Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap

Audit Delay dan Timeliness

Sistya Rachmawati
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta-Indonesia
Email: sistya_r@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh faktor internal yaitu: profitabilitas, solvabili-
tas, internal auditor dan size perusahaan) dan faktor eksternal, yaitu ukuran KAP terhadap audit delay
dan Timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Jakarta Stock Exchange. Pemilihan
sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Dari hasil pengolahan Regresi Berganda pada
Audit Delay diketahui bahwa koefisien determinasi Adjusted R2 = 0,123. Artinya seluruh variabel
independen (Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan, dan KAP) hanya mampu
menjelaskan variasi dari variabel dependen (Audit Delay) adalah sebesar 12,3%. Sedangkan pada
Timeliness, seluruh variabel independen (Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size Perusahaan,
dan KAP) dapat menjelaskan variasi pada variabel dependennya (Timeliness) adalah sebesar 7,9%.
Hasil dari penelitian ini dapat membantu profesi akuntan publik dalam upaya meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses audit dengan mengendalikan faktor-faktor dominan yang menyebabkan
terjadinya Audit Delay dan Timeliness.

Kata kunci: audit delay, timeliness, profitability, internal auditor, solvability, ukuran perusahaan,
ukuran kantor akuntansi publik.

ABSTRACT

The objective of this research is to investigate the influence of the firm size, the profitability, the
solvability, the public accountant size and the existence of internal auditor division toward the Audit
Delay and Timeliness on manufacture companies that listed in Jakarta Stock Exchange.The Research
sample was taken from Fifty-nine listed companies in Jakarta Stock Exchange. These samples were
selected by using Purposive sampling method. Analysis hypothesis is using Multiple Regression, before
hypothesis test, normality data test using P-Plot test.The result of Multiple Regression model shows that
Audit Delay influenced by firm size and public accountant size, and Timeliness influenced by firm size
and solvability. This result is recommended for auditor to increase effectiveness and efficiency of his audit
performance and for all existing studies to contribute towards the current literature on Auditing.

Keywords: audit delay, timeliness, profitability, internal auditor, solvability, firm size, public
accountant size

PENDAHULUAN 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua


Bapepam No.80/PM/1996 tentang kewajiban
Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak penyampaian laporan keuangan berkala.
yang berkepentingan dapat bermanfaat bilamana Peningkatan akan kebutuhan informasi yang
disajikan secara akurat dan tepat pada saat akurat dan tepat waktu ini telah mempengaruhi
dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan, permintaan akan audit laporan keuangan. Hal ini
namun informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak serupa dengan kesimpulan dari Dyer dan McHugh
disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai (1975) yang menyatakan bahwa ketepatan waktu
dari ketepatan waktu pelaporan keuangan meru- pelaporan keuangan merupakan elemen pokok
pakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan bagi catatan laporan keuangan. Di samping hal
keuangan tersebut (Givoly dan Palmon 1982). Di tersebut, ketepatwaktuan (timeliness) penyajian
samping itu ketepatwaktuan (timeliness) merupa- laporan keuangan akan memberikan andil bagi
kinerja yang efisien di pasar saham yaitu sebagai
kan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di
fungsi evaluasi dan pricing, mengurangi tingkat
Bursa Efek Jakarta untuk menyampaikan laporan
insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor
keuangan secara berkala. Tuntutan akan kepa- di pasar saham (Owusu dan Ansah 2000).
tuhan terhadap ketepatwaktuan (timeliness) Proses dalam mencapai ketepatwaktuan
dalam penyajian laporan keuangan kepada publik (Timeliness) terutama dalam penyajian laporan
di Indonesia telah diatur dalam UU No.8 Tahun auditor independen menjadi semakin tidak mu-

1
2 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 10, NO. 1, MEI 2008: 1-10

dah, mengingat semakin meningkatnya perkem- oleh untuk merencanakan audit dan menentukan
bangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. sifat, saat dan lingkup pengujian yang dilakukan,
Hambatan dalam ketepatwaktuan (Timeliness) ini 3) Bukti audit kompeten yang cukup harus
juga terlihat dari Standar Pemeriksaan Akuntan diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, per-
Publik pada standar ketiga yang menyatakan mintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar
bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh memadai untuk menyatakan pendapat atas
kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan laporan kuangan yang diaudit dan c) standar
alat-alat pembuktian yang cukup memadai pelaporan yaitu: 1) Laporan auditor harus
(Boynton dan Kell 1996). Dengan adanya ham- menyatakan apakah laporan keuangan telah
batan-hambatan inilah yang memungkinkan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang
akuntan publik untuk menunda publikasi laporan berlaku umum di Indonesia, 2) Laporan auditor
audit dan laporan keuangan auditan apabila
harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada
dirasakan perlu untuk memperpanjang masa
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi
audit.
dalam penyusunan laporan keuangan periode
Oleh karena pentingnya publikasi laporan
keuangan auditan sebagai informasi yang sangat berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip
bermanfaat bagi para pelaku bisnis di Pasar akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya,
Modal, rentang waktu penyelesaian audit laporan 3) Pengungkapan informatif dalam laporan ke-
keuangan yang turut mempengaruhi manfaat uangan harus dipandang memadai, kecuali
informasi laporan keuangan auditan yang dipu- dinyatakan lain dalam laporan auditor, 4) Laporan
blikasikan serta faktor-faktor yang mempengaruhi auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
Audit delay dan Timeliness, menjadi objek yang mengenai laporan keuangan secara keseluruhan
signifikan untuk diteliti lebih lanjut. atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: tidak dapat diberikan.
1) Pengaruh faktor internal (profitabilitas, solva-
bilitas, internal auditor dan size perusahaan) dan Timeliness/Ketepatan Waktu Laporan Keuang-
faktor eksternal (ukuran KAP) terhadap audit an
delay ? dan 2) Pengaruh faktor internal (profi-
tabilitas, solvabilitas, internal auditor dan size Scott (2003) mendefinisikan informasi sebagai
perusahaan) dan faktor eksternal (ukuran KAP) bukti yang mempunyai potensi untuk mem-
terhadap Timeliness ? pengaruhi keputusan individual. Namun demiki-
an, informasi baru akan bermanfaat bagi pema-
AUDITING kainya apabila informasi tersebut tepat waktu.
Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus
Auditing menurut Arrens & Mark S Beaslev disampaikan sedini mungkin agar dapat diguna-
(2003) adalah sebagai berikut: “Auditing is the kan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
accumulation and evaluation of evidence about ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
information to determine and report on the degree pengambilan keputusan tersebut.
of correspondence between the information and Ketepatwaktuan tidak menjamin relevansi,
established criteria. Auditing should be done by tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan
competent, independent person”. tanpa ketepatwaktuan informasi mengenai kon-
Standar auditing merupakan pedoman bagi
disi dan proses perusahaan harus cepat dan tepat
auditor dalam menjalankan tanggung jawab
sampai kepada pengguna laporan keuangan.
profesionalnya. Standar auditing yang telah
ditetapkan dan disajikan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia adalah sebagai berikut: a) Standar Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit
umum yaitu: 1) Audit harus dilaksanakan oleh Delay dan Timeliness
seseorang atau lebih yang memiliki keahlian
Faktor internal perusahaan, yaitu: 1) Pro-
dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor,
fitabilitas. Tingkat profitabilitas diperkirakan
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan
mempengaruhi audit delay dan timeliness. Menu-
perikatan, independensi, dalam sikap mental
rut Givoly & Palmon (1982) bahwa ketepatan
harus dipertahankan oleh auditor, 3) Dalam
waktu dan keterlambatan pengumuman laba
pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor wajib menggunakan kemahiran profesi- tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan.
onalnya dengan cermat, b) standar pekerjaan Jika pengumuman laba berisi berita baik maka
lapangan yaitu: 1) Pekerjaan harus direncanakan pihak manajemen akan cenderung melaporkan
sebaiknya dan jika digunakan asisten harus tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi
disupervisi dengan semestinya, 2) Pemahaman berita buruk, maka pihak manajemen cenderung
memadai atas pengendalian intern harus diper- melaporkan tidak tepat waktu.
Rachmawati: Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan 3

Carslaw & Kaplan (1991) yang menyatakan pelaksanaan audit. Carslaw & Kaplan (1991)
perusahaan yang mengalami rugi cenderung seperti yang dikutip pleh Wirakusuma (2004)
memerlukan auditor untuk memulai proses menemukan bahwa perusahaan yang memiliki
pengauditan lebih lambat dari biasanya. Oleh pengendalian internal yang kuat maka memerlu-
karena hal tersebut, maka akan terjadi pula kan waktu relatif singkat bagi auditor dalam
keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk melaksanakan pengujian ketaatan dan pengujian
kepada publik. substantif, sehingga mempercepat proses peng-
Perusahaan yang memiliki tingkat profita- auditan laporan keuangan (Audit Delay) dan
bilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu meminimalisasi penundaan pengumuman laporan
dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat keuangan yang telah diaudit kepada publik
dikarenakan keharusan untuk menyampaikan (Timeliness). 4) Size Perusahaan. Terkait dengan
kabar baik secepatnya kepada publik. Mereka juga ketepatwaktuan laporan keuangan tahunan,
memberikan alasan bahwa auditor yang meng- ukuran perusahaan juga merupakan fungsi dari
hadapi perusahaan yang mengalami kerugian kecepatan pelaporan keuangan. Besar kecilnya
memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati ukuran perusahaan juga dipengaruhi oleh kom-
dalam melakukan proses pengauditan, 2) Solva- pleksitas operasional, variabilitas dan intensitas
bilitas. Analisa solvabilitas mengukur kemampuan transaksi perusahaan tsb yang tentunya akan
perusahaan menutupi seluruh kewajiban-kewaji- berpengaruh terhadap kecepatan dalam menyaji-
bannya. Solvabilitas juga mengindikasikan jumlah kan laporan keuangan kepada publik.
modal yang dikeluarkan oleh investor dalam Dyer dan McHugh (1975) menyatakan bahwa
rangka menghasilkan laba. Menurut Carslaw & manajemen perusahaan besar memiliki dorongan
Kaplan (1991) proporsi relatif dari hutang ter- untuk mengurangi penundaan audit (Audit Delay)
hadap total aset mengindikasikan kondisi ke- dan penundaan laporan keuangan yang disebab-
uangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari kan oleh karena perusahaan besar senantiasa
hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan diawasi secara ketat oleh para investor, asoisasi
kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan perdagangan dan agen regulator. Di samping itu
kehati-hatian dari auditor terhadap laporan ukuran perusahaan juga memiliki alokasi dana
keuangan yang akan diaudit. Hal ini disebabkan yang lebih besar untuk membayar biaya audit
karena tingginya proporsi dari hutang akan (audit fees), hal ini menyebabkan perusahaan yang
meningkatkan pula resiko kerugiannya. Oleh memiliki ukuran perusahaan yang lebih besar
karena itu perusahaan yang memiliki kondisi cenderung memiliki Audit Delay dan Timeliness
keuangan yang tidak sehat cenderung biasanya yang lebih pendek bila dibandingkan dengan
dapat melakukan kesalahan manajemen (mis- perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan
management) dan kecurangan (fraud). Proporsi yang lebih kecil.
yang tinggi dari hutang terhadap total aset ini, Faktor eksternal Kantor Akuntan Publik
akan mempengaruhi likuiditas yang terkait (KAP). Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah
dengan masalah kelangsungan hidup perusahaan suatu bentuk organisasi akuntan publik yang
(going concern), yang pada akhirnya memerlukan memperoleh izin sesuai dengan peraturan
kecermatan yang lebih dalam pengauditan, perundang-undangan, yang berusaha di bidang
3) Internal Auditor. Internal auditor merupakan pemberian jasa profesional dalam praktek
suatu fungsi penilai independen yang menyedia- akuntan publik. Menurut Arens dan Loebbeck
kan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan mengkategorikan ukuran Kantor Akuntan Publik
penilaian akan kontrol, kinerja, resiko dan tata (KAP) menjadi empat kategori: (a) Kantor
kelola (governance) perusahaan publik maupun Akuntan Publik Internasional “Big Five”, (b) Kan-
privat untuk menyajikan pencapaian tujuan tor Akuntan Publik Nasional, (c) Kantor Akuntan
langsung organisasi. Tugas internal auditor lang- Publik Lokal dan (d) Regional, Kantor Akuntan
sung berkaitan dengan pencegahan tindakan Publik Lokal Kecil
kecurangan dalam segala bentuknya atau per-
luasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah, KERANGKA PEMIKIRAN
independen terhadap terhadap aktivitas yang
diaudit tetapi internal audit siap sedia untuk Variable independent
menanggapi kebutuhan dan keinginan dari semua Variable dependent
lingkungan manajemen. Faktor Internal
Salah satu tugas fungsi internal auditor dalam 1. Profitabilitas
2. Solvabilitas 1.Audit Delay
suatu perusahaan adalah untuk memeriksa dan 2.Timeliness
mengevaluasi kecukupan struktur pengendalian 3. Internal Auditor
4. Size Perusahaan
internal perusahaan secara periodik dan membuat
rekomendasi tentang perbaikan-perbaikan yang
diperlukan. Dalam proses pengauditan laporan
keuangan tahunan oleh akuntan publik, auditor Faktor Eskternal
intern akan sangat dibutuhkan dalam hal melaku- Ukuran Kantor Akuntan
kan penilaian kualitas struktur pengendalian Publik
internal yang terkait dengan lingkup proses
4 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 10, NO. 1, MEI 2008: 1-10

Pengaruh faktor internal (profitabilitas, sol- berpengaruh terhadap Audit Delay adalah tahun
vabilitas, internal auditor dan size peru- buku dan pelaporan kerugian.
sahaan) dan faktor eksternal (ukuran KAP) Wirakusuma (2004) melakukan penelitian
terhadap Audit Delay. yang bertujuan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi rentang waktu penyajian laporan
Ashton & Elliot (1987) meneliti hubungan keuangan ke publik (studi empiris mengenai
antara Audit Delay dengan beberapa variabel keberadaan divisi internal audit pada perusahaan-
independen yang terdiri dari total pendapatan, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta).
kompleksitas perusahaan, jenis industri, status Adapun hal yang diuji adalah ukuran perusahaan,
perusahaan publik atau non publik, bulan profitabilitas, solvabilitas, jenis industri, imternal
penutupan tahun buku, kualitas sistem pengen- audit, reputasi auditor, opini auditor dan jumlah
dalian internal, kompleksitas operasional, kom- waktu pelaksanaan audit. Hasil yang diperoleh
pleksitas keuangan, kompleksitas pelaporan ke- adalah faktor-faktor (1) ukuran perusahaan
uangan, EDP, campuran relatif antara waktu profitabilitas internal, auditor dan opini auditor
pemeriksaan pada interim dan akhir tahun, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
lamanya perusahaan menjadi klien KAP, besarnya rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit
laba rugi, tingkat profitabilitas dan jenis opini. laporan keuangan tahunan. Sedangkan jenis
Hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata interval industri dan reputasi auditor tidak mempunyai
waktu antara tanggal penutupan tahun buku dan pengaruh yang signifikan terhadap rentang waktu
tanggal laporan audit adalah 62.5 hari dengan penyelesaian pelaksanaan audit lap keuangan
variabel-variabel signifikan berpengaruh memper- tahunan. Dari uraian diatas maka hipotesa yang
panjang Audit Delay adalah jenis opini qualified, diajukan adalah:
jenis perusahaan industri dibandingkan perusaha- Ha1 : Terdapat pengaruh faktor internal (profita-
an finansial, status perusahaan bukan publik, bilitas, solvabilitas, internal auditor dan
bulan penutupan tahun buku selain Desember, size perusahaan) dan faktor eksternal
SPI & EDP yang lemah, dan perjanjian pemeri- (ukuran KAP) terhadap Audit Delay
kasaan relatif lebih banyak dilakukan setelah
berakhirnya penutupan tahun buku. Pengaruh faktor internal (profitabilitas, sol-
Owusu-Ansah (2000) meneliti faktor-faktor vabilitas, internal auditor dan size perusa-
yang mempengaruhi ketepatwaktuan pelaporan haan) dan faktor eksternal (ukuran KAP)
dengan menggunakan teknik regresi two stage terhadap Timelines.
least square (2SLS) untuk mengetahui bahwa
ukuran perusahaan, profitabilitas dan umur Penelitian empiris yang dapat menunjukkan
perusahaan dapat menjelaskan ketepatwaktuan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
pelaporan ketepatwaktuan laporan keuangan dilakukan oleh
Na’im (1998) menemukan bahwa ketepat- Dyer & Mc Hugh (1975) yang meneliti faktor-
waktuan penyetoran laporan keuangan tahunan faktor spesifik perusahaan, yaitu ukuran perusa-
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat haan, tanggal akhir tahun tutup buku dan tingkat
ditunjukkan sebagai ketaatan terhadap peraturan profitabilitas. Temuan mereka menghasilkan ada-
yang berlaku. Dengan mengelompokkan sampel nya hubungan yang signifikan dari ukuran
ke dalam kategori taat dan tidak taat, hasilnya perusahaan dan tanggal akhir tahun tutup buku
menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh dengan ketepatwaktuan laporan keuangan, se-
signifikan. Sementara ukuran perusahaan dan mentara tingkat profitabilitas tidak berhubungan
opini akuntan publik tidak berpengaruh terhadap signifikan dengan ketepatwaktuan laporan ke-
ketepat waktuan pelaporan laporan keuangan uangan.
tahunan. Menurut Courtis (1976) dan Giling (1977),
Halim (2000) melakukan penelitian tentang bahwa mereka tidak menemukan hubungan
Audit Delay di Indonesia dengan menggunakan hubungan yang konsisten antara faktor-faktor
sampel 287 perusahaan yang terdaftar di BEI spesifik perusahaan dengan perilaku ketepat-
pada tahun 1997. Variabel independen yang di- waktuan penyajian laporan keuangan.
gunakan total revenue, jenis industri, bulan Dalam penelitian Whittered (1980) dan
penutupan buku tahun, lamanya menjadi klien Owusu-Ansah (2000) menemukan bahwa tidak
KAP, rugi atau laba operasi, tingkat profitabilitas ada pendekatan yang memadai untuk menjelas-
dan jenis opini. Dari hasil penelitian diperoleh kan perilaku pelaporan keuangan dari perusaha-
Audit Delay cenderung panjang apabila peru- an. Sementara itu Givoly & Palmon (1982) meng-
sahaan menggunakan tahun buku 31 Desember, gunakan ukuran perusahaan dan kompleksitas
perusahaan telah lama menjadi klien KAP operasi untuk dapat menjelaskan ketepatwaktuan
tertentu dan melaporkan kerugian, sedangkan (Timeliness), menemukan bahwa penundaan
hasil penelitian multivariate menunjukkan bahwa pelaporan erat kaitannya dengan pola industri dan
ketujuh faktor tersebut secara serentak sangat tradisi kabar buruk (bad news) cenderung
Rachmawati: Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan 5

menyebabkan keterlambatan pengumuman dan Varibel Independen


ukuran perusahaan menunjukkan hubungan 1. Provitabilitas Returnof Asset=
Laba bersih
x 100%
negatif dengan ketepatwaktuan laporan keuangan (ROA) Total Asset
tahunan. Laba Debt
Penelitian yang dilakukan Givoly & Palmon 2. Solvabilitas (SLV) Returnof Asset= x 100%
TotalAsset
(1982) juga menguji pengaruh karakteristik
perusahaan dengan ketepatwaktuan waktu. Hasil 3. Internal Auditor Dummy =
penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusaha- (IA) 1 = memiliki IA
an berhubungan negatif dengan keterlambatan 0 = tidak memiliki IA
pelaporan dan kompleksitas audit secara langsung
berhubungan dengan keterlamabatan pelaporan 4. Size Pengukuran Logaritma Total Aktiva
keuangan perusahaan. ( Asset)
Penelitian yang dilakukan oleh Chambers & 5. Ukuran Kantor Dummy =
Pennman (1984) di Amerika menemukan bukti Akuntan Publik 1 = bermitra KAP Big Four
empiris bahwa ada hubungan terbalik antara (KAP) 0 = tidak bermitra KAP Big
besarnya perusahaan dan keterlambatan pela- Four
poran. Dari uraian diatas maka hipotesa yang
diajukan adalah: Pemilihan sampel yang akan digunakan
Ha2: Terdapat pengaruh faktor internal (profita- dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling,
bilitas, solvabilitas, internal auditor dan size yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang
perusahaan) dan faktor eksternal (ukuran informasinya diperoleh dengan menggunakan
KAP) terhadap timeliness pertimbangan tertentu dimana umumnya dise-
suaikan dengan tujuan atau masalah penelitian.
METODOLOGI PENELITIAN Sampel penelitian ini adalah perusahaan manu-
faktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengukuran Variabel dengan kriteria sebagai berikut: a) Perusahaan
menerbitkan laporan keuangan per 31 Desember
Variabel Dependen Pengukuran untuk 2003-2005, b) Perusahaan memiliki struk-
1. Audit Delay adalah rentang waktu tur organisasi untuk menunjukkan divisi internal
(AUD) penyelesaian pelaksanaan auditor dan c) Perusahaan yang sahamnya
audit laporan keuangan diperdagangkan secara aktif di BEI
tahunan, diukur berdasarkan Data yang digunakan dalam penelitian ini
lamanya hari yang adalah data sekunder yang berbentuk annual
dibutuhkan untuk report yang mencakup tentang laba bersih setelah
memperoleh laporan auditor pajak, total aktiva, nama auditor independen,
independen atas audit bagan struktur organisasi, tanggal penyelesaian
laporan keuangan tahunan audit dan tanggal penyerahan laporan keuangan
perusahaan, sejak tanggal tahunan yang telah diaudit ke BAPEPAM. Semua
tahun tutup buku kebutuhan sumber data tersebut diperoleh dari
perusahaan yaitu per 31 Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) yang ter-
Desember sampai tanggal dapat di Bursa Efek Indonesia, akses langsung ke
yang tertera pada laporan www.bapepam.go.id dan www.jsx.co.id, serta dari
auditor independen. Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

2. Timeliness adalah rentang waktu Pengujian hipotesis menggunakan regresi


(TIME) pengumuman laporan berganda.
keuangan tahunan yang
telah diaudit kepada publik Pengujian ini menggunakan t-test dan F-test
yaitu lamanya hari yang dengan taraf α 5%. Model analisis ini melalui dua
dibutuhkan untuk tahap pengujian yaitu:
mengumumkan laporan a. Pengujian variabel Audit Delay sebagai varia-
keuangan tahunan yang bel dependen yang dijelaskan oleh variabel
telah diaudit ke publik, sejak independent (profitabilitas, solvabilitas, inter-
tanggal tutup tahun buku nal auditor dan size perusahaan) dan faktor
perusahaan (31 Desember) eksternal (ukuran KAP) Model regresi ber-
sampai tanggal penyerahan ganda dalam penelitian ini adalah sebagai
ke Bapepam (paling lambat berikut:
tanggal 31 Maret tahun AUD = β0 + β1 (ROA) + β2 (SLV) + β3 (IA) + β4
berikutnya). (ASSET) + β5 (KAP) + ε
6 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 10, NO. 1, MEI 2008: 1-10

b. Pengujian variabel Timeliness yang dijelaskan Dari hasil pengujian statistik deskriptif, rata-
oleh variabel independen (profitabilitas, solva- rata Audit Delay di Indonesia pada tahun yang
bilitas, internal auditor dan size perusahaan) diamati adalah 76 hari dengan standar deviasi 16
dan faktor eksternal ukuran KAP). Model hari. Hasil ini lebih besar dibandingkan dengan
regresi berganda dalam penelitian ini adalah yang ditemukan Ashton & Elliot (1987) menyata-
sebagai berikut: kan bahwa rata-rata Audit Delay adalah 62 hari.
TIME = α0 + α1 (ROA)+ α2 (SLV) + α3 (IA) + α4 Rata-rata untuk Timeliness di Indonesia
(ASSET) + α 5 (KAP) + ε adalah hari dengan standar deviasi 16 hari. Hal ini
berarti lebih cepat 5 hari dari ketentuan batas
Uji t (Uji individu) adalah pengujian koefisien waktu pengumuman oleh BAPEPAM, yaitu 90
regresi masing-masing variabel independen ter- hari terhitung dari tanggal tutup buku per 31
hadap variabel dependen untuk mengetahui sebe- Desember. Rata-rata profitabilitas perusahaan
rapa besar pengaruh variabel independen ter- manufaktur di Indonesia yang diproksikan melalui
hadap variabel dependen. Dengan hipotesa ROA (Return On Asset) adalah sebesar 2,91%
sebagai berikut: dengan standar deviasi 12,96%. Rata-rata solva-
Ha= β1 ≠ 0 ada pengaruh variabel independen bilitas perusahaan manufaktur di Indonesia yang
terhadap variabel dependen. diproksikan melalui Total Debt to Total Asse)
adalah 61,61 % dengan standar deviasi 36,04
Jika p-value > 0,05 dan t-hitung < t-tabel %.Rata-rata internal auditor perusahaan manu-
Maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel faktur di Indonesia adalah 0,76% dengan standar
yang diuji tidak berpengaruh pada Audit Delay deviasi sebesar 0,42%. Rata-rata size perusahaan
atau Timeliness yang diproksikan melalui total asset adalah Rp.
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi 9.163.100.000.000,00 dengan standar deviasi Rp.
secara simultan dari variabel-variabel dependen 633.740.000.000,00. Rata-rata ukuran Kantor
yang bertujuan apakah secara bersama-sama Akuntan Publik di Indonesia adalah 0,37% dengan
seluruh variabel independen mempunyai penga- standar deviasi sebesar 0,48%.
ruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji
Adapun Hipotesa yang diajukan adalah: apakah dalam modal regeresi, variabel terikat dan
Ha = β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0 ada pengaruh variabel bebas mempunyai distribusi normal atau
signifikan secara simultan dari variabel tidak (Ghozali, 2001). Uji Normalitas dalm pene-
independen terhadap variabel dependen. litian ini menggunakan P-Plot Test.
Pengujian normalitas dapat dideteksi dengan
Jika F statistik < 0,05 atau F hitung > F tabel melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
maka Ho ditolak yang berarti semua variabel diagonal dari grafik normal. Dasar pengambilan
independent secara simultan mempunyai penga- keputusannya
ruh yang signifikan terhadap variabel dependen Jika data menyebar di sekitar garis diagonal
dan sebaliknya dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif
Minimum Maksimum Mean Std.Deviation
1.Audit Delay 33.00 122.00 76.6328 16.26261
2.Timeliness 43.00 132.00 85.6836 16.14780
3. Profitabilitas -64.91 40.08 2.9198 12.96946
4. Solvabilitas 0.26 224.09 61.6164 36.04470
5. Internal Auditor .00 1.00 .7627 .42663
6. Size Perusahaan 7.95 10.74 9.1631 .63374
7. KAP .00 1.00 .3729 .48494
Valid N (listwise)
Sumber: Data Kuesioner diolah dengan SPSS
Rachmawati: Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan 7

model regresi memenuhi asumsi normalitas dan Dasar Pengambilan Keputusan, yaitu: Jika
sebaliknya. Jika data menyebar jauh dari garis VIF < 10, maka Ho diterima (tidak ada multi-
diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis kolinearitas) dan sebaliknya
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi Dari hasil pengolahan data diperoleh tabel 1
asumsi normalitas. pengujian multikolinearitas.

Tabel 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Normal P-P Plot of Regression Standard
Variabel VIF Kesimpulan
Dependent Variable: Audit Delay
1.00
Profitabilitas 1,321 Tidak ada multikolinearitas
Solvabilitas 1,178 Tidak ada multikolinearitas
.75 Internal Auditor 1,062 Tidak ada multikolinearitas
Ukuran Perusahaan 1,134 Tidak ada multikolinearitas
Expected Cum Prob

KAP 1,155 Tidak ada multikolinearitas


.50

.25 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa


seluruh variabel independen mempunyai nilai VIF
0.00
< 10, yang berarti tidak ada multikolinearitas
0.00 .25 .50 .75 1.00 sehingga model regresi untuk Audit Delay dan
Timeliness yang digunakan dalam penelitian
Observed Cum Prob
dapat dilanjutkan.
Autokorelasi menunjukkan bahwa ada kore-
Normal P-P Plot of Regression Standardized R lasi antara error dengan error periode sebelumnya
dimana pada asumsi klasik hal ini tidak boleh
Dependent Variable: Timeliness terjadi. Uji autokorelasi dilakukan dengan meng-
gunakan Durbin Watson.Perumusan Hipotesis
1.00

adalah:
.75
Ho : tidak ada autokorelasi
Ha : ada autokorelasi
Expected Cum Prob

.50

Tabel 2. Keputusan Uji Auto Korelasi


.25 Hipotesa Nol (Ho) Keputusan Kriteria
Tidak ada autokorelasi H0 ditolak 0 < d <dL
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00 positif
Observed Cum Prob Tidak ada autokorelasi tidak ada dL ≤ d ≤ dU
positif keputusan
Gambar 2. Grafik Uji Normalitas untuk Model Tidak ada autokorelasi H0 ditolak 4-dL < d < 4
Audit Delay & Timeliness negatif
Tidak ada autokorelasi tidak ada 4-dU ≤ d ≤ 4-dL
Dilihat dari grafik normalitas di atas (Normal
negatif keputusan
P-Plot of Regression Standardized Residual)
terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis Tidak ada autokorelasi H0 diterima dU < d < 4-dU
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah (positif atau negatif)
garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model
Hasil uji autokorelasi adalah sebagai berikut:
regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi
normalitas. Tabel 3.Hasil Uji Autokorelasi (n = 177 , k’ = 5)
Multikolinearitas menunjukkan bahwa antara
variable independen mempunyai hubungan lang- Model dl du 4-du 4-dl DW Kesimpulan
sung. Multikolinearitas terjadi jika nilai Variance Audit 1,727 1,532 2,477 2,573 2,413 Tidak ada
Inflation Factor (VIF) melebihi 10 (Ghozali, 2002). Delay keputusan
Variance Inflation Factor (VIF) merupakan indi- Timeliness 1,727 1,532 2,477 2,573 2,331 Tidak ada
kator yang menunjukkan bahwa variabel inde- keputusan
penden lain masih dalam standar error dengan
koefisien regresi Perumusan Hipótesis adalah: Berdasarkan hasil regresi, diketahui pada
Ho: Tidak ada multikolinearitas, Audit Delay memiliki nilai DW=2,413 sedangkan
Ha: Ada multikolinearitas pada Timeliness memiliki nilai DW=2,331 terletak
8 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 10, NO. 1, MEI 2008: 1-10

diantara 4-du dan 4-dl (4-du<DW<4-dl), sehingga Dari hasil pengujian regresi berganda, didapat
data dalam penelitian berada pada daerah tidak hasil uji t untuk Audit Delay & timeliness sebagai
ada autokorelasi, sehingga model regresi yang berikut:
digunakan dapat diteruskan.
Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa va- Tabel 5. Hasil Uji Parsial (Uji t) Audit Delay &
rians dari setiap error bersifat heterogen yang timeliness
berarti melanggar asumsi klasik yang mensya-
Audit Delay Timeliness
ratkan bahwa varians dari error harus bersifat Model
t Sig Ket t Sig Ket
homogen. Pengujian dilakukan dengan uji Glejser, 1. Copstan -0.133 0.894 - 1.775 0.078 -
dengan cara meregres seluruh variabel inde- 2. Provitabilitas -0.077 0.939 TS -0.286 0.775 TS
penden dengan nilai absolute residual sebagai 3. Solvabilitas 1.842 0.067 TS 2.757 0.006 S
dependennya. Perumusan Hipotesis adalah: 4. Internal Auditor 0.577 0.564 TS 0.166 0.869 TS
Ho : tidak ada heteroskedastisitas, 5. Size Perusahaan 4.018 0.000 S 2.523 0.013 S
6. KAP 3.065 0.003 S 1.730 0.085 TS
Ha : ada heteroskedastisitas.
Keterangan:
Jika signifikan < 0.05, maka Ho ditolak (ada S = Signifikan
heteroskedastisitas) dan sebaliknya TS = Tidak Signifikan

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value 0,939
Variabel Audit Time- lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar -0,077
Kesimpulan
Delay liness lebih besar dari t-tabel -1,960), maka Ho diterima,
Profitabilitas 0,379 0,464 Tidak ada yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signi-
heteroskedastisitas
fikan antara Profitabilitas terhadap Audit Delay.
Solvabilitas 0,998 0,096 Tidak ada Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari
heteroskedastisitas Wirakusuma (2004).
Internal 0,391 0,986 Tidak ada Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,067
Auditor heteroskedastisitas lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 1,842
Size 0,087 0,069 Tidak ada lebih kecil dari t-tabel 1,960), maka Ho diterima,
Perusahaan heteroskedastisitas yang berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara solvabilitas terhadap Audit
KAP 0,549 0,629 Tidak ada
heteroskedastisitas Delay.
Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value 0,564
Dari tabel diatas diketahui bahwa tidak ter- lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 0,577
dapat masalah heteroskedastisitas baik pada lebih kecil dari t-tabel = 1,960) maka Ho diterima,
Audit Delay dan Timeliness, karena semua varia- yang artinya tidak terdapat pengaruh antara
bel independennya memiliki signifikan lebih besar internal auditor dengan Audit Delay.
dari 0,05. Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,000
Dari hasil pengolahan Regresi Berganda pada lebih kecil dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 4,018
Audit Delay diketahui bahwa koefisien determi- lebih besar dari t-tabel=1,960), maka Ho ditolak,
nasi Adjusted R2 = 0,123. Artinya seluruh variabel yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
independen (Profitabilitas, Solvabilitas, Internal antara size Perusahaan terhadap Audit Delay. Hal
Auditor, Size Perusahaan, dan KAP) hanya mam- ini berarti sama dengan hasil penelitian dari Dyer
pu menjelaskan variasi dari variabel dependen
& McHugh (1975). Akan tetapi hasil penelitian
(Audit Delay) adalah sebesar 12,3% sedangkan
dari Givoly & Palmon (1982) bertolak belakang
sisanya (87,7%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak diikutsertakan dalam model. Sedang- yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan
kan pada Timeliness, seluruh variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
(Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Size audit delay.
Perusahaan, dan KAP) dapat menjelaskan variasi Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,003
pada variabel dependennya (Timeliness) adalah lebih kecil dari 0,05 (atau t-hitung sebesar sebesar
sebesar 7,9%, 92,1% dijelaskan oleh faktor-faktor 3,065 lebih besar dari t-tabel = 1,960) maka Ho
lain yang tidak diikutsertakan dalam model. ditolak, yang artinya terdapat pengaruh yang
Ha1a : Terdapat pengaruh yang significan antara siginifikan antara ukuran KAP dengan Audit
Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Audi- Delay.
tor, Size Perusahaan, dan KAP terhadap Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value 0,775
Audit Delay. lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar -0,286
Ha2b : Terdapat pengaruh yang significan antara lebih besar dari t-tabel sebesar – 1,960), maka Ho
profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, diterima, yang artinya tidak terdapat pengaruh
size perusahaan, ukuran KAP terhadap antara profitabilitas terhadap Timeliness. Hasil
Timeliness. penelitian ini ternyata sama dengan penelitian
Rachmawati: Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan 9

yang dilakukan oleh Halim (2000) yang menyata- KESIMPULAN


kan bahwa terdapat hubungan yang negatif
antara profitabilitas dengan Timeliness. Dari hasil penelitian di atas dapat ditarik
Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,006 kesimpulan, yaitu: 1) Faktor internal yang mem-
lebih kecil dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 2,757 pengaruhi audit delay adalah size perusahaan dan
lebih besar dari t-tabel 1,960), maka Ho ditolak, faktor eksternal ukuran kantor akuntan public
yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan sedangkan variable profitabilitas, solvabilitas,
antara solvabilitas terhadap Timeliness. internal auditor tidak mempunyai pengaruh
Hasil uji t menunjukkan bahwa p-value 0,869 terhadap audit delay, 2) Faktor internal yang
lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 0,166 mempunyai pengaruh terhadap timeliness adalah
lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,960), maka Ho size perusahaan, solvabilitas sedangkan faktor
diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh eksternal seperti ukuran kantor akuntan public
antara internal auditor terhadap Timeliness. Hasil sedangkan profitabilitas, solvabilitas, internal
ini ternyata sejalan dengan hasil penelitian dari auditor tidak mempunyai pengaruh terhadap
Wirakusuma (2004) yang menyatakan bahwa timeliness, 3) Faktor internal dan eksternal
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara perusahaan seperti Profitabilitas, Solvabilitas,
internal auditor terhadap Timeliness. Internal Auditor, Size Perusahaan, dan KAP
Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,013 secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
lebih kecil dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 2,523 signifikan baik terhadap Audit Delay maupun
lebih besar dari t-tabel=1,960), maka Ho ditolak, Timeliness.
yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan Implikasi Penelitian ini adalah: 1) Membantu
antara Size Perusahaan terhadap Timeliness. Hal para auditor dalam mengidentifikasikan faktor-
ini sama dengan hasil peneltian dari Wirakusuma faktor yang mempengaruhi Audit Delay dan
(2004) yang menyatakan bahwa ukuran Timeliness, sehingga diharapakan lamanya Audit
perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan Delay dan Timeliness semakin berkurang, 2)
dengan Timeliness. Membantu profesi akuntan publik dalam upaya
Dari hasil uji t diketahui bahwa p-value 0,085 meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
lebih besar dari 0,05 (atau t-hitung sebesar 1,730 audit dengan mengendalikan faktor-faktor
lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,960), maka Ho dominan yang menyebabkan terjadinya Audit
diterima, yang berarti tidak terdapat pengaruh Delay dan Timeliness, 3) Memberikan informasi
antara ukuran KAP terhadap Timeliness. kepada investor dalam rangka keputusan inves-
Dari hasil pengujian regresi berganda, didapat tasi atas perusahaan yang dimilikinya terutama
hasil uji F untuk Audit Delay adalah sebagai hasil opini, Audit Delay dan Timeliness, 4)
berikut: Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan
periode waktu yang lebih lama dan 5) Penelitian
Tabel 6. Hasil Pengujian Serentak (Uji-F) pada
Audit Delay
selanjutnya dapat memperluas sampel yang
digunakan.
Keterangan t Sig Keterangan
Audit Delay 5.955 0.000a. Signifikan DAFTAR PUSTAKA
Timeliness 4.020 0.002a Signifikan
Arens, Lobbecke. Auditing. 1996 Terjemahan:
Dari tabel di atas, diketahui bahwa p-value Amir Abadi Jusuf Auditing Pendekatan
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (atau Fhitung Terpadu. Jakarta. Salemba Empat
sebesar 5,955 lebih besar dari Ftabel = 2,26) maka
Ho ditolak, yang berarti secara bersama-sama Ashton, R.H., Willinghan, J.J, dan Elliot, R.K.
terdapat pengaruh yang signifikan antara seluruh 1987. “An Empirical Analysis of Audit
variabel independen (Profitabilitas, Solvabilitas, Delay”. Journal of Accounting Research. Vol
Internal Auditor, Size Perusahaan, dan KAP) 25. No 2. (Autumn), pp 275-292.
terhadap variabel dependen (Audit Delay).
Badan Pengawas Pasar Modal. 2005. website:
Dari tabel diatas, diketahui bahwa p-value http://www.bapepam.go.id
sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 (atau Fhitung
sebesar 4,020 lebih besar dari Ftabel=2,26) maka Ho Carslaw, C.A.P.N dan Steven E. Kaplan. 1991. “An
ditolak, yang berarti secara bersama-sama Examination of Audit Delay: Further Evi-
terdapat pengaruh yang signifikan antara seluruh dence from New Zealand”. Acc and Business
variabel independent (Ukuran Perusahaan, Research, Vol 22.
Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, dan Chambers, A.E and S.H. Pennman, 1984. “Time-
KAP) terhadap variabel dependen (Timeliness). liness of Reporting and The Stock Price
10 JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 10, NO. 1, MEI 2008: 1-10

Reaction Announcement”. Journal of Na’im, Ainun. 1998. “Nilai Informasi Ketepatan


Accounting Research. Waktu Penyampaian Laporan Keuangan:
Analisis Empirik Regulasi Informasi di
Courtis, J.K. 1976. Relationship Between Time- Indonesia”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
liness of Corporate Reporting and Corporate Indonesia.Vol.15. No. 2. Pp85-100.
Attributes.
Owusu-Ansah, S., 2000. “Timeliness of Corporate
Dyer, J.d and A.J. McGough. 1975. “The Time- Reporting in Emerging Capital Markets:
liness of The Australian Annual Report”. Empirical Evidence from Zimbabwe Stock
Journal of Accounting Research. Autumn, Exchange”. Accounting and Bussiness Rese-
pp204-219 arch. Summer: pp. 243-254.
Givoly, D., dan Palmon, D., July 1982. “Timeliness Wirakusuma, Made Gede. 2004. “Faktor-Faktor
of Annual Earnings Announcements: Some yang Mempengaruhi Rentang Waktu Penya-
Empirical Evidence”. The Accounting Re- jian Laporan Keuangan ke Publik (Studi
view. Vol LVII. No 3. Empiris Mengenai Keberadaan Divisi
Halim, Varianada. 2000. “Faktor-Faktor yang Internal Audit pada Perusahaan-Perusaha-
Mempengaruhi Audit Delay: StudiEmpiris an yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”.
pada Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Makalah Seminar Nasional Akuntansi VII,
Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. Denpasar.
2. No.1. Pp63-75.

Anda mungkin juga menyukai