Anda di halaman 1dari 10

Hubungan manusia

Nama : Shinta Fauziah

Nim : 1510010015

Pengantar Manajemen, Sri Wiludjeng Sp, Dasar-Dasar Manajemen,

penerbit Prenada media group Dr.H.M. Anton Athoillah,


M.M.

Tahun 2007, halaman 136 Penerbit Pustaka setya

Tahun 2010,halaman 126

 http://www.andriapriyadi.com/prinsip-hubungan-manusia/
 http://indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubung
an_antar_manusia.php

Prinsip Hubungan Manusia


prinsip-hubungan-manusia

Menurut Andi Priyadi, pada dasarnya SUKSES bergantung pada KEMAMPUAN


HUBUNGAN MANUSIA Anda. Semua keahlian dan keterampilan teknis di dunia
tidak akan dapat membuat seseorang mampu mencapai KESUKSESAN, kecuali jika
ia bisa mengembangkan hubungan yang baik dengan siapa pun. Bahkan John
D.Rockefeller, guru pilosoper dunia pernah berkata:

“I will pay more for ability to deal with people than any other ability under the
sun!”

Ini menandakan betapa pentingnya menguasai prinsip hubungan antar manusia.

Tapi pertanyaannya, Apakah saya bisa meningkatkan kemampuan hubungan manusia


saya dengan orang lain?

BISA!!! Karena kemampuan hubungan manusia BUKAN bakat, melainkan sebuah


PEDOMAN yang terus dijadikan KEBIASAAN

Ada banyak prinsip hubungan manusia yang sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Namun dalam kesempatan kali ini, Andri ingin berbagi 3 prinsip yang
telah dipilihnya sebagai panutan utama dalam hubungan antar manusia.  Mari kita
bahas satu per satu

 Hindari SOK (Salahkan, Kritik dan Omeli)


o B.F Skinner, seorang psikolog terkenal dunia, membuktikan lewat
pengalaman-pengalamannya bahwa seokor binatang yang diberi hadiah
karena bertingkah laku baik, akan belajar lebih cepat dibandingkan
seekor binatang yang di hukum karena bertingkah laku buruk.
o Studi-studi berikutnya menunjukan bahwa hal yang sama berlaku
pada manusia. Lalu, mengapa kita tidak menggunakan cara yang sama
ketika berusaha merubah orang lain? Mengapa kita tidak
menggunakan pujian dari pada cacian. Mari kita memuji dengan tulus
untuk kemajuan sekecil apapun! Hal ini
o Dengan mengkritik, kita tidak akan membuat perubahan yang utuh.
Malah sering kali menimbulkan rasa benci. Ingat bahwa semua orang
BODOH bisa menyalahkan, mengomeli, dan mengkritik orang lain, dan
semua orang bodoh melakukannya. Orang yang ingin berhasil dalam
hubungan manusia akan menghindari hal ini (SOK)!
o Contoh sederhana, bila ibu kita meminta kita pergi belanja sayuran,
misal tempe, tahu, kentang, dan telor. Sesampainya di rumah,
ternyata kita lupa membeli tahu. Ada 2 kemungkinan reaksi ibu kita.
o Pertama, Kita akan dimaharahi karena lupa membeli tahu. Bila hal ini
terjadi, yang ada malah kita merasa kesal, karena kita sudah
bersusah payah pergi belanja, tapi malah kena marah. Bukannya
membela diri, tapi coba perhatikan ini, kita memang melakukan  1
kesalahan, TAPI kita melakukan 3 hal yang benar. Lalu mengapa yang
dilihat hanya kesalahannya???
o Kedua, Ibu akan berterima kasih atas pertolongan kita lalu berkata
“nak, apa tadi ibu lupa kasi ya tahu sekalian beli tahu, tapi tidak apa-
apalah terima kasih ya!” Kita pasti senang mendengar perkataan
seperti ini. Walaupun kita salah, kita tidak “dicaci” melainkan
mendapatkan ucapan terima kasih. Karena memang pada
kenyataannya kita memang melakukan  1 kesalahan, TAPI kita
melakukan 3 hal yang benar. Bahkan kita bisa langsung menyadari
kesalahan dan meminta maaf lalu langsung pergi beli tahu yang
terlupakan.
o Masuk akal, bukan?!

 Berikan Senyum Keramahan Anda!


o Professor James V. McConnell seorang psikolog Universitas Michigan
mengekspresikan perasaannya mengenai senyuman, “orang yang
tersenyum cenderung mampu mengatasi, mengajar, menjual lebih
efektif, dan membesarkan anak-anak lebih bahagia. Senyuman
mendorong semangat, menjadi  alat pengajaran yang jauh lebih
efektif dibandingkan kerutan di kening.”
o Contoh sederhana betapa luar biasanya sebuah senyuman, pernahkah
Anda melihat seorang bayi mungil tersenyum kepada Anda saat Anda
sedang banyak masalah. Seketika itu juga, Anda membalas senyuman
dan merasakan sedikit kelegaan. Mengapa? Itulah kehebatan sebuah
senyuman yang tulus.
o Nilai sebuah senyuman bisa di tulis seperti ini:

Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak

Dia memperkaya mereka yang menerima tanpa membuat melarat mereka yang
memberikannya

Dia hanya terjadi sekejap namun kenangannya terkadang bertahan selamanya

Tak seorang pun yang begitu kaya mampu bertahan tanpanya, dan tak seorang pun
yang begitu miskin hingga tak memiliknya

Dia menciptakan kebahagiaan di rumah dan mendukung niat baik dalam bisnis

Dia memberikan istirahat untuk rasa letih, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar
mentari bagi kesesihan dan menjadi penangkal bagi kesulitan

Namun, ia tidak bisa dibeli, dimohon, dipinjam, atau dicuri, karena dia adalah
sesuatu yang tidak berguna sebelum diberikan pada orang lain.
 Jadikan orang lain PENTING
o Hanya ada satu cara dibawah surga untuk menggugah siapapun
melakukan apa saja yang Anda inginkan. Apakah Anda pernah
memikirkan hal ini? Ya, hanya ada satu cara dan tidak lain adalah
dengan membuat orang lain melakukannya dengan cara memberi
mereka apa yang mereka inginkan!
o John Dewey, salah seorang filsuf Amerika yang paling terkenal,
mengungkapkan hal ini dengan cara berbeda. Ia berkata bahwa
desakan yang paling dalam pada sifat dasar manusia adalah “hasrat
untuk menjadi penting.” Ingatlah ungkapan itu “HASRAT UNTUK
MENJADI PENTING.”
o Mengapa orang-orang berlomba-lomba menjadi NOMOR 1? Mengapa
orang-orang membeli mobil-mobil mahal? Jawabannya tidak lain
adalah hasrat paling dasar manusia untuk menjadi penting!!!
o Contoh lainnya, coba Anda bayangkan saat Anda bertamu kerumah
teman, Anda disambut dengan begitu “pentingnya.” Ia menyambut
Anda layaknya tamu kehormatan. Bagaimana perasaan Anda? Lalu apa
yang Anda lakukan saat teman Anda ini mau bertamu kerumah Anda?
Saya yakin Anda akan melakukan hal serupa bahkan bisa lebih lagi.
Hal ini wajar saja karena Anda telah mendapatkan perasaan “penting”
dari teman Anda.
o Menarik bukan?!

Dengan menerapkan prinsip hubungan manusia ini, Andri telah mengalami perubahan
yang luar biasa dalam hidup! Andri berharap, prinsip yang sama juga dapat Anda
praktekan, dan rasakan perubahan yang luar biasa dalam hidup Anda!

p.s. Artikel ini dikembangkan secara bebas dari buku how to win friend and
influence people karangan Dale Carnegie

http://www.andriapriyadi.com/prinsip-hubungan-manusia/

Falsafah Tao Dalam Hubungan Antar Manusia


 
Tao ( ) itu tidak sekedar diucapkan melainkan yang terpenting adalah
dipraktekkan. Masalahnya sekarang adalah bagaimana kita mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
  
Ide mengenai artikel ini didapatkan ketika mengikuti seminar mengenai penerapan
hubungan masyarakat. Segala sesuatu yang dipaparkan dalam seminar itu ternyata
memiliki prinsip-prinsip yang ada dalam Tao. Misalnya: menemukan jati diri, alamiah,
berbuat tetapi tidak berbuat, dan kesadaran.
 
Memang, bagi orang yang sudah banyak pengalaman, pada prakteknya prinsip-
prinsip Tao ( ) itu akan dapat berjalan dengan sendirinya di dalam kehidupannya.
Tetapi bagi sebagian besar orang, bila tanpa diuraikan sedemikian rupa tentu saja
tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, pemaparan ini diharapkan sedikit banyak
membantu untuk berpikir lebih jauh lagi.
 
Sebagai orang Tao ( ), tentu saja kita mau terus maju dan berkembang. Oleh
karena itu, dengan "senjata" yang telah kita miliki, tentu dapat menjadi bekal kita
untuk mencapai kemampuan bersaing dalam pekerjaan kita. Di dalam pekerjaan, kita
sebagai pribadi harus dapat bekerja sama dengan orang lain, baik secara hubungan
pribadi maupun dengan banyak orang.
 
Secara nalar, kemampuan ini dapat ditinjau dari 2 sudut, yaitu:

1. Kemampuan diri pribadi.


 
Maksudnya adalah kemampuan diri yang kita miliki, misalnya: keahlian teknik,
ketrampilan memasak, kemampuan berdagang, bakat menulis, dll. Di dalam
Tao ( ), kita diajarkan untuk menemukan dan menjadi diri kita sendiri. Jadi
kalau kita mempunyai bakat sebagai pelukis, janganlah kemudian menghindari
kemampuan itu dan jangan pula membandingkannya dengan orang yang
berbakat lain, misalnya penyair.
 
Kita adalah mahluk sosial yang tinggal bersama-sama. Oleh karena itu,
tentunya tiap orang memiliki fungsi sendiri-sendiri. Kalau semua orang ingin
menjadi pedagang, lalu bagaimana jika ada yang sakit? Siapa yang akan
mengobati?
 
Jadi kalau kita memiliki bakat melukis, kembangkanlah bakat tersebut.
Kemampuan kita merupakan modal awal diri kita untuk dapat beraksi dalam
masyarakat, serta menerapkan disiplin ilmu yang kita peroleh.
 
2. Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain secara antar pribadi
(Interpersonal skill).
 
Kemampuan ini adalah kemampuan yang kita miliki untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini
yang dapat menjadi pedoman adalah sadar (Wu) dan alamiah.
 
Seperti kita ketahui bahwa setiap individu memiliki karakteknya masing-
masing. Oleh karena itu kita perlu bertenggang rasa dan juga menyadari
karakter kita, kelebihan maupun kekurangannya. Dengan menyadari dan
menerima diri apa adanya, maka kita dapat bersikap wajar.
 
Suatu perilaku yang dibuat-buat akan menimbulkan kesan yang kurang baik.
Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita dapat bertindak sekehendak hati
kita tanpa mempertimbangkan situasi dan kondisi dimana kita berada.
Sebagai orang Tao ( ) sudah seharusnya kita tahu bahwa sebagai mahluk
sosial kita perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan kita. Kemampuan
beradaptasi ini tetap diimbangi oleh prinsip-prinsip yang kita pegang teguh.
 
Contoh: misalnya suatu saat kita berkunjung ke rumah duka, dan sekaligus
pada saat itu kita juga baru mendapatkan banyak uang. Sudah tentu tidak
sopan apabila kita tersenyum-senyum gembira pada saat itu. Meskipun kita
tidak mengingkari bahwa hati ini meluap-luap karena gembira, namun juga
harus bisa merasakan penderitaan orang lain. Oleh karena itu sudah
seharusnya kita menunjukkan perasaan simpati dan turut bersedih. Ini tidak
berarti kita berpura-pura atau mengenakan topeng, tetapi ini adalah hal
yang sudah sepantasnya sesuai dengan peran kita dalam masyarakat.
 

Untuk menguraikan lebih lanjut, maka kita harus mengetahui bahwa hubungan antar
manusia terdapat beberapa aspek:

1. Pengembangan sikap pribadi.


 
Kita sebagai umat Tao ( ) sudah selayaknya berusaha untuk terus
menyempurnakan diri. Salah satu caranya adalah dengan jalan
mengintrospeksi diri. Mengenali diri sendiri, baik kelemahan dan
kekuatannya. Dengan mengetahui ini, kita dapat berusaha untuk mengatasi
kekurangan kita, sekaligus mengembangkan kelebihan / segi positif diri kita.
Dengan demikian kita akan bisa menjadi lebih sadar akan siapakah diri kita
ini. Selanjutnya kita dapat menempatkan diri kita di tengah-tengah
masyarakat secara tepat. Juga kita akan diterima oleh lingkungan kita
sebagai seseorang yang berkepribadian.
 

2. Perlunya kerja sama, toleransi, dan kepemimpinan.


 
Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri. Sudah merupakan kodrat bahwa
kita memerlukan orang lain untuk membangun diri dan dunia ini menjadi lebih
baik. Karena harus bekerja bersama dengan orang lain, maka kita harus
mampu untuk bekerja sama. Dalam bekerja sama ini terdapat unsur-unsur
toleransi, kesetiaan, kejujuran, dan inisiatif.
 
Seseorang minimal harus dapat memimpin dirinya sendiri secara efektif
untuk dapat bekerja berkarya di tengah-tengah lingkungannya. Inisiatifnya
untuk membantu yang lain dan kesediaannya untuk berkorban diimbangi
dengan kemampuan, akan membuat orang ini menonjol sebagai pemimpin di
antara rekan-rekannya.
 
Bila diuraikan lebih lanjut, dapat dilihat dalam point-point utama sebagai
berikut:
 
o Apa yang kita hasilkan merupakan bagian dari hasil kerja sama.
o Semakin tinggi keahlian anda bekerja sama, akan semakin sukseslah
karir anda.
o Seseorang yang sukses adalah karena kerja sama dan dukungan dari
bawah.
o Untuk menjadi seseorang pekerja sama yang baik anda memerlukan
keahlian membina hubungan antar pribadi yang baik.
o Suka menolong orang lain.
o Memahami struktur kerja dan prosedur tempat bekerja.
o Jadilah orang yang dapat diandalkan dan dipercaya.
o Mematuhi norma-norma organisasi.
o Ingat bahwa: "Pekerjaan Kamu + Pekerjaan Saya = Karya Kita"

3. Haruslah memupuk hubungan baik. Untuk memupuk hubungan baik kita harus
melakukan hal-hal seperti misalnya: menepati janji, perkataannya dapat
dipercaya, setia, hemat tetapi tidak kikir, dll.
 
4. Mampu mengatasi permasalahan / mengambil jalan tengah. Sering kali dalam
bekerja disuatu tempat, kita banyak dihadapkan oleh permasalahan-
permasalahan yang timbul. Kemampuan memecahkan masalah ini merupakan
bagian dari kemampuan kita untuk berhubungan dengan orang lain. Orang
yang sukses dan karirnya dapat menanjak adalah orang-orang yang dapat
memecahkan masalah-masalah yang terjadi di dalam masyarakat tersebut.
 
Di dalam kemampuan menyelesaikan masalah ini terdapat beberapa aspek
yang kiranya perlu untuk dikemukakan, yaitu:
 
o Ketegasan dan kecepatan untuk membuat keputusan / mengambil
suatu tindakan penyelesaian yang tepat.
o Kemampuan untuk memisahkan unsur emosi / faktor pribadi dalam
membuat keputusan.
o Kemampuan untuk bekerja dalam tekanan / stress secara efektif.
o Mampu mengambil jalan tengah, yaitu menyelesaikan konflik dengan
saling pengertian dan sama-sama puas, tanpa rasa dendam, iri, dll.

5. Menerapkan sikap yang dapat diterima oleh orang lain. Misalnya:


 
o Kemampuan mendengarkan orang lain.
Seorang ahli komukasi Australia mengatakan bahwa lebih dari 75%
informasi yang diterima oleh telinga seringkali tidak dimengerti
ataupun cepat dilupakan. Karena berkomunikasi adalah untuk
menyampaikan pesan dan menerima pesan dari orang lain, maka kita
haruslah dapat menjadi pendengar yang baik. Menerima dahulu
perkataannya sampai lengkap, kemudian memikirkannya, setelah itu
baru memberikan jawaban. Kesalahpahaman sering ditimbulkan
karena kita tidak mau menjadi pendengar yang baik.
o Kemampuan berbicara secara jelas.
o Mudah bergaul.
Yaitu kemampuan untuk memperlihatkan citra diri dan mampu
menyatakan pendapatnya secara benar dan tepat, kemudian
berbicara jujur dan tegas, berpendirian kokoh, berpegang pada
prinsip kebenaran, kepercayaan diri tinggi tetapi sekaligus mampu
bersikap mengalah dan berpikir sebelum bertindak.

Kita harus menyadari bahwa setiap tindak-tanduk, perilaku dan perkataan kita
diperhatikan oleh lingkungan sekitar kita. Sudah sewajarnyalah bahwa kita harus
mampu untuk bertindak secara benar. Sebagai seseorang yang bersinar terang
dalam kegelapan, tentulah kita harus dapat menerima dan diterima oleh lingkungan
kita. Oleh karena itu sebagai umat Tao ( ), sudah selayaknya mengetahui cara-
cara membina hubungan antar manusia dengan baik.

http://indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubungan_antar_manusi
a.php
Human being relantionship,:

a. Menjadikan kekurangan dan kelemahan masa lalu sebagai pelajaran


bagi masa yang akan datang ; belajar dari kegagalan untuk
memperoleh keberhasilan.
b. Memotivasi dan merangsang kreativitas para karyawan untuk memiliki
kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap usaha-usaha
pengembangan orginisasi.
c. Membangun situasi dan kondisi musyawarah yang demokratis.
d. Membangun tenggang rasa, tepo seliro, dan saling menghargai
pendapat masing-masing dalam mencari dan menyamakan presepsi
yang baik guna kemajuan organisasi.
e. Mewujudkan sikap saling memercayai dengan sesama personal di
sekelilingnya.
f. Melakukan pemberdayaan intelektual dan pencerdasan emosional
para pekerja.
Untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang
berkualitas dalam suatu sruktur organisasi maka harus dilakukan dalam berbagai
aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya manusia tersebut. Aktivitas ini
meliputi aktivitas perencanaan SDM, recruitment, training and development,
performance approid, dapat dilaksanakan dengan pemberian kompensional.
Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk memberikan penambahan skill
atau pengetahuan bagi karyawan untuk meningkatkan performance mereka.

 Kesimpulan :
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dalam hubungan
manusia terdapat beberapa aspek pengembangan sikap pribadi, perlunya kerja
sama, toleransi, mampu mengatasi masalah, menerapkan sikap yang dapat diterima
oleh orand lain.

Anda mungkin juga menyukai