Anda di halaman 1dari 29

Assalamu’alaikum

Presntasi Penugasan Blok Uropoetika

Catur nila P
Dimaz Prabu G.S.
Zuca Femila Vega
IDENTITAS
Nama Pasien : Ny.Dx
Umur : 30 tahun
Alamat : Bantul,Yogyakarta
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang

Keluhan Utama : Nyeri perut

Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah


sejak 4 hari SMRS. Nyeri dirasakan semakin lama semakin
meningkat. Kadang nyeri menjalar sampai keselangkangan dan ke
pinggang. Keluhan lain yang dirasakan pasien adalah mual dan
sudah sejak 1 minggu badan terasa demam. Pasien juga
merasakan anyang-anyangan dan merasa nyeri serta panas saat
BAK. Pasien mempunyai kebiasaan sering menunda kencing dan
kurang minum air putih. Pasien juga mempunyai riwayat keputihan
sejak 6 bulan lalu. Keluhan pernah diperiksakan ke dokter, tetapi
obat tidak diminum teratur.
RPS: Penyakit ginjal, benturan perut,DM dan hipertensi
disangkal,pasien sering mengalami keputihan
RPK: Tidak ada yang mengalami hal
serupa,DM dan hipertensi disangkal
pasien.
Anamnesis system
System cerebrospinal : pusing (-), demam (+)
System respiratorius : t.a.k
System kardiovaskuler : t.a.k
System gastrointestinal : nafsu makan
menurun, mual (+),
muntah (-), BAB normal
System urogenital : anyang-anyangan,
BAK terasa panas dan nyeri
System musculoskeletal : t.a.k
System integumentum : t.a.k
Pemeriksaan fisik

Inspek
si

h
palpa
ma si
Status
Generalis

kesa
daran Auskultasi

Vital sign
PERKUSI
Pielonefriti
s
urolithiasis

Sistitis

Diagnosis Banding
tis
ys t
C
Definisi :
Sisitis akut adalah inflamasi akut pada
mukosa buli-buli yang sering disebabkan Laki-laki

ii
oleh infeksi bacteria.(Purnomo, 2008)

lloogg
 

iioo
m
eem
iidd
EEpp
Wanita

Etiolog
i
Patofis
iologi

Hemat
ogen

Langsung
dari organ Ascen
den
yang
terinfeksi

Limfo
gen
Disuria
Frekuensi

Manifestasi
Nyeri
Suprapubik

Hematuria
Pemeriksaan Fisik

Palpasi: nyeri
suprapubik

Penunjang

Makroskopis: warna, berat jenis (BJ), PH urin, bau


Urinalisis urine
Mikroskopis : eritrosit, lekosit, epitel, silinder

Melihat bakteri apa yang terdapat di urin:


Kultur Dikatkan infeksi jika didapatkan koloni bakteri lebih
Urine dari 1055 cfu/ml pada pengambilan sampel urin porsi
tengah dan aspirasi suprapubik dikatakan positif
jika didapatkan 1022-1044 permilliliter urin
Penatalaksanaan
Sistitis tanpa komplikasi
Dosis tunggal trimetropim-sulfametoksazol (4 tablet), trimetoprim 400
mg, sulfametoksazol 2,0 g).
Florokuinolon (norfloksasin, sifrofloksasin, ofloksasin).

Sistitis berat dan meimbulkan komplikasi


Pasien dengan komplikasi seperti pielonefritis akut atu urosepsis harus
dirawat inap dan diberikan pengobatan parenteral.
Obat-obat yang dapat diberikan berupa imipenem, penisilin atau
sefalosporin ditambah aminoglikosida, seftriakson dan seftasadim.
Pengobatan harus diberikan selama 7-21 hari, tergantung beratnya
infeksi dan dibuat biakan untuk tindak lanjut 2-4 minggu setelah
penghentianterapi untuk membuktikan adanya penyembuhan.

Sistitis pada kehamilan


Dapat diobati dengan amoksisilin, nitrofurantoin, atau sefalosforin
selama 3-7 hari.
TIS
E F R
N T
IE L KU
P A
Pielonefritis

Epidemiologi Etiologi Faktor resiko


Patogenesis

Ascenden Hematogem
Nyeri pada
Manifestasi kostovete
Poliuri bralis

Dema
m

Disuri
a
Mengi
gil
Pemeriksaan

Fisik Penunjang

Darah Foto polos


Nyeri pinggang dan perut
Suara usus melemah pada
ileus paralitik
Urinalisis
rutin abdomen IVP

Leositosis Bayangan
Bayangan
hematuria Kekabura ginjal
ginjal
melebar
Piuria n pada melebar
Laju enap
bakteriuri otot Perlambatan
darah Perlambatan
a psoas fase
fase
naik nefrogram
nefrogram
penatalaksanaan

Pada umumnya pasien dengan pielonefritis akut memerlukan rawat inap


untuk memelihara status hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling
sedikit 48 jam. Indikasi rawat inap pielonefritis akut:
Kegagalan memepertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap anti
biotika oral
Pasien sakit berat atau debilitasi
Terapi antibiotik oral selama rawat jalan mengalami kegagalan
Diperlukan investigasi lanjutan
The Infectious Disease Society of Amerika menganjurkan satu dari tiga
alternatif terapi antibiotik IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam sebelum
diketahui mikro organisme penyebabnya :
Flurokuinolol
Amiglikosida dengan atau tanpa ampisilin
Sefalosforin dengan spectrum luas dengan atau tanpa amiloglokosida.
(Sudoyo, 2007)
s
lis
th ia
r li
U
Definisi
Keadaan terdapat
satu atau lebih batu
Urolithiasis didalam pelvis atau
calyces dari gijal atau
didalam saluran
ureter

Epidemiologi
1-12% di dunia

Amerik
ia

ditemukan
Banyak b
sal kem

b
atas

sal
bany
Etiologi

Jenis
kelami
heredit
n
er
ekstrin
sik

Umur

Instrinsik
Mual Nyeri
muntah kolik

Dema Hemat
m uria

Resiste
nsi
urin
PEMERIKSAAN

Fisik Penunjang

PIV
pemeriksaan
darah
Urynalisis Radiologi Faal Ginjal
Palpasi Ketok Ginjal

nyeri Lekositosis
suprasimfisis; LED ↑
batu pada ureter
menentukan besar,
macam, dan lokasi batu
Nyeri Ketok Ginjal radio-opak; Ca-fosfat
hematuria, sel pus, dan Ca-oksalat
leksitoria, sedimen
urin kritsal
memberikan gambaran
pembentuk batu radio-opak sedangkan
batu asam urat
mempunyai ciri
radiolusen
penatalaksanaan
Pengobatan konservatif
 Ditujukan kepada penyakit atau keadaan yang mendasari

terbentuknya batu, yaitu kelainan metabolisme seperti asidosis


tubular ginjal, inhibisi anhidrase karbon, sistinuria, glisinuria,
gangguan enzim metabolik, keadaan hiperkalsemia, dan sebagainya
(Trihono dan Sudung, 2010).
Pemakaian obat-obatan
 Pemakaian obat-obatan pada urolitiasis bertujuan untuk mengurangi

rasa sakit yang hebat, mengusahakan agar batu keluar spontan,


disolusi batu, dan mencegah kambuhnya batu. Selain itu semua jenis
batu dapat menimbulkan komplikasi infeksi saluran kemih.
pemberantasan infeksi sedapat mungkin dengan pemakaian
antibiotika bakterisid yang sesuai dnegan uji sensitivitas (Trihono dan
Sudung, 2010). Selain itu menurut Purnomo (2008), tindakan
medikamentosa hanya dilakukan untuk batu yang berukuran kurang
dari 5 mm.
Pembedahan
 Tindakan bedah dilakukan untuk batu yang sangat besar dan untuk mengoreksi kelainan

anatomi maupun kelainan fungsi saluran kemih. Pembedahan pada batu ginjal dapat
dilakuakn dengan teknik nefrolitotomi, peilolitotomi, dan nefroktomi parsial. Cara
nefroktomi juga bisa bila terdapat beberapa batu pada ginjal. Selain itu juga ada cara
PNL (percutaneous nephrolithotripsy) dan ESWL (extra corporeal shock wave lihtotripsy ).
Pembedahan batu vesika urinaria umumnya menggunakan ultrasonic lithopaxy trans-
urethrae. Sedangkan untuk pembedahan batu urethra sebenarnya batu dapat keluar
secara spontan dengan sedikit kesulitan di daerah meatus eksternus atau proksimal
striktur urethra. (Trihono dan Sudung, 2010).
Selain itu bila pasien dengan faktor predisposisi yang tidak dapat ditemukan ataupun
tidak dapat dikoreksi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
 Banyak minum. Untuk mempertahankan aliran urin encer yang banyak dalam 24 jam.
Urin seringkali pekat pada malam hari sehingga dianjurkan untuk minum 1 gelas air
sebelum tidur dan 1 gelas air pada saat bangun untuk kencing.
 Alkalinisasi pada penderita batu asam urat dan sistin.
 Pada penderita hiperkalsiuria idiopatik dianjurkan untuk diit rendah kalsium dan
oksalat.
Analisis
Usulan pemeriksaan penunjang

Urinalisis

Melihat adakah bakteri pada urine dan hematuria pada pasien

Kultur kuman

Melihat mikroorganisme apa yang tumbuh dalam urine

Darah rutin

Melihat kadar LED dan leukosit yang dapat meninggi akibat infeksi

Foto polos abdomen



Melihat adakah obstruksi oleh batu saluran kemih pada pasien

Vagina Swab

Mengetahui bakteri penyebab keputihan

PIV

Melihat faal dan fungsi ginjal dan juga dapat menditeksi adanya batu ginjal non opak
Diagnosis kerja

Pielonefri
urolithias tis
is

sistitis

Sistitis
Manajemen dan Terapi

Edukasi

Memberitahu tentang penyakit dan memberi saran untuk menghilangkan faktor resiko.

Pemberian obat untuk keputihan



Sesuai hasil vagina swab

Pemberian obat untuk simptomatik



Nyeri menggunakan analgetik dan demam menggunakan antipiretik

Pemberian obat untuk sistitis



Kombinasi trimetroprim dan sulfametoksazol (kombinasi)
 Triptoprim dan sulfametoksazol menghambat
reaksi enzimatik obligat pada dua tahap yang
berurutan pada mikroba, sehingga kombinasi
ke sua obat itu sinergis.

Anda mungkin juga menyukai