Anda di halaman 1dari 46

Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

BAB 1
PROSES BELAJAR MENGAJAR DAN TUGAS GURU

1) Strategi belajar mengajar dan beberapa konsep dalam proses belajar mengajar

a. Strategi belajar mengajar : adalah cara dan urutan yang di tempuh seorang guru
dalam mengajar agar berhasil mencapai tujuan pembelajaran

l
b. Proses belajar mengajar : adalah proses komunikasi aktif antara siswa dengan

ia
guru dalam kegiatan pendidikan. Siswa melaksanakan proses belajar dan guru

Tr
melaksanakan proses mengajar yang terjadi secara bersamaan jadi terjadi
komunikasi aktif antara guru dan siswa.
c. Belajar : adalah proses aktif siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-
3
konsep yang di kembangkan dalam kegiatan belajar mengajar, baik individual

m
o !
maupun kelompok baik pria maupun wanita yang di mulai sejak ia lahir sampai
co
e
meninggal. Dan setiap individu memiliki motivasi belajar yang berbeda antara
ft.
ca t

individu yang satu dengan individu yang lain. Tergantung dari faktor kognitif
a
ns

anak tersebut.
re

d. Mengajar : adalah proses aktif guru dalam membimbing siswa untuk memahami
.s

konsep- konsep yang di kembangkan dalam proses belajar mengajar, karena salah
C
w

satu tugas guru adalah sebagai motivator kepada siswa agar menumbuhkan
w

motivasi siswa dalam belajar.


w
F

e. Pembelajaran : merupakan kegitan belajar mengajar siswa di tinjau dari sudut


PD

kegiatan siswa yaitu pengalaman belajar siswa.


f. Pengajaran : merupakan proses belajar mengajar di tinjau dari sudut pandang guru
berupa proses mengajar guru.

2) Tugas Guru dan Tugas Utama Guru

Peran dan tanggung jawab guru sangat menentukan dalam pencapaian


keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Guru bukan hanya bertugas mengajar

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 1


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

siswanya dalam pencapaian tujuan pembelajaran bidang studi yang menjadi tanggung
jawabnya, melainkan guru juga bertugas mendidik siswanya, khususnya untuk mencapai
tujuan penyelenggaraan pendidikan yang di sebut Tujuan Pendidikan Nasional.

Proses Belajar Mengajar merupakan suatu siklus gambaran sebagai berikut.

l
Pengalaman Belajar

ia
Tr
Perencanaan Observasi

3
Refleksi
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns

Gambar 1.1
re

Siklus Belajar
.s
C
w

Penjelasan :
w
w

A. Perencanaan (Planning)
F

Adalah merupakan kegiatan awal seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan


PD

Belajar Mengajar agar berjalan dengan baik, yang meliputi :


1) Penyusunan Persiapan Mengajar yang terdiri dari Program Tahunan, Program
Cawu, Program Satuan Pelajaran (Satpel dan juga rencana pengajaran (Repeng).
2) Kesiapan guru dalam menguasai materi pelajaran dan aspek pedagogik yang di
perlukan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar termasuk kesiapan
mental.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 2


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

B. Pengalaman Belajar (Experience)


Adalah merupakan kegiatan/aktifitas siswa dengan di bantu guru secara terencana
sebelum guru mengajar, agar kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan baik dan
berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar meliputi :
1) Aktifitas siswa, di usahakan agar siswa aktif, dan guru menjadi pengelola yang
efektif, sehingga pembelajaran dapat tercapai dengan memuaskan.
2) Terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
3) Faktor pendukung kegiatan belajar mengajar agar pelaksanaan berjalan efektif.

l
ia
C. Refleksi (Reflect)

Tr
Di laksanakan setelah kegiatan belajar mengajar, yaitu meliputi :
1) Evaluasi proses belajar mengajar, yaitu usaha umpan balik (feed back) yang di

3
lakukan secara lisan pada setiap akhir kegiatan belajar mengajar.
2) Evaluasi hasil belajar, yaitu evaluasi sub sumatif atau sumatif yang di laksanakan
m
o !
co
setiap selesai satu program pelajaran atau Program cawu.
e
ft.
ca t
a

D. Observasi ( Observs)
ns
re

Yaitu kelanjutan dari tahap refleksi, dari hasil refleksi dari hasil evaluasi yang di
lakukan, guru dapat menentukan keberhasilan siswanya, dan dengan cara diskusi guru
.s
C

dapat melakukan pengajaran remeditasi untuk mengetahui kesulitan siswanya dan sebab
w
w

kesulitan yang di alami siswanya dalam menguasai materi. Selanjutnya guru berusaha
w
F

memperbaiki kegiatan belajar mengajar di masa mendatang untuk meningkatkan kualitas


pengajarannya.
PD

Tahap diskusi meliputi dua kegiatan yaitu :


1. Perbaikan hasil belajar
2. Perbaikan proses pembelajaran di masa mendatang

Jadi dapat di simpulkan bahwa tugas utama guru adalah :


1. Perencana (Planner) : merencanakan/membuat program pembelajaran
2. Pelaksana (Organizer) : melaksanakan program pembelajaran.
3. Penilai (Evaluator) : mengevaluasi pelaksanaan program pembelajaran.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 3


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Secara oprasional tugas utama guru adalah sebagai :


a) Fasilitator :
Guru perlu memberikan kemudahan kepada siswanya dalam menanamkan konsep yang
menjadi tuntutan kurikulum.
b) Dinamisator :
Guru perlu menciptakan suasana kelas yang hidup dan tidak monoton dalam kegiatan
belajar mengajar.
c) Mediator :

l
ia
Guru bertindak sebagai mediator dalam mengembangkan pengetahuan para siswanya.
d) Evaluator :

Tr
Guru senantiasa menilai perkembangan anak didiknya.
e) Manajer :

3
Guru harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi sehingga berwibawa di mata
muridnya.
m
o !
co
e
ft.

3. Guru sebagai anggota masyarakat


ca t
a

Sebagai anggota masyarakat guru tidak hanya memiliki tugas mendidik di


ns
re

sekolah, melainkan juga mempunyai tugas sebagai anggota masyarakat, antara lain
meliputi:
.s
C

a. Tugas Profesional :
w
w

Yang berhubungan dengan tugas kesehariannya yaitu sebagai perencana program


w
F

pembelajaran, pelaksanaan program pembelajaran, dan juga penilai pelaksanaan


pembelajaran yang telah di lakukannya.
PD

b. Tugas Personal :
Guru berkewajiban untuk mendewasakan swsworang atau untuk mengarahkan ke arah
yang benar.
c. Tugas Sosial :
Tugas yang berhubungan dengan lingkungan sosial masyarakat untuk memberikan
keteladanan bagi anggota masyarakat.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 4


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

BAB 2
TUJUAN-TUJUAN DALAM PENDIDIKAN

1. Pengertian Tujuan dalam Pendidikan


Suatu kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin di capai setelah kegiatan
tersebut di laksanakan. “ Sudahkah hasil yang di peroleh sesuai dengan yang di
harapkan?”. Sebaliknya suatu kegiatan yang di lakukan tanpa mempunyai tujuan, maka

l
ia
tidak dapat di ukur seberapa besarkah keberhasilan yang telah di laksanakan..
Agar keberhasilan suatu kegiatan dapat di nilai, maka hendaknya perlu di

Tr
rumuskan tujuan secara tertulis dengan jelas dan benar. Dengan demikian orang lain pun
dapat menilai keberhasilan yang telah di lakukan seseorang. Di negara tercinta ini

3
pemerintah menyelenggarakan sistem pendidikan bagi warga negaranya dengan suatu
tujuan yang di rumuskan, dengan jelas. Tujuan Pendidikan tercantum dalam GBHN TAP
m
o !
co
MPR No. II/MPR/1998 yang di kenal sebagai “Tujuan Pendidikan Nasional”, yang di
e
ft.

susun berdasarkan Landasan Idiil Pancasila dan Landasan Konstitusional UUD 1945.
ca t
a
ns
re

2. Hierarki Tujuan dalam Pendidikan.


Menurut ketentuan yang di gariskan dalam GBHN (Tap MPR No. II/MPR/1998),
.s
C

Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan tujuan: “Meningkatkan


w
w

ketaqwaan terhadap tuhan YME, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi


w
F

pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangasaan dan cinta


tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat
PD

membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan


bangsa.
Rumusan tujuan Pendidikan Nasional yang luas dan umum ini tidak mudah di
capai secara lengkap oleh setiap bentuk lembaga pendidikan yang beraneka ragam bentuk
dan tingkatannya. Untuk dapat mencapai Tujuan Pendidikan Nasional yang masih
bersifat umum dan luas ini maka perlu di jabarkan lagi menjadi rumusan tujuan yang
lebih sesuai dengan kecakapan dan kemampuan lulusan setiap lembaga penyelenggara

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 5


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

pendidikan yang di sebut sebagai “Tujuan Institusional”, dan rumusan tujuan institusional
ini tidak boleh menyimpang dari Tujuan Pendidikan Nasional.
Tujuan Institusional perlu di jabarkan lagi ke dalam rumusan masalah yang lebih
mudah untuk di capai setelah menyelesaikan progaram pembelajaran. Rumusan tujuan
pembelajaran yang pencapaiannya setelah menyelesaikan program dalam suatu bentuk
kurikulum yang di sebut “Tujuan Kulikuler”. Tujuan kulikuler tidak boleh menyimpang
dari tujuan Institusional, dan tujuan kulikuler untuk setiap bidang studi IPA berbeda
dengan tujuan kulikuler matematika, fisika, biologi dan bidang studi lainnya. Apabila

l
ia
tujuan kulikuler semua bidang studi pada suatu lembaga pendidikan tercapai, maka
tercapai pula Tujuan Institusional lembaga pendidikan tersebut.

Tr
Tujuan kulikuler perlu di jabarkan lagi menjadi tujuan yang lebih oprasional
dalam bentuk hasil belajar yang di sebut “Tujuan Pembelajaran”. Tujuan Pembelajaran

3
harus berpedoman dan tidak boleh menyimpang dari Tujuan Kulikuler. Rumusan Tujuan
Pembelajaran yang sudah bersifat oprasional berupa hasil belajar di sebut “Tujuan
m
o !
co
Pembelajaran Umum”(TPU). Untuk dapat mengamati keberhasilan maka TPU ini perlu
e
ft.

di jabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).


ca t
a
ns
re

3. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran merupakan pernyataan atau rumusan tentang keberhasilan
.s
C

belajar siswa berupa perubahan tingkah laku yang di harapkan dapat tercapai setelah
w
w

siswa mempelajari suatu materi.


w
F

Tujuan pembelajaran baik TPU maupun TPK menyatakan perubahan tingkah laku
siswa yang di harapkan dapat terjadi setelah siswa menyelesaikan pelajaran, jadi berupa
PD

Hasil Belajar Siswa (Learning Out Come) bukan proses mengajar guru. (Teaching
Process)

4. Kriteria Rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK):


TPK (Learning Out Come) hendaknya di rumuskan dengan benar dan jelas. Yang
di maksud benar adalah mengikuti kriteria rumusan TPK dan dengan jelas adalah
operasional. Untuk merumuskan TPK yang benar harus memenuhi beberapa kriteria
antara lain :

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 6


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

1) Menggunakan bahasa Indonesia yang benar


2) Minimal memiliki 3 komponen dan maksimal 5 komponen
3) Hanya boleh menggunakan satu kata kerja khusus (operasional)
4) Dapat di buat minimal satu pokok uji spesifik atau lebih untuk rumusan
yang tidak terlalu spesifik.
5) Rumusan TPK hendaknya tidak terlalu spesifik. Rumusan

Tiga komponen yang minimal harus ada dalam TPK adalah :

l
ia
1) Pembelajar (Audience) yaitu siswa/anak didik.
2) Perilaku (Bihaviour) yaitu perubahan tingkah laku hasil belajar.

Tr
3) Materi (Content) yaitu isi materi pelajaran. Perubahan tingkah laku lain
yang di harapkan terjadi dalam rumusan TPK (bila di perlukan) adalah :

3
a) Keadaan (Condition) yaitu kondisi untuk mencapai tingkah laku hasil
belajar
m
o !
co
b) Derajar (Degree) yaitu derajat atau tingkatan perubahan tingkah laku yang
e
ft.

merupakan standar minimal atau kriteria untuk dapat mengukur dan


ca t
a

menilai keberhasilan belajar.


ns
re

Untuk dapat mengingat komponen yang ada dalam rumusan TPK komponen tersebut
dapat di nyatakan dalam :
.s
C

A = Audience yaitu siswa


w
w

B = Behavior yaitu tingkah laku hasil belajar


w
F

C1 = Content yaitu isi mata pelajaran


C2 = Condition yaitu perubahan kondisi tingkah laku
PD

D = Degree yaitu derajat atau tingkat perubahan


Untuk lebih mudah mengukur keberhasilan siswa belajar dengan tepat perlu adanya
komponen degree.

5. Klasifikasi Tingkah Laku


Menurut taksonomi Benyamin S. Bloom kegiatan pembelajaran dapat di bagi
menjadi tiga domain (kawasan/ranah) yaitu :
a) Domain Kognitif (pengetahuan), pengaruh kemampuan berfikir/intelektual.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 7


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

b) Domain Psikomotorik (keterampilan fisik atau motorik)


c) Domain Afektif (sikap/nilai) di pengaruhi oleh perasaan, sikap dan nilai.

Setiap domain dapat di klasifikasikan lagi menjadi beberapa jenjang, sebagai berikut :
1. Domain Kognitif :
a) Kemampuan ingatan (recall) sebagai jenjang C1
b) Kemampuan pemahaman (comprehension) sebagai jenjang C2
c) Kemampuan penerapan (application) sebagai jenjang C3

l
ia
d) Kemampuan analisis (analysis) sebagai jenjang C4
e) Kemampuan sintesis (syntesis) sebagai jenjang C5

Tr
f) Kemampuan evaluasi (evaluation) sebagai C6

2. Domain psikomotorik
3
a) Keterampilan berdasarkan pemahaman persepsi (perception)
m
o !
co
b) Keterampilan berdasarkan kesiagaan (set)
e
ft.

c) Keterampilan yang termasuk respon terarah karena bimbingan (guided


ca t
a

respon)
ns
re

d) Keterampilan berdasarkan kebiasaan (mechanism)


e) Kerterampilan karena adaptasi (adaptation)
.s
C

f) Keterampilan ciptaan baru/orginal (orgination)


w
w
w
F

3. Domain afektif
a) Sikap mau menerima/mengikuti (receiving/attending)
PD

b) Sikap mau menanggapi (responding)


c) Sikap menilai (valuting)
d) Sikap mengorganisasi (orgnization)
e) Sikap mau menyatakan (charactization)

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 8


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

BAB 3
RENCANA PEMBELAJARAN

1. Perangkat Kurikulum dan Rencana Pembelajaran


Kurikulum 1994 yang berlaku mulai tahun pelajaran 1994/1995 di SLTP dan di
SMU merupakan pegangan pokok bagi seluruh aparat yang berada di jenjang pendidikan
yang berada di Indonesia. Kurikulum 1994 terdiri atas tiga perangkat yaitu : 1. Landasan,

l
Program, dan pengembangan, 2. Garis Besar Program Pengajaran, dan 3. Pedoman

ia
Pelaksanaan.

Tr
Salah satu aspek penting yang harus di pahami dan di aplikasikan dengan baik
oleh praktikan adalah pelaksanaan proses belajar mengajar, yaitu meliputi tiga tahap yang
saling berkaitan yaitu : penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan program
pembelajaran dan pelaksanaan evaluasi dan balikan.3
m
o !
Rencana adalah suatu gagasan yang dapat membantu menciptakan hasil yang di
co
e
harapkan. Dalam rencana pembelajaran selalu terdapat komponen yang saling berkaitan
ft.
ca t

yaitu tujuan, bahan ajar, metoda atau teknik, media alat evaluasi, dan penjadwalan setiap
a
ns

langkah kegiatan yang saling berkaitan.


re

Berdasarkan tujuan tersebut, di ketahui bahwa mata sajian rencana pembelajaran


.s

mencakup lima pokok bahasan yang di tambah satu tugas individual, sebagai berikut :
C
w

1) Model-model rencana pembelajaran


w

2) Perangkat program pembelajaran


w
F

3) Aspek penting dalam penyusunan rencana pembelajaran


PD

4) Kriteria penilaian rencana pembelajaran


5) Tugas menyusun rencana pembelajaran
2. Model Rencana Pembelajaran
1. Model rencana pembelajaran menurut Jerrold E. Kemp
Model ini memperhatikan sembilan komponen yaitu : a) maksud dan tujuan setiap
pokok bahasan, b) karakteristik belajar, c) tujuan pembelajaran khusus, d) isi
pembelajaran, e) pretes, f) kegiatan belajar mengajar dan sumber pembelajaran, g)
dukungan pelayanan, h) evaluasi, dan i) revisi.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 9


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

2. Model rencana pembelajaran menurut Glose


Model ini mengutamakan lima komponen yang di tuangkan ke dalam langkah a)
menentukan komponen tujuan, b) menentukan situasi awal, c) prosedur pembelajaran, d)
menilai performansi, e) umpan balik.
3. Model rencana pembelajaran menurut Van Gelder
Model ini memasukan enam komponen yaitu : a) rumusan tujuan pembelajaran,
b) analisis situasi kelas, c) kegiatan pengajar dan pelajar, d) materi pembelajarn, e) alat
pembelajaran, e) evaluasi dan revisi.

l
ia
4. Model rencana pembelajaran menurut Instructional Development Institue “IDI”
Model ini menggunakan tiga tahapan poko yaitu : a) pembatasan, b)

Tr
pengembangan, c) penilaian.
5. Model rencana pembelajaran menurut PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional)
3
Model ini pernah di terapkan di Indonesia sekitar tahun 1975 sampai 1983,
m
o !
co
dengan bagan sebagai berikut.
e
ft.
ca t
a
ns

a. Perumusan tujuan c. Kegiatan Belajar


re
.s
C
w

b. Pengembangan alat d. Pengembangan


w

evaluasi Program kegiatan


w
F
PD

e. Pelaksanaan

Gambar 3.1
Bagan Model Pembelajaran 1975-1983

3. Perangkat Program Pembelajaran


Perangkat program pembelajaran adalah tingkatan hierarkis perencanaan program
pembelajaran tentang rumusan tujuan, pengorganisasian materi, pelaksanaan, media

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 10


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

penilaian proses belajar dan hasil pembelajaran dan alokasi waktu pelaksanaannya.
Tingkat hierarki yang paling tinggi adalah GBPP sedangkan perangkat terendah adalah
rencana pembelajaran.
1. Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP)
GBPP memuat penjabaran setiap mata pelajaran yang berisi : pengertian dan fungsi
pelajaran, tujuan pengajaran, mata pelajaran yang bersangkutan dan ruang lingkup kajian
mata pelajaran, pokok bahasan, konsep atau teman, uraian tentang keluasan dan
kelemahannya dan rambu-rambu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

l
ia
2. Analisa Materi Pelajaran (AMP)
AMP adalah hasil kegiatan yang berlangsung sejak seorang guru meneliti isi GBPP

Tr
kemudian mengkaji materi dan menjabarkannya serta mempertimbangkan penyajiannya.
Fungsi AMP sebagai acuan untuk menyusun program pengajaran yaitu program tahunan,

3
program catur wulan di program satuan mata pelajaran. AMP di susun oleh sekelompok
guru senior yang berkualifikasi dalam mata pelajaran yang bersangkutan dengan
m
o !
co
berpedoman pada Juklak yang di susun oleh Dirjen Dikdasmen.1
e
ft.

3. Program Tahunan (Prota)


ca t
a

Fungsi Prota adalah sebagai acuan untuk membuat program catur wulan(Proca).
ns
re

Komponen utama dalam program ini adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang di
2
kembangkan sesuai dengan kebutuhan.
.s
C

4. Program Catur Wulan (Proca)


w
w

Proca adalah memuat alokasi waktu untuk satu Caturwulan. Fungsinya : a) acuan
w
F

penyusunan program satuan pelajaran (PSP), b) acuan kalender kegiatan belajar-


PD

mengajar, c) usaha mencapai efesiensi dan efektifitas waktu belajar.3


Program Satuan Pelajaran (PSP)
PSP merupakan program pembelajaran yang memuat satuan bahasan untuk di sajikan
pada beberapa kali pertemuan. Fungsinya sebagai acuan guru dalam kegiatan
pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan efektif dan efisien. 4

1
Contoh format AMP dan cara pengisian di lampiran hal (45)
2
Contoh format Prota di lampiran hal (46)
3
Contoh format Proca di lampiran hal (46)
4
Contoh format PSP di lampiran hal (47)

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 11


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Setelah evaluasi di laksanakan, guru wajib membuat analisis hasil ulangan harian
agar dapat di ketahui tuntas atau tidaknya kegiatan pembelajaran.5

Aspek Penting dalam Penyusunan Rencana Pembelajaran


Aspek penting yang harus muncul dalam rencana pembelajaran yang harus
6
disusum oleh guru/praktikan sebagaimana sebagai berikut :
1. Perangkat yang perlu di persiapkan
Ada tiga macam kegiatan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu

l
ia
a.):PSP, b)RP, dan c) LKS.
2. Merumuskan tujuan

Tr
Secara umum taksonomi tujuan pembelajaran di rangkum dalam tiga kawasan
yaitu (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Tujuan pembelajaran secara umum di bagi dua

3
yaitu Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).
TPU tercantum dalam PSP yang bersumber dari GBPP, sedangkan TPK di rumuskan
m
o !
co
oleh praktikan dengan memperhatikan tiga aspek sebagai berikut :
e
ft.

a) Jelas
ca t
a

Rumusan TPK di anggap jelas jika di rumuskan dalam kata kerja operasional yang dapat
ns
re

di ukur seperti merasakan, memikirkan, menghayati, memahami dsb.


b) Lengkap
.s
C

Rumusan TPK yang lengkap memiliki kondisi pembelajaran, sasaran audiens, perilaku
w
w

yang spesifik, target dan tingkat keberhasilan.


w
F

3. Merumuskan Bahan Pembelajaran (Materi Pelajaran)


Materi yang tercantum dalam LK harus di jabarkan secara terperinci. Paling baik
PD

jika ada lampiran materi secara lengkap, sedangkan dalam LK di cantumkan langkah-
langkah/urutan materi dalam skenario pembelajaran. Pengorganisasian materi
pembelajaran harus di perhatikan aspek kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan
siswa, di urutkan dari yang mudah ke yang sukar(sederhana ke kompleks)
4. Skenario/strategi Pembelajaran

5
Contoh format analisis hasil ulangan harian di lampiran hal. (53)
6
Contoh format Rencana Pelajaran di lampiran hal (54)

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 12


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Dalam RP dan LKS harus tertuang dengan jelas skenario pembelajaran dengan
memperhatikan aspek sebagai berikut :
Pilihan jenis kegiatan belajar harus sesuai dengan TPK dan dengan bahan ajar, waktu
serta media atau sarana yang tepat
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus terdiri atas pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup.
5. Pemilihan Media/Alat Bantu dan Sumber
Media atau alat bantu yang tercantum dalam RP dan LKS harus sesuai dengan

l
ia
tujuan, meteri, metoda, lingkungan dan sebaliknya memanfaatkan multi media.
6. Pengelolaan Kelas

Tr
Dalam rencana pembelajaran hendaknya tercantum rancangan pengelolaan kelas
yang meliputi : (a) penetapan alokasi waktu belajar mengajar dan (b) pilihan cara
pengorganisasian siswa.
7. Prosedur dan Persiapan Alat Evaluasi
3
m
o !
co
Dalam rencana pembelajaran, khusus dalam RP dan LKS harus tercantum jenis
e
ft.

dan prosedur penilaian. Misalnya : tes lisan, tes tertulis, tes perbuatan, baik untuk
ca t
a

penilaian proses maupun hasil.


ns
re

8. Aspek Lain
Aspek lain yang perlu di perhatikan ialah kebersihan dan kerapihan, serta
.s
C

penggunaan bahasa tulis.


w
w
w
F
PD

BAB 4
MODEL PEMBELAJARAN

Orientasi model pembelajaran


Model pembelajaran di bagi menjadi empat orientasi yaitu orientasi interaksi
sosial, pemprosesan informasi, pengembangam informasi dan modifikasi tingkah laku.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 13


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

1. Berorientasi pada interaksi sosial


Pembelajaran dengan interaksi sosial menekankan pada hubungan antar manusia
untuk menumbuhkan hubungan yang demokratis dan meningkatkan kesadaran siswa
terhadap lingkungan dan masyarakat.
2. Berorientasi pada pengembangan kepribadian
Pengembangan ini beorientasi pada pengembangan kepribadian seseorang dan di
arahkan pada pengembangan diri (self him)
Model yang berorientasi pada modifikasi perilaku

l
ia
Model ini berorientasi pada usaha menciptakan kondisi terjadinya kegiatan belajar
yang efisien dengan cara memberikan penguatan atau reinforcement untuk pembentukan

Tr
perilaku tertentu.
3. Berorientasi pada pemrosesan informasi

3
Model yang berorientasi pada pemrosesan informasi ini meningkatkan pada
peningkatan kemampuan siswa dalam memproses informasi. Model yang berorientasi
m
o !
co
pemrosesan informasi menekankan kegiatan yang dapat di gambarkan sebagai berikut :
e
ft.
ca t
a
ns
re

persepsi
.s
C

Stimuli Memori
w
w
w
F

Perbaikan persepsi Persepsi di keluarkan dan digunakan


PD

masalah
gambar 4.1
model yang berorientasi pada pemrosesan informasi teutama di gunakan untuk
mengembangkan berpikir, kemampuan memecahkan masalah, mengembangkan
kreativitas dan cara berpikir dalam suatu disiplin ilmu.
Contoh model yang termasuk dalam kelompok ini adalah sebagai berikut :

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 14


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

1. Model Analisis Tugas


Model analisis tugas di lakukan dengan menganalisis dengan cermat kegiatan dan
tahapan kegiatan yang di lakukan. Sebagai contoh analisis tugas tentang topik “Hasil
Kelarutan”.

Masalah hasil kelarutan

Dapat menyelesaikan Menjelaskan bilangan Menyebutkan rumusan


persamaan (X)(X) = A eksponensial hasil kelarutan secara

l
AX = B matematik

ia
X(X-AA) = B

Tr
Menyederhanakan Membagi Mencari akar Mengalikan
rumus X(X-A) = B bilangan bilangan bilangan
eksposional eksposional eksposional

Mengsubtitus Menurunkan Menuliskan


3 Menuliskan Menentukan konsentrasi

m
i variabel hasil dalam konsentrasi ion dalam larutan
o !
dalam
co
kelarutan persamaan
e
persamaan eksposiona;
hasil
ft.
ca t

kelarutan
a
ns

Mengidentifikasi Mengidentifikasi jenis Menentukan massa


jenis ion dalam ion yang dapat molar
re

larutan membentuk molekul


membentuk
.s
C
w
w

Gambar 4.2
w
F

Analisis Tugas Merubah Hasil Kelarutan


PD

2. Metode Inkuiri
Metode inkuiri bisa di capai melalui metoda ceramah atau demonstrasi/praktikum.
Dengan menggunakan model ini hasil yang di peroleh adalah pengetahuan cara berfikir,
sikap dan ketereampilan komunikasi.
Secara umum inquiri di organisasikan sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Di ajukan pertanyaan yang bertujuan memprediksi
3. Membuat hipotesis

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 15


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

4. Demonstrasi atau praktikum


5. Mengevaluasi hipotesis
6. Mengambil keputusan
7. aplikasi

3. Model Advanced Organizer


Di kemukakan oleh David P. Ausubel yang mendukung belajar deduktif. Advance
Organizer merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukan bagian-bagian (kerangka

l
ia
pengetahuan ) yang harus di kuasai siswa dalam suatu pembelajaran.

Tr
BAB 5
BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN 3
m
o !
1. Pendekatan konsep dari J. Bruner (1960)
co
e
Pendekatan ini merupakan suatu model instruktional kognitif. Pendekatan
ft.
ca t

tersebuat dalam pembelajaran dapat di laksanakan bila guru melaksanakannya dengan


a
ns

teknik inquiri. Pendekatan inquiri adalah salah satu pendekatan yang berorientasi bahwa
re

belajar adalah suatu pengembangan intelektual.


.s

Melalui proses inquiri orang dapat menemukan hal-hal yang baru, melalui proses
C
w

inquiri orang dapat menemukan pengetahuan-pengetahuan baru. Orang barat sudah


w

menggunakan pendekatan ini sejak beribu tahun yang lalu.


w
F
PD

A. Bagaimana Pengembangan Inquri di Indonesia?


Kebuyaan Indonesia memang berbeda. Penjajahan terhadap Indonesia antara lain
secara konkrit telah membuat manusia Indonesia menjadi penurut, karena pada waktu itu
kecenderungan penjajah menginginkan kita untuk tidak usah berpikir. Jadi persoalan
yang kita hadapi saat ini adalah masalah pengembangan berpikir dengan proses, tidak
hanya yang sudah ada pada diri anak agar dapat lebih berkembang, tetapi para pendidik
di Indonesia harus mencari metoda bagaimana supaya berpikir dengan proses dapat
menjadi bagian dari dirinya dan dapat lebih berkembang.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 16


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Proses Inquiri
Proses Inquiri adalah proses berpikir bila seseorang terlibat dalam kegiatan yang
meliputi :
1. Mengobservasi
2. Meramalkan
3. Merencanakan penelitian
4. Merumuskan hipotesis
5. Menginterpretasikan data

l
ia
6. Mengontrol variabel
7. Melakukan percobaan

Tr
8. Mengomunikasikan

B. Bertanya pada proses inkuiri


3
Untuk memperluas wawasan terhadap benda-benda yang sifatnya lebih statis
m
o !
co
dapat di gunakan pertanyaan sebagai berikut :
e
ft.

Benda apa ini?


ca t
a

Apa nama benda ini?


ns
re

Bagaimana rupanya?
Pernahkah anda lihat hal semacam ini?
.s
C

Bagaimana jika di bandingkan dengan yang lain?


w
w

Bagaimana mengenalnya?
w
F

Bagaimana cara memperoleh namanya?


Apa yang anda dapat lakukan dengan benda ini?
PD

Dari apa di buatnya?


Bagaimana membuatnya?
Apa tujuannya ?
Bagaiman mengoprasikan alat ini?
Selanjutnya di berikan beberapa contoh pertanyaan yang berkaitan dengan konsep
yang di kembangkan dalam pelajaran.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 17


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

konsep pertanyaan

1. suatu persamaan reaksi merupakan singkatan Informasi apa yang di dapatkan dari suatu persaman
peristiwa kimia yang memberikan gambaran reaksi?
tentang jumlah dan macam zat yang di hasilkan
dalam suatu reaksi serta beberapa kondisi yang
terlibat

2. Asam organik dapat di buat dengan Asam-asam organik apa saja yang biasa di kenal
mengoksidasikan alkohol

l
ia
Bagaimana proses penemuan konsep-konsep itu di dapat di gambarkan sebagai berikut :

Tr
1. Indentifikasi masalah A perhatian pada suatu objek

3
m
2. Membuat satu A merumuskan hipotesis yang dapat di teliti
o !
pernyataan
co
e
tujuan(hipotesis)
ft.
ca t

3. A mengumpulkan informasi
a

Mengumpulkan data
ns

B melakukan eksperiment
re

C menyajikan data
.s
C

4. Interpretasi data A membuat pernyataan yang didukung dengan


w

data yang di peroleh


w
w
F

5. Membuat kesimpulan B menguji hipotesis


PD

A membagi pola hubungan


Informasi Data
Masalah
6. Membuat relikasi B membuat generalisasi
A mendapat data baru
C merevisi kesimpulan terdahulu

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 18


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

C. Pendekatan Inquiri Pada Umumnya


Mengulang adalah suatu tahapan yang sebenarnya mengamati, menimbang, dan
untuk mengambil kesimpulan. Pembelajaran Inquiri memberikan kesempatan
mengembangkan sikap kreatif sepanjang pembelajaran tersebut, memberi kesempatan
siswa untuk “menemukan” sesuatu yang baru.

2. Pendekatan Pengorganisasian Konsep dari David Ausubel


Adalah suatu pendekatan mengajar yang di dasari oleh teori bahwa belajar adalah

l
ia
suatu proses mental, yang menggunakan cara berfikir kritis, logis dan kreatif. Menurut D.
Ausubel belajar berlangsung pada struktur kognitif yang ada.

Tr
Belajar menurut D. Ausubel di klasifikasikan dalam 2 dimensi sebagai berikut:
Dimensi I : yaitu berhubungan dengan cara informasi di berikan. Ada 2 cara yaitu :
1. Melalui Penerimaan
2. Melalui Penemuan
3
m
o !
co
e
ft.

Dimensi II : yaitu berhubungan dengan bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi


ca t
a

baru ke dalam struktur kognitif yang ada, ada dua jenis.


ns
re

1. Belajar hafalan
2. Belajar bermakna
.s
C
w
w

Belajar bermakna terjadi apabila ada suatu proses yang mengaitkan informasi baru pada
w
F

konsep yang relevan yang ada sebelumnya pada struktur kognitif seseorang. Dalam
belajar bermakna informasi yang baru di asimilasikan pada sub sumer yang relevan yang
PD

telah ada dalam struktur kognitif, dengan kata lain belajar bermakna terjadi bila konsep
yang baru dapat di kaitkan pada konsep yang tersimpan dalam otak.
Berbeda dengan belajar hafalan proses tidak ada, melalui belajar hafalan
umumnya siswa tidak mengerti apa yang mereka pelajari. Banyak bukti yang mengatakan
bahwa dengan cara menghafal, siswa tidak bisa mengaplikasikan konsep yang di peroleh
dalam memecahkan masalah yang di hadapinya.
Perbedaan antara belajar bermakna dan belajar hafalan dapat di gambarkan
sebagai berikut :

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 19


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Tabel 5.1
Perbedaan Belajar Bermakna dan Belajar Hafalan
Belajar Bermakna Hafalan
Keterkaitan konsep pada Sub
Sumer 1 2 3 1 2 3
Hasil belajar Tersimpan lebih lama Mudah hilang
Sifat aplikasi Lebih mudah di aplikasikan Susah diaplikasikan
Sifat pembelajaran Dengan di ajukan pertanyaan ----------------
kepada siswa, pencapaian konsep

l
ia
ke konsep berikutnya

Tr
Penggunaan teori Ausubel dalam pembelajaran atau biasa di sebut Pembelajaran dengan
pendekatan pengorganisasian konsep.

3
m
o !
3. Pendekatan Tingkat Perkembangan dari Piaget
co
e
Teori ini beranggapan bahwa belajar adalah merupkan pengembangan aspek
ft.
ca t

kognitif sebagai bekal untuk memecahkan persoalan yang di hadapi siswa dalam
a
ns

kehidupannya dan untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.


re

Perkembangan Intelektual menyangkut tiga aspek yaitu : struktur, isi, dan fungsi
.s
C

A. Struktur
w

Merupakan organisasi mental tinkat tinggi yang memudahkan individu untuk


w
w

memecahkan masalah dalam lingkungannya.


F

B. Isi
PD

Isi yang di maksud adalah perilaku yang khas dari individu dalam merespon suatu
masalah yang di hadapi.
C. Fungsi
Fungsi dalam perkembangan yaitu:
1. Organisasi
2. Adaptasi
Adaptasi di lakukan mulai proses asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi
seseorang menggunakan struktur yang sudah ada untuk memberikan respon. Sedang

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 20


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

dalam akomodasi seseorang memerlukan modifikasi dari struktur yang ada untuk
tujuan yang sama. Dalam proses belajar asimilasi berlangsung secara abstrak.

Tingkat perkembangan menurut piaget


Tabel 5.2
Tingkat Perkembangan Pada Umur
1. Sensori-motor 0-2 tahun
2. Pra-oprasional 2-7 tahun

l
3. Oprasional konkrit 7-11 tahun

ia
4. Oprasional formal 11- ke atas

Tr
o Tingkat sensori motor (0-2 tahun)
Pada periode ini anak mengatur alamnya melalui inderanya (sensorinya) dan
motoriknya.
3
m
o Tingkat praoprasional (2-7 tahun)
o !
co
e
Anak belum dapat melakukan oprasional mental seperti menambah, mengurangi,
ft.
ca t

membagi dan mengalikan. Pada tahap ini perkembangan anak di bagi menjadi 2 yaitu :
a

o Tingkat pralogis
ns
re

Pada masa ini penalaran anak di sebut transduktif, bahkan induksi dan bukan
deduksi. Penalaran mereka bergerak dari khusus ke khusus. Penalaran mereka belum
.s
C

reversibel. Pada tahap pralogis anak sangat egosentris, anak sukar menerima pendapat
w
w

orang lain.
w
F

o Tingkat berfikir induktif (4-7 tahun)


PD

Anak dalam transformasi perubahan bentuk dari yang satu ke bentuk yang lainnya
o Tingkat oprasional konkrit
Pada tingkat ini anak mulai dalam tingkat perkembangan berpikir rasional.
o Tingkat oprasi formal (11 tahun ke atas)
Menurut Piaget anak diatas umur 11 tahun sudah dapat berfikir formal. Artinya
dalam periode ini ia tidak perlu berpikir dengan bantuan benda atau hal-hal yang konkrit,
ia mempunyai cara berfikir abstrak.
Karakteristik anak yang berada dalam tingkat operasi formal menurut Flavel
(1963) adalah

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 21


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

 Dapar berpikir hipotesis deduktif


Dalam menghadapi masalah, mampu mengumpulkan data, mengecek data,
merumuskan hipotesis dan mengambil keputusan yang layak.
 Dapat berpikir proposional
Pada tingkat berpikir ini dia dapat memberi gambaran yang dalam pikirannya
sesuai.
 Dapat berpikir kombinasional
Pada tingkat ini anak dapat menemukan kombinasi yang tepat dari suatu masalah.

l
ia
4. Pendekatan Induktif – Deduktif dari Hilda Taba

Tr
Pendekatan Induktif-Deduktif data pembelajaran adalah salah satu pendekatan
yang berorientasi pada faham bahwa belajar pada dasarnya adalah pengembangan

3
intelektual. Pengembangan intelektual sesorang akan berkembang melalui dua cara:
Secara Induktif : jika teori yang di peroleh menjadi generalisasi dan faltor-faktor empiris.
m
o !
co
Dengan pendekatan Induktif orang mulai dari teori-teori kecil yang telah diuji
e
ft.

berkali-kali kemudian disusun ke atas menjadi suatu generalisasi.


ca t
a

Secara Deduktif : Teori di bangun dengan dasar logis kemudian diuji berkali-kali melalui
ns
re

eksperimen yang sifatnya di tentukan oleh teori tersebut. Dalam teori semacam itu
dirumuskan sekumpulan asumsi-asumsi dasar atau potsulat-postulat dengan
.s
C

memperhatikan faktor-faktor yang telah dikenal sebelumnya.


w
w

generalisasi
w
F
PD

Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3 Hipotesis 4

Gambar 5.3
Cara Berpikir Deduktif

5. Pendekatan Pemecahan Masalah (Problem Solving Approach)


Orang yang pertama kali memperkenalkan Pendekatan Pemecahan Masalah di
sekolah adalah seorang pengarang terkenal John Dewey.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 22


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Menurut John Dewey, masalah adalah sesuatu yang di ragukan atau sesuatu yang
belum pasti. Teori ini timbul karena kurikulum pembelajaran dibuat, sedemikian yang
tujuannya sebenarnya adalah untuk memecahkan masalah yang ada dan berkaitan dengan
“keperluan serta interest” yang berkembang pada suatu waktu tertentu. Menurutnya
masalah di bagi dua kriteria yairu:
1. Masalah yang di pelajari harus sesuatu yang penting untuk masyarakat dan
perkembangan kebudayaan.
2. Masalah yang dipelajari adalah sesuatu yang penting dan relevan dengan permasalahan

l
ia
yang di hadapi siswa.

Tr
Menurut Vessen (1986) suatu masalah adalah ketidaksamaan antara dua pernyataan atau
lebih yang disampaikan kepada siswa pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

3
Menurut Ratna Wilis (1998), pemecahan masalah adalah merupakan kegiatan yang
m
o !
co
melibatkan pembentukkan aturan-aturan tingkat tinggi.
e
ft.

Tingkat kompleksitas intelektual prasyarat untuk pemecahan masalah oleh Gagne


ca t
a

digambarkan sebagai berikut:


ns
re

ATURAN-ATURAN TINGKAT TINGGI


Prasyarat
.s
C

ATURAN-ATURAN
w

Prasyarat
w

KONSEP-KONSEP TERDEFINISI
Prasyarat
w
F

KONSEP-KONSEP KONKRIT
Prasyarat
PD

DISKRIMINASI-DISKRIMINASI

Gambar 5.4
Tingkat kompleksitas Keterampilan
Intelektual Menurut Gagne

6. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat


Wellington (1984) mengemukakan tentang pentingnya pembelajaran IPA yang
menggaris bawahi tiga aspek, yakni konsep, proses dari konteks.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 23


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Proses pengembangan materi tidak terlepas dari ciri sains yang berorientasi pada
proses dan produk saja, tetapi juga berorientasi pada teknologi yang ada dan yang
diperlukan dalam masyarakat sekelilingnya.

a. Perkembangan Sains dan Teknologi


Manusia ditakdirkan memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lain yaitu
kemampuan berpikir dan menalar. Secara umum perkembangan pengetahuan dibagi
dalam tahapan sebagai berikut:

l
ia
Pengetahuan yang didasarkan oleh rasio dan pengalaman untuk tujuan praktis dalam
kehidupan. Berkembang dalam perioda 4000 tahun sebelum masehi sampai dengan 600

Tr
tahun sebelum masehi.
Periode Ilmu Pengetahuan Mesir

3
Sejak 600 tahun sebelum masehi bangsa mesir baru mempelajari pengetahuan
sebagai ilmu. Dalam periode ini pengetahuan berkembang tidak hanya untuk kepentingan
m
o !
co
langsung atau memiliki kegunaan langsung bagi masyarakat.
e
ft.

Periode Ilmu Pengetahuan Modern


ca t
a

Periode ini terjadi pada tahun 1800 sesudah masehi, ditandai dengan adanya
ns
re

revolusi industri. Dalam perkembangannya ilmu pengetahuan saat ini memiliki


pengertian:
.s
C

Ilmu pengetahuan adalah suatu proses dimana informasi diperoleh melalui metoda
w
w

ilmiah.
w
F

Ilmu pengetahuan adalah produk, informasi yang valid yang diperoleh melalui penemuan
yang logis.
PD

Teknologi adalah penerapan ilmu sehingga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Biasa disebut ilmu-ilmu terpakai atau “Applied Science”.

b. Kemampuan Untuk Memecahkan Masalah Teknologi


Perkembangan sains dan teknologi menimbulkan berbagai dampak, terutama
dalam 4 bidang yaitu bidang intelektual yang berkaitan dengan perubahan sikap,
berpengarug pada bidang industri, perubahan sosial dan politik dan perubahan pada tata

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 24


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

lingkungan. Secara umum dalam menghadapi perkembangan sains dan teknologi


diperlukan kemampuan sebagai berikut:
1. Pemahaman terhadap semua faktor yang terkait dalam sistem terkait
2. Kemampuan pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem.
3. Optimasi hasil
4. Membuat model dari suatu proyek tertentu
5. Keterampilan komunikasi
6. Kemampuan untuk menggunakan umpan balik

l
ia
c. IPA yang Terintegrasi dalam Matematika, Teknologi dan Lingkungan

Tr
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang tumbuh secara deduktif.
Sedangkan IPA dalam pertumbuhannya bertumpu pada fakta, yang dimulai dari tes dan

3
pengukuran atau secara induksi. Ketepatan dalam pengukuran ditentukan pada ketelitian
dalam observasi. Sistem satuan pengukuran yang telah dikembangkan adalah dan telah
m
o !
co
digunakan seluruh dunia adalah satuan Internasional(SI) yang dikembangkan dari sistem
e
ft.

Metrik.
ca t
a

d. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


ns
re

Dalam kehidupan anak, proses pertumbuhan dan perkembangannya berlangsung


secara kontinu dan kedua proses itu berjalan secara independen. Pertumbuhan adalah
.s
C

perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pengamatan fungsi-fungsi fisik yang
w
w

dipengaruhi oleh faktor ketika sebelum lahir, faktor sesudah lahir dan faktor psikologis.
w
F

Menurut teori perkembangan dari Jean Piaget tahap perkembangan intelektual


anak adalah terhadap sensori motor, praoprasional, oprasi konkrit dan oprasi formal. Ada
PD

5 faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu kedewasaan, pengalaman fisik,


pengalaman logika matematika, transmisi sosial dan pengaturan diri.
Berdasarkan faktor-faktor itu, maka dalam pembelajaran pengalaman anak
melalui eksperimen, dengan menambahkan faktor perhitungan dan kerja kelompok akan
mempercepat perkembangan anak.
e. Struktur Mental dari Piaget
Pengetahuan baru diperoleh karena ada perubahan struktur mental melalui proses
asimilasi dan akomodasi.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 25


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Proses asimilasi terjadi bila seseorang menggunakan struktur mental yang ada untuk
merespon lingkungannya dan proses struktur mentalnya untuk menghadapi suatu
masalah. Jika pada proses asimilasi seseorang tidak dapat mengadakan adaptasi antara
lingkungan dan struktur mental yang ada, terjadi keadaan yang tidak seimbang atau
disequilibrium, sebagai akibatnya akan terjadi proses akomodasi.
f. Teori Belajar Kontruktivisme
a) Pandangan belajar menurut faham kontruktivisme adalah:
b) Suatu proses dimana suatu pengetahuan diperoleh dengan jalan mengaitkan informasi

l
ia
baru kepada pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya secara individual
c) Pengetahuan baru yang beragam tergantung pada bagaimana pengetahuan itu

Tr
diperoleh
d) Internalisasi dari suatu pengetahuan terjadi bila seorang menangkap informasi baru,

3
dikaitkan dengan pengetahuan yang lama tidak cocok.
e) Belajar merupakan konteks sosial yang menstimulasi untuk mendapatkan kejelasan
m
o !
co
f) Berbahasa memberikan dorongan orang untuk berpikir
e
ft.
ca t
a

g. Siklus Belajar Pada Pembelajaran


ns
re

Pada dasarnya ada tiga tahap siklus belajar sebagai usaha untuk memperoleh
pengetahuan yang dibangun secara individual yaitu:
.s
C

a) Tahap eksplorasi, pada tahap ini siswa memperoleh pengetahuan melalui pengalaman
w
w

mereka sendiri
w
F

b) Tahapan pengenalan konsep, dalam tahap ini diperkenalkan konsep yang terkait pada
fenomena yang diperoleh dari tahap eksplorasi
PD

c) Tahap aplikasi, pada tahap ini memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan


konsep yang diperoleh dalam situasi yang lain, dengan cara memberikan tambahan
aktivitas.

h. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Sains, Teknologi dan


Masyarakat
Dengan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat (STM) pembelajaran
dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut:

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 26


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

 Materi yang dikembangkan berkaitan dengan kurikulum IPA yang berlaku, memiliki
keterkaitan antara Sains, Teknologi dan Masyarakat, mendorong pengembangan
keterampilan inquiri, berkaitan dengan kebutuhan peserta didik
 Pembelajaran konstruktivistik
 Ada kegiatan kelompok
 Melalui tahap eksplorasi-pengenalan konsep-aplikasi
 Ada masalah yang sesuai dengan materi perkembangan anak

l
ia
BAB 6

Tr
BEBERAPA METODA DALAM PEMBELAJARAN
1. Beberapa Metode Pembelajaran
3
Ada beberapa metode mengajar yang digunakan orang, antara lain metode

m
o !
ceramah, diskusi, eksperimen, demonstrasi, kerja kelompok, pembelajaran bebas,
co
e
pembelajaran tim dan pembelajaran wisata.
ft.
ca t

2. Metode Ceramah Bermakna


a
ns

Metode ceramah adalah metoda penyampaian informasi oleh seorang pembicara


re

kepada sekelompok pendengar. Dalam pelaksanaa pembelajaran untuk mencapai tujuan


.s

dengan baik, sebenarnya tidak pernah seorang guru menggunakan satu metode saja.
C
w

Biasanya metoda yang digunakan selalu tergabung secara simultan. Metode ceramah
w

dapat digunakan bila:


w
F

1) Guru akan memberikan informasi


PD

2) Kapasitas kelas terlalu besar sehingga menyulitkan bila digunakan metode lain.
Salah satu ciri adanya metoda ceramah bermakna yaitu guru mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang membuat siswa berpikir. Selain guru harus mempersiapkan pertanyaan
yang akan diajukan dan guru harus mempertimbangkan dimana pertanyaan itu harus
digunakan. Metoda ceramah bermakna disebut juga metoda ekspositori untuk belajar
konsep. Metoda ekspositori dapat digunakan untuk menjelaskan konsep yang sukar untuk
dilakukan pendekatan induktif. Cara pengembangan konsep dengan metode ekspositori:

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 27


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

1) Pendahuluan
2) Nama konsep
3) Memberikan contoh
4) Definisi konsep
5) Memberikan pertanyaan kepada siswa
6) Pengembangan

3. Metode Eksperimen

l
ia
Fungsi dari metode eksperimen merupakan penunjang kegiatan proses belajar
untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang

Tr
dikembangakan. Keuntungan penggunaan metoda eksperimen:
Dapat memberikan gambaran yang konkrit tentang suatu peristiwa
1) Siswa dapat mengamati proses
3
2) Siswa dapat mengembangkan keterampilan inquiri
m
o !
co
3) Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah
e
ft.

4) Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran lebih efektif dan efisien
ca t
a

Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu guru perlu:


ns
re

a. Menentukan tujuan praktikum


b. Menyiapkan prosedur praktikum
.s
C

c. Menyiapkan lembar pengamatan


w
w

d. Menyiapkan alat dan zat


w
F

e. Menyiapkan lembar observasi kegiatan praktikum


PD

4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu cara menunjukan peristiwa tertentu. Persiapan
yang dilakukan guru seperti metose eksperimen adalah membuat peta konsep yang akan
dikembangkan yang diikuti oleh:
Menentukan tujuan demonstrasi
Menyiapkan prosedur demonstrasi
Menyiapkan lembar pengamatan
Menyiapkan alat dan zat

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 28


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Menyiapkan pertanyaan untuk didiskusikan yang menuntun siswa kearah pengembangan


berpikir proses. Hendaknya setiap yang diamati dalam demonstrasi dipertanyakan
mengapa?, bagaimana? Dan seterusnya.

5. Metode Pemecahan Masalah


Metode pemecahan masalah digunakan guru bila bertujuan untuk
mengembangkan proses berpikir siswa melalui pemberian masalah yang harus
dipecahkan. Dalam pelaksanaan pembelajarn sehari-hari, metode pemecahan masalah

l
ia
banyak digunakan guru bersama dengan metode lainnya. Dengan metode ini guru dapat
memberikan informasi dulu, tetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan

Tr
masalahnya. Untuk memecahkan masalah tersebut dituntut kreativitas dan kemandirian
siswa.
1) Metode diskusi
3
Yang dimaksud metode diskusi adalah terlibatnya suatu kelompok belajar yang
m
o !
co
saling berinteraksi secara verbal di dalam kelas. Interaksi tersebut dapat berlangsung
e
ft.

antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Ada beberapa keuntungan
ca t
a

penggunaan metode diskusi untuk pembelajaran antara lain:


ns
re

a. Dapat meningkatkan rasa toleransi siswa


b. Memperluas wawasan dengan saling tukar ide
.s
C

c. Meningkatkan keterampilan proses secara aktif


w
w

Metode diskusi mudah dilaksanakan tidak hanya untuk masalah yang berkaitan dengan
w
F

kebudayaan dan masalah sosial, tetapi juga dapat dilaksanakan untuk mempelajari
masalah fisika, biologi, matematika, ekonomi, sastra, bahasa, pendidikan jasmani atau
PD

dengan singkat metode diskusi dapat digunakan untuk mempelajari semua mata pelajaran
di sekolah.
2) Brainstroming
Adalah bentuk diskusi yang paling sederhana tetapi cukup efektif. Metode ini
dapat digunakan untuk jumlah siswa yang tidak tertentu, sebaiknya antara 5 sampai 15
orang dalam satu kelompok. Pelaksanaan brainstroming dilakukan melalui tahap berikut:
a. Kegiatan dimulai dengan pimpinan diskusi yang menyatakan masalah yang ingin
dibahas.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 29


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

b. Pilihlah satu cara untuk merekam hasil diskusi


c. Pimpinan diskusi meminta setiap anggota kelompok untuk mengemukakan
pendapat
d. Setiap ide dicatat
e. Tidak ada kritik
3) Kelompok 6
Adalah suatu bentuk diskusi dimana jumlah anggota kelompok benar-benar 6.
metode ini dikemukakan oleh J. Donald Philips. Pengaturan tempat duduk untuk

l
ia
kelompok 6 dapat diatur seperti gambar berikut:
X

Tr
X X
X X X X X
X X

X X

X
X
3 X
X
X
X

m
X X
o !
X X
co
e
X
ft.
ca t

Gambat 6.1
a

Pengaturan tempat duduk untuk diskusi


ns
re

4) Tutorial
.s

Tutorial suatu bentuk diskusi yang biasanya dilakukan untuk menolong


C
w

mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar, kelompok biasanya terdiri dari atas 4
w

orang. Tahap-tahap yang dilakukan dalam tutorial adalah:


w
F

 Bertanya pada mahasiswa tentang masalah yang mereka hadapi


PD

 Mendorong mahasiswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas bagi mereka
Tutorial bertujuan memberikan remidi pada kemampuan siswa dalam memahami
kemampuan dasar.
5) Tugas Kelompok
Untuk melaksanakan metode discovery kedalam kelas memerlukan kondisi
sebagai berikut:
a. Kegiatan harus ditekankan pada bahan-bahan sederhana yang dapat diperoleh dari
lingkungan rumah dan sekolah.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 30


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

b. Perencanaan itu disusun sedemikian sehingga memungkinkan guru untuk


mendapatkan suatu demonstrasi atau kegiatan yang relevan dengan topik.
c. Kegiatan harus disusun, susunan yang berkaitan dengan tahap-tahap kegiatan,
serangkaian pertanyaan dan penjelasannya.
6) Role Playing
Role Playing atau “Belajar Berperanan”(sisiodrama) merupakan metode dalam
pembelajaran dimana setiap anggota kelompok memerankan kembali seperti situasi
sebernarnya suatu peristiwa tertentu. Metode ini biasanya dilakukan dalam 7 sampai 10

l
ia
orang. Setiap anggota sebaiknya sudah saling mengenal.
 Biasanya merupakan dialog yang spontan

Tr
 Tidak menggunakan script
 Tiap episode berlangsung 5-10 menit

7) Diskusi Panel
3
m
o !
co
Merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
e
ft.

mengembangkan ide dan bertukar pendapat mengenai masalah atau issu yang sedang
ca t
a

berkembang dimasyarakat. Ciri-ciri diskusi panel dalam pembelajaran:


ns

 Semua siswa yang terlibat dalam diskusi panel harus mempersiapkan diri dalam
re

memahami topik yang dibicarakan, pemahaman tentang topik itu dapat diperoleh
.s
C

dari pelajaran yang diberikan, dari buku dan film atau hasil interview yang khusus
w
w

untuk keperluan diskusi panel.


w
F

 Siswa yang berlaku sebagai panelis harus memiliki pengetahuan tentang topik
yang dibicarakan, lebih mendalalm daripada yang dimiliki oleh siswa yang bukan
PD

panelis.
 Topik yang dipilih sebaiknya yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah. Topik
tersebut hendaknya dalam pemecahannya yang dapat merangsang siswa untuk
berpikir dan juga melibatkan perasaan siswa.

8) Simulasi
Adalah suatu metode dimana seorang mempertunjukan masalah, suatu kejadian,
situasi atau objek tertentu yang dibuat mirip dengan aslinya.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 31


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Clark Abt (1996) membagi metode simulasi menjadi tiga yaitu: model, latihan dan
pembelajaran mikro. Ciri-ciri:
Model: tidak aktif, dalam arti tidak langsung berinteraksi dengan yang hadir, tetapi tetap
mewakili beberapa karakteristik dari kenyataan yang ada. Contoh : globe
Latihan: suatu aktivitas yang memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi secara
fisik dan verbal
Simulasi pembelajaran : model ini semula banyak digunakan dalam bidang militer,
bussiness, kedokteran dan administrasi.

l
ia
Tahapan dalam melakukan simulasi dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Simulasi memerlukan orang yang mau berperan sebagai tokoh yang sebenarnya

Tr
b. Yang disimulasikan satu bagian tertentu dari suatu peristiwa pendek
c. Untuk simulasi ini perlu adanya seorang yang berlaku sebagai pengatur jalannya

3
cerita dan memilih peranan-peranan yang akan dikemukakan
d. Waktu simulasi ditentukan 5-10 menit
m
o !
co
e. Selama prodes simulasi dievaluasi terutama terhadap para pemeran
e
ft.
ca t
a

6. Metode Discovery
ns
re

Adalah proses dimana siswa/individu mengasimilasikan konsep dan prinsip-


prinsip. Dengan kata lain discovery terjadi bila siswa terutama terlibat dalam
.s
C

menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Secara
w
w

umum individu mengorganisasikan pikirannya hingga ia menemukan pola pikir yang


w
F

baru yang membawa ia lebih dekat pada keseimbangan internal dan eksternal.
Penjabaran proses pencapaian konsep dengan metoda ini dilakukan melalui 4
PD

tahap, yaitu:
1) Data dikemukakan kepada siswa. Data ini boleh berbentuk kejadian, suatu benda
atau unit benda.
2) Siswa menganalisis strategi untuk mendapatkan konsep-konsep. Mulai dari
konstruksi yang luas kemudian berangsur kearah konsep yang lebih spesifik
3) Siswa menganalisis jenis-jenis konsep yang sesuai dengan umur dan pengalaman.
Tujuannya ialah untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsep-konsep dan
bagaimana konsep itu dapat mereka gunakan.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 32


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

4) Siswa mengaplikasikan konsep


Melalui keempat tahap tersebut pada umumnya konsep dapat dicapai dengan
melibatkan proses mental yang meliputi:
 Mengamati
 Menggolong-golongkan
 Membuat dugaan/rumusan
 Mengukur
 Mengumpulkan data

l
ia
 Menarik kesimpulan

Tr
BAB 7
KETERAMPILAN BERTANYA 3
m
o !
1. Bertanya Sebagai Indikator Berpikir
co
e
Secara garis besar, berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar.
ft.
ca t

Selain itu berpikir dianggap sebagai suatu upaya yang kompleks dan reflektif bahkan
a
ns

suatu pengalaman yang kreatif. Keterampilan berpikir dapat dikelompokan menjadi dua
re

golongan besar, yaitu:


.s

a. Keterampilan berpikir dasar


C
w

Merupakan gambaran dari proses berpikir rasional yang mengandung sekumpulan


w

proses mental yang dari sederhana menuju yang kompleks. Aktivitas berpikir menurut
w
F

Lawson (1979) dapat dikelompokan menjadi sepuluh aspek yang dapat dipasangkan
PD

menjadi lima padanan, yakni mengingat dan mengimajinasi, menggolongkan dan


menggeneralisasikan, membandingkan dan mengevaluasi, menganalisis dan mensintesis,
serta mendeduksi dan menginduksi.
b. Keterampilan berpikir komleks
Berpikir kompleks dikenal sebagai proses berpikir tingkat tinggi. Costa (1985)
berpendapat bahwa proses berpikir kompleks meliputi empat kelompok, yakni
pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.
Sehubungan dengan pencapaian tujuan akhir kegiatan belajar mengajar yang

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 33


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

sesungguhnya yakni belajar berpikir(learning of thinking) dan belajar untuk berpikir


(learning for thinking) maka pengembangan keterampilan bertanya yang relevan dengan
bahan kajian sangat diperlukan.
2. Bentuk-bentuk Pertanyaan
Ditinjau dari segi luas sempitnya alternatif jawaban benar, maka bentuk
pertanyaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni bentuk pertanyaan tertutup
(convergen) dan bentuk pertanyaan terbuka (divergen).
a. Bentuk pertanyaan tertutup (convergen)

l
ia
Pertanyaan tertutup hanya memerlukan satu atau beberapa jawaban terbatas atau
tertentu dan biasanya langsung tertuju pada suatu kesimpulan.

Tr
b. Bentuk pertanyaan terbuka (divergen)
Pertanyaan terbuka memerlukan sejumlah jawaban atau beberapa kemungkinan

3
jawaban benar yang lebih luas dan tidak terbatas seperti pada pertanyaan tertutup.
Pertanyaan terbuka memerlukan pemikiran yang lebih kritis dan kreatif. Bentuk
m
o !
co
pertanyaan dilihat dari cara pengajuan pertanyaan yang sesuai dengan kondisi siswa
e
ft.

dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni pertanyaan rederecting dan pertanyaan Probing
ca t
a

a) Bentuk pertanyaan Redirecting


ns
re

Bentuk pertanyaan ini sifatnya mengajak seluruh siswa untuk memikirkan


jawaban atas suatu pertanyaan yang dilontarkan dikelas.
.s
C

b) Bentuk pertanyaan Divergen


w
w

Dalam pertanyaan probing. Beberapa pertanyaan diberikan secara beruntun


w
F

kepada seorang siswa dengan tujuan memperjelas arah jawaban yang diharapkan.
Dalam mengembangkan keterampilan proses mental selama kegiatan belajar
PD

mengajar berlangsung, sering melibatkan keterampilan bertanya. Ditinjau dari aspek


keterampilan proses tersebut dapat dibedakan tujuh bentuk pertanyaan, yakni pertanyaan
mengamati, pertanyaan mengklasifikasi, pertanyaan mengkomunikasikan, pertanyaan
menyimpulkan, pertanyaan hipotesis, pertanyaan eksperimental, dan pertanyaan
pengukuran.
3. Cara Bertanya dan Menanggapi Jawaban Siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar dikelas hendaknya perlu memperhatikan
beberapa aspek penting. Yaitu:

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 34


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

A. Cara Mengajukan Pertanyaan Kepada Siswa


Ada dua hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan terhadap
siswa, yaitu:
a. Pemilihan bentuk pertanyaan
Bentuk pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan situasi kelas dan kondisi siswa
dalam kelas. Bentuk pertanyaan yang perlu dikembangkan adalah bentuk pertanyaan
terbuka karena bentuk pertanyaan ini dapat menuntuu siswa untuk berpikir kritis dan
kreatif. Sedangkan bentuk pertanyaan redirecting dan probing diberikan dengan

l
ia
menyesuaikan dengan jumlah siswa dalam kelas.
b. Penentuan waktu tunggu

Tr
Berdasarkan penelitian waktu tunggu dibedakan menjadi dua jenis, waktu tunggu
1 dan waktu tunggu 2. waktu tunggu satu sekurang-kurangnya tiga detik sedangkan
waktu tunggu 2 sekurang-kurangnya lima detik
3
m
o !
co
B. Cara Menanggapi Jawaban Siswa
e
ft.

Apabila jawaban yang diberikan siswa benar maka guru perlu memberikan
ca t
a

reinforcement berupa pujian agar siswa bersemangat dan siswa lain menjadi ternotivasi
ns
re

untuk menanggapi pertanyaan berikutnya. Apabila jawaban siswa kurang tepat atau salah,
guru jangan terburu-buru menyalahkan siswa apalagi mencemoohkannya karena dapat
.s
C

mematahkan semangat siswa.


w
w
w
F

BAB 8
PD

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media dalam pembelajaran
Komunikasi dapat diartikan sebagai usaha atau proses untuk menyamakan isi
(pesan) antara pemberi dan penerima. Dengan demikian komunikasi dalam pendidikan
harus berlangsung efektif dan efisien, dan persyaratan untuk itu harus diperhatikan
bahkan harus dipenuhi secara optimal. Tepatnya tiga unsur dalam komunikasi: antara
pemberi dan penerima mengenai sebuah pesan (=isi pendidikan) harus terjalin dalam

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 35


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

sebuah proses yang berakhir dengan si pemberi meyakini bahwa pesan yang sampai ke
penerima sama dengan pesan yang diinginkannya. Pola pembelajaran yang
memanfaatkan media pembelajaran sebagai sumber-sumber disamping guru dapat di
gambarkan sebagai berikut:
TUJUAN PENETAPAN ISI dan GURU dengan SISWA
METODA MEDIA

Gambar 8.1
Pola pembelajaran dibantu media

l
2. Klasifikasi Media

ia
Media pembelajaran harus dirancang, disusun, dan dibuat sedemikian rupa oleh

Tr
“si pemberi pesan”. Media yang diterapkan dalam suatu proses belajar mengajar
merupakan suatu karya dan digolongkan sebagai “teknologi” dalam pembelajaran.
Lazimnya, sebuah teknologi dibangun dari dua unsur, yakni perangkat lunak (soft-ware),
dan perangkat keras (hard-ware). 3
3. Fungsi dan Manfaat Media
m
o !
co
e
Media dapat difumgsikan untuk: (1) membantu memusatkan perhatian pada
ft.
ca t

pelajaran, (2) mempermudah proses belajar mengajar, (3) meningkatkan efisiensi belajar
a
ns

mengajar, dan mempertahankan relevansi dengan tujuan pembelajaran.


re

Berfunsinya media dalam sebuah proses atau kegiatan berarti media itu memiliki
manfaat. Manfaat media antara lain yaitu:
.s
C
w

a. Mengarahkan atau menjaga perhatian dan konsentrasi


w

b. Membantu retensi dan daya ingat


w
F

c. Memperendah keraguan pengertian


PD

d. Memperjelas struktur dan sistematika


e. Meningkatkan relevansi arah pembicaraan
f. Memperpendek waktu dan usaha belajar, dan
g. Bahan kajian lebih utuh dan tuntas

4. Karakteristik Media
Tiap-tiap jenis media mempunyai karakteristik dan sifat-sifat khas tersendiri.
Artinya antara jenis media satu dengan yang lainnya memiliki keunggulan sekaligus

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 36


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

kelemhannya. Untuk memberikan acuan terhadap suatu media dapat digunakan


dasar/acuan sebagai berikut:
 Praktis dan sederhana
 Keluwesan (memenuhi semua keinginan pembelajar)
 Jangkauan
 Ketergantungan
 Kendali belajar
5. Media Alternatif dalam Pembelajaran Kimia

l
ia
Media apapun yang akan dipilih dan walaupun telah memperhatikan
karakteristiknya, maka keoptimalan media itu masih bergantung pada atribut berikut.

Tr
MEDIA
ATRIBUT
Cetak Model Obyek Gambar grafis Audio Video
Warna Ya Ya Ya Ya - Ya
3- dimensi
Gerak
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya 3 -
-
-
-
-
Ya
Kontrol Siswa Siswa Siswa Dosen
m Siswa Siswa
o !
co
e
Pilhn bebas Tinggi - - Sedang Sedang Rendah
Sensoris Visual Visual Visual Visual Audio Audio-visual
ft.
ca t

Simbol Ikonik-digital Ikonik Ikonik Ikonik-digital Digital Ikonik-digital


a
ns

Tabel 8.1
re

Atribut Media dan Jenis Media


.s
C

Pada tabel diatas, “media cetak” merupakan media yang paling umum yang dapat
w

diterapkan. Kelemahan yang tidak dapat dihindarkan dari jenis media ini adalah faktor
w
w
F

dimensi dan gerak, dan hanya mengandalkan indera pandang saja. Sedangkan “media
model” mengandung atribut yang lebih lengkap; media ini sangat membantu
PD

menkonkritkan suatu obyek yang abstrak atau berada diluar jangkauan, namun
penggunaannya sangat terbatas pada tujuan/isi dari pembelajaran.

6. Berbagai Bentuk Media Pembelajaran (Alat Bantu Nonprojek)


a. Bagan atau Charta (penyajian informasi yang menggunakan tulisan atau
gambar)
Berfungsi untuk melukiskan adanya suatu perbandingan, jumlah relatif,
perkembangan, klasifikasi, atau organisasi. Sesuai tujuannya, bagan dibagi kedalam

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 37


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

berbagai tipe yaitu (1) bagan skematik, (2) bagan tabuler, (3) bagan lukisan, (4) bagan
petunjuk, (5) bagan pohon, (6) bagan air (flow-chart)
b. Diagram
Diagram merupakan gambar yang disederhanakan dengan menggunakan garis dan
simbol untuk menunjukkan hubungan antar komponen atau benda yang diperlukan
c. Grafik
Grafik merupakan penyajian data numerik kedalam bentuk visual. Sifat
penyajiannya bergantung kepada hubungan yang diinginkan, misalnya: kecenderungan,

l
ia
penyimpangan, perbandingan, dan keteraturan.
d. Poster

Tr
Kombinasi antara desain, warna, lambang, bentuk, dan pesan yang bermaksud
untuk menarik perhatian. Fungsinya untuk komunikasi yang efektif.
e. Buku
3
Yang dimaksud “buku” sebagai media pembelajaran dalam hal ini adalah buku
m
o !
co
paket (pegangan siswa dan pegangan guru) dan buku perpustakaan.
e
ft.

f. Majalah; Koran; Foto; Kliping; Album


ca t
a

Majalah, koran, foto, kliping atau album berfungsi:


ns

 Dapat melatih siswa dalam hal mencari, mengumpulkan, memilah, menyusun,


re

meringkas, meringkas atau menyimpulkan suatu yang berguna.


.s
C

 Dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan siswa


w

 Mendorong dan mengembangkan minat siswa terhadap ilmu pengetahuan dan


w
w
F

teknologi
 Dapat dijadikan sumber alat bantu atau peraga oleh guru pada pembelajaran.
PD

g. Model
Model merupakan bentuk tiga dimensi yang dibuat mirip dengan benda aslinya,
atau bentuk dua dimensi. Berdasarkan pada tujuannya, model 3 dimensi dikenal: model
utuh, model irisan, model susunan, model kerja. Manfaatnya dalam pembelajaran yaitu
menkonkritkan suatu konsep atau kerja dari suatu obyek.
h. Papan Tempelo
Papan tempel merupakan tempat menempelkan pengumuman, jawaban, poster,
koran, foto, gambar, dan sejenisnya.

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 38


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

i. Papan Magnet
Papan magnet merupakan pengembangan dari papan tulis atau papan tempel;
dibuat dari lembaran baja yang dicat sehingga potongan magnet dapat menempel
dipermukaanya.
j. Papan Planel
Dapat dibuat dengan melapisi tripleks dengan kain planel atau dengan bahan
berbulu. Papan ini berguna karena praktis untuk mempertunjukkan tahapan, struktur, atau
susunan dari suatu proses atau obyek, dan dapat digunakan berulang-ulang.

l
ia
k. Media Pembelajaran (Alat Bantu Nonprojekted/Hard-Ware)
 Saran :

Tr
 Warna tidak kontras
 Permukaan papan tidak mengkilap
 Warna papan tulis dan dinding kelas harus sesuai
 Sesuai dengan ukuran keperluan kelas.
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re

BAB 9
PENGELOLAAN KELAS DAN LABOTORIUM
.s
C
w

1. Pengelolaan Kelas
w

Pengelolaan kelas dan labotorium akan mempermudah kita didalam menangani


w
F

kelas atau labotorium kimia untuk menciptakan aktivitas belajar mengajar yang kondusif
PD

dan aman.

GURU

LINGKUNGAN FISIK
(KELAS/LAB)

S S

Gambar 9.1
Bagan Interkorelasi dan Interaksi Komponen/Faktor dalam aktivitas belajar mengajar

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 39


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

A. Siswa
Siswa adalah sasaran aktiviatas tetapi juga siswa dapat menyebabkan terjadinya
interaksi lain yang dapat menyebabkan arah aktivitas keluar dari tujuan pembelajaran.
Beberapa karakteristik siswa diantaranya:
a) Siswa sebagai makluk individu
Sebagai makluk individual siswa memiliki pembawaan sifat individual seperti:
 Fisik, meliputi; sehat, indera normal, bersih.
 Latar belakang, meliputi; sosio budaya, keluarga, ekonomi, bahasa, pengetahuan.

l
ia
 Sikap, meliputi; disiplin, jujur, keterbukaan, percaya diri, adaptif, motif.
 Intelektual, meliputi; kecerdasan

Tr
b) Siswa sebagai anggota kelompok
Beberapa sifat siswa sebagai anggota kelompok diantaranya mencakup:
 Sosial; meliputi: kerjasama, komunikatif
3
 Demokratis, meliputi: menghargai pendapat orang lain, kemampuan berargumen
m
o !
co
 Integratif, meliputi: tertib kelompok, kesetiakawanan
e
 Latar belakang, meliputi: sosio budaya, agama.
ft.
ca t
a

B. Guru
ns
re

Guru dalam pendidikan formal di Indonesia masih merupakan komponen utama


dan menentukan. Di dalam kelas, guru menjadi komponen kelas dan sekaligus sebagai
.s
C

pengelola kelas.
w
w

a) Guru sebagai komponen


w
F

Fisik, meliputi: sederhana, bersih, serasi, rapih


Kemampuan Intelektual, meliputi: profesional, pengetahuan luas.
PD

Sikap, meliputi: jujur, demokratis, tegas tapi adil, disiplin, memotivasi, integratif
b) Guru sebagai pengelola
Pada kedudukan ini, guru memiliki peran dan fungsi luas, beberapa fungsi dan
peran guru itu antara lain:
 Perencana Pembelajaran
Jika fungsi ini dipenuhi guru dengan benar berarti guru telah melaksanakan
perannya, dan diharapkan akan memberikan implikasi positif dalam proses pembelajaran.
 Pelaksana Pembelajaran

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 40


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Ini adalah fungsi dan tugas utama dan paling penting dari seorang guru.
C. Lingkungan Fisik
Beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan fisik adalah:
 Kondisi fisik kelas, meliputi:
 Ukuran kelas memenuhi persyaratan
 Sarana/fasilitas kelas menunjang(kursi, meja, penerang, aliran listrik dan aliran air
 Alat bantu pendidikan meliputi teknologi pendidikan yang digunakan guru dapat
berfungsi (siap pakai) secara optimal dan membantu komunikasi kelas berlangsung

l
ia
kondusif.
 Alat peraga pembelajaran mencakup jenis dan tata letak seperti peralatan

Tr
demonstrasi, model, charta, gambar, dan seterusnya.

2. Pengelolaan Labotorium
3
m
Karakteristik setiap labotorium bergantung pada fungsi dan lingkup kegiatannya.
o !
co
e
1) Unsur Labotorium Kimia
ft.

Unsu-unsur berikut disarankan untuk sebuah labotorium kimia sederhana


ca t
a

a) Tata Bangunan
ns
re

Letak bangunana harus mudah dikontrol, jauh dari pemukiman dan sumber air.
b) Ukuran
.s
C

` luas lantai bergantung pada jumlah orang dan fasilitas yang terlibat dalam
w
w

kegiatan. Disarankan untuk per orang diperlukan 21/2 m2 untuk gerak, sedangkan langit-
w
F

langit disarankan 4 m . sebaiknya labotorium harus dilengkapi fasilitas berupa bahan/zat


PD

dan peralatan kimia yang seharusnya dilengakapi dengan fasilitas lainnya seperti:
 Sumber air -Ruang pembimbing
 Ruang asam/almari asam -Ruang gudang
 Ruang persiapan -Ruang timbang
c) Keamanan
Sistem keamanan terpadu diantaranya:
 Sumber air yang selalu siap mengalir - bak cuci dan saluran buang
 Kotak P3K - alat listrik dan kabel
 Ventilasi - pintu keluar/masuk yang luas

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 41


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

 Alat pemadam api - unit pengelolaan bahan buangan


d) Tata tertib
Tata tertib ditujukan untuk keselamatan pengguna dan untuk keselamatn umum
e) Karakteristik Labotorium Kimia
Fasilitas apa saja yang dimiliki oleh sebuah labotorium kimia bergantung pada
banyak faktor antara lain tingkat ketelitian dan ketepatan, dan lingkup
percobaan/penelitian yang dilakukan. Namun demikian ada beberapa fasilitas yang sering
dijumpai dan perlu diketahui agar kita dapat memahami arti, fungsi, dan dampak yang

l
ia
mungkin ditimbulkannya.
a. Bahan/zat kimia

Tr
Setiap zat memiliki sifat tertentu misalnya ada yang mudah bereaksi(dengan
udara, air, atau panas dan cahaya), mudah terurai, mudah terbakar, dan lain-lain. Hampir

3
semua zat kimia zat kimia adalah racun. Akibatnya ada yang seketika dapat mematikan,

m
dan ada juga akibatnya yang dirasakan setelah beberapa tahun kemudian.
o !
co
b. Alat gelas
e
ft.

Alat-alat yang terbuat dari gelas ada yang berfungsi sebagai alat ukur volume, alat
ca t
a

ukur suhu, alat ukur massa jenis zat, dll,.


ns
re

Instrumen kimia
Yang dimaksud instrumen kimia adalah set peralatan yang memiliki fungsi yang
.s
C

khas.
w
w

2) Pengelolaan Labotorium Kimia


w
F

Tindakan pengelolaan atau pengorganisasian lab mencakup:


a. Job deskription
PD

b. Tata tertib
c. Administrasi
d. Tata letak
e. Teknik penyimpanan
f. Teknik pengamanan

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 42


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

a) Job deskription
Pembagian tugas merupakan bagian paling penting; tugas apa dan tugas siapa
harus dinyatakan secara jelas karena hal ini berkaitan dengan dengan tugas dan tanggung
jawab.
b) Tata tertib
Tata tertib dimaksudkan untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan proses
pembelajaran atau kegiatan lain disamping untuk tujuan keselamatan dan keamanan, ada
2 jenis tata tertib yaitu tata tertib umum dan tata tertib khusus.

l
ia
c) Administrasi
Administrasi lab ditunjukan untuk memberikan informasi tentang fasilitas lab,

Tr
jenis dan jumlah kegiatan, kejadian-kejadian penting, keadaan finansil, dll.
d) Tata letak dan tata ruang

3
Syarat fisik labotorium dengan sendirinya menuntut fisik bangunan(tata letak dan tata
ruang) seperti berikut:
m
o !
co
 Jauh dari bangunan lain tapi mudah dijangkau oleh transportasi
e

ft.

Jauh dari sumber air dan pemukiman padat


ca t
a

 Memiliki sumber air tersendiri dan sumber listrik dengan pengamana khusus
ns


re

Memiliki sistem pembuangan limbah cair secara khusus


 Sistem ventilasi udara dan pembuangan gas secara khusus
.s
C

 Menyediakan ruang gudang, rak penyimpanan bahan.


w
w

e) Teknik penyimpanan
w
F

Yang dimaksud teknik penyimpanan adalah cara mengemas dan cara menyimpan
dengan tujuan mudah dijangkau(pengambilan dan pengembalian), mudah dicari, mudah
PD

dibaca, tidak terjadi reaksi perubahan ketika tidak digunakan.


f) Teknik pengamanan
Tuntutan pengamana sangat bergantung pada tingkat risiko, jenis dan variasi
percobaan, kepadatan pengguna, dan lain-lain.
g) Teknik pengamanan limbah
Teknik penanganan limbah bergantung pada jenis limbah kimia yang
bersangkutan, misalnya:

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 43


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

a. Limbah gas
Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas beracun harus dilakukan diruang
khusus(ruang asam).
b. Limbah cair
Limbah ini biasanya cairan hasil reaksi. Limbah cairan hasil reaksi harus
diencerkan lagi kemudian dapat di alirkan pada bak pembuangan dengan air kran yang
mengalir.
c. Limbah padat

l
ia
Limbah padatan kimia ini harus dibuang pada tempat khusus yang disediakan di
lab untuk selanjutnya ditanam dalam tanah.

Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 44


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

Format Lampiran

l
ia
Tr
3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 45


Hery purwoko (05303244066) Resume TPK

46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

l
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68

ia
Tr
69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79

3
m
o !
co
e
ft.
ca t
a
ns
re
.s
C
w
w
w
F
PD

Resume Buku “Strategi Belajar Mengajar Kimia”, JICA.UNY 46

Anda mungkin juga menyukai