Anda di halaman 1dari 1

Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen.

Protein yang larut


dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh. Ia dibuat oleh
hati. Karena itu albumin juga dipakai sebagai tes pembantu dalam penilaian fungsi ginjal dan saluran
cerna.Kalau Anda sulit membayangkan rupa albumin, bayangkanlah putih telur.
Berat molekulnya bervariasi tergantung spesiesnya—terdiri dari 584 asam amino. Golongan protein ini paling
banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat molekul
albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging mamalia 63.000.
Albumin memiliki sejumlah fungsi. Pertama, mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan sel.
Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolisme—asam lemak bebas dan bilirubuin—dan berbagai macam
obat yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat
dimetabolisme atau diekskresi. Fungsi kedua yakni memberi tekanan osmotik di dalam kapiler.
Albumin bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru. Karena itu di dalam ilmu kedokteran, albumin
dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi,
pembedahan, atau luka bakar. Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal
ginjal serta sebagai carrier faktor pembekuan darah.
Pendeknya, albumin memiliki aplikasi dan kegunaan yang luas dalam makanan atau pangan serta produk
farmasi. Dalam produk industri pangan albumin, antara lain, berguna dalam pembuatan es krim, bubur manula,
permen, roti, dan podeng bubuk.
Sedangkan dalam produk farmasi, antara lain, dimanfaatkan untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau
penenang dan sebagai emulsifier. Kadar albumin yang rendah dapat dijumpai pada orang yang menderita:
penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik, infeksi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai