Noor Yudhi
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan analisis kimia di Laboratorium Uji Bahan
PTBN, maka pelayanan analisis Uji Bahan perlu ditingkatkan diantaranya analisis Calsium dan
magnesium. Analisis ini perlu dilakukan untuk menentukan kesadahan calsium maupun kesadahan
magnesium terutama untuk penyediaan air di bidang analisis/proses.
Kesadahan yang terdapat didalam air, ( baik itu air permukaan ataupun air tanah), biasanya
akibat terlarutnya garam Calcium dan Magnesium oleh air yang mengalir pada batuan /tanah.
Biasanya batuan / tanah tersebut banyak mengandung mineral limestone, dolomite dan gypsum.
Larutan tersebut dapat berupa garam CaSO4, CaCl2 dan MgSO4, MgCl2 yang disebut kesadahan
(1)
tetap, ataupun dapat berupa Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2 yang disebut kesadahan sementara.
Kesadaan tetap/ sementara tidak diinginkan di dalam suatu proses industri baik itu sebagai bahan
baku air pengisi ketel uap ataupun proses /industri kimia yang perlu kemurnian tinggi. Untuk
penyediaan air pada laboratorium kimia yang bebas dari unsur Calcium, Magnesium dan Clorida
cukup sulit. Unsur tersebut sulit dihilangkan, perlu suatu proses gabungan antara destilasi dan
demineralisasi (penukar ion) untuk menghilangkannya, Sebagai contoh air kran yang ada di
laboratorium Kendali kualitas B3N konduktifitasnya berkisar 100-110 mikro siemen dan masih
mengandung unsur Ca 10-12ppm, Mg 2-4pm dan Cl 10-15pm. Setelah melalui suatu proses destilasi
119
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 ISSN 0854 - 5561
konduktifitasnya masih berkisar 3-4 mikro siemen kadar Calcium, Magnesium berkisar 1-2 ppm dan
(**)
kadar Cl sebesar 2 ppm. .
Hipotesa dari percobaan ini adalah karena persyaratan air di dalam laboratorium kimia
sesuai SNI konduktivitasnya lebih kecil 0,055 mikro siemen. Untuk memenuhi persaratan tersebut
perlu didestilasi ulang ataupun melalui suatu proses demineralisasi (penukar ion). Oleh karena itu
kualitas analisis kimia di B3N, terutama penentuan Calcium, Magnesium dan Clorida perlu
ditingkatkan kemampuannya untuk menunjang kebutuhan air demineralisasi di laboratorium.
Metoda yang digunakan dalam analisis calsium dan magnesium adalah mengacu pada
prosedur Application Bulletin Metrohm No. 125/2e, yaitu titrasi potensiometri. Dalam percobaan ini
digunakan satu set alat Titroprocessor Metrohm yang dilengkapi dengan elektroda utama, calsium
(2)
selektive indikator 6.0504.100 dan elektroda pembanding Ag/AgCl 6.0733.100. Bahan yang
digunakan meliputi Potasium hidroksida 4 M, larutan acetyl aceton 0,2 M dan larutan penyangga
(3)
NH4Cl+NH4OH (pH 10) dan campuran larutan standar Ca 1000 ppm+Mg 500 ppm.
CARA KERJA
Dibuat larutan titer, c(Na-EDTA) = 0,01 mol/L + c(KOH) = 0,1 mol/L, Larutan Auxiliary
complexing yaitu c(acetyl aceton) = 0,1 mol/L + c(TRIS) = 0,2 mol/L, masing-masing dibuat I liter.
Dibuat juga larutan standar campuran calcium 1000 ppm dan magnesium 500 ppm sebanyak 200
ml.
Pada percobaan ini digunakan titer larutan Na-EDTA 0.01 M dan larutan standar campuran
Calcium dan Magnesium. Larutan standar campuran merupakan campuran dari standar calcium
1000 ppm (CaCO3) dan standar magnesium 500 ppm (MgO), disebut larutan induk.
Parameter percobaannya yaitu variasi konsentrasi larutan campuran standar calsium dan
magnesium, tiap tiap parameter dilakukan pengulangan tujuh kali. Percobaan dilakukan dengan
membuat larutan standar Magnesium dengan konsentrasi 1, 2, 2.5, 5, dan 10 pmm, dengan cara
dipipet larutan induk sebanyak 100, 200, 250, 500 dan 1000 mikro liter, dilarutkan dalam 50 ml air
suling. Untuk penentuan calcium dan magnesium ditambah 7,50 mL larutan Auxiliary complexing
yaitu c(acetyl aceton) = 0,1 mol/L + c(TRIS) = 0,2 mol/L Masing-masing parameter dititrasi dengan
larutan titer c(Na-EDTA) = 0,01 mol/L + c(KOH) = 0,1 mol/L dengan pengulangan 7 kali. Titrasi
dilakukan dengan menggunakan alat titroprocessor.
(2)
Penentuan calcium dan magnesium dihitung dengan rumus 1:
COO
120
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006
COO
EP1 = Vol. Awal NaEDTA 0,01 M, ml, pada titik equivalen awal
EP2 = Vol. Ahir NaEDTA 0,01M, ml, pada titik equivalen ahir
Dari hasil analisis ini dapat ditentukan limit deteksi terendah, kurva linieritas dan persamaan
garisnya.
Hasil percobaan penentuan konsentrasi standar magnesium dapat dilihat pada Tabel 1 s/d
Tabel 5 terlampir, dan hasil perhitungannya dirangkum dalam Tabel 6, Gambar 1 dan Gambar 2.
Hasil analisis magnesium didalam air dapat dilihat pada Tabel 7 dan di dalam air laut dapat dilihat
pada tabel 8. Pada Tabel 6 merupakan rangkuman data yang diperoleh dari Tabel 1 s/d Tabel 5.
Tabel 6 berisi magnesium standar yang dianalisis, magnesium hasil analisis, presisi, akurasi dan
kesalahan analisis. Dari Tabel 6 ini dapat dibuat kurva linieritas, hubungan antara konsentrasi
standar dengan konsentrasi hasil analisis dan kurva presisi, hubungan antara konsentrasi standar
dengan presisi ( ketelitian analisis).
Tabel 6. Data hasil analisis penentuan magnesium (rangkuman dari tabel 1 s/d 5)
121
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 ISSN 0854 - 5561
Tabel 6 merupakan data hasil penentuan magnesium dari konsentrasi 1 s/d 10 ppm. Dari
tabel tersebut terbaca, magnesium hasil analisis, presisi, akurasi dan kesalahan analisis. Untuk
magnesium presisi berkisar 1,53 s/d 8,041% dengan kesalahan analisis berkisar dari 3,06 s/d 16,12.
Dari hasil kesalahan analisis yang diperoleh, tidak semua titik-titik pengamatan dalam setiap
parameter konsentrasi lebih kecil dari 5%. Hal ini dapat dikatakan bahwa analisis penentuan
magnesium tidak semuanya berlangsung baik, karena sebagian tidak sesuai dengan perhitungan
statistik. Pengamatan diasumsikan pada tingkat kepercayaan 95%, dengan kesalahan analisis = 2
standar deviasi/pengukuran rerata x 100%. Batas terendah untuk penentuan magnesium adalah 1
ppm. Dari Tabel 6 terbaca bahwa makin kecil konsentrasi magnesium yang dianalisis semakin besar
kesalahan analisis dan presisinya. Hal ini menandakan makin kecil konsentrasi yang dianalisis
semakin besar penyimpangannya, ini ditandai semakin besar standar deviasi relative (presisinya),
berarti bahwa ketelitian analisis makin berkurang. Dari tabel 6 diatas dapat dibuat kurva linieritas
yaitu pada Gambar 1 dan kurva presisi (ketelitian) pada Gambar 2.
20
18
16
Mg teranalisis,ppm
14
12
y = 0,9057x + 0,1717
10
R2 = 0,9993
8
6
4
2
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
magnesium standar,ppm
- Kesalahan terdapat pada saat preparasi zat kimia yang digunakan atau pada saat preparasi
sampelnya.
- Kesalahan tetap yang terdapat pada setiap pipet eppendorfnya.
122
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006
15
%
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
kons.standar magnesium,ppm
Gambar 2. Kurva pengaruh konsentrasi magnesium terhadap presisi dan kesalahan analisis
Tabel 7. Data hasil analisis penentuan magnesium di dalam air kran (puspiptek).
1. 1,405 1,836
2. 1.465 1,827 1,99
3. 1,427 1,879
rrt 1,432 1,8473
Tabel 7 merupakan data hasil analisis dan perhitungan penentuan magnesium di dalam air,
air tersebut diambil dari air kran yang ada dalam laboratorium kendali kualitas B3N (air dari
puspiptek). Kadar yang diperoleh untuk magnesium sebesar 1,99 ppm.
123
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 ISSN 0854 - 5561
Tabel 8. Data hasil analisis penentuan magnesium didalam air laut Ujung Watu
1. 382,74
2. 369,22 384,63
3. 401,93
Tabel 8 merupakan data hasil analisis dan perhitungan penentuan magnesium didalam air
laut, air laut tersebut diambil dari daerah Ujung Watu. Dalam analisis air laut ini menggunakan cara
addisi standar Ca dan Mg yaitu 500 dan 250 ppm. Kadar magnesium yang diperoleh sebesar 384,63
ppm.
KESIMPULAN
Analisis penentuan magnesium dengan metoda titrasi potensiometri dapat dilakukan secara
mudah dan dengan ketelitian cukup baik. Dari percobaan analisis penentuan standar magnesium
pada konsentrasi 1 s/d 10 ppm dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Hasil analisis penentuan magnesium di dalam air tawar dan air laut sebesar 1,99 ppm dan
384,63 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Vogel. A.I, “A Text Book of Quantitative Inorganic Analisis”, London, 1951,
p.392-393.
124
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006
LAMPIRAN
Tabel 3. Data hasil penentuan Ca dan Mg pada konsentrasi 5 dan 2,5 ppm
125
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2006 ISSN 0854 - 5561
126