PENDAHULUAN
Kanker paru adalah pembunuh nomor satu diantara pria di USA. Namun begitu, kanker
paru ini meningkat dengan angka yang lebih besar dari pada wanita disbanding dengan
pria dan sekarang melebihi kanker payudara sebagai penyebab paling umum kematian
akibat kanker pada wanita. Pada hamper 70% pasien kanker paru mengalami
penyebaran ke tempat limfatik regional dan tempat lain pada saat didiagnosis. Sebagai
akibat, angka survival pasien kanker paru adalah rendah. Bukti-bukti yang menunjukan
bahwa karsinoma cenderung untuk timbul di jaringan parut sebelumnya (tuberculosis,
fibrosis) dalam paru. Kebanyakan kasus kanker paru dapat dicegah jika merokok di
hilangkan.
Lebih dari 90 % tumor paru primer merupakan tumor ganas, dan sekitar 95 % tumor
ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. Bila kita menyebut kanker paru maka yang
dimaksud adalah karsinoma bronkogenik karena sebagian tumor ganas primer system
pernapasan bawah bersifat epithelial dan berasal dari mukosa percabangan bronkus.
Meskipun pernah dianggap sebagai suatu bentuk keganasan yang sering terjadi,
insidensi kanker paru di negara industri telah meningkat sampai tahap epidemik sejak
tahun 1930. Sebagian statistik yang mengejutkan itu disebutkan pada bagian awal
bagian ini. Kanker paru sekarang ini telah menjadi penyebab kematian akibat kanker
pada wanita dan laki_laki. Insidensi tertinggi terjadi pada usia antara 55-65 tahun.
Peningkatan ini diyakini berkaitan dengan makin tingginya kebiasaan merokok kretek
yang sebenarnya sebagian besar dapat dihindari.
1. Pengertian
Kanker adalah penyakit yang berhubungan dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan sel yang tidak terkontrol. Tidak terlokalisasi atauu menyebar,
massanya jamak dan pertumbuhannya tidak terbatas kadang-kadang besar.
2. Etiologi
Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok pasif,
atau menghisap rokok yang dihembuskan orang oleh lain di ruangan tertutup,
dengan resiko terjadinya kanker paru. Beberapa peneliti menunjukan bahwa
pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi menghisap asap dari orang lain,
resiko mendapatkan kanker paru meningkat dua kali. Kematian akibat kanker
paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetepi pengaruhnya kecil dibandingkan
dengan merokok kretek. Kematian akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih
banyak di daerah perkotaan dibandingkan dengan daerah pedesaan. Bukti
statistik juga menyebutkan bahwa penyakit ini lebih sering ditemukan di kelas
tingkat sosial ekonomi paling rendah dan berkurang pada mereka yang kelasnya
lebih tinggi. Hal ini dapat dijelaskan dari kenyataan ini menjelaskan bahwa
kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung hidup lebih dekat dengan
tempat pekerjaan mereka, tempat udara kemungkinan besar tercemar oleh
polusi. Suatu karsinogen (bahan yang dapat menimbulkan kanker) yang
ditemukan dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4
benzpiren.
Faktor lain yang dapat berperan dalam peningkatan risiko terjadinya kanker paru
makanan dan kecenderungan familial. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
perokok yang makanannya rendah vitamin A memiliki risiko yang lebih besar
untuk terjadinya kanker paru. Fakta-fakta ini menyatakan bahwa walaupun
merokok jelas berperan utama dalam peningkstsn insidensi kanker paru, tetapi
merokok bukan satu-satunya factor. Infeksi kronik; polusi udara dari kendaraan
3. Patologi
Karsinoma bronkogenik biasanya dibagi menjadi Kanker paru sel kecil ( small
cell lung cancer, SCLC) dan kanker paru sel tidak-kecil ( non small cell lung
cancer, NSCLC) untuk menentukan terapi. Termasuk didalam golongan kanker
paru sel tidak-kecil adalah epidermoid, adenokkarsinoma, tipe-tipe sel besar,
atau campuran dari ketiganya. Pada umumnya, SCLC terutama ditangani
dengan kemoterapi, dengan atau tanpa radiasi, sedangkan NSCLC jika pada
saat diagnosis terlokalisasi, diatasi dengan reseksi bedah. Perkiraan frekuensi
dari berbagai tipe histology adalah sebagai berikut; epidermoid 30%,
adenokarsinoma 33%, karsinoma sel besar 18%. Sembilan puluh persen dari
seluruh tipe karsinoma bronkogenik adalah perokok, dan 10% sisanya yang
bukan perokok menderita kanker paru yang biasanya berupa adenokarsinoma
( Minna, 1998).
Karsinoma sel besar adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat
buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam. Sel-sel
ini cenderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan
penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang lebih jauh.
Karsinoma sel kecil, seperti tipe sel skuamosa, biasanya terletak ditengah di
sekitar percabangan utama bronki. Tidak seperti kanker paru yang lain, jenis
tumor ini timbul dari sel-sel kulchitsky, komponen normal epitel bronkus. Secara
mikroskopis, tumor ini terbentuk dari sel-sel kecil dengan inti hiperkromatik pekat
dan sitoplasma sedikit. Sel-sel ini sering menyerupai biji oat, sehingga diberi
nama karsinoma sel oat. Karsinoma sel kecil memiliki waktu pembelahan yang
tercepat dan prognosis terburuk dibandingkan dengan semua karsinoma
bronkogenik. Metastasis dini ke mediastinum dan kelenjar limfe halus, demikian
pula dengan penyebaran hematogen ke organ-organ distal, sering dijumpai.
Sekitar 70% dari semua pasien memiliki bukti-bukti penyakit yang ekstensif pada
saat diagnosis, dan angka kelangsungan hidup 5 tahun lebih kecil dari 5%.
Tanda dan gejala kanker paru membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat
diketahui dan seringkali dikacaukan dengan gejala dari kondisi yang kurang
serius. Tanda dan gejala mungkin tidak kelihatan sampai penyakit telah
mencapai tahap lanjut.
Selain dari itu juga barangkali tanda-tanda dan gejala-gejala disebabkan oleh
penyebaran kanker paru pada bagian tubuh lainnya. Tergantung pada organ-
organ yang dirusak.
Kelelahan kronis
Kehilangan nafsu makan
Sakit kepala, nyeri tulang, sakit yang menyertainya
Retak tulang yang tidak berhubungan dengan luka akibat kecelakaan
Gejala-gejala pada saraf (seperti: cara berjalan yang goyah dan
atau kehilangan ingatan sebagian)
Bengkak pada leher dan wajah
Kehilangan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya.
6. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
7. Pengobatan
Pembedahan.
Reseksi bedah adalah metoda yang lebih dipilih untuk pasien dengan tumor
setempat tanpa adanya penyebarab metastastik dan mereka yang fungsi jantung
paru yang baik. Tiga tipe reseksi paru mungkin dilakukan: lobektomi (satu lobus
paru diangkat), lobektomi sleeve (lobus yang mengalami kanker diangkat dan
segmen bronkus besar direseksi), dan pneumonektomi (pengangkatan seluruh
paru).
Terapi radiasi dapat menyembuhkan pasien dalam presentasi yang kecil. Terapi
radiasi ini sangat bermanfaat dalam pengendalian neoplasma yang tidak dapat
disereksi tetapi yang responsive terhadap radiasi. Terapi radiasi biasanya adalah
toksik bagi jaringan normal di dalam bidang radiasi. Komplikasi radiasi termasuk
esofagitis, pneumonitis, dan radiasi fibrotis paru, yang dapat merusak kapasitas
ventilasi dan difusi serta secara signifikan mengurangi ketersediaan paru.
Radiasi juga dapat mempengaruhi jantuung.
Kemoterapi
Targeted therapy
Pada banyak kondisi pasien tidak dapat memenuhi syarat untuk dilakukan
pembedahan, radioterapi atau kemoterapi maka dapat ditawarkan pemberian
obat golongan baru dengan mekanisme kerja yang telah teruji dikenal dengan
istilah targeted therapy. Obat golongan ini diberikan 1x perhari dengan cara
diminum. Sampai saat ini anjuran penggunaan targeted therapy untuk kanker
paru adalah sebaiknya setelah kemoterapi diberikan kecuali pada kasus kasus
pilihan terapi utama tidak dapat dilakukan.
Terapi lain
Dengan berbagai alasan banyak pasien kanker paru memilih obat alternatif yang
belum teruji dan bukan standar untuk pengobatan kanker paru. Jika diputuskan
itu pilihan pasien dan keluarga anjurannya adalah pasien tetap kontroil ke dokter
spesialis parunya agar dapat dipantau efek samping obat obatan yang
digunakan dan dapat memutuskan kapan obat obat alternatif itu tidak bermanfaat
dan sebaiknya dihentikan.
Pengobatan kanker paru bukan hanya tergantung pada jenis dan staging
tetapi pada kondoisi umum pasien. Dapat terjadi semua memenuhi syarat
kecuali kondosi umum maka dokter tidak akan memberikan pilihan terapi
apapun lagi.
Pengobatan lain yang diberikan adalah obat obat penghilang gejala taua
simptomatis, obat obatn itu sebaiknya dengan resep dokter spesilais yang
merawat karena menerlukan perubahan sesuai kondosi pasien.
Cara utama untuk seseorang mengurangi risiko terkena kanker paru adalah
berhenti merokok. Seseorang perokok yang telah berhasil berhenti 10 tahun
lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko 30 -50 persen untuk terkena
kanker paru. Usaha pencegahan kanker lainnya adalah dengan menjaga daya
tahan tubuh melalui pola hidup sehat (olahraga teratur, tidur cukup, hidup bebas
stress serta pola makan sehat), dan makan suplemen secara teratur.
Baru-baru ini (Juni 2009) kita dikejutkan dengan hasil penelitian penelitian terkini
yang memberikan adanya bukti-bukti yang kuat beta karotene (yang terkandung
dalam kebanyakan multivitamin) dapat meningkatkan resiko terkena kanker paru.
Bila Anda seorang perokok aktif menahun, atau tergolong beresiko tinggi (GRT)
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Diagnosa 2
Tujuan
Napas tak efektif tidak akan terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria hasil
Menunjukan potensi jalan napas, dengan cairan sekret mudah dikeluarkan, bunyi
napas jelas, dan pernapasan tak bising.
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Diagnosa 3
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Diagnosa 4
Tujuan
Kriteria hasil
Menunjukan rentang perasaan yang tepat dan penampilan wajah tampak rileks
atau istirahat.
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Diagnosa 5
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan