Sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari ilmu ekonomi mengandung dua
pengertian. Pertama, SDM mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat
diberikan dalam proses produksi. Kedua, pengertian SDM menyangkut manusia yang
mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.
Dari sudut pandang ilmu ekonomi, ekonomi sumber daya manusia membicarakan :
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyediaan tenaga kerja.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan akan tenaga
kerja.
3. Pasar kerja tempat pertemuan lowongan kerja dan pencari
kerja.
4. Masalah-masalah yang timbul pada ketiga aspek tersebut di
atas.
5. Alternatif kebijakan yang perlu diambil untuk memecahkan
masalah yang timbul.
Tenaga kerja (manpower) terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja terdiri dari golongan/penduduk yang sudah atau sedang bekerja dan
golongan yang menganggur dan sedang mencari pekerjaan. Bukan angkatan kerja terdiri
dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan
lain atau penerima pendapatan. Walaupun sebagian dari mereka tidak bekerja, tetapi
secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja (potensial labor force).
Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas
umur. Faktor yang dijadikan dasar dalam penentuan usia tenaga kerja pada umumnya
adalah usia produktif seseorang. Pada pelaksanaannya, penentuan batas umur minimum
dan maksimum bergantung pada situasi tenaga kerja di negara masing-masing, yang
dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain jumlah penduduk suatu negara, tingkat
pendidikan, tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pertumbuhan
investasi suatu negara. Di Indonesia, dipilih batas umur minimum 10 tahun tanpa batas
umur maksimum. Artinya, tenaga kerja di Indonesia adalah penduduk yang berumur 10
tahun atau lebih.
Faktor yang mempengaruhi usia tenaga kerja di negara berkembang jauh lebih
rendah daripada Negara maju :
Jumlah penduduk Negara berkembang umumnya besar sehingga angka angkatan
kerja juga tinggi
Negara berkembang umumya penghasil barang primer, sehingga kualifikasi
pelamar pekerja yang dibutuhkan rendah sehingga usia muda tanpa pendidikan yang
tinggi sudah dapat mencari pekerjaan
Angkatan kerja merupakan jumlah supply tenaga kerja yang ada dalam
masyarakat, baik mereka yang sudah bekerja (employed persons) dan mereka yang siap
bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan (pencari kerja/penganggur).
Sebaliknya penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh
pekerjaan.
Menurut sebab terjadinya, pengangguran dapat digolongkan kepada tiga jenis,
yaitu:
1. Pengangguran Friksional
Adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan
pencari kerja dan lowongan kerja yang ada. Kesulitan temporer ini dapat berbentuk
sekadar waktu yang diperlukan selama prosedur pelamaran dan seleksi, atau terjadi
karena faktor jarak atau kurangnya informasi.
Pengangguran Friksional dapat pula terjadi karena kurangnya mobilitas pencari kerja
dimana lowongan kerja justru terdapat bukan di sekitar tempat tinggal si pencari kerja.
Bentuk lainnya dapat terjadi karena pencari kerja tidak mengetahui dimana adanya
lowongan kerja dan demikian juga pengusaha tidak mengetahui dimana tersedianya
tenaga kerja yang sesuai.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi karena adanya perubahan dalam struktur atau komposisi
perekonomian. Perubahan struktur yang demikian memerlukan perubahan dalam
keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan sedangkan pihak pencari kerja tidak mampu
menyesuaikan diri dengan keterampilan baru tersebut. Misalnya perubahan ekonomi
agraris ke ekonomi industri mengakibatkan banyak petani yang menganggur karena tidak
bisa bekerja di sector industri.
Bentuk pengangguran structural yang lain adalah terjadinya pengurangan pekerja akibat
penggunaan alat-alat dan teknologi maju. Penggunaan traktor mislanya dapat
menimbulkan pengangguran di kalangan buruh tani.
3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman terjadi karena pergantian musim. Di luar musim panen banyak
petani yang tidak mempunyai kegiatan ekonomis, mereka hanya sekadar menunggu
musim yang baru. Selama masa menganggur ini mereka digolongkan sebagai
penganggur musiman.
Erich F.C.
NPK. 21077210