Anda di halaman 1dari 38

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS

(MDGs - Tujuan Pembangunan Milenium)

         Hadi Pratomo


Pantap Perencanaan Program Perinasia
Telaah Pemahaman MDGs
Lokakarya Pencapaian MDGs
Ikatan Bidan Indonesia (IBI), 8 Februari 2010
Tujuan

1. Membahas latar belakang MDGs, 8 Tujuan MDGs serta


target keberhasilannya
2. Membahas kematian ibu, bayi baru lahir dan anak dalam
konteks global, berfokus pada situasi di Indonesia
3. Menganalisis intervensi spesifik berdasarkan fakta untuk
menurunkan kematian ibu, bayi baru lahir dan anak dan
kaitannya dengan upaya kegiatan organisasi profesi (IBI)

2
Kesenjangan Global dalam Kematian Ibu dan Bayi
Baru Lahir
• Setiap hari di seluruh dunia:
– 1.450 ibu meninggal saat melahirkan – 1 orang setiap menit
– 10.800 bayi baru lahir meninggal dlm 4 minggu pertama setelah
lahir - 7 Neonatus setiap menit
– 29.000 Balita meninggal - 15 anak setiap menit
• Sebagian besar kematian tersebut terjadi di negara
berkembang
• Sebagian besar kematian tersebut bisa dicegah jika ada
akses terhadap pelayanan dasar berbiaya rendah

3
Kesenjangan dalam Kematian Ibu dan Bayi
Baru Lahir
Setiap tahun, lebih dari 500.000 ibu di di negara
berkembang meninggal saat hamil atau
melahirkan karena kondisi yang berkaitan
dengan kesehatan ibu:
• Sekitar satu dari 16 ibu di Afrika
• 1 dari 43 ibu di Asia
• 1 dari 2.500 ibu di Amerika Serikat

5
Kesenjangan dalam Kematian Ibu dan
Bayi Baru Lahir

• 11 juta anak meninggal setiap tahun (4 juta di


antaranya saat bayi masih dalam masa neonatal).
Sebagian besar penyebab tsb bisa dicegah dan
hampir semua terjadi di negara miskin
• Sekitar 41% kematian anak terjadi di sub-Sahara
Afrika dan 34% lainnya di Asia Selatan
• Sekitar 6 juta di antaranya—akan meninggal karena
penyakit yang seharusnya bisa dicegah atau diobati
dengan mudah

6
Di dunia, 450 bayi baru lahir meninggal setiap jam
Di Indonesia, 10 bayi baru lahir meninggal* setiap
jam
Lain-lain
13%
Asfiksia
27%

Masalah Asupan 10%

Pendarahan
6%

Infeksi 5%

Tetanus 10% Berat Badan Lahir


29%
Rendah/ Prematur

Sumber: WHO 2002, 2004, Lancet 2005 7


Di seluruh dunia, 900 Balita meninggal setiap jam
Di Indonesia 25 anak meninggal setiap jam
18%

32%
Perinatal
Lain-lain

7%
Campak

Diare
ria

19% ISPA
Mala

19%
5%
ISPA: Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Sumber: SKRT 2003, WHO 2002 8


Di dunia, 60 ibu meninggal setiap jam
Di Indonesia 2 ibu meninggal setiap jam

• 20.000 wanita per tahun meninggal karena komplikasi yang


berkaitan dng kehamilan. Sebagian besar penyebabnya bisa
dicegah (INDONESIA) 2008
Lain-lain
Komplikasi
Puerperium Perdarahan
8% 11%
28%
Trauma Obstetri
5%

Emboli Obstetrik 3%

Partus Macet/Lama 5%
Infeksi
5% 11%
Abortus Eklampsia

24%

Sumber : Bappenas 2008 9


“Waktu sudah mendesak. Kita harus memanfaatkan
momen bersejarah ini untuk bertindak secara
bertanggung jawab dan membuat keputusan untuk
kebaikan seluruh umat manusia.”

Sekjen PBB - Ban Ki-moon

10
Tantangan Pembangunan Milenium (MDG)
• Dari Deklarasi Alma Atta hingga MDG: janji yang tidak
terpenuhi selama 30 tahun?
– Pelayanan kesehatan primer masih belum cukup utk KIA
• Deklarasi Milenium PBB diadopsi September 2000
– Indonesia & 189 negara lain meratifikasi tujuan untuk tahun 2015
– Tujuan 4 dan 5 berkaitan dengan kematian ibu & anak
• MDG merupakan tolok ukur Kebijakan Pembangunan
Pemerintah Indonesia

11
MDG 1: Memberantas Kemiskinan dan
Kelaparan Ekstrem

Target 1A: Menurunkan Proporsi penduduk


yang hidup di bawah garis kemiskinan
menjadi 50% antara 1990 - 2015

Target IB: Menyediakan seutuhnya pekerjaan


yang produktif dan layak, terutama untuk
perempuan dan kaum muda.
MDG 2: Mewujudkan Pendidikan Dasar
untuk Semua

Target 2A: Memastikan bahwa pada


2015 semua anak di manapun,laki-laki
maupun perempuan, akan bisa
menyelesaikan pendidikan dasar
secara penuh.
MDG 3: Mendorong Kesetaraan
Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Target 3A: Menghilangkan


ketimpangan gender di tingkat
pendidikan dasar dan lanjutan, lebih
baik pada 2005, dan di semua jenjang
pendidikan paling lambat tahun 2015.
MDG 4: Menurunkan Angka Kematian
Anak

Target 4A: Menurunkan angka


kematian balita sebesar dua
pertiganya antara 1990 dan 2015.
MDG 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu

Target 5A: Menurunkan angka


kematian ibu sebesar tiga
perempatnya antara 1990 dan 2015.
Target 5B: Mencapai dan
menyediakan akses kesehatan
reproduksi untuk semua pada 2015.
MDG 6: Memerangi HIV dan AIDS, Malaria
serta Penyakit Lainnya

Target 6A: Menghentikan dan mulai membalikkan tren


penyebaran HIV dan AIDS pada 2015.
Target 6B: Tersedianya akses universal untuk
perawatan terhadap HIV/AIDS bagi yang memerlukan,
pada 2010.
Target 6B: Menghentikan dan mulai membalikkan
kecenderungan persebaran malaria dan penyakit-
penyakit utama lainnya pada 2015.
MDG 7: Memastikan Kelestarian
Lingkungan

Target 7A: Memadukan prinsip-prinsip


pembangunan berkelanjutan ke dalam
kebijakan dan program negara serta
mengakhiri kerusakan sumberdaya alam

Target 7B: Mengurangi laju hilangnya


keragaman hayati, dan mencapai
pengurangan yang signifikan pada 2010.
Target 7C: Menurunkan separuh proporsi
penduduk yang tidak memiliki akses yang
berkelanjutan terhadap air minum yang aman
dan sanitasi dasar pada 2015.

Target 7D: Pada 2020 telah mencapai


perbaikan signifikan dalam kehidupan
(setidaknya) 100 juta penghuni kawasan
kumuh.

19
MDG 8: Meningkatkan
Kemitraan Pembangunan tk
Global
MDG 4
Menurunkan Angka Kematian Balita Sebesar Dua
Pertiganya antara 1990 dan 2015

• 34 per 1000 kelahiran hidup – Target: 30


• 8 per 1000 kelahiran hidup di AS
• Penurunan selama 1990- 2005 = 62,6%
• Penurunan yang harus dicapai dari 2005 -
2015 (MDG) = 11,8%
• Pencapaian Indonesia sesuai dengan
Tujuan Pembangunan Milenium tahun
2015

21
MDG 4
Menurunkan Angka Kematian Balita Sebesar Dua
Pertiganya antara 1990 dan 2015

Pencapaian Indonesia dalam menurunkan angka kematian balita

Sumber: Countdown 2010 – Indonesia Country Profile Countdown 2010 – Indonesia Country Profile
http://www.countdown2015mnch.org/documents/countryprofiles/Countdown_2015_Indonesia_r8_20080604_revised.pdf

22
MDG 4
Menurunkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir
Sebesar Dua Pertiganya antara 1990 dan 2015

Pencapaian Indonesia dalam menurunkan angka kematian bayi


baru lahir

Sumber: SDKI 1994, 1997, 2002-2003, 2007, Hermiyanti 2008 23


MDG 4
Menurunkan Angka Kematian Bayi Baru Lahir
Sebesar Dua Pertiganya antara 1990 dan 2015

• 19 per 1000 kelahiran hidup – Target: 9


• 4 per 1000 kelahiran hidup di AS
• Penurunan selama 1990- 2003/07 = 36,7%
• Penurunan yang harus dicapai dari
2003/07 - 2015 (MDG) = 52,6%
• Pencapaian Indonesia kurang agresif
untuk mencapai MDG

24
MDG 5
Menurunkan Angka Kematian Ibu Sebesar Tiga
Perempatnya antara 1990 dan 2015

Pencapaian Indonesia

Sumber: SDKI 1994, 1997, 2002-2003, 2007, Hermiyanti 2008 25


MDG 5
Menurunkan Angka Kematian Ibu Sebesar Tiga
Perempatnya antara 1990 dan 2015

• MMR 228 per 100.000 kelahiran hidup –


Target: 102
• AKI di AS: 11
• Penurunan selama 1990- 2003/07 = 41,5%
• Penurunan yang harus dicapai dari
2003/07 - 2015 (MDG) = 55,3%
• Dengan kecepatan penurunan ini
Indonesia tidak dapat mencapai angka
seperti pada MDG pada tahun 2015
26
Intervensi Berdasarkan Bukti
Penyebab % Kematian (angka Intervensi % Penurunan
kematian… di Indonesia) Berdasarkan Bukti Kematian
Jika EBI
dipraktikkan
Secara Umum
Perdarahan Postpartum 28% Penatalaksanaan aktif 60%
Kematian ibu Persalinan kala tiga
Asfiksia Neonatorum 27% Resusitasi Neonatal 5-30%
Kematian bayi baru lahir
Komplikasi prematuritas 29% Kematian bayi baru Perawatan BBLR dan 20-40%
dan BBLR lahir Inisiasi Menyusu Dini
Infeksi neonatal 15% Kematian bayi baru Inisiasi Menyusu Dini dan 17-22%
lahir TT2 untuk ibu
Diare dan Infeksi 37% Cuci tangan dan MTBS 40-60%
Pernafasan Akut Kematian balita
Campak 7% EPI 30-86%
Kematian balita
Komplikasi karena Berkontribusi terhadap Gerakan Gizi Esensial 30-50%
Kurang gizi 54% Kematian balita (ASI eksklusif, pemberian
makanan bagi anak sakit,
mikronutrien)

Sumber: Lancet Neonatal Survival Series 27


Alur Pelayanan dan
Kelangsungan Hidup
& Langkah44
Langkah
Kesinambungan Pelayanan Pelayanan
Pelayanan
Berkualitas
Berkualitas
Langkah33
Langkah
Akses
Akses
(Logistik
(Logistik
UntukMendapat)
Untuk Mendapat)
Langkah22 Pelayanan
Pelayanan
Langkah Berkualitas
Keputusan
Keputusan Berkualitas
untuk
untuk
Mencari
Mencari
Langkah11 Pertolongan
Pertolongan
Langkah
Mengenali
Mengenali !
Masalah
Masalah

28
Pendekatan Sistem Kesehatan
Nasional
Strategi + instrumen
nasional

Top
Perencanaan, penganggaran & Propinsi

dow
pengembangan kebijakan
KPP di Kecamatan

n
Pengemba
Kabupaten/Kota ngan
Pelayanan Kesehatan
kapasitas
Pelatihan klinis yang
Penyeliaan memungkin
Kecamatan
kan
Pemberdayaan perluasan +
Bot
masyarakat + perubahan peningkata
tom

perilaku Masyarakat n skala


up

Perencanaan dan
penganggaran desa
Penyusunan kebijakan Rumah Tangga
(perdes)

29
Intervensi yang menghubungkan masyarakat
dengan pelayanan dan memperkuat pelayanan di
semua tingkatan

Puskesmas/ Rumah Sakit


Poskesdes/ Pelayanan Persalinan
Posyandu
Promosi pelayanan Bidan di Desa Dasar, Pelayanan
antenatal, Pelayanan Kegawatdaruratan Kegawatdaruratan,
ASI dan cuci tangan Obstetri dan Neonatal; Maternal dan Neonatal
dengan sabun Penyeliaan Fasilitatif yang
Di Ruang Gawat
Mencakup IMD dan Manajemen
Terpadu Balita Sakit Darurat

Intervensi Rumah Tangga/Masyarakat: Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


Komplikasi, kader, stiker persalinan, ambulan desa, donor darah, cuci tangan dengan sabun,
inisiasi menyusu dini

30
Peran Rumah Sakit dalam Pencapaian MDG

Memperkuat Kapasitas Pelayanan


Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal di
Intalasi Gawat Darurat/ IGD (MNERC) di RS
kabupaten

o ku s am
F u d al
r ba r
Te n an
ya
Pela Sa k it
u m ah
R

31
Tapi apa yang terjadi pada ibu saat mereka tiba di rumah
sakit?
• Banyak ibu yang tidak mencari pertolongan ke rumah sakit saat
mengalami komplikasi
• Di Propinsi Jawa Timur, 40% kematian ibu yang dilaporkan,
terjadi di rumah sakit antara tahun 2001 dan 2006
• Kualitas pelayanan adalah kunci jawabannya

Rumah Fasilitas Puskesmas Rumah Sakit Rumah Sakit


Kesehatan di Desa dengan Kabupaten Propinsi
(BMC) PONED (PONEK) (PONEK)

Kematian (42%)** Kematian (6%)** Kematian (3%)** Kematian (44%)**

32
Pelayanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal
di Ruang Gawat Darurat (MNERC)
• Pelaksana: Depkes dan Perinasia dengan Bantuan Teknis dari University of
Nebraska Medical Center
• Tujuan
– Meningkatkan tatalaksana kegawatdaruratan obstetri di rumah sakit
– Meningkatkan kerjasama antara ruang gawat darurat (UGD), unit obstetri dan
neonatal dan ruang operasi sehingga ibu mendapatkan pelayanan tepat waktu dan
berkualitas

• Fokus di 2 rumah sakit kabupaten


(Malang dan Pasuruan, Jawa Timur)
– Mengkaji pelayanan kegawat daruratan
maternal dan neonatal
– Memfasilitasi komunikasi antara staf
UGD dan unit perawatan, dan
meningkatkan kesadaran akan
perlunya prosedur UGD yang lebih baik
– Menyusun standar, protokol dan modul
pelatihan UGD
– Menyusun dan melaksanakan on-the-
job training untuk staf UGD

33
Memperluas pendekatan Perawatan Metode
Kangguru untuk
bayi prematur dan berat lahir rendah di rumah
sakit di Indonesia

34
Pendekatan Perawatan Metode Kangguru

• Unsur kunci:
– Kontak kulit ke kulit
– IMD dan ASI eksklusif
• Caranya:
– Bayi berada diantara kedua
payudara ibu, dalam posisi
“kodok”, sangga dengan kain
penggendong
– Jika ibu tidak mungkin melakukan
PMK, ayah atau anggota keluarga
yang lain dapat menggantikannya

35
Mencapai Kemajuan
• Meningkatkan pengelolaan kebijakan dan sistem
kesehatan
• Memperkuat pelayanan melalui pendekatan terpadu
• Menyediakan akses terhadap pelayanan bagi masyarakat

36
Menjembatani kesenjangan kualitas

• Peningkatan kualitas pelayanan merupakan


hal utama agar Indonesia dapat mencapai
MDG
• Terus mendukung pembaharuan fokus di
tingkat rumah sakit
• Berbagai upaya tersebut saling melengkapi
dengan pendekatan terpadu untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di semua
tingkatan

37
Kesimpulan
• Seperti banyak negara berkembang lainnya, Indonesia
menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai MDG
• Indonesia mungkin tidak dapat mencapai MDG untuk KIA
• Pendekatan terpadu Depkes berupaya mempercepat
kemajuan dengan cara memperkuat pendekatan sistem
kesehatan kabupaten
• Pembelajaran kunci:
• Berfokus pada intervensi dan praktik terbaik berdasarkan
fakta untuk masalah kesehatan utama pada ibu dan bayi baru
lahir
• Kualitas pelayanan merupakan hal yang kritis termasuk di tingkat
rumah sakit
• Pendekatan terpadu dalam kesinambungan pelayanan kesehatan
dapat menghubungkan penyusun kebijakan, tenaga kesehatan
dan masyarakat (IDI, POGI, IDAI, IBI, PPNI, Perinasia)

38

Anda mungkin juga menyukai