Anda di halaman 1dari 3

Meningkatkan Daya Saing Bisnis Melalui Implementasi

Total Quality Management (TQM)

A. PENDAHULUAN

Total Quality Management telah dikenal sebagai suatu sistem manajemen yang
teruji keberhasilannya dalam memperbaiki proses maupun hasil kerja secara
menyeluruh. Hal ini dicapai dengan mengikutsertakan setiap orang dari setiap
lapisan dan setiap bagian, serta mencakup semua aspek dalam perusahaan,
dengan fokus pada Customer dan semangat Continuous Improvement.

Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan manajemen yang


menempatkan mutu sebagai strategi usaha, dengan cara melibatkan seluruh
anggota organisasi dalam upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan
dan sepenuhnya berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Dengan menerapkan TQM, mutu akan ditingkatkan terus menerus dan


senantiasa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, TQM
merupakan pendekatan manajemen terpenting dalam meningkatkan daya
saing perusahaan.

Untuk menerapkan sistem ini secara efisien dan efektif diperlukan pemahaman
dan komitmen dari manajemen perusahaan. Pelatihan TQM ini akan
memberikan pemahaman dan menyiapkan manajemen perusahaan dalam
menerapkan TQM dan memahami hubungannya dengan ISO-9000:2000, ISO-
14000, Malcolm Baldridge Award, Quality Problem Solving, Six Sigma dan
implementasinya saat ini, baik di Indonesia maupun di dunia Internasional.

B. TUJUAN

1. Melakukan asesmen terhadap industri manufaktur untuk melihat


pemenuhan industri tersebut terhadap TQM.
2. Melakukan pengenalan konsep TQM kepada industri-industri
manufaktur yang telah terseleksi berdasar prioritas industri yang telah
ditentukan, dengan tujuan:
o Industri terkait memahami konsep TQM dan kaitannya dengan
berbagai aktivitas peningkatan kualitas.
o Industri terkait mengetahui langkah-langkah praktis dalam menerapkan
TQM secara sistematis, efisien dan efektif.
o Industri terkait mampu memimpin penerapan sistem TQM di tempat
kerja masing-masing.

C. KEGIATAN

Kegiatan yang dilakukan antara lain:

1. Pada tahap asesmen :

o Menentukan indikator-indikator penerapan TQM dan hambatan


penerapan TQM.
o Menyusun alat ukur (instrumen lapangan) berdasarkan indikator-
indikator di atas.
o Melakukan observasi dan verifikasi.
o Melakukan penilaian dan pengkatagorian berdasarkan hasil verifikasi
lapangan.
o Menyusun rencana pengenalan konsep TQM berdasarkan katagori
hasil asesmen.

2. Pada tahap pengenalan konsep TQM.

Melakukan kegiatan klasikal terkait pengenalan konsep TQM dengan


lingkup materi antara lain

o Konsep Kualitas
o Memahami Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan
o Manajemen Proses dan Perbaikan Proses (BPR)
o Pengukuran Kualitas
o Perbaikan Kualitas (QCC, 5-S, Suggestion System, JIT) dan Reduksi
Biaya Kualitas
o Kepemimpinan Kualitas
o Pengembangan Manajemen Kualitas
o Sistem Manajemen Kualitas.

D. TARGET DAN SASARAN PENGENALAN KONSEP TQM

Target peserta yang diharapkan mewakili industri komponen adalah dari


Manajemen Puncak dan Menengah, antara lain:

1. General Manager, Manager, Supervisor, Group Leader, Section Head

2. Team Leader: Production, PPIC, Quality, Warehouse, Maintenance/


Engineering, Purchasing, General Affair.

Sasaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah agar industri komponen
mampu meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan produk-produk yang
berkualitas yang diperoleh melalui:

1. Memahami falsafah KAIZEN.


2. Memahami konsep TQM.
3. Memahami Budaya Mutu (Basic Mentality).
4. Memahami elemen-elemen TQM System
5. Mendiskusikan strategi implementasi TQM.
6. Dapat berperan aktif dalam penerapan TQM.

Anda mungkin juga menyukai