Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam industri pertambangan batu bara, eksplorasi batubara dari lapisan
dalam tanah harus malalui proses pemisahan over burden. Over burden adalah
material penutup batubara, proses ini disebut over burden removal.
Hasil akhir dari penambangan batubara adalah clean coal, yaitu batubara
yang digunakan untuk bahan bakar. Coal getting merupakan proses pengambilan
batu bara dari pembersihan (cleaning) sampai pengisian (loading) batu bara ke alat
angkut untuk kemudian di angkut ke tempat penampungan (stockpile). Kondisi
cuaca hujan dengan volume yang tinggi merupakan kendala proses coal getting.
Sistem drainase (drainage system) adalah proses penyaliran tambang dengan
mengurangi debit air ke lokasi tambang dan menampung pada suatu sumuran
(sump).

Drainage System terdiri dari :


Perimeter Drainage, adalah saluran yang dibuat di luar batas-batas areal tambang,
yang maksudnya mencegah masuknya air limpahan dan air hujan ke dalam
tambang.
Settling Pond, adalah suatu penyaliran berbentuk kolam yang berfungsi sebagai
kolam pengendapan semua air dari areal tambang, baik air tanah maupan air hujan
dan bertujuan untuk menjernihkan air yang keluar ke perairan umum.
Sump, adalah kolam penyaliran berbentuk sumuran dan berada pada elevasi
terendah yang berfungsi menampung semua air di lokasi tambang, baik air tanah
maupun air hujan.
Horizontal Drainage, adalah saluran penyaluran yang dibuat secara mendatar
berdasarkan beda tinggi, biasanya berada di bawah kaki-kaki lereng di daerah
buangan (waste) yang mengalirkan air ke sump. Saluran penyaluran ini akan
berpindah mengikuti penurunan ketinggian (level) tambang.

1
Pada kondisi batu bara di bawah sump pada level tertentu, sebelum
dilakukan coal getting harus dilakukan penyaliran air di areal tambang keluar
dengan menggunakan pompa, aktivitas ini disebut dewatering.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam dewatering yaitu :
Kapasitas Sump
Catchment area
Jenis pompa yang digunakan
Diameter dan jenis pipa yang digunakan
Geometri gorong-gorong

Dalam proses tersebut diatas, fluida lumpur tidak dapat dipompakan dengan
dewatering pump, salah satu peralatan yang sangat berpengaruh adalah Pompa
Slurry yang akan memompa fluida dengan kepekatan (density) yang lebih tinggi
daripada air. Proses ini disebut sebagai Mud Handling.
Pada tugas akhir ini akan dianalisa aspek perancangan dari mud handling dengan
pompa slurry yang merupakan pompa centrifugal tipe cantilever. Alat ini digunakan
dalam proses pemompaan lumpur dengan tujuan mendapatkan batubara dalam
proses penambangan.

1.2 Perumusan Masalah

Sekian banyak jenis pompa yang digunakan dalam pemompaan slurry. Jenis
Positive displacement dan special effect seperti ventury eductors, namun secara
umum yang banyak digunakan adalah jenis pompa centrifugal. Pompa slurry jenis
centrifugal memanfaatkan gaya centrifugal dari putaran impeller untuk
menghantarkan energi kepada slurry seperti halnya fluida cair bersih pada pompa
centrifugal.

Pompa jenis centrifugal bergantung kepada ukuran dan desain impeller,


mudah dalam perawatan (maintenance), sekat poros (seal shaft) dapat dipilih dari
jenis material yang optimal. Dibutuhkan material yang tahan aus yang disebabkan
oleh abrasi, erosi dan serangan korosi yang sering terjadi pada material. Banyak
ketergantungan penting yang lain juga dipersyaratkan.

Pompa jenis centrifugal harus didesain sehingga saluran dapat dilalui


partikel yang abrasif yang pada suatu saat berukuran besar. Sebagai contoh pompa

2
slurry warman dapat memompakan partikel sampai ukuran 530mm. Pompa slurry
memerlukan ukuran impeller yang lebih lebar dan lebih kuat untuk mengakomodir
aliran partikel yang besar. Disamping harus memiliki konstruksi material khusus
agar tahan terhadap keausan internal yang disebabkan oleh material solid.

Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai pompa slurry yang akan
dibatasi pada jenis centrifugal. Objek penelitian dalam tugas akhir ini adalah pompa
slurry warman model 200SVSP yang ada di perusahaan X yang bergerak di bidang
industri penambangan batubara. Analisa perancangan dari pompa slurry warman
model 200SVSP sebagai salah satu pompa slurry jenis centrifugal, meliputi
penelitian spesifikasi alat yang dikeluarkan oleh manufakturnya dan kondisi kerja
yang aktual.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kinerja suatu alat khususnya dalam
hal ini pompa slurry warman model 200SVSP, diantaranya karakteristik fluida.
Disamping juga head statis.

1.3 Tujuan

1. Menganalisa efisiensi kerja pompa slurry secara aktual dan dibandingkan


dengan efisiensi menurut spesifikasi yang dikeluarkan oleh manufaktur
dari slurry pump tersebut.
2. Memperhitungkan perpindahan energi yang terjadi dan menganalisa
masalah-masalah yang terjadi ketika alat tersebut bekerja, kemudian
melakukan penanganan masalah sehingga pompa slurry bisa bekerja
secara maksimal.

3
1.4 Metodologi

Data yang di pergunakan penulis dalam menyusun tugas akhir ini terbagi

dalam beberapa metode yaitu :

1. Metode Interview

Dengan mengadakan wawancara secara langsung atau konsultasi

untuk mendapatkan masukan – masukan sebagai pentunjuk untuk

kesempurnaan penelitian dengan dosen serta beberapa pihak yang

bersangkutan.

2. Metode Benchmark

Mengadakan serangkaian penelitian untuk mendapatkan data aktual

yang valid.

3. Metode Kepustakaan

Mencari buku referensi sebagai bahan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dalam pembuatan alat maupun penulisan makalah tugas

akhir.

1.5 Sistematika Pembahasan

Pada BAB 1 tugas akhir ini akan dijelaskan tentang latar belakang meliputi
masalah yang melatarbelakangi penyusun untuk membahas judul ini. Kemudian
juga akan dibahas tentang tujuan, perumusan masalah meliputi batasan
masalahnya dan metode penelitian yang digunakan untuk membahas tentang
kinerja Pompa slurry warman model 200SVSP.
Pengertian Pompa Slurry dan jenis-jenisnya tertutama jenis centrifugal
kemudian dasar teori dari pemompaan fluida dan karakteristik fluida yang dalam hal
ini adalah slurry sebagai fluida yang akan dibahas pada BAB 2.

Setelah batasan masalah, definisi dan berbagai dasar teori dibahas, maka
selanjutnya akan dibahas tentang kondisi Pompa slurry itu sendiri. Pada BAB 3
dibahas bahwa Pompa slurry yang termasuk kedalam pompa tipe centrifugal, akan

4
dibahas fungsinya dan penempatannya dalam industri penambangan batu bara. Hal
ini akan termasuk dalam kondisi operasi dan prosedur operasi dari Pompa slurry itu
sendiri. Setelah itu maka permasalahan yang dihadapi akan dijelaskan.

Permasalahan yang muncul diselidiki penyebabnya dari berbagai aspek


termasuk aspek perawatan yang meliputi, Preventive Maintenance, Predictive
Maintenance, Corrective Maintenance dan Breakdown Maintenance. Pada BAB 4
dibahas tentang perawatan tersebut di lapangan.

Setelah semua aspek dibahas, maka pada BAB 5 dibahas berbagai alternatif
penyebab masalah sebagai bagian dari proses penyelesaian masalah. Hal ini bisa
diakibatkan dari prosedur pengoperasian atau proses perawatannya, sehingga unit
tersebut tidak bisa mencapai efesiensi yang maksimal. Mengingat pentingnya unit
tersebut dalam proses industri penambangan batu bara, maka dapat dihasilkan
beberapa alternatif penyelesaian masalah yang harus dijalankan sehingga unit bisa
mencapai efesiensi yang maksimal.

Anda mungkin juga menyukai