Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu termasuk bayi baru lahir,
bayi dan balita dengan menyelenggarakan berbagai upaya terobosan yang didukung oleh
kemampuan manajemen tenaga pengelola dan pelaksana program KIA.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelola dan pelaksana program KIA pada tingkat
kabupaten/kota dan Puskesmas, pengelola program KIA harus mampu mengolah data KIA
guna memperkuat manajemen program, sebagai bahan perencanaan dan monitoring program
KIA di Kabupaten/ Kota.
Sebagian besar data KIA sudah tersedia di lapangan walaupun ada keterbatasan beberapa
data yang terkait dengan kematian ibu dan anak serta penyebabnya. Namun demikian data KIA
tersebut sering kali belum atau tidak digunakan untuk membuat perencanaan, monitoring dan
evaluasi program KIA berdasarkan data .
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) merupakan program
nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 1990-an. Sampai saat ini seluruh kabupaten/kota
telah melaksanakan secara rutin dan melaporkan ke pusat melalui propinsi. Seiring dengan
perjalanan waktu dan hasil temuan di lapangan ternyata sebagian besar kabupaten/kota belum
melaksanakan PWS-KIA sesuai dengan tujuan yang ada dalam PWS-KIA yaitu sebagai alat
pemantauan pelaksanaan program KIA.
Untuk itu diperlukan penguatan manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan
KIA yaitu dengan mereformasi Buku pedoman PWS-KIA yang telah ada, dalam rangka
meningkatkan dan memantapkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA.
Dalam kesempatan ini, Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam keseluruhan proses penyusunan reformasi Buku Pedoman PWS-KIA
ini.
Semoga buku ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan KIA dalam mendukung
upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir, serta balita di Indonesia.