Anda di halaman 1dari 1

Teraju

REPUBLIKA

AGA
RABU, 5 JANUARI 2011 23
OLAHR NAL
NASIO

TERKUAT
DI ASTENG DULU

ANTARA

Klasemen Akhir Perolehan Medali Peringkat Perolehan Medali


SEA Games 2009 Laos Negara-negara Asia Tenggara
Kita memang harus memulainya dari dasar lagi dalam di Asian Games 2010 Guangzhou
EMAS PERAK PERUNGGU EMAS PERAK PERUNGGU
membangun prestasi olahraga nasional. 1. Thailand 86 83 97 9. Thailand 11 9 32
2. Vietnam 83 75 57 10. Malaysia 9 18 14
3. Indonesia 43 53 74 15. Indonesia 4 9 13
4. Malaysia 40 40 59 16. Singapura 4 7 6
Oleh Nurul S Hamami peringkat Indonesia akan terpelanting Laos 2009, Indonesia hanya bertengger
di 20 besar, sebagaimana halnya Viet- di peringkat ketiga di bawah Thailand 5. Filipina 38 35 51 19. Filipina 3 4 9
nam yang berada di posisi ke-24 dan Vietnam. Perolehan medali emas
dengan hanya mampu merebut satu Indonesia hanya setengahnya dari yang 6. Singapura 33 30 35 22. Myanmar 2 5 3
eringkat ke-15 yang ditem- emas. didapat Thailand dan Vietnam. Malah 7. Laos 33 25 52 24. Vietnam 1 17 15

P
pati kontingen Indonesia cuma terpaut tiga emas dari Malaysia
pada Asian Games Peringatan dini yang berada di peringkat keempat. 8. Myanmar 12 22 37 34. Laos 0 0 2
Guangzhou, Cina, Novem- Apa yang diperoleh Indonesia di Sekadar mengingatkan, sejak ikut 9. Kamboja 3 10 27
ber 2010, sudah cukup pesta olahraga se-Asia itu merupakan serta di ajang SEA Games 1979, Catatan: Kamboja, Brunei, dan Timor Leste
menghibur. Paling tidak ini peringatan dini menjelang pesta Indonesia menjadi kekuatan baru di 10. Brunei 1 1 8
tidak mendapat medali.
lebih baik dibandingkan olahraga bangsa-bangsa Asia Tenggara arena olahraga Asia Tenggara. Kita 11. Timor Leste 0 0 3
keikutsertaan pada multievent yang (SEA Games) 2011 yang akan berlang- hanya kehilangan gelar juara umum
sama empat tahun sebelumnya di Doha, sung akhir tahun di Jakarta dan tahun 1985 dan 1995, lalu berhasil
Qatar. Perbaikan peringkat ini didong- Palembang. Sebagai tuan rumah, merebutnya kembali di Jakarta tahun
krak oleh perolehan dua medali emas seharusnya kita bisa memanfaatkan 1997. Ini menjadi kebanggaan kita di Sumber Perolehan Medali Emas Negara-negara Asia Tenggara
yang lebih banyak. Bila di Doha kita momentum ini sebagai juara umum percaturan kawasan untuk melengkapi Di Asian Games 2010 Guangzhou
hanya mendapat dua emas, di yang tak pernah lagi kita dapat sejak kekuatan di bidang ekonomi dan
THAILAND: INDONESIA: MYANMAR:
Guangzhou empat emas bisa dibawa lepas di Brunei tahun 1999. politik.
Atletik: Bulu Tangkis (1) Sepak Takraw (2)
pulang. Setelah SEA Games di Brunei terse- Untuk menjadikan kembali olahraga
4 x 100 meter putri (1) Perahu Naga (3) VIETNAM:
Namun, pencapaian tersebut tidak but, kita seolah menjadi negara yang sebagai kebanggaan bangsa, kita
Tinju (1) Karate (1)
lebih baik jika dikomparasi dengan tak ada apa-apanya lagi bila diban- memang harus memulainya lagi dari
Layar (3) SINGAPURA:
prestasi dua rival utama kita di Asia dingkan Thailand, Malaysia, bahkan dasar, yakni menjadi yang terkuat di
Sepak Takraw (4) Boling (1)
Tenggara, yakni Thailand dan Vietnam. Posisi kita selalu berat untuk Asia Tenggara lebih dulu. Bukan
Taekwondo (2) Layar (2)
Malaysia. Di Guangzhou, negeri gajah kembali menjadi yang terbaik di berarti mengesampingkan pencapaian
Renang (1)
putih sukses mendulang 11 medali emas kawasan. Pada SEA Games terakhir di di level yang lebih tinggi, yakni Asia
MALAYSIA:
dan bercokol di peringkat kesembilan. ataupun dunia. Tapi, melihat capaian di
Boling (2) FILIPINA:
Akan halnya Malaysia menguntit di Guangzhou, rasanya kembali mem-
Sepeda: Trek (1) Biliar (1)
peringkat ke-10 dengan koleksi sembi- bangun kekuatan di Asia Tenggara
Karate (2) Boling (1)
lan medali emas. merupakan sesuatu yang realistis.
Squash (3) Tinju (1)
Perolehan emas Thailand dan Melihat suramnya prestasi olahraga
Wushu (1)
Malaysia juga lebih beragam. Ke- Indonesia di kancah kawasan ataupun
duanya masing-masing merebut emas global, mau tidak mau diperlukan
dari lima cabang olahraga. Bandingkan Dengan menoleh ‘intervensi’ pemerintah untuk mem- Hendra S Markis Kido AP
dengan Indonesia yang cuma meraih berikan stimulan. Tampaknya Komite
emas dari dua cabang, yakni bulu lebih dulu ke Asia Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
kekuatan negara tetangga. Sekali lagi, untuk mencapai target
tangkis (1) dan perahu naga (3). Di yang menjadi induk dari pembinaan
Asian Games 2006 di Doha, kita juga prestasi cabang-cabang olahraga di prestasi dengan program yang sudah
hanya merebut emas dari dua cabang,
Tenggara, kita harap- Indonesia kurang memuaskan dalam 10 Pembinaan berjenjang dicanang dengan baik, tak usah muluk-
yakni bulu tangkis (1) dan boling (1). tahun terakhir. Sudah tepat yang Pal memang cuma seumur jagung. muluk dulu. Marilah kita mulai dari
Boleh jadi perbaikan peringkat kita kan pada jenjang dilakukan pemerintah sejak 2008 Kehadirannya kini digantikan oleh Asia Tenggara lebih dulu. Bila kita
di Guangzhou berbau keberuntungan. ketika membentuk Program Atlet Program Indonesia Emas (Prima) sejak sudah menjadi yang terkuat di Asia
Maret 2010. Sebetulnya tak jauh beda Tenggara, barulah kita mengejar untuk
Perahu naga yang menyumbang tiga berikutnya kita bisa Andalan (Pal), dalam menyikapi penu-
dengan Pal. Isi sama, namun kemasan yang terbaik di Asia dan dunia.
emas dalam pundi medali Indonesia runan prestasi Indonesia di berbagai
merupakan cabang yang baru pertama multievent olahraga, baik regional yang sedikit berbeda. Baik Pal maupun Perbanyaklah kompetisi dalam
kali dipertandingkan di Asian Games.
mencapainya dengan maupun internasional. Misi yang Prima sama-sama memiliki misi mulia, setiap jenjang pembinaan prestasi.
Bahkan, tim perahu naga yang menya- dicanangkan saat itu adalah menjadi yakni mengangkat harkat dan martabat Dengan hidupnya kompetisi, atlet ter-
bet seluruh nomor putra ini nyaris lebih terarah. yang terbaik di Asia Tenggara pada bangsa melalui prestasi olahraga kita, biasa bersaing satu sama lain. Hal ini
tidak diberangkatkan. Apa jadinya bila tahun 2012. Ini jelas bukan target yang baik di kawasan maupun dunia. juga bisa berpengaruh besar dalam
ketika itu mereka benar-benar tidak muluk, tapi sangat realistis dengan Bukan saatnya lagi membanding- membangun atmosfer olahraga
disertakan ke Guangzhou. Mungkin kondisi Indonesia di tengah-tengah bandingkan Pal dengan Prima. Meng- berprestasi di Tanah Air. Latihan terus-
ambil kesamaan kedua program ini menerus tanpa ada kompetisi reguler
untuk meningkatkan prestasi olahraga tentunya akan membuat atlet frustrasi.
Indonesia adalah hal yang lebih ber- Di tingkat regional, para atlet
manfaat. Carilah kesamaan dalam nasional kita harus lebih banyak men-
membangun prestasi olahraga nasional. dapat kesempatan mengikuti
Membaca kedua program tersebut, kejuaraan. Dengan seringnya mereka
kita bisa menangkap kesamaan yang tampil, setidaknya kita bisa mengukur
sangat utama. Keduanya ingin mem- sejauh mana kekuatan kita di antara
bangun prestasi olahraga Indonesia negara-negara Asia Tenggara. Terlebih
dari nol, mulai dari terbentuknya pola mengikuti kejuaraan yang dilombakan
rekrutmen atlet yang bagus serta ter- di SEA Games. Hal ini akan menambah
bangunnya sistem pembinaan atlet mudah kita dalam mengira-ngira keku-
yang berjenjang. Puncaknya adalah atan kita dan lawan.
tersedianya atlet andalan nasional Target-target seperti itu jujur saja
untuk berprestasi di event-event inter- juga harus diberlakukan pada para
nasional, baik itu multievent maupun pebulu tangkis nasional. Di Asia
perseorangan. Tenggara, kita bukan lagi menjadi
Jenjang pembinaan yang telah kekuatan tunggal. Malaysia dan
dicanangkan oleh Prima sudah berada Thailand, bahkan Vietnam sudah
pada jejak yang benar. Penjenjangan menjadi setan yang menakutkan. Lihat
mulai dari pratama, muda, dan utama saja prestasi pemain-pemain putri kita,
akan menjadikan program pembinaan sekarang ini sudah bisa dilewati oleh
prestasi bisa berkesinambungan dan Malaysia dan Thailand.
tidak terjadi jurang pemisah yang Dengan menoleh lebih dulu ke Asia
dalam. Mandeknya regenerasi di Tenggara, kita harapkan pada jenjang
cabang olahraga bulu tangkis kita berikutnya kita bisa mencapainya de-
sekarang ini merupakan salah satu ngan lebih terarah. Jangan dulu ber-
contoh gagalnya kaderisasi dalam pem- mimpi yang tinggi-tinggi. Tapi, cobalah
binaan prestasi secara berjenjang. genggam dulu Asia Tenggara! ■
AP ANTARA

Anda mungkin juga menyukai