MODUL PERTEMUAN KE – 5
MATERI KULIAH:
Momen gaya, syarat kedua kesetimbangan, resultan gaya sejajar, pusat berat,
kopel.
POKOK BAHASAN:
lengan momen F2
B
garis kerja F2
F1
F2
Dari gambar 6.1 b diatas dapat dibedakan bahwa:
Efek gaya F1: rotasi yang berlawanan dengan putaran jarum jam terhadap
sumbu dan dianggap positif (+). Sehingga momen Γ (gamma) dari gaya F1
terhadap sumbu lewat O:
Γ 1 = +F1. l1
Efek gaya F2: rotasi yang searah putaran jarum jam terhadap sumbu dan
dianggap negatif (-).Sehingga momen Γ (gamma) dari gaya F2 terhadap sumbu
lewat O:
Γ 2 = -F2. l2
Momen ini dapat dinyatakan dalam pound feet atau Kgm.
I
F2
O
5.3RESULTAN GAYA SEJAJAR
Resultan gaya sejajar adalah sebuah gaya yang bisa mewakili sekumpulan
gaya sejajar serta mempunyai:
Arah yang sama dengan semua gaya tersebut
Besar sama dengan penjumlahan besar semua gaya
Garis kerja yang dapat dicari berdasar syarat bahwa momen
resultan harus sama dengan penjumlahan momen setiap gaya.
Gambar 7.3 dapat dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. Dari gambar
tersebut dengan gaya – gaya sejajar F1 dan F2 dapat dibuat sumbu x yang tegak
lurus terhadap gaya – gaya dan titik O adlah titik sembarang yang dijadikan
acuan. Karena kedua gaya tidak berkomponen x maka besarnya resultan gaya:
R = Σ Fy = F1 + F2
Sedangkan resultan momennya terhadap titik O adalah:
Σ Γ 0 = x1 F1 + x2 F2
Dan jika x adalah jarak dari O ke garis kerja resultan, maka momen dari
resultan terhadap O adalah:
R x = (F1 + F2) x
x1 F1 + x2 F2 = (F1 + F2) x
F1 x1 + F2 x 2
x=
F1 + F2
Resultan dari sembarang gaya sejajar dapat ditentukan dengan cara yang
sama degan besar resultannya:
R=Σ F
Dan jika gaya – gaya itu sejajar dengan sumbu y, maka koordinat x dari
garis kerjanya (resultan) adalah:
∑ Fx ∑ Fx
x= =
F R
y
R
F2
F1
O
x
x1
x
x2
5.4PUSAT BERAT
Berat adlah resultan dari semua gaya tarik bumi yang dialami oleh partikel
zat dalam suatu benda. Tetapi karena jarak ke pusat bumi sedemikian jauhnya
sehingga gaya – gaya tersebut dapat dianggap sejajar. Dengan demikian berat
benda dapat diartikan sebagai resultan dari sejumlah besar gaya sejajar.
Sedangkan pusat berat dari benda dapat diilustrasikan dari gambar berikut
yang memperlihatkan benda tipis sembarang bentuk dan terletak pada bidang xy.
Jika dimisalkan benda tersebut terbagi atas partikel – partikel dengan berat w1,
w2 dst maka:
y y
x1 x1,y1 x1,y1 W1
p,b
W1 x,y
W
y1
x x2,y2
x2,y2 y W2
x2
O O y2
x x
W2
W W
5.5KOPEL
Kopel adalah pasangan gaya sama besar yang berlawanan arah, denga
garis kerja sejajar tetapi tidak berimpit. Pasangan gaya tersebut dapat dijelaskan
dengan gambart berikut ini, yang sama besar masing – masing gaya adalah F,
terpisah oleh jarak tegak lurus l.
y
F2
O
x
x1
x2
F 1
F 2y
F 2
20 ft
16 ft
6 ft 6 ft
W= 80 lb
Penyelesaian:
Bila tanpa gesekan, F1 horizontal dan arah F2 tidak diketahui, sehinga F2
diuraikan menjadi F2x dan F2y.
Syarat I kesetimbangan, memberikan persamaan:
Σ Fx = F2 cos θ - F1 =0
Σ Fy = F2 sin θ - 80 =0
F2 sin θ = 80 lb
Syarat kesetimbangan II, momen terhadap sumbu lewat titik A
Σ Γ A = F1 x 16 - 80 x 6 = 0
F1 = 480/16
F1 = 30 lb
Dimasukkan ke persamaan 1 sehingga: F2 cos θ = 30 lb
Karenanya:
F2 = (80 2
+ 30 2 )
y
= 85,5 lb
1 in 6 in
θ = tan -1 (80:30)
= 69,50
2. Tentukan letak pusat berat bagian suatu mesin sperti gambar. Yanbg
terdiri atas piringan berdiameter 2 inci dan panjangnya 1 inci danxbatang
pb
2 in 1 in
Penyelesaian:
Berdasar simetri pusat berat berada pada sumbu sumetrinya, sedagkan pusat
berat masing – masing terletak pada tengah – tengah antara ujungnya masing –
masing.
Volume piringan:
Voll = π R2 x 1
= π . (1)2 x 1
= π in3
Volume batang:
Voll = π R2 x 6
= π . (0,5)2 x 6
= 3π / 2 in3
Karena berat kedua bagian berbandinga langsung dengan volumenya, maka:
Wpiring w1 π
= = =2
Wba tan g w2 3π / 2 3
Ambillah titik O pada muka sebelah kiri dan pada sumbu piringan, maka:
x1 = 0,5 in dan x2 = 4,0 in
w1 .0,5 + 3 w1 .4,0
x= 2 = 2,6 in sebelah kanan O
w1 + 3 w1
2