippo, Edwin B. 1984. Personnel Management, sixth edition. New York: Mc. Graw-
Hill Book Company.