Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengantar
Telah banyak usaha peningkatan mutu pendidikan di tingkat pendidikan dasar tetapi hasilnya
tidak begitu menggembirakan. Dari berbagai studi dan pengamatan langsung di lapangan, hasil
analisis menunjukkan bahwa paling tidak ada tiga faktor yang menyebabkan mutu pendidikan
tidak mengalami peningkatan secara merata.

Pada dasarnya manajemen berbasis lokasi dilaksanakan dengan meletakkan semua urusan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pengurangan administrasi pusat adalah konsekwensi
dari yang pertama dengan diikuti pendelegasian wewenang dan urusan pada sekolah. Inovasi
kurikulum menekankan pada pembaharuan kurikulum sebesar-besarnya untuk meningkatkan
kualitas dan persamaan hak bagi semua peserta didik. Kurikulum disesuaikan benar dengan
kebutuhan peserta didik di daerah atau sekolah.
Pada kurikulum 2004 yang akan diberlakukan, pusat hanya akan menetapkan kompetensi-
kompetensi lulusan dan materi-materi minimal. Daerah diberi keleluasaan untuk
mengembangkan silabus (GBPP) nya yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
daerah. Pada umumnya program pendidikan yang tercermin dalam silabus sangat erat dengan
program-program pembangunan daerah.
Sebagai contoh, suatu daerah yang menetapkan untuk mengembangkan ekonomi daerahnya
melalui bidang pertanian, implikasinya silabus IPA akan diperkaya dengan materi-materi biologi
pertanian dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pertanian. Manajemen berbasis lokasi yang
merujuk ke sekolah, akan meningkatkan otonomi sekolah dan memberikan kesempatan kepada
tenaga sekolah, orangtua, siswa, dan anggota masyarakat dalam pembuatan keputusan.

Misi desentralisasi pendidikan adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam


penyelenggaraan pendidikan, meningkatkan pendayagunaan potensi daerah, terciptanya
infrastruktur kelembagaan yang menunjang terselengaranya sistem pendidikan yang relevan
dengan tuntutan jaman, antara lain terserapnya konsep globalisasi, humanisasi, dan demokrasi
dalam pendidikan.
Penerapan demokratisasi dilakukan dengan mengikutsertakan unsur-unsur pemerintah setempat,
masyarakat, dan orangtua dalam hubungan kemitraan dan menumbuhkan dukungan positif bagi
pendidikan. Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lingkungan. Hal ini tercermin
dengan adanya kurikulum lokal. Kurikulum juga harus mengembangkan kebudayaan daerah
dalam rangka mengembangkan kebudayaan nasional.

Proses belajar mengajar menekankan terjadinya proses pembelajaran yang menumbuhkan


kesadaran lingkungan yaitu memanfaatkan lingkungan baik fisik maupun sosial sebagai media
dan sumber belajar, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan alat pemersatu bangsa.4

Keuntungan Pelaksanaan MBS


‡ Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik,
orang tua, dan guru ‡ Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal ‡ Efektif dalam
melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat
putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah. ‡ Adanya perhatian bersama untuk mengambil
keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancangan ulang sekolah, dan perubahan
perencanaan
Subuh Kurniawan

Manfaat MBS
‡ Dengan kondisi setempat, sekolah dapat meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih
berkonsentrasi pada tugasnya ‡ Keleluasaan dalam mengelola sumberdaya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah, dalam
peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah ‡ Guru didorong untuk berinovasi ‡
Rasa tanggap sekolah terhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan
pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat sekolah dan peserta didik

‡ Tidak Berminat Untuk Terlibat Mengapa demikian?


‡ Sebagian orang tidak menginginkan kerja tambahan selain pekerjaan yang sekarang mereka
lakukan ‡ Mereka tidak berminat untuk ikut serta dalam kegiatan yang menurut mereka hanya
menambah beban ‡ Anggota dewan sekolah harus lebih banyak menggunakan waktunya dalam
hal-hal yang menyangkut perencanaan dan anggaran

Subuh Kurniawan

Hambatan Dalam Pelaksanaan MBS


‡ Tidak Efisien Mengapa demikian?
‡ Pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif adakalanya menimbulkan frustrasi
dan seringkali lebih lamban dibandingkan dengan caracara yang otokratis. Para anggota dewan
sekolah harus dapat bekerja sama dan memusatkan perhatian pada tugas, bukan pada hal-hal lain
di luar itu

Subuh Kurniawan
Hambatan Dalam Pelaksanaan MBS
‡ Pikiran Kelompok Mengapa demikian?
‡ Setelah beberapa saat bersama, para anggota dewan sekolah kemungkinan besar akan semakin
kohesif. Di satu sisi hal ini berdampak positif karena mereka akan saling mendukung satu sama
lain. Di sisi lain, kohesivitas itu menyebabkan anggota terlalu kompromis hanya karena tidak
merasa enak berlainan pendapat dengan anggota lainnya. Pada saat inilah dewan sekolah mulai
terjangkit pikiran kelompok. Ini berbahaya karena keputusan yang diambil kemungkinan besar
tidak lagi realistis

Subuh Kurniawan
Hambatan Dalam Pelaksanaan MBS
‡ Memerlukan Pelatihan Mengapa demikian?
‡ Pihak-pihak yang berkepentingan kemungkinan besar sama sekali tidak atau belum
berpengalaman menerapkan model yang rumit dan partisipatif ini. Mereka kemungkinan besar
tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang hakikat MBS sebenarnya dan bagaimana
cara kerjanya, pengambilan keputusan, komunikasi, dan sebagainya

Hambatan Dalam Pelaksanaan MBS


‡ Kebingungan Atas Peran dan Tanggung Jawab Baru
Mengapa demikian?
‡ Penerapan MBS mengubah peran dan tanggung jawab pihak-pihak yang berkepentingan.
Perubahan yang mendadak kemungkinan besar akan menimbulkan kejutan dan kebingungan
sehingga mereka ragu untuk memikul tanggung jawab pengambilan keputusan

Subuh Kurniawan

Hambatan Dalam Pelaksanaan MBS


‡ Kesulitan Koordinasi Mengapa demikian?
‡ Setiap penerapan model yang rumit dan mencakup kegiatan yang beragam mengharuskan
adanya koordinasi yang efektif dan efisien. Tanpa itu, kegiatan yang beragam akan berjalan
sendiri ke tujuannya masing-masing yang kemungkinan besar sama sekali menjauh dari tujuan
sekolah

Anda mungkin juga menyukai