Dzul Ikram
KATA PENGANTAR
1
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkah, rahmat, dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat selesai sebagaimana
yang kita harapkan. Tak lupa kita kirimkan shalawat dan salam ats junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menuntun kita semua menuju kepada
kehidupan yang lebih baik daripada sebelumnya.
DZUL IKRAM
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul------------------------------------------------------------------------------ 1
Kata Pengantar------------------------------------------------------------------------------- 2
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------- 3
Bab I Kerajaan Samudera Pasai------------------------------------------------------------ 5
A. Awal Perkembangan Kerajaan Samudera Pasai------------------------------
5
B. Aspek Kehidupan Politik--------------------------------------------------------
5
C. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial----------------------------------------
6
D. Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai----------------------------------------
7
Bab II Kerajaan Aceh----------------------------------------------------------------------- 8
A. Awal Perkembangan Kerajaan Aceh------------------------------------------
8
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan---------------------------------
8
C. Aspek Kehidupan Kebudayaan-------------------------------------------------
8
D. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial----------------------------------------
9
E. Kemunduran Kerajaan Aceh----------------------------------------------------
9
Bab III Kerajaan Demak-------------------------------------------------------------------- 10
A. Awal Perkembangan Kerajaan Demak---------------------------------------
10
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan---------------------------------
10
C. Aspek Kehidupan Sosial dan Budaya-----------------------------------------
11
D. Aspek Kehidupan Ekonomi---------------------------------------------------
11
E. Keruntuhan Kerajaan Demak-------------------------------------------------
11
3
Bab IV Kerajaan Banten------------------------------------------------------------------- 12
A. Awal Perkembangan Kerajaan Banten---------------------------------------
12
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan--------------------------------
12
C. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial---------------------------------------
13
D. Kemunduran Kerajaan Banten-----------------------------------------------
13
Bab V Kerajaan Mataram Islam----------------------------------------------------------- 14
A. Awal Perkembangan Kerajaan Mataram Islam------------------------------
14
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan---------------------------------
14
C. Aspek Kehidupan Sosial--------------------------------------------------------
15
D. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Kebudayaan--------------------------------
15
E. Kemunduran Kerajaan Mataram Islam--------------------------------------
15
Bab VI Kerajaan Makassar------------------------------------------------------------------ 16
A. Awal Perkembangan Kerajaan Makassar------------------------------------
16
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan---------------------------------
16
C. Aspek Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan----------------------
17
D. Kemunduran Kerajaan Makassar----------------------------------------------
17
Bab VII Kerajaan Ternate------------------------------------------------------------------ 18
A. Awal Perkembangan Kerajaan Ternate---------------------------------------
18
B. Aspek Kehidupan Politik dan Pemerintahan---------------------------------
18
4
C. Aspek Kehidupan Ekonomi, Sosial dan Kebudayaan----------------------
18
D. Kemunduran Kerajaan Ternate-----------------------------------------------
19
Bab VIII Kerajaan Tidore----------------------------------------------------------------- 20
A. Awal Perkembangan Kerajaan Tidore--------------------------------------
20
B. Aspek Kehidupan Politik dan Kebudayaan---------------------------------
20
C. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial -------------------------------------
20
D. Keruntuhan Kerajaan Tidore-------------------------------------------------
21
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------- 22
5
BAB I
KERAJAAN SAMUDERA PASAI
6
dan menjadikan masyarakatnya sebagai umat Islam. Setelah beliau mangkat pada
tahun 1297, jabatan beliau diteruskan oleh putranya, Sultan Malik al Thahir. Lalu
takhta kerajaan dilanjutkan lagi oleh kedua cucunya yang bernama Malik al
Mahmud dan Malik al Mansur.
2. Malik al Mahmud dan Malik al Mansur.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Malik al Mahmud dan Malik al
Mansur pernah memindahkan ibu kota kerajaan ke Lhok Seumawe dengan
dibantu oleh kedua perdana menterinya.
3. Sultan Ahmad Perumadal Perumal
Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Perumadal Perumal inilah,
Kerajaan Samudera Pasai pertama kalinya menjalin hubungan dengan Kerajaan /
Kesultanan lain, yakni Kesultanan Delhi (India).
7
D. Kemunduran Kerajaan Samudera Pasai
Pada waktu Samudera Pasai berkembang, Majapahit juga sedang
mengembangkan politik ekspansi. Majapahit setelah meyakini adanya hubungan
antara Samudera Pasai dan Delhi yang membahayakan kedudukannya, maka
pada tahun 1350 M segera menyerang Samudera Pasai. Akibatnya,
Samudera Pasai mengalami kemunduran. Pusat perdagangan Samudera Pasai
pindah ke pulau Bintan dan Aceh Utara (Banda Aceh). Samudera Pasai runtuh
ditaklukkan Aceh
8
BAB II
KERAJAAN ACEH
9
Dengan hukum adat Makuta Alam itulah, sehingga tata kehidupan dan
segala aktivitas masyarakat Aceh didasarkan pada aturan Islam. Dengan
demikian, keadaan Aceh seolah-olah identik dengan Mekah, Arab Saudi. Atas
dasar itulah, Aceh mendapat julukan Serambi Mekah.
10
BAB III
KERAJAAN DEMAK
11
Mangkatnya Beliau menimbulkan kekacauan politik yang hebat di Demak.
Negara bagian banyak yang melepaskan diri, dan para ahli waris Demak juga
saling berebut tahta sehingga timbul perang saudara dan muncullah kekuasaan
baru, yakni Kerajaan Pajang.
12
BAB IV
KERAJAAN BANTEN
13
J. Aspek Kehidupan Ekonomi dan Sosial
Banten tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang ramai
karena menghasilkan lada dan pala yang banyak. Pedangang Cina, India,
gujarat, Persia, dan Arab banyak yang datang berlabuh di Banten. Kehidupan
sosial masyarakat Banten dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan Islam.
Pengaruh tersebut tidak terbatas di lingkungan daerah perdagangan, tetapi
meluas hingga ke pedalaman.
14
BAB V
KERAJAAN MATARAM ISLAM
15
mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda. Namun usaha Sultan mengalami
kegagalan.
M. Aspek Kehidupan Sosial
Kehidupan masyarakat di kerajaan Mataram, tertata dengan baik
berdasarkan hukum Islam tanpa meninggalkan norma-norma lama begitu saja.
Dalam pemerintahan Kerajaan Mataram Islam, Raja merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi, kemudian diikuti oleh sejumlah pejabat kerajaan. Di bidang
keagamaan terdapat penghulu, khotib, naid, dan surantana yang bertugas
memimpin upacara-upacara keagamaan. Di bidang pengadilan, dalam istana
terdapat jabatan jaksa yang bertugas menjalankan pengadilan istana.
Untuk menciptakan ketertiban di seluruh kerajaan, diciptakan peraturan
yang dinamakan anger-anger yang harus dipatuhi oleh seluruh penduduk.
16
BAB VI
KERAJAAN MAKASSAR
17
Q. Aspek Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Kebudayaan
Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan maritim. Hasil
perekonomian terutama diperoleh dari hasil pelayaran dan perdagangan.
Pelabuhan Sombaupu ( Makassar ) banyak didatangi kapal-kapal dagang
sehingga menjadi pelabuhan transit yang sangat ramai. Dengan demikian,
masyarakatnya hidup aman dan makmur.
Dalam menjalankan pemerintahannya, Raja dibantu oleh Bate Salapanga
(Majelis Sembilan) yang diawasi oleh seorang paccalaya (hakim). Sesudah
sultan, jabatan tertinggi dibawahnya adalah pabbicarabutta (mangkubumi) yang
dibantu oleh tumailang matoa dan malolo. Panglima tertinggi disebut anrong
guru lompona tumakjannangan. Bendahara kerajaan disebut opu bali raten yang
juga bertugas mengurus perdagangan dan hubungan luar negeri. Pejabat bidang
keagamaan dijabat oleh kadhi yang dibantu imam, khatib, dan bilal.
Hasil kebudayaan yang cukup menonjol dari Kerajaan Makassar adalah
keahlian masyarakatnya membuat perahu layar yang disebut pinisi dan lambo.
18
BAB VII
KERAJAAN TERNATE
19
T. Kemunduran Kerajaan Ternate
Kemunduran Kerajaan Ternate disebabkan karena diadu domba dengan
Kerajaan Tidore yang dilakukan oleh bangsa asing ( Portugis dan Spanyol ) yang
bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah
Sultan Ternate dan Sultan Tidore sadar bahwa mereka telah diadu domba oleh
Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugis
dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak
bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan
rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan
tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
20
BAB VIII
KERAJAAN TIDORE
21
W. Kemunduran Kerajaan Tidore
Kemunduran Kerajaan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan
Kerajaan Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing ( Spanyol dan Portugis )
yang bertujuan untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut.
Setelah Sultan Tidore dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu domba
oleh Portugis dan Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir
Portugis dan Spanyol ke luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut
tidak bertahan lama sebab VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai
perdagangan rempah-rempah di Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan
strategi dan tata kerja yang teratur, rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi
yang kuat.
22
DAFTAR PUSTAKA
23